Anda di halaman 1dari 15

.

PENDAHULUAN

A. Identitas buku
a. Judul : Belajar dan Pembelajaran
b. Pengarang :Dr.Dimyati , Drs.Mudjiono
c. Penerbit : Rineka Cipta
d. Tahun Terbit :2006
e. Cetakan :Ke Tiga (3)
f. Kota :Jakarta
g. Lembaga Penerbit :Asdi Mahatsya
h. Tebal Buku :298 Halaman
B. Identitas buku Pembanding
a. Judul :
b. Pengarang :
c. Penerbit :
d. Tahun Terbit :
e. Cetakan :
f. Kota :
g. Lembaga Penerbit :
h. Tebal Buku :

C. Garis Besar Isi Buku :


1. Hakikat belajar dan pembelajaran
2. Prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran
3. Motivasi belajar
4. Pendekatan CBSA dan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran
5. Pendekatan pembelajaran
6. Konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
7. Masalah-masalah belajar
8. pembelajaran dan pengembangan kurikulum

D. Bagian Buku
BAB I
1. Hakikat belajar dan pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak
terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di
lingkungan sekitar baik dari lingkungan hayati dan non hayati. Beberapa pandangan para ahli
tentang belajar:
a. Skinner
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Apabila ia belajar
maka responnya menjadi baik jika tidak maka responnya menjadi menurun. Dalam belajar
ditemukan (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons belajar.
(2)respons si pebelajar (3)konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut.yaitu
adanya appointment /ganjarn dan hukuman. Pandangan Skinner dikenal jiga dengan Teori
Skinner yaitu hal yang perlu mendapat perhatian dari seorang guru terhadap siswanya ialah
adanya stimulus dan respon serta penguatan. Langkah pembelajaran berdasarkan teori
kondisioning operan adalah; (1)mempelajari keadaan kelas (2)membuat daftar penguatan
positif. (3) memilih dan menentukaan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis
pengutannya.(4)membuat program pembelajaran.
b. Gagne
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.
Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap,dan nilai. Kemunculan
kapabilitas ini dipengaruhi oleh stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif
yang dilakukan oleh sipebelajar. Menurut Gagne komponen penting dalam belajar adalah(1)
kondisi eksternal.(2) kondisi internal. (3) hasil belajar. Hasil belajar meliputi informasi
verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap, siasat kognitif.
c. Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Karena individu
terus menerus melakukan interaksi dengan lingkungan. Dan lingkungan selalu mengalami
perubahan sehingga fungsi intelek semakin berkembang.perkembangan intelektual melalui
beberapa tahap;(1)sensori motor,(2)pra-operasional,(3)operasional konkret,(4)operasi formal.
Pengetahuan dibangun dalam pikiran. Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya
yang terdiri dari tiga fase:fase eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep.langkah
pembelajaran menurut piaget; menentukan topic yang dipelajari oleh anak sendiri,
mengembangkan aktivitas kelas dengan topic yang telah ditentukan, mengetahui adanya
kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan
masalah, dan menilai setiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan melakukan revisi.
d. Rogers
Rogers mengemukakan pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
i. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
ii. Siswa mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
iii. Pengorganisasian bahan dan ide agar bermakna bagi siswa
iv. Belajar yang bermakana adalah belajar tentang proses belajar, keterbukaan
belajar mengalami sesuatu, bekerja sama dan melakukan perubahan terus menerus.
v. Belajar optimal jika siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses
belajar.
vi. Belajar mengalami dapat terjadi jika siswa mengevaluasi dirinya sendiri.
vii. Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-
sungguh.

2. Tujuan belajar dan pembelajaran.


a. Tujuan instruksional, tujuan pembelajaran, dan tujuan belajar.
Dari segi guru tujuan instruksional dan tujuan pembelajaran merupakan pedoman
tindak mengajar dengan acuan berbeda. Tujuan instruksional (khusus dan umum) dijabarkan
dari kurikulum yang berlaku secara legal disekolah. Tujuan tersebut juga dijabarkan dari
tujuan pendidikan nasional yang terdapat pada undang-undang.
Dari segi siswa, sasaran belajar tersebut merupakan panduan belajar. Sasaran belajar
tersebut diketahui oleh siswa sebagai akibat adanya informasi guru. Panduan belajar tersebut
hjarus diikuti karena merupakan persyaratan bagi programkegiatan selanjutnya. Keberhasilan
siswa berarti tercapainya tujuan instruksional yang yang telah ditetapkan.
b. Siswa dan tujuan belajar
Siswa adalah subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan tersebut siswa
mengalami tindakan mengajar dan merespon dengan tindak belajar. Pada umumnya semula
siswa tidak mengetahui tujuan belajar tetapi berkat informasi guru siswa mengerti arti bahan
ajar baginya.
Siswa mengalami suatu proses belajar. Dalam proses tersebut siswa menggunakan
kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan kognitf, afektif dan
psikomotor yang diajarkan semakin terperinci dan menguat. Adanya sasaran belajar,
penguatan-penguatan, evaluasi, keberhasilan belajar menyebabkan siswa semakin sadar akan
kemampuan dirinya. Hal ini akan memperkuat keinginannya untuk menjadi mandiri.
3. Unsur-unsur dinamis dalam belajar.
a. Dinamika siswa dalam belajar, meliputi beberapa ranah yang dikenal dengan taksonomo
bloom. Diantaranya adalah ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Ranah kognitif yang terdiri dari beberapa perilaku seperti:


i. Pengetahuan, mencapai ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan
tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian,
kaidah, teori, prinsip, atau metode.
ii. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal
yang dipelajari.
iii. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya menggunakan prinsip.
iv. Analisis, mencakup kemampuan memisahkan, membedakan, merinci bagian-
bagian.
v. Sintesis, kemampuan menyusun seperti program kerja.
vi. Evaluasi, kemampuan menilai berdasarkan norma.

Ranah afektif terdiri dari beberapa perilaku:


i. Penerimaan, kemampuan menjdi peka tentang sesuatu hal dengan menerima
apa adanya.
ii. Partisipasi, kemampuan memperhatikan dan berpartisipasi dalam kegiatan.
iii. Penilaian dan penentuan sikap. Kemampuan menilai dan menentukan sikap.
iv. Organisasi, kemampuan membentuk system nilai sebagai pedoman dan
pegangan hidup.
v. Pembentukan pola hidup. Kemampuan menghayati nilai hingga menjadi pola
nilai kehidupan pribadi.

Ranah psikomotor terdiri dari beberapa perilaku:


i. Persepsi, kemampuan memilih dan peka terhadap berbagai hal.
ii. Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.
iii. Gerak terbimbing, kemampuan gerakan sesuai contoh.
iv. Gerak terbiasa, kemampuan melakukan gerakan tanpa melihat contoh.
v. Gerak kompleks, kemampuan melakukan gerakan yang terdiri dari banyak
tahap secara lancer dan tepat.
vi. Penyesuaian gerak pola, kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian
pola gerak dengan persyaratan khusus yang berlaku.
vii. Kreativitas, kemampuan melahirkan pola gerak yang baru atas dasar prakarsa
sendiri.

b. Dinamika guru dalam kegiatan pembelajaran


Menurur Biggs dan Telfer diantara motivasi belajar siswa ada yang dapat diperkuat
dengan cara-cara pembelajaran. Motivasi instrumental, social, dan motivasi berprestasi
rendah misalnya dapat dikondisikan secara bersyarat agar terjadi peran belajar siswa. Kondidi
eksternal yang berpengaruh pada belajar yang penting adalah bahan belajar, suasana belajar,
media dan sumber belajar, serta subjek pembelajar itu sendiri. Bahan belajar dapat berupa
benda dan isi pendidikan itu sendiri. Bahan belajar harus dibuat semenarik mungkin agar
dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik itu sendiri. Suasana belajar yang kondusif
termasuk gedung sekolah, tata ruang alat-alat belajar juga suasana pergaulan disekolah yang
menciptakan suasana menarik bagi siswa.
Media dan sumber belajar yang bervariasi , mencari sebanyak-banyaknya metode,
serta alat pembelajaran yang mendukung serta yang bervariasi sehingga siswa tidak bosan
dengan kegiatan pembelajaran yang selalu sama. Akantetapi, variasi yang dilakukan oleh
guru tidak boleh keluar dari tujuan yang telah ditetapkan dan harus bermanfaat bagi siswa
tersebut. Guru adalahb subjek pembelajar siswa. Guru harus dapat meningkatkan minat dan
mampu membangun motivasi yang ada pada diri siswnya. Penguasaan guru terhadap materi,
kepribadian, professional, hingga pengelolaan kelas harus menjadi prioritas seorang guru.

BAB II
I. Prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran.

A. Prinsip-prinsip belajar
1. Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap
pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Di
samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi
adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat
bersifai internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang
dari orang lain. Motivasi juga dibedakan menjadi motif instrinsik dan ekstrinsik.motif
instrinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Sedangkan
motif ekstrinsik adalah tenaga pendorong yanhg ada di luar perbuatan yang dilakukannya
tetapi menjadi penyertanya.
2. Keaktifan
Kecendrungan psikologis dewasa ini menganggap bahwa anak adalah mahluk yang
aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan dan
aspirasinya sendiri. Belajar tidak dapat dipaksakan dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang
lain.
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu
beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati hingga kegiatan
psikis yang sulit diamati.
3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak hanya sekedar menghayati dan
memaham secara langsung. Tetapi, ia juga dituntut untuk melakukan atau berbuat serta
bertanggung jawab dengan hasil yang didapat.
4. Pengulangan
Pengulangan dari maateri yang telah diterima merupakan suatu upaya untuk mengingat atau
memahami kembali materi yang pernah diterima. Dengan mengadakan pengulangan maka
akan melatih daya-daya mengungat, menanggap, berfikir, dll.
5. Tantangan
Menggunakan metode eksperimen, inkuiri dan discoveri merupakan tantangan bagi siswa
agar lebih giat dan bersungguh-sungguh. Penguatan positif maupun negatif juga merupakan
tantangan karena siswa akan berupaya menerima hadiah atau menghindari hukuman.
6. Balikan dan penguatan
Siswa akan lebih bersemangat belajar jika menemukan hasil dari pekerjaan sebelumnya baik
yang positif maupun yang negative.
7. Perbedaan individual
Setiap siswa merupakan individual artinya tidak ada yang sama antara satu dengan yang lain.
Setiap siswa memiliki perbedaan baik secara fisik, psikis, karakteristik maupun
kepribadiannya.
BAB III
I. Motivasi belajar
A. Motivasi dan pentingnya motivasi
1. Pengertian motivasi
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa
keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong
tinggi dan rendah. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan prilaku manusia termasuk prilaku belajar. Terdapat tiga komponen utama
dalam motivasi
a. Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan
yang ia harapkan. Moslow membagi kebutuhan menjadi lima (1). Kebutuhan fisiologis, (2).
Kebutuhan akan perasaan aman, (3). Kebutuhan social, (4). Kebutuhan akan penghargaan
diri, (5). Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b. Dorongan
Dari segi dorongan, menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi
kebutuhan organiisme. Kebutuhan-kebutuhan organisme merupakan penyebab munculnya
dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan
fisiologis organisme.
c. Tujuan
Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis,
tujuan merupakan titik akhir sementara pencapaian kebutuhan. Jika kebutuhan tercapai maka
orang menjadi puas dan berhenti berbuat sementara.
2. Pentingnya motivasi dalam belajar
Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar menimbulkan
perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri
pelaku ban orang lain. Motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan
masyarakat. Bagi siswa pentingnya motivasi dalam belajar sebagai berikut;
a. Menyadarkan kedudukannya pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman
sebayanya.
c. Mengarahkan kegiatan belajar.
d. Membesarkan semangat belajar.
e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang
berkesinambungan.
Bagi seorang guru pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi siswa bermanfaat
sebagai;
a. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai
berhasil.
b. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang bermacam-macam.
c. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran.
d. Member peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis.

B. Jenis dan sifat motivasi


1. Jenis motivasi
Jenis motivasi terbagi dua yaitu primer dan sekunder. Motivasi primer adalah
motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif tersebut umumnya berasal dari segi
biologis atau jasmani manusia. Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Motivai
social disebut juga motivasi sekunder. Perilaku motivasi social terpengaruh oleh adanya
sikap. Sikap adalah sesuatu motif yang dipelajari. Cirri-ciri sikap yakni;(1). Merupakan
kecendrungan berfikir, merasa kemudian bertindak, (2). Memiliki daya dorong untuk
bertindak, (3) relative bersifat tetap,(4). Berkecendrungan melakukan penilaian, (5). Dapat
timbul dari pengalaman, dapat dipelajari atau berubah.
2. Sifat motivasi
Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri yang dikenal dengan
motivasi internal dan dari luar seseorang yang dikenal dengan eksternal. Selain itu dikenal
juga motivasi instrinsik yang dikarenakan orang tersebut melakukannya. Serta motivasi
ekstrinsik karena dorongan terhadap perilakuseseorang yang berasal dari luar perbuatan yang
dilakukannya . orang berbuat sesuatu karena dorongan dari luar miaslnya mengharapkan
hadiah atau menghindari hukuman.
C. Motivasi dalam belajar
1. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
a. Cita-cita atau aspirasi siswa, motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil.
Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan,bahasa dan nilai-
nilai kehidupan.
b. Kemampuan siswa, keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemamp[uan atau
kecakapanuntuk mencapainya.
c. Kondisi siswa, kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi
motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa, lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat maka
siswa akan dapat terpengaruh oleh keadaan lingkungan.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, siswa memiliki perasaan, perhatian,
kemauan, ingatan dan pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya akan
mempengaruhi motivasi dan perilaku belajar.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa, guru ada;ah pendidik. Tugas profesionalnya
mengharuskan dia belajar sepanjang hayat. Belajar sepanjang hayat sejalan dengan
lingkungan dan kehidupan social dan lingkungan sekolah yang dibangun.
2. Upaya meningkatkan motivasi belajar
a. Optimalisasi penerapan prinsip belajar.
Kehadiran siswa di kelas merupakan awal motivasi belajar. Guru professional tertarik
perhatiannya pada pembelajaran siswa. Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan
siswa dan bahan ajar. Untuk mengajarkan atau membelajarkan bahan pelajaran disyaratkan
(1). Guru telah mempelajari bahan pelajaran, (2). Guru telah memahami bagian-bagian yang
mudah, sedang dan sulit. (3). Guru telah menguasai cara0cara mempelajari bahan. (4). Guru
telah memahami sifat bahan pelajaran tersebut.
b. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran
Seorang siswa akan belajar dengan seutuh pribadinya demi suatu tujuan. Meskipun demikian
tidak akan selamanya lancar. Ketidaklancaran tersebut dikarenakan kelelahar jasmani dan
rohaninya, sehingga energi dan keinginan menjadi tidak stabil.
c. Optimalisasi pengalaman dan kemampuan siswa
Guru adalah penggerak dan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Sebagai fungsinya
tersebut maka guru hendaknya mampu memantau dan mengatasi kesukaran belajar yang
menjadi kendala siswa dengan pengelolaan pembelajaraan yang tepat.
d. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar
Guru adalah pendidik anak bangsa, maka ia berpeluang merekayasa cita-cita anak bangsa.
Cita-cita yang sesuai dengan aturan perundang-undangan dan menjadikan kehidupaan yang
lebih baik. Oleh karena itu guru harus mampu cara-cara mendidik dengan menciptakan
suasana pendidikan yang menyenaangkan.
BAB IV
Pendekatan CBSA dan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran
Pendekatan CBSA adalah sebuah anutan pembelajaran yang mengarah kepada
pengoptimalisasian pelibatan intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran, dengan
pelibatan fisik yang diperlukan.
Dalam pembelajaran ditemukan adanya dua pelaku, guru berinteraksi dengan siswa,
yang keduanya mencapai tujuan pembelajaran berbeda-beda. Raka Joni mengemukakan
bahwa pembelajaran yang ber-CBSA baik berciri (1) pembelajaran berpusat pada siswa, (2)
guru bertindak sebagai pembimbing pengalaman belajar, (3) orientasi tujuan pada
perkembangan kemampuan siswa secara utuh dan seimbang, (4) pengelolaan pembelajaran
menekankan pada kreatifitas siswa, dan (5) Optimalisasi kadar CBSA tersebu dapat
diprogramkan dalam desain instruktusional (persiapan mengajar) guru.
Pembelajaran ber-CBSA merupakan wujud kegiatan atau unjuk kerja guru. Hampir
dapat dikatakan bahwa guru professional diduga berkempuan mengelola pembelajaran
berkadar CBSA tinggi. Faktor-faktor penentu kegiatan pembelajaran berupa (1) karakteristik
tujuan, (2) karakteristik mata pelajaran/bidang studi, (3) karakteristik lingkungan/setting
pembelajaran, (4) karakteristik siswa, (5) karakteristik tesebut dapat diketahui bahwa penentu
utama pembelajaran ber-CBSA adalah guru yang memahami kelima karakteristik faktor yang
lan.
Pembelajaran ber-CBSA dapat dilakukan oleh guru. Pembelajaran ber-CBSA dapat
dilakukan guru dengan pendekatan Keterampilan Proses (PKP) yaitu anutan pengembangan
keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-
kemampuan dasar yang telah ada dalam diri siswa. Dengan pkp siswa akan (1) memperoleh
pengertian yang tepat tentang haikat pengetahuan, (2) memperoleh kesempatan bekerja
dengan ilmu pengetahuan dan merasa senang, dan (3) memperoleh kesempatan belajar proses
memperoleh dan memproduk ilmu pengatahuan . Dengan demikian PKP Beriteraksi timbale-
balik dengan penerapan CBSA dalam pembelajaran. Dengan adanya kebaikan atau kelebihan
pada PKP tersebut maka seyogyanya calon guru belajar PKP secara keilmuan untuk
dijadikan modal dasar menjadi guru yang professional.

BAB V
Pendekatan Pembelajaran
Perilaku belajar dapat ditemukan disembarang tempat. Pentingnya keterampilan
seorang guru tidak dapat dikesampingkan dalam pembelajaran. Seorang guru
berkemungkinan mengajar lebih dari seratus siswa. Oleh karena itu, keterampilan
mengorganisasi siswa agar pembelajaran terlaksana dengan baik. Dalam belajar tentang
pendekatan pembelajaran tersebut, dapat melihat (1) pengorganisasian Siswa, (2) posisi guru-
siswa dalam pengolahan pesan, dan (3) pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dengan pengorganisasian siswa dapat dilakukan dengan (1)
pendekatan individual, (2) pembelajaran secara klasikal. Pada ketiga pengorganisasian siswa
tersebut tujuan pengajaran, peran guru dan siswa, program pembelajaran, dan disiplin belajar
berbeda-beda. Pada ketiga pengorganisasian siswa sebaiknya digunakan untuk
membelajarkan siswa yang menghadapi kecepatan infirmasi pada masa kini
Ada beberapa macam strategi yang dapat digunakan seorang guru
1. Ekspository merupakan kegiatan mnegajar yang terpusat pada guru. Guru aktif memberikan
penjelasan atau informasi terperinci tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pengajaran
ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa.
2. Model Inkuiri merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Dalam model inkuiry tidak jauh
berbeda dengan discovery siswa dirancang untuk terlibat dalam melakukan inkuiri. Dalam
pengajaran ini siswa menjadi aktif belajar. Tujuan utama model inkuiri adalah engembangkan
keterampilan intelektual, berpikir kritis, dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah.
Jadi, dalam kedua strategi ini sisiwa dirancang aktif belajar, sehingga ia dapat menemukan,
bekerja secara ilmu pengetahuan, dan nerasa senang.
Dalam pembelajaran pada pebelajar terjadi peningkatan kemampuan. Semula, ia
memiliki kemamampuan pra-belajar, dalam proses belajar pada kegiatan belajar hal tertentu ,
ia meningkatkan tingkat atau memperbaiki tingkat ranah-ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Keputusan tentang perbaikan tingkat ranah tersebut didasarkan atas evaluasi
guru dan unjuk kerja siswa dalam pemecahan masalah. Dari sisi guru, proses pemerolehan
pengalaman siswa atau proses pengolahan siswa pesan tersebut dapat dilakukan dengan cara
deduktif dan induktif. Pengolahan pesan secara deduktif dimulai dari generalisasi atau suatu
teori yang benar, pencarian data, dan uji kebenaran generalisasi atau dari adanya fakta atau
peristiwa khusus, penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta, kemudian disusun generalisasi
atas dasar konsep-konsep. Dalam usaha pembelajaran guru dapat menggunakan pengolahan
pesan secara deduktif-atau induktif tergantung pada karakteristik bidang studinya.
BAB VI
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai
belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian dan
pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan
belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan
pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan
secara kuantitatif. Pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan
keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembeajaran secara kuantitatif.
Dari pengertian evaluasi kita dapat mengetahui bahwa evaluasi hasil belajar
merupakan proses untuk mementukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan
pengukuran hasil belajar. Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita dapat menengarai
tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa
setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut
kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Apabila tujuan
utama kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan
dan ditujukan untuk berbagai keperluan.
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses untuk mementukan jasa, nilai atau
manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan pengukuran. Evaluasi
pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan jasa, nilai atau manfaat program, hasil dan
proses pembelajaran.
Bab VII
Masalah-masalah Belajar
Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang menentukan terjadi atau
tidaknya belajar. Untuk bertindak belajar siswa menghadapi masalah-masalah secara intern.
Jika ia tidak dapat mengatasi masalahnya maka ia tidak akan dapat belajar dengan baik.
Masalah interen tersebut diantaranya; (1) sikap terhadap belajar (2) motivasi Belajar (3)
konsentrasi Belajar (4) mengolah bahan belajar (5) menyimpan perolehan hasil belajar (6)
menggali hasil belajar yang tersimpan (7) kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar (8)
rasa percaya diri siswa (9) Intelegensi dan keberhasilan belajar (10) kebiasaan belajar (11)
cita-cita.
Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsic siswa. Di samping itu proses belajar
juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan siswa.
Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun
dengan baik.Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidkan guru disekolah merupakan
faktor ekstren belajar. Ditinjau dari segi siswa, maka ditemukan beberapa faktor ekstren yang
berpengaruh pada aktivitas belajar.unsur ekstrinsik diantaranya (1) guru sebagai pembina
siswa (2) sarana dan prasarana pembelajaran (3) kebijakan penilaian (4) lingkungan social
siswa di sekolah (5) kurikulum sekolah
Cara menentukan masalah-masalah dalam belajar (1) pengamatan perilaku belajar (2)
analisis hasil belajar (3) tes hasil belajar.

Bab VIII
Pembelajaran Dan Pengembangan Kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru berpangkal pada suatu kurikulum,
dan dalam proses pembelajaran guru juga berorientasi pada tujuan kurikulum. Pada satu sisi,
guru adalah pengembang kurikulum. Pada sisi lain, guru adalah pembelajar siswa, yang
secara kreatif membelajarka siwa sesuai dengan kurikulum sekolah. Hal itu menunjukkan
bahwa alam tugas pembelajaran dipersyaratkan agar guru meahami kurikulum.
Kurikulm merupakan wahana belajar-mengajar yang dinamis sehingga perlu dinilai
dan dikembangkan secara terus-menerus dan berkelanjutan sesuai dengan perkembanga yang
ada dalam masyarakat. Adapun yang dimaksud pengembangan kurikulum adalah suatu
proses yang menentukan bagaimana pembuatan kurikulum akan berjalan. Agar
pengembangan kurikulum bejalan dapat berhasil sesuai dengan yang diinginkan, maka dalam
pengembangan kurikulum diperlukan landasan-landasa pengembangan kurikulum.
Landasan pengembangan kurikulum (a)landasan filosofis (b)landasan social, budaya,
agama (c) landasan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni (d)landasan kebutuhan
masyarakat (e)landasan perkembangan masyarakat. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
(1) prinsip relevansi (2)prinsip kontinuitas (3) prinsip fleksibelitas.

KOMENTAR
Buku Belajar dan Pembelajaran karangan Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono mengupas
tentang kegiatan pembelajaran secara utuh. Mulai dari teori pembelajaran, penerapan
pembelajaran di kelas hingga membahas kurikulum yang dipakai dalam pembelajaran. Buku
ini sangat baik dibaca oleh calon pendidik ataupun pendidiknya secara langsung. Karena di
dalam buku ini dimuat juga mengenai sikap dan usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik
sehingga pendidik atau calon pendidik tersebut dapat memahami kebutuhan siswa sehingga ia
mampu memberikan motivasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu di buku ini
juga terdapat pembahasan mengenai kurikulum.
Pembahasan mengenai kurikulum disini hanya membahas mengenai kurikulum
CBSA dan pengembangannya. Hal ini menjadi kurang menarik karena saat ini kurikulum
yang sedang dipakai adalah kurikulum KTSP. KTSP sebenarnya merupakan pengembangan
dari CBSA akan tetapi, penjelasan yang dipaparkan di buku ini sudah tidak menarik bagi
pembaca karena sudah ketinggalan. Pembaca akan cenderung lebih menginginkan materi-
materi ataupun metode pembelajaran yang terbaru sehingga tidak tertinggal dari kemajuan
dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pendidikan.

Diposting oleh Tharie B-Ring di 07.29


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Pengikut
Arsip Blog
2016 (2)

2015 (1)

2014 (27)
o Juni (2)
o Mei (10)
Mengenai o Maret (9)
Saya fd
<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false fa...
sinopsis novel di bawah langit
Vheya
membandingkan buku
<!--[if !mso]>v\:*
{behavior:url(#default#VML);}o\...
Tharie B-Ring
puisi
Lihat profil
RPP kurikulum 2013
lengkapku
Frasa Nomina
o Februari (6)

2013 (3)

2012 (5)

2011 (7)

Anda mungkin juga menyukai