PENDAHULUAN
A. Identitas buku
a. Judul : Belajar dan Pembelajaran
b. Pengarang :Dr.Dimyati , Drs.Mudjiono
c. Penerbit : Rineka Cipta
d. Tahun Terbit :2006
e. Cetakan :Ke Tiga (3)
f. Kota :Jakarta
g. Lembaga Penerbit :Asdi Mahatsya
h. Tebal Buku :298 Halaman
B. Identitas buku Pembanding
a. Judul :
b. Pengarang :
c. Penerbit :
d. Tahun Terbit :
e. Cetakan :
f. Kota :
g. Lembaga Penerbit :
h. Tebal Buku :
D. Bagian Buku
BAB I
1. Hakikat belajar dan pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak
terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di
lingkungan sekitar baik dari lingkungan hayati dan non hayati. Beberapa pandangan para ahli
tentang belajar:
a. Skinner
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Apabila ia belajar
maka responnya menjadi baik jika tidak maka responnya menjadi menurun. Dalam belajar
ditemukan (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons belajar.
(2)respons si pebelajar (3)konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut.yaitu
adanya appointment /ganjarn dan hukuman. Pandangan Skinner dikenal jiga dengan Teori
Skinner yaitu hal yang perlu mendapat perhatian dari seorang guru terhadap siswanya ialah
adanya stimulus dan respon serta penguatan. Langkah pembelajaran berdasarkan teori
kondisioning operan adalah; (1)mempelajari keadaan kelas (2)membuat daftar penguatan
positif. (3) memilih dan menentukaan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis
pengutannya.(4)membuat program pembelajaran.
b. Gagne
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.
Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap,dan nilai. Kemunculan
kapabilitas ini dipengaruhi oleh stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif
yang dilakukan oleh sipebelajar. Menurut Gagne komponen penting dalam belajar adalah(1)
kondisi eksternal.(2) kondisi internal. (3) hasil belajar. Hasil belajar meliputi informasi
verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap, siasat kognitif.
c. Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Karena individu
terus menerus melakukan interaksi dengan lingkungan. Dan lingkungan selalu mengalami
perubahan sehingga fungsi intelek semakin berkembang.perkembangan intelektual melalui
beberapa tahap;(1)sensori motor,(2)pra-operasional,(3)operasional konkret,(4)operasi formal.
Pengetahuan dibangun dalam pikiran. Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya
yang terdiri dari tiga fase:fase eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep.langkah
pembelajaran menurut piaget; menentukan topic yang dipelajari oleh anak sendiri,
mengembangkan aktivitas kelas dengan topic yang telah ditentukan, mengetahui adanya
kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan
masalah, dan menilai setiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan melakukan revisi.
d. Rogers
Rogers mengemukakan pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
i. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
ii. Siswa mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
iii. Pengorganisasian bahan dan ide agar bermakna bagi siswa
iv. Belajar yang bermakana adalah belajar tentang proses belajar, keterbukaan
belajar mengalami sesuatu, bekerja sama dan melakukan perubahan terus menerus.
v. Belajar optimal jika siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses
belajar.
vi. Belajar mengalami dapat terjadi jika siswa mengevaluasi dirinya sendiri.
vii. Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-
sungguh.
BAB II
I. Prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran.
A. Prinsip-prinsip belajar
1. Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap
pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Di
samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi
adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat
bersifai internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang
dari orang lain. Motivasi juga dibedakan menjadi motif instrinsik dan ekstrinsik.motif
instrinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Sedangkan
motif ekstrinsik adalah tenaga pendorong yanhg ada di luar perbuatan yang dilakukannya
tetapi menjadi penyertanya.
2. Keaktifan
Kecendrungan psikologis dewasa ini menganggap bahwa anak adalah mahluk yang
aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan dan
aspirasinya sendiri. Belajar tidak dapat dipaksakan dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang
lain.
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu
beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati hingga kegiatan
psikis yang sulit diamati.
3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak hanya sekedar menghayati dan
memaham secara langsung. Tetapi, ia juga dituntut untuk melakukan atau berbuat serta
bertanggung jawab dengan hasil yang didapat.
4. Pengulangan
Pengulangan dari maateri yang telah diterima merupakan suatu upaya untuk mengingat atau
memahami kembali materi yang pernah diterima. Dengan mengadakan pengulangan maka
akan melatih daya-daya mengungat, menanggap, berfikir, dll.
5. Tantangan
Menggunakan metode eksperimen, inkuiri dan discoveri merupakan tantangan bagi siswa
agar lebih giat dan bersungguh-sungguh. Penguatan positif maupun negatif juga merupakan
tantangan karena siswa akan berupaya menerima hadiah atau menghindari hukuman.
6. Balikan dan penguatan
Siswa akan lebih bersemangat belajar jika menemukan hasil dari pekerjaan sebelumnya baik
yang positif maupun yang negative.
7. Perbedaan individual
Setiap siswa merupakan individual artinya tidak ada yang sama antara satu dengan yang lain.
Setiap siswa memiliki perbedaan baik secara fisik, psikis, karakteristik maupun
kepribadiannya.
BAB III
I. Motivasi belajar
A. Motivasi dan pentingnya motivasi
1. Pengertian motivasi
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa
keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong
tinggi dan rendah. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan prilaku manusia termasuk prilaku belajar. Terdapat tiga komponen utama
dalam motivasi
a. Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan
yang ia harapkan. Moslow membagi kebutuhan menjadi lima (1). Kebutuhan fisiologis, (2).
Kebutuhan akan perasaan aman, (3). Kebutuhan social, (4). Kebutuhan akan penghargaan
diri, (5). Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b. Dorongan
Dari segi dorongan, menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi
kebutuhan organiisme. Kebutuhan-kebutuhan organisme merupakan penyebab munculnya
dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan
fisiologis organisme.
c. Tujuan
Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis,
tujuan merupakan titik akhir sementara pencapaian kebutuhan. Jika kebutuhan tercapai maka
orang menjadi puas dan berhenti berbuat sementara.
2. Pentingnya motivasi dalam belajar
Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar menimbulkan
perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri
pelaku ban orang lain. Motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan
masyarakat. Bagi siswa pentingnya motivasi dalam belajar sebagai berikut;
a. Menyadarkan kedudukannya pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman
sebayanya.
c. Mengarahkan kegiatan belajar.
d. Membesarkan semangat belajar.
e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang
berkesinambungan.
Bagi seorang guru pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi siswa bermanfaat
sebagai;
a. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai
berhasil.
b. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang bermacam-macam.
c. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran.
d. Member peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis.
BAB V
Pendekatan Pembelajaran
Perilaku belajar dapat ditemukan disembarang tempat. Pentingnya keterampilan
seorang guru tidak dapat dikesampingkan dalam pembelajaran. Seorang guru
berkemungkinan mengajar lebih dari seratus siswa. Oleh karena itu, keterampilan
mengorganisasi siswa agar pembelajaran terlaksana dengan baik. Dalam belajar tentang
pendekatan pembelajaran tersebut, dapat melihat (1) pengorganisasian Siswa, (2) posisi guru-
siswa dalam pengolahan pesan, dan (3) pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dengan pengorganisasian siswa dapat dilakukan dengan (1)
pendekatan individual, (2) pembelajaran secara klasikal. Pada ketiga pengorganisasian siswa
tersebut tujuan pengajaran, peran guru dan siswa, program pembelajaran, dan disiplin belajar
berbeda-beda. Pada ketiga pengorganisasian siswa sebaiknya digunakan untuk
membelajarkan siswa yang menghadapi kecepatan infirmasi pada masa kini
Ada beberapa macam strategi yang dapat digunakan seorang guru
1. Ekspository merupakan kegiatan mnegajar yang terpusat pada guru. Guru aktif memberikan
penjelasan atau informasi terperinci tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pengajaran
ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa.
2. Model Inkuiri merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Dalam model inkuiry tidak jauh
berbeda dengan discovery siswa dirancang untuk terlibat dalam melakukan inkuiri. Dalam
pengajaran ini siswa menjadi aktif belajar. Tujuan utama model inkuiri adalah engembangkan
keterampilan intelektual, berpikir kritis, dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah.
Jadi, dalam kedua strategi ini sisiwa dirancang aktif belajar, sehingga ia dapat menemukan,
bekerja secara ilmu pengetahuan, dan nerasa senang.
Dalam pembelajaran pada pebelajar terjadi peningkatan kemampuan. Semula, ia
memiliki kemamampuan pra-belajar, dalam proses belajar pada kegiatan belajar hal tertentu ,
ia meningkatkan tingkat atau memperbaiki tingkat ranah-ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Keputusan tentang perbaikan tingkat ranah tersebut didasarkan atas evaluasi
guru dan unjuk kerja siswa dalam pemecahan masalah. Dari sisi guru, proses pemerolehan
pengalaman siswa atau proses pengolahan siswa pesan tersebut dapat dilakukan dengan cara
deduktif dan induktif. Pengolahan pesan secara deduktif dimulai dari generalisasi atau suatu
teori yang benar, pencarian data, dan uji kebenaran generalisasi atau dari adanya fakta atau
peristiwa khusus, penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta, kemudian disusun generalisasi
atas dasar konsep-konsep. Dalam usaha pembelajaran guru dapat menggunakan pengolahan
pesan secara deduktif-atau induktif tergantung pada karakteristik bidang studinya.
BAB VI
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai
belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian dan
pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan
belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan
pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan
secara kuantitatif. Pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan
keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembeajaran secara kuantitatif.
Dari pengertian evaluasi kita dapat mengetahui bahwa evaluasi hasil belajar
merupakan proses untuk mementukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan
pengukuran hasil belajar. Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita dapat menengarai
tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa
setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut
kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Apabila tujuan
utama kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan
dan ditujukan untuk berbagai keperluan.
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses untuk mementukan jasa, nilai atau
manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan pengukuran. Evaluasi
pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan jasa, nilai atau manfaat program, hasil dan
proses pembelajaran.
Bab VII
Masalah-masalah Belajar
Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang menentukan terjadi atau
tidaknya belajar. Untuk bertindak belajar siswa menghadapi masalah-masalah secara intern.
Jika ia tidak dapat mengatasi masalahnya maka ia tidak akan dapat belajar dengan baik.
Masalah interen tersebut diantaranya; (1) sikap terhadap belajar (2) motivasi Belajar (3)
konsentrasi Belajar (4) mengolah bahan belajar (5) menyimpan perolehan hasil belajar (6)
menggali hasil belajar yang tersimpan (7) kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar (8)
rasa percaya diri siswa (9) Intelegensi dan keberhasilan belajar (10) kebiasaan belajar (11)
cita-cita.
Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsic siswa. Di samping itu proses belajar
juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan siswa.
Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun
dengan baik.Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidkan guru disekolah merupakan
faktor ekstren belajar. Ditinjau dari segi siswa, maka ditemukan beberapa faktor ekstren yang
berpengaruh pada aktivitas belajar.unsur ekstrinsik diantaranya (1) guru sebagai pembina
siswa (2) sarana dan prasarana pembelajaran (3) kebijakan penilaian (4) lingkungan social
siswa di sekolah (5) kurikulum sekolah
Cara menentukan masalah-masalah dalam belajar (1) pengamatan perilaku belajar (2)
analisis hasil belajar (3) tes hasil belajar.
Bab VIII
Pembelajaran Dan Pengembangan Kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru berpangkal pada suatu kurikulum,
dan dalam proses pembelajaran guru juga berorientasi pada tujuan kurikulum. Pada satu sisi,
guru adalah pengembang kurikulum. Pada sisi lain, guru adalah pembelajar siswa, yang
secara kreatif membelajarka siwa sesuai dengan kurikulum sekolah. Hal itu menunjukkan
bahwa alam tugas pembelajaran dipersyaratkan agar guru meahami kurikulum.
Kurikulm merupakan wahana belajar-mengajar yang dinamis sehingga perlu dinilai
dan dikembangkan secara terus-menerus dan berkelanjutan sesuai dengan perkembanga yang
ada dalam masyarakat. Adapun yang dimaksud pengembangan kurikulum adalah suatu
proses yang menentukan bagaimana pembuatan kurikulum akan berjalan. Agar
pengembangan kurikulum bejalan dapat berhasil sesuai dengan yang diinginkan, maka dalam
pengembangan kurikulum diperlukan landasan-landasa pengembangan kurikulum.
Landasan pengembangan kurikulum (a)landasan filosofis (b)landasan social, budaya,
agama (c) landasan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni (d)landasan kebutuhan
masyarakat (e)landasan perkembangan masyarakat. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
(1) prinsip relevansi (2)prinsip kontinuitas (3) prinsip fleksibelitas.
KOMENTAR
Buku Belajar dan Pembelajaran karangan Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono mengupas
tentang kegiatan pembelajaran secara utuh. Mulai dari teori pembelajaran, penerapan
pembelajaran di kelas hingga membahas kurikulum yang dipakai dalam pembelajaran. Buku
ini sangat baik dibaca oleh calon pendidik ataupun pendidiknya secara langsung. Karena di
dalam buku ini dimuat juga mengenai sikap dan usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik
sehingga pendidik atau calon pendidik tersebut dapat memahami kebutuhan siswa sehingga ia
mampu memberikan motivasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu di buku ini
juga terdapat pembahasan mengenai kurikulum.
Pembahasan mengenai kurikulum disini hanya membahas mengenai kurikulum
CBSA dan pengembangannya. Hal ini menjadi kurang menarik karena saat ini kurikulum
yang sedang dipakai adalah kurikulum KTSP. KTSP sebenarnya merupakan pengembangan
dari CBSA akan tetapi, penjelasan yang dipaparkan di buku ini sudah tidak menarik bagi
pembaca karena sudah ketinggalan. Pembaca akan cenderung lebih menginginkan materi-
materi ataupun metode pembelajaran yang terbaru sehingga tidak tertinggal dari kemajuan
dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pendidikan.
Posting Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
2016 (2)
2015 (1)
2014 (27)
o Juni (2)
o Mei (10)
Mengenai o Maret (9)
Saya fd
<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false fa...
sinopsis novel di bawah langit
Vheya
membandingkan buku
<!--[if !mso]>v\:*
{behavior:url(#default#VML);}o\...
Tharie B-Ring
puisi
Lihat profil
RPP kurikulum 2013
lengkapku
Frasa Nomina
o Februari (6)
2013 (3)
2012 (5)
2011 (7)