Anda di halaman 1dari 22

KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN

PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR

NAMA : ARINDRI VALENTINA


NIM : 856754958
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG


POKJAR PERGUNU MUARA PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT , yang atas rahmat-Nya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya .Adapun tema
dari makalah saya yaitu “ Karakteristik Proses Belajar dan Tahapan Perkembangan
Siswa Sekolah Dasar ’’ .
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Metode Penelitian yang telah memberikan tugas kepada kami
Saya jauh dari sempurna .Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya .Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya ,maka kririk
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna
bagi saya khususunya dan teman teman semua . Terima kasih ,sekian dari saya .
Wassalamualaikum wr. Wb

Daya Utama, 23 Oktober 2022


Tertanda,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………… iii

BAB I ……………………………………………………… 1

BAB II ……………………………………………………… 2

BAB III ……………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Topik yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah tentang Karakteristik Proses
Belajar dan Tahapan Perkembangan Siswa di SD . Proses belajar merupakan suatu
rangkaian kegiatan dalam belajar , esensinya adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan
siswa dalam upaya mengubah perilaku yang dilakukan secara sadar melalui interaksi
dengan lingkungan . Proses belajar mengajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh desain
pelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran.
Salah satu faktor yang dominan untuk dipertimbangkan dalam melakukan proses
belajar adalah pelajar ( siswa ) itu sendiri. Siswa merupakan individu yang utuh sekalgus
sebagai makhluk sosial yang memiliki potensi yang berbeda - beda . Berdasarkan teori
perkembangan siswa memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan tingkat
usianya.Artinya setiap proses belajar yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada fase
perkembangannya .

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa karakteristik proses belajar di sekolah dasar ?
2. Bagaimana tahapan perkembangan siswa sekolah dasar ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa saja karakteristik proses belajar di sekolah dasar .
2. Mengetahui tahapan perkembangan siswa sekolah dasar .

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DI SEKOLAH
Karakteristik pembelajaran di SD adalah sebuah upaya atau tindakan yang dilakukan
oleh seorang pendidik kepada para siswanya yang memiliki beragam perbedaan karakter
dalam melakukan proses pembelajaran yang baik . Dan melalui proses pembelajaran
inilah nantinya yang akan diharapkan mampu untuk mengubah bentuk perilaku siswa .
Proses belajar harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan
mencari sendiri informasi untuk diolah menjadi konsep,prinsip, dan generalisasi .
2.1.1 Proses Belajar Berdasarkan Teori dan Tipe Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan memrosesan kognitif, keterampilan, dan
sikap. Pebelajar (siswa) sepenuhnya harus melakukan upaya mengubah prilaku melalui
pengalaman, latihan maupun kegiatan - kegiatan lain yang dianggap efektif sebagai
proses untuk mengubah prilaku. Perlu dipahami bahwa proses belajar yang baik adalah
proses belajar yang dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam mempelajari suatu kejadian alam, budaya atau sosial. Proses belajar harus
memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan dan mencapai sendiri informasi
untuk diolah menjadi konsep, prinsip dan generalisasi.
a) Teori belajar
Ada beberapa teori belajar yang dapat dikaji sebagai bahan pertimbangan
dalam pelaksanaan proses belajar di Sekolah Dasar,antara lain :
 Teori belajar disiplin mental, adalah karakteristik teori belajar yang menganut
prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental seperti daya untuk
mengamati, menanggapi, mengingat dan berpikir.
 Teori belajar asosiasi, adalah teori belajar yang berdasarkan pada perubahan
tingkah laku yang menekankan pola perilaku baru yang diulang-ulang sehingga
menjadi aktivitas yang otomatis.
 Teori insight, adalah teori belajar yang mengubah pemahaman siswa. Perubahan

2
ini terjadi apabia siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses
yang bersifat eksploratif, imajinatif, dan kreatif.
 Teori belajar gestalt, adalah teori belajar yang menganggap bahwa siswa
merupakan individu yang utuh.

Dalam prakteknya penerapan teori belajar tersebut digunakan bercampur ,


tidak murni satu per satu .
b.) Tipe Belajar
Untuk mencapai proses dan hasil belajar yang optimalkita perlu mengenal
beberpa tipe belajar yang dikemukakan Gagne (1970). Menurut gagne ada 8
tipe belajar yang dapat dilakukan siswa, yaitu:
1 ) Signal learning (belajar melalui isyarat)
Belajar isyarat merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk prilaku
melalui sinyal dan isyarat sehingga terbentuk sikap tertentu, tetapi respon yang
ditimbulkan dapat bersifat umum, tidak jelas bahkan emosional.
2 ) Stimulus-respon learning (belajar melalui rangsagan tidak balas)
Belajar stimulasi-respon merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk
prilaku melalui pengondisian stimulasi untuk menghasilkan suatu tindakan balas
(respon).
3 ) Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
Belajar chaining merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk perilaku
melalui beberapa stimulasi-respon (S-R) yang berangkai; dalam bahasa.
4 ) Verbal association learning (belajar melalui perikatan verbal)
Belajar verbal association merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk
prilaku melalui perkaitan verbal.
5 ) Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
Tipe belajar ini dapat membentuk prilaku melalui proses membeda-bedakan
objek yang abstrak maupun konkret. Siswa dapat membedakan sesuatu yang
berkitan dengan ruang, bentuk, gambar dan lambang.

3
6 ) Concept learning (belajar melalui konsep)
Tipe belajar ini dapat membentuk prilaku melalui pemahaman terhadap
sesuatu benda, peristiwa, kategori, golongan, dan suatu kelompok. Yang
dimaksud konsep itu sendiri adalah karakteristik, atribut atau definisis suatu
objek.
7 ) Rule learning (belajar melalui aturan-atauran)
Tipe belajar ini dapat membentuk prilaku melalui aturan . Belajar
melalui aturan merupakan proses belajar yang membentuk kemampuan
siswa supaya memahami aturan-aturan dan mampu menerapkannya.
Belajar melalui aturan berarti belajar melalui dalil-dalil, rumus-rumus, dan
ketentuan.
8 ) Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)
Tipe belajar ini dapat membentuk prilaku melalui kegiatan pemecah
masalah. Tipe belajar ini merupakan tipe belajar yang dapat membentuk
siswa berpikir ilmiah dan kritis yang termasuk pada belajar yang
menggunakan pemikiran atau intelektual tinggi.

c.) Hasil belajar


Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu pross yang telah dilakukan
dalam belajar. Kulminasi akan selalu diiring dengan kegiatan tidak lanjut. Hasil
belajar harus menunjukan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan prilaku
yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari.
Bentuk perubahan tingkah l laku harus menyeluruh secara komprehensif
sehingga menunjukan perubahan laku seperti contoh diatas. Aspek perilaku
keseluruhan dari tujuan pembelajara menurut Benyamin (1956) yang dapat
menunjukan gambaran hasil belajar, mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Romizonik (1982) menyebutkan dalam skema kemampuan yang
dapat menunjukan hasil belajar yaitu;
1 ) Keterampilan kognitif berkaitan dengan kemampuan membuat keputusan
memecahkan masalah dan berpikir logis.
4
2 ) Keterampilan psikomotorik berkaitan kemampuan tindakan fisik dan
kegiatan perseptual.
3 ) Keterampilan reaktif berkaitan dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan, dan
self control.
4 ) Keterampilan interaktif berkaitan dengan kemampuan sosial dan
kepemimpian.Gagne (1979) menyebutkan ada lima tipe hasil belajar yang dapat
dicapai oleh siswa;
1 ) Motor skills
2 ) Verbal information
3 ) Intelektual skills
4 ) Atitudes
5 ) Cognitif strategies.

2.2 TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR


Siswa sekolah dasar merupakan individu unik yang memiliki karakteristik
tertentu ,bersifat khas ,dan spesifik. Pada dasarnya setiap siswa adalah individu yang
berkembang. Perkembangan siswa akandinamis sepanjang hayat mulai dari kelahiran
sampai akhir hayat . Dalam hal ini pendidikan maupun pembelajaran sangat dominan
memberikan kontribusi untuk membantu dan mengarahkan perkembangan siswa supaya
menjadi positif dan optimal . Setiap siswa memiliki irama dan kecepatan perkembangan
yang berbeda-beda dan bersifat individual.
Perkembangan siswa merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam
proses belajar . Seluruh aktivitas proses harus berpusat pada kebutuhan siswa ( child
centered ) dan pada aspek tuntutan masyarakat ( society centered ) . Fase-fase
perkembangan yang dialami siswa harus dipahami oleh guru supaya dalam pembelajaran
tidak mengalami hambatan psikologis.

5
Tahapan perkembangan siswa dapat dilihat dari aspek perkembangan berikut :
1. ) Perkembangan Fisik
Perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat, tinggi
badan ,dan perkembangan motorik . Siswa pada tingkat Sekolah Dasar ,
kemampuan motoriknya mulai lebih halus dan terarah ( refined motor skills ),tetapi
berat badan siswa laki-laki lebih ramping daripada siswa perempuan karena masa
adolesen perempuan lebih cepat daripada laki-laki .Gerakan - gerakan yang
dilakukan siswa sudah mulai mengarah pada gerakan yang kompleks ,rumit,dan
cepat serta sudah mampu menjaga keseimbangan dengan tepat .Demikian pula,dalam
usia iniaktivitas permainan fisik seperti main bola , petak umpet ,sambil berlari
lari ,main loncat tinggi cenderung bertambah ,baik yang dilakukan di sekolah
maupun luar sekolah.
2. ) Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa pada tingkat Sekolah Dasar sudah terasa
ada pemisahan kelompok jenis kelamin ( separation of the sexes ) sehingga dalam
pengelompokkan , siswa lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin
padahal kurang sesuai kriteria dalam pengelompokkan belajar . Rasa
kepemimpinannya sangat tinggi dan ini perlu dikembangkan supaya siswa lebih
mampu mengatur diri sendiri dan mengatur orang lain .
3. ) Perkembangan Bahasa
Pada masa ini perkembangan bahasa siswa terus berlangsung secara
dinamis. Dilihat dari cara siswa berkomunikasi menunjukan bahwa mereka sudah
mampu menggunakan bahasa yang halus dan kompleks. Siswa di kelas tinggi rata-
rata perbendaharaan kosa katanya meningkat menjadi sekitar 50.000 kata. Di
samping itu, dalam usia ini siswa sudah mulai berpikir dalam menggunakan kata-
kata. Pada kelas tinggi di sekolah dasar gaya bicaranya sudah mulai bergeser dari
gaya bicara egosentris (egocenttic style) ke gaya bicara sosial (social speech).
4 ) Perkembangan kognitif
Di sekolah dasar siswa diajarkan berbagai disiplin ilmu bahkan cara-cara
belajar baik yang berorentasi pada peningkatan berpikir logis maupun
6
kemampuan manipulatif. Siswa dapat melihat beberapa faktor dan
mengkombinasikannya dengan berbagai cara untuk mencapai hasil yang sama.
Perkembangan kognitif pada siswa sekolah dasar berlangsung secara dinamis. Untuk
menumbuhkembangkan kemampuan kognitif dalam fase konkret operasional pada
siswa sekolah dasar, acuannya adalah terbentuknya hubungan-hubungan logis di
antara konsep-konsep atau skema-skema.
5 ) Perkembangan moral
Perkembangan moral yang harus dimiliki siswa sekolah dasar adalah
kemampuan bertindak menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu
berorentasi pada orang lain yang dianggap berbuat baik. Bahkan siswa akan
melakukan tindakan yang baik apabila orang lain merasa senang. Tidak hanya itu,
pada usia sekolah dasar siswa harus mampu berprilaku baik menurut orang lain
seperti menunaikan kewajiban, menghormati otoritas, dan memelihari ketertiban
sosial.
6 ) Perkembangan ekspresif
Pola perkembangan ekspresif siswa sekolah dasar dapat dilihat dari
kegiatan ungkapan bermain dan kegiatan seni (art). Siswwa sekolah dasar sudah
menyadaria aturan dari suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai
membina hobinya, dalam dirinya sudah timbul keinginan menjadi orang yang
terkenal.
7 ) Aspek-aspek inteligensi
Dalam psikologi , teori Gardner ( Utami Munandar , 1999 ; 265 )
membedakan jenis inteligensi .Dalam kehidupan sehari-hari inteligensi itu tidak
berfungsi dalam bentuk murni tetapi setiap individu memiliki campuran yang unik
dari ketujuh inteligensi tersebut .Aspek-aspekn inteligennsi tersebut diantaranya
adalah :
 Inteligensi linguistik, yaitu suatu kemampuan untuk menggunakan bahasa, termasuk
kepekaan terhadap suara ,ritme ,makna kata-kata ,dan kegunaan fungsi-fungsi bahasa
.

7
 Inteligensi logis matematis , yaitu kemampuan untuk menjajaki pola pola,
kategori ,dan hubungan hubungan dengan manipulasi objek-objek atau simbol-
simbol,dan kepekaan kemampuan berpikir logis .
 Inteligensi spasial , yaitu kemampuan mengamatai secara mental ,memanipulasi
bentuk dan objek ,atau kemampuan mempersepsi dunia ruang visual secara akurat
dan melakukan transformasi persepsi tersebut .
 Inteligensi musik ,yaitu kemampuan untuk menikmati,mempertunjukkan atau
mengubah musik termasuk kemampuan menghasilkan dan mengekspresikan ritme
nada dan bentuk-bentuk ekspresi musik.
 Inteligensi fisik -kinestetik , yaitu kemampuan untuk menggunakan keterampilan
motorik halus dan kasar dalam olahraga ,seni,dan produk-produk seni pertunjukkan
serta keterampilan meliputi kemampuan mengontrol gerakan tubuh dan menangani
objek-objek secara terampil.
 Inteligensi intrapribadi, yaitu kemampuan untuk memperoleh akses terhadap
pemahaman perasaan, impian dan gagasan-gagasan diri sendiri, dan memahami
kekuatan maupun kelemahan diri sendiri.
 Inteligensi interpribadi, yaitu suatu kemampuan mengamati merespon suasana hati,
tempreman, dan motivasi orang lain, serta memahami hubungan dengan orang lain.
8 ) Aspek kebutuhan siwa
Selain aspek perkembangan siswa yang telah dikemukakan di atas juga perlu
pertimbangkan aspek kebutuhan siswa sebagai bahan pertimbangannya untuk
menentukan materi apa yang akan dipelajari siswa. Secara umum ada dua kebutuhan
siswa:
1 ) Psiko-biologis yang dinyatakan dalam keinginanan, minat, tujuan, harapan, dan
masalahnya.
2 ) Sosial yang berkaitan dengan tuntunan lingkungan masyarakat, biasanya menurut
pandangan orang dewasa.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang kami tulis dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak
usia sekolah dasar mempunyai perbedaan karakteristik dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan . Anak usia SD masih memasuki perkembangan yang
sangat pesat berbagai otot dan tulang mengalami penguatan sehingga anak cenderung
aktif dalam melakukan kegiatan fisik seperti bergerak , berlari , bermain dan tidak
pernah diam ditempat. Tetapi ,untuk kelas akhir merupakan pertumbuhan yang
lambat dan relatif seragam sampai terjadi perubahan pubertas . Dan pada sat
menginjak usia sekolah menengah atau tengah terjadi perubahan pubertas anak
kembali terjadi perkembangan yang cepat terutama perubahan proporsi tubuh
maupun perkembangan ciri-ciri seks sekunder .

3.2 SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini saya dan semua pembaca dapat
memahami tentang karakteristik yang terdapat pada anak usia sekolah dasar dan
faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya , serta bahaya yang terjadi pada
perkembangan anak remaja . Dan saya berharap para pembaca dapat menyerap ,
mengambil nilai positif ,dan dapat mengamalkan atau menerapkan dalam kehidupan
dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat pada makalah kami .

9
DAFTAR PUSTAKA

Anitah Sri W,DKK . 2021. Strategi Pembelajaran di SD . Tangerang Selatan : Gramedia

Hartinah,Siti . 2010 .Pengembangan Peserta Didik . Bandung : PT . Refika Editama

Https : // www.academia.edu.com
diunduh pukul 14.13 WIB,26/10/2022

Kuntodjojo.2010 .Perkembangan Peserta Didik . Kediri : Universitas Nusantara PGRI


Kediri

Supriyadi , Oding . 2010. Perkembangan Peserta Didik . Yogyakarta : Kurnia Kalama


Semesta
;Y
;YU;YUU
YU;
YU
UU
DISUSUN OLEH :
1. ARINDRI VALENTINA
2. INES INDAH PERTIWI
3. HAIKAL DZIKRI AL-ABR
O
;R
;
Disusu

Anda mungkin juga menyukai