Anda di halaman 1dari 19

RESUME

MODUL 4. PROSEDUR PEMBELAJARAN


MODUL 5. PEMILIHAN METODE MENGAJAR

Oleh:
Nama : Ni Wayan Santi
NIM : 856985075
Mata Kuliah: Strategi Pembelajaran di SD
Tutor : Vani Novianto, S.Pd, M.Ec.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


POKJAR SEPUTIH BANYAK
UNIVERSITAS TERBUKA
2020

Ni Wayan Santi_856985075
MODUL 4. PROSEDUR PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
A. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
Kegiatan pra pembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional adalah
kegiatan pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa
mengikuti pelajaran. Upaya yang dilakukan guru pada tahap pembelajaran
diantaranya sebagai berikut:
1. Menciptakan sikap dengan suasana kelas yang menarik
Penataan kelas yang rapi dan mempersiapkan sapras/alat-fasilitas kelas
merupakan bagian kegiatan pra pembelajaran.Hal ini bertujuan
memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam kelas.
2. Memeriksa kehadiran siswa
Kegiatan memeriksa kehadiran siswa merupakan tugas rutin guru untuk
menghemat waktu guru dapat bertanya kepada siswa yang hadir tentang
siswa yang tidak hadir.
3. Menciptakan kesiapan belajar siswa
Untuk menciptakan kesiapan belajar dan semangat belajar siswa, guru perlu
membantu mengembangkan kesiapan belajar tersebut melalui:
a. Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan
fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar.
b. Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa
dalam belajar.
c. Menunjukan minat dan penuh semangat tinggi dalam belajar
d. Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal
sampaiakhir pembelajar.
e. Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan minat siswa.
f. Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat
melakukannya.
4. Menciptakan suasana belajar yang demokratis
Membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani
berpendapat atau berani mengeluarkan ide-ide, dan berani memperlihatkan
unjuk kerja (performance). Guru harus selalu memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan kreativitas.

B. Kegiatan Awal Pembelajaran


Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa
dalam memasuki kegiatan inti pembelajaran. Adapun kegiatan yang bisa
dilakukan guru sebagai berikut:
1. Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
Guru hendaknya melakukan kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa.

Ni Wayan Santi_856985075
2. MemberiAcuan
Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya
sebagai berikut:
a. Memberikan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar
materi yang akan dipelajarinya.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan kegiatan belajar yang akan
ditempuh siswa.
3. Membuat Kaitan
a. Kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membuat kaitan sebagai
berikut:
b. Mengajukan pertanyaan tentangbahan pejaran yang sudah dipelajari
sebelumnya.
c. Menunjukan manfaat materi yang dipelajari
d. Meminta siswa mengemukakan pengalamanya yang berkaitan dengan
materi yang akan dibahas.
4. Melaksanakan tes awal
Tes awal atau pre-test dilaksakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh
mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh
siswa. Dalam keseluruhan proses pembelajaran, alokasi waktu untuk
kegiatan awal pembelajaran relatif singkat. untuk itu ada hal,yang perlu
dilakukan guru sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya dalam
melaksanakan kegiatan awal pembelajaran dianataranya:
a. Memahami membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga
perhatian siswa terpusat pada pelajaran yang diikutinya.
b. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok / individu
c. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang baik
d. Memberikan penguatan pada siswa
e. Menanamkan disiplin pada siswa.

KEGIATAN BELAJAR 2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran


A. Pembahasan Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Klasikal
1. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Klasikal
a. Sistematis
Artinya bahan pelajaran yang disajikan secara berurutan dan selalu
berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
b. Perhatian dan aktivitas
Prinsip ini menuntut bahwa dalam pembelajaran klasikal guru harus
selalu memberikan perhatian terhadap siswa secara menyeluruh dalam
kelas.

Ni Wayan Santi_856985075
c. Media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat mengurangi verbalisme siswa
terhadap informasi yang disampaikan oleh guru
d. Latihan dan Penugasan
Untuk memperkuat penguasaan siswa terhadap mata pelajaranguru
perlu memberikanlatihan dan tugas
2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Klasikal
a. Menyajikan bahan ajar dengan ceramah bervariasi, penjelasan harus
dapat disimak oleh siswa.
b. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap pelajaran dengan cara menghubungkan
materi dengan situasi nyata, pelajaran yang lain.
Pada kegiatan akhir guru memberikan soal dan kemudian menyimpulkan
dengan bimbingan guru

B. Pembahasan Materi dalam Pembelajaran Kelompok


Pembelajaran Kelompok merupakan proses pembelajaran yang di desain dalam
bentuk kelompok dengan jumlah 4 samapi 6 dalam setiap kelompok, misal
pembelajaran kelompok: diskusi, penelitian sederhana (observasi), pemecahan
masalah.
1. Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok
a. Adanya Topik dan Permasalahan
b. Pembentukan Kelompok
c. Kerja Sama
d. Perhatian
e. Motivasi
f. Sumber Belajar dan Fasilitas
g. Latihan dan Tugas
2. Kegiatan Inti dalam pembelajaran Kelompok
Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran kelompok yaitu
Metode Diskusi yang ditunjang dengan metode Ceramah dan tanya jawab.
Contoh pembelajaran kelompok dengan metode Diskusi: Sebelum
memulai diskusi guru menyampaikan tujuan dan topikyang akan dibahas
serta mengelompokan siswa
Langkah-langkah siswa melakukan diskusi sebagai kegiatan inti
pembelajaran
a. Pertama, merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan
Tujuan pembelajaran
b. Kedua, mengidentifikasi masalah berdasarkan permasalahan yang
telah dirumuskan
c. Ketiga, analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah
d. Keempat, menyusun laporan masing-masing kelompok

Ni Wayan Santi_856985075
e. Kelima, presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok
pada seluruh kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung
dibimbing oleh guru.

C. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Perseorangan


Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mencakup
implementasi diversifikasi kurikulum, menuntut adanya penyesuaian
pembelajaran dengan potensi siswa. Diversifikasi kurikulum merupakan suatu
kurikulum yang dapat memperluas, memperdalam, dan menyesuaiakn dengan
keragaman kondisi dan kebutuhan, baik yang menyangkut kemampuan atau
potensi siswa maupun yang menyangkut potensi lingkungan. Kegiatan
pembelajaran perseorangan ditujukan untuk menampung kegiatan pengayaan
dan perbaikan (Depdikbud: 1990: 39).

Pembelajaran perseorangan lebih banyak diterapkan dalam pemberian tugas


dan latihan. Dalam pelaksanaannya setelah menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan pengarahan tentang tahapan atau teknik belajar
yang harus ditempuh siswa (kegiatan awal), langkah selanjutnya (kegiatan inti)
yang dilakukan guru adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan
atau yang akan dilatihkan kepada siswa.
2. Memberikan lembaran kerja atau tugas.
3. Memantau dan menilai kegiatan siswa.

KEGIATAN BELAJAR 3. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran


A. Kegiatan Akhir Pembelajaran
Kegiatan akhir bertujuan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap
kompetensi yang diharapkan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan pada
kegiatan akhir pembelajaran yaitu:
1. Meninjau kembali penguasaan siswa
Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menyimpulkan atau membuat
ringkasan materi pelajaran
2. Melaksanakan penilaian
Penilaiaan secara lisan atau tertulis

B. Melaksanakan Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran


Kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan guru adalah:
1. Memberikan tugas atau latihan-latihan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memberikan tugas
kepada siswa diantaranya:
a. Guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang
topik tugas yang dikerjakan oleh siswa.

Ni Wayan Santi_856985075
b. Guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus
dikerjakan berdasarkan lembaran tugas.
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas
yang belum dipahaminya.
d. Guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas apakah tugas
dapat dilaksanakan di rumah atau di sekolah sesuai dengan
karakteristik tugas yang bersangkutan.
e. Siswa diminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan.
f. Guru harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.
2. Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai siswa
Ada dua kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk
membantu siswa menguasai kompetensi yang belum dikuasainya:
a. Membahas kembali materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu
juga apabila waktunya tersedia.
b. Membahas kembali materi tersebut pada pertemuan berikutnya
Apabila membutuhkan waktu yang relatif lama.
3. Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu
Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca buku sumber pelajaran
yang lain yang membahas topik yang sesuai dengan kompetensi yang
diharapkan.
4. Memberikan motivasi/bimbingan belajar
Bimbingan tersebut dapat berupa arahan atau petunjuk yang jelas kepada
siswa sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara optimal oleh
siswa.
5. Mengemukakan topik bahasan yang akan datang.
cara ini perlu dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa
dalam kegiatan belajar yang dilakukan diluar jam pelajaran.

Ni Wayan Santi_856985075
MODUL 5. PEMILIHAN METODE MENGAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1. Hakikat dan Faktor-Faktor dalam Pemilihan
Metode Mengajar
A. Hakikat Metode Mengajar dalam Pembelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
mengajar prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan
kemampuan siswa, yaitu:
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin
tahu Siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran.
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk
berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan
masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji
kebenaran sesuatu.
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
atau inquiry terhadap suatu topik permasalahan.
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu untuk menyimak.
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri.
8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk bisa belajar secara
bekerja sama.
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi
dalam belajar.

Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya


memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk
kompetensi siswa.
2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian
pembelajaran.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan
bimbingan secara individu atau kelompok.

B. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Metode Mengajar


Penentuan atau pemilihan metode mengajar dalam pembelajaran harus
mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran Atau Kompetensi Siswa
Ada beberapa tingkatan dalam tujuan pembelajaran, tujuan yang paling
tinggi yaitu Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), kemudian dijabarkan pada

Ni Wayan Santi_856985075
Tujuan Satuan Pendidikan (Institusional), Tujuan Bidang Studi atau mata
pelajaran dan Tujuan Pembelajaran (Instruksional). Tujuan institusional
adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan seperti SD,
SMP, SMA, SMK, dan seterusnya. Tujuan bidang studi adalah tujuan yang
harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi. Sedangkan
tujuan pembelajaran (instruksional) adalah tujuan yang harus dicapai dalam
pokok bahasan tertentu.

Untuk mempermudah dalam memahami tujuan pembelajaran dan


kompetensi siswa. Apakah akan dibahas kembali tentang tujuan
pembelajaran berdasarkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun
Taksonomi Bloom membaginya menjadi tiga yaitu
a. Kognitif
1) Pengetahuan, lebih menitik beratkan pada kemampuan mengetahui
atau mengingat sesuatu.
2) Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menerjemahkan
memahami sesuatu dan seterusnya.
3) Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat
mengerjakan atau menggunakan teori atau rumus
4) Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji
menguraikan membedakan mengidentifikasi dan seterusnya
5) Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan
mengelompokkan menyusun membuat rencana Program dan
seterusnya. Evaluasi lebih menekankan pada kemampuan menilai
berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaan.
b. Afektif
1) Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka atau
kemampuan menerima.
2) Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta pada suatu kegiatan
atau kerelaan hati.
3) Penilaian dan penentuan sikap, lebih menekankan pada
menentukan sikap, organisasi mampu membentuk sistem nilai
sebagai pedoman hidup.
c. Psikomotor
1) Persepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat
terhadap sesuatu dan peka terhadap sesuatu hal.
2) Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.
3) Gerakan terbimbing, kemampuan dalam meniru pekerjaan yang
lain.
4) Gerakan terbiasa, keterampilan yang berpegang pada pola.

Ni Wayan Santi_856985075
5) Gerakan yang kompleks. keterampilan yang lincah cepat dan
lancar penyesuaian keterampilan dalam mengubah dan mengatur
kembali kreativitas kemampuan dalam menciptakan pola baru.

2. Karakteristik Bahan Pelajaran Atau Materi Pelajaran


Ada beberapa aspek yang terdapat dalam materi pembelajaran antara lain:
a. Aspek konsep merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan
dengan pengertian, atribut, karakteristik, label, atau ide dan gagasan
utama.
b. Aspek fakta merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan
dengan peristiwa-peristiwa yang lalu data-data yang memiliki esensi
objek dan waktu.
c. Aspek prinsip merupakan substansi pelajaran yang berhubungan
dengan aturan, dalil, hukum, kemampuan, dan prosedur yang harus
ditempuh.
d. Aspek nilai merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan
dengan aspek perilaku yang baik dan buruk, yang benar dan salah, yang
bermanfaat dan tidak bermanfaat.
e. Aspek keterampilan intelektual merupakan substansi materi pelajaran
yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan
persoalan atau permasalahan, berpikir kritis, berpikir logis, berpikir
inovatif, dan berpikir ilmiah.
f. Aspek keterampilan psikomotor merupakan substansi materi pelajaran
yang berhubungan dengan kemampuan fisik

3. Waktu yang Digunakan


Pemilihan metode mengajar harus memperhatikan alokasi waktu yang
tersedia dalam jam pelajaran, Ada beberapa metode mengajar yang
dianggap relatif dapat banyak menggunakan waktu seperti metode
pemecahan masalah dan inquiry. Penggunaan metode ini kurang tepat jika
digunakan pada jam pelajaran yang alokasi waktunya relatif singkat
sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula dengan
pembentukan kemampuan siswa.

4. Faktor Siswa
Faktor siswa merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan
dalam pemilihan metode mengajar. Aspek yang berkaitan dengan faktor
siswa Terutama pada aspek kesegaran mental faktor antusias dan kelelahan
jumlah siswa dan kemampuan siswa. Guru harus bisa mengelola
pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk
supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar.

Ni Wayan Santi_856985075
5. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran antara
lain ketersediaan fasilitas media dan sumber belajar.

C. Pentingnya Metode Mengajar dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran


Maupun Membentuk Kemampuan Siswa
Metode mengajar memiliki keterkaitan yang kuat dengan tujuan
pembelajaran. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari gambaran perilaku maupun
kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa selama dan setelah jam pelajaran
dengan cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
kurikulum 2004, metode pengajaran tidak disajikan secara khusus, artinya guru
dapat memilih sendiri metode mengajar mana yang dianggap sesuai dan efektif
untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun pembentukan kemampuan siswa.
Untuk memudahkan pemilihan metode mengajar, guru harus memahami tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang akan ditempuh siswa.

KEGIATAN BELAJAR 2. Jenis-jenis Metode Mengajar


A. Metode Ceramah (Lecture)
Metode ceramah merupakan suatu penyajian bahan atau penyampaian bahan
pelajaran secara lisan dari guru. Dalam memberikan ceramah hendaknya
substansi atau materi tersusun secara sistematis, dari sederhana, mudah, konkrit,
menuju pada yang lebih kompleks, sukar dan abstrak. Cara penyampaiannya
juga harus tersusun secara sistematis mulai dari pemberian informasi,
dentifikasi dan klarifikasi masalah, penyajian analisis masalah, stimulus
semangat, sampai pemunculan ide baru.
1. Karakteristik Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan
lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep
sederhana. Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan
jumlah siswa yang relatif banyak.
2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah
Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk
mendukung keberhasilan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu, a)
Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat
membangkitkan minat dan motivasi siswa, b) Mampu memberikan ilustrasi
yang sesuai dengan bahan pelajaran, c) Menguasai materi pelajaran, d)
Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistemik, e) Menguasai
aktivitas seluruh siswa dalam kelas. Sedangkan yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan metode ceramah berkaitan dengan kondisi siswa adalah
a) Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang
dijelaskan guru, b) Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan

Ni Wayan Santi_856985075
dengan materi yang akan dipelajari, c) Memiliki suasana emosional yang
mendukung untuk memperhatikan dan memiliki motivasi mengikuti
pelajaran.

3. Keunggulan
Keunggulan metode ceramah yaitu: a) Metode ini dianggap ekonomis waktu
dan biaya karena waktu dan materi pelajaran dapat diatur oleh guru secara
langsung, materi dan Waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai
yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan, b) Target jumlah siswa akan
lebih banyak apalagi jika menggunakan alat sound system, c) Bahan
pelajaran sudah dipilih atau dipersiapkan sehingga memudahkan untuk
mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran, d) Apabila
bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan merasa
mudah untuk menegaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa yang
bersangkutan.

4. Kelemahan
Kelemahan dalam metode ceramah yaitu: Kelemahan dalam metode
ceramah yaitu: a) Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak
dan mencatat yang baik, b) Kemungkinan menimbulkan verbalisme, c)
Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi
secara total (hanya proses mental tetapi sulit dikontrol), d) Peran guru lebih
banyak sebagai sumber pelajaran, e) Materi pelajaran lebih cenderung pada
aspek ingatan, f) Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru.
.
B. Metode Diskusi
Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan
dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus
diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Esensinya
penggunaan metode diskusi akan membentuk pengalaman belajar siswa dalam
menjawab persoalan serta belajar secara kerjasama dan membuat suatu
keputusan. Diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta),
kelompok sedang (8-12 peserta) dan kelompok besar (13-40 peserta) ataupun
diskusi kelas.
1. Karakteristik
Dalam penggunaan metode diskusi bahan pelajaran harus dikemukakan
dengan topik permasalahan atau persoalan yang akan menstimulus siswa
menyelesaikan permasalahan atau persoalan tersebut. Untuk menjawab atau
menyelesaikan permasalahan perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari
beberapa siswa sebagai anggota kelompok tersebut. Kelancaran kegiatan
diskusi akan sangat ditentukan oleh moderator yaitu orang yang mengatur
jalannya pembicaraan agar semua siswa sebagai anggota aktif berpendapat

10

Ni Wayan Santi_856985075
secara maksimal dan seluruh pembicaraan mengarah pada pendapat atau
kesimpulan bersama. Tugas guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak
berperan sebagai pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi
dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi aktif.

2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi


Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan
pembelajaran diskusi yaitu: a) Mampu merumuskan permasalahan sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, b) Mampu membimbing siswa untuk
merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan,
c) Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan
dan pengembangan kemampuan siswa, d) Mampu mengelola pembelajaran
melalui diskusi, e) Menguasai permasalahan yang didiskusikan. Sedangkan
kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam pembelajaran
diskusi adalah: a) Memiliki motivasi perhatian dan minat dalam berdiskusi,
b) Mampu melaksanakan diskusi, c) Mampu menerapkan belajar secara
bersama, d) Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat, e) Mampu
memahami dan menghargai pendapat orang lain.

3. Keunggulan
Beberapa keunggulan dalam metode diskusi yaitu: a) Bertukar pikiran,
b).Menghayati permasalahan, c) Merangsang siswa untuk berpendapat,
d).Mengembangkan rasa tanggung jawab, e) Membina kemampuan
berbicara, f) Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain,
g).Memberikan kesempatan belajar.

4. Kelemahan
Kelemahan dalam metode diskusi yaitu: a) Relatif memerlukan waktu yang
cukup banyak, b) Apabila siswa tidak memahami konsep dasar
permasalahan maka diskusi tidak akan efektif, c) Materi pelajaran dapat
menjadi lebih luas, d) Yang aktif hanya siswa tertentu saja.

C. Metode Simulasi (Simulation)


Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan
dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan
simulasi objek nya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya melainkan
kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura.. Pengalaman belajar yang diperoleh
dari metode ini yaitu kemampuan kerja sama, komunikatif dan
menginterpretasikan suatu kejadian. Ada beberapa jenis simulasi yaitu bermain
peran atau role playing,sosiodrama dan permainan simulasi.

11

Ni Wayan Santi_856985075
1. Karakteristik
Metode mengajar simulasi banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKN,
pendidikan agama dan pendidikan apresiasi. Pembinaan kemampuan
bekerjasama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan
yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi. Metode mengajar
simulasi lebih banyak menonton aktivitas siswa sehingga metode simulasi
sebagai metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan
proses.

2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi


Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode
simulasi yaitu: a) Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik,
prosedur dan peran yang akan dilakukan dalam simulasi, b) Mampu
memberikan ilustrasi, c) Mampu menguasai peran yang dimaksud dalam
simulasi tersebut, d) Mampu mengamati secara proses simulasi yang akan
dilakukan Siswa. Sedangkan kondisi dan kemampuan siswa yang harus
diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah: a) Kondisi, minat,
perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi, b) Pemahaman terhadap
pesan yang akan menstimulasikan, c) Kemampuan dasar berkomunikasi dan
berperan.

3. Keunggulan
Beberapa keunggulan dalam penggunaan metode simulasi adalah: a) Siswa
dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya, b)
Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung
dalam pembelajaran, c) Dapat membiasakan siswa untuk memahami
permasalahan sosial, d) Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat
membina hubungan personal yang positif, e) Dapat membangkitkan
imajinasi, f) Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam
kelompok.

4. Kelemahan
Beberapa kelemahan dalam penggunaan metode diskusi yaitu: a) Relatif
memerlukan waktu yang cukup banyak, b) Sangat bergantung pada aktivitas
siswa, c) Sebelum memerlukan pemanfaatan sumber belajar, d) Banyak
siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi menjadi tidak
efektif.

D. Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran
dengan pertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu
sehingga dapat mempelajarinya secara proses. Pengalaman belajar yang

12

Ni Wayan Santi_856985075
diperoleh dari metode demonstrasi meliputi kemampuan bekerja dan berpikir
secara sistematis dan mengamati objek yang sebenarnya.
1. Karakteristik
Metode mengajar demonstrasi hakikatnya adalah untuk Menyampaikan
pembelajaran pada siswa dalam penguasaan proses objek tertentu. Metode
mengajar demonstrasi juga identik dengan metode mengajar modeling.
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi selain guru yang akan
menjadi model, juga dapat mendatangkan narasumber yang
mendemonstrasikan objek materi pelajaran dengan syarat harus menguasai
bahan materi yang didemonstrasikan serta mengutamakan aktivitas siswa
untuk melakukan demonstrasi tersebut.

2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi


Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan
metode demonstrasi yaitu: a) Mampu secara proses dalam melaksanakan
demonstrasi materi atau topik yang dipraktikkan, b) Mampu mengelola
kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh, c) Mampu Menggunakan
alat bantu yang digunakan, d) Mampu melaksanakan Penilaian proses.
Sedangkan kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran demonstrasi adalah: a) Siswa memiliki motivasi, perhatian
dan minat terhadap topik yang akan didemonstrasikan, b) Memahami
tentang tujuan atau maksud yang akan didemonstrasikan, c) Mampu
mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi.

3. Keunggulan
Keunggulan dari metode pembelajaran demonstrasi adalah: a) Siswa siswa
dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya, b)
Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa, c) Dapat melakukan
pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis, d) Dapat mengetahui
hubungan yang struktural atau urutan objek, e) Dapat melakukan
perbandingan dari beberapa objek.

4. Kelemahan
Kelemahan dalam pembelajaran demonstrasi yaitu: a) Hanya dapat
menimbulkan cara berpikir yang konkret saja, b) Jika jumlah siswa banyak
dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif, c) Bergantung
pada alat bantu yang sebenarnya, d) Sering terjadi siswa kurang berani
dalam mencoba atau melakukan praktik yang didemonstrasikan.

E. Metode Eksperimen
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau
pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta

13

Ni Wayan Santi_856985075
mengamati secara proses. Pengalaman belajar yang diperoleh dari penggunaan
metode eksperimen adalah menguji sesuatu menguji hipotesis menemukan hasil
percobaan dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat
bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan
suatu objek. Oleh karena itu dalam prosesnya selalu mengutamakan
aktivitas siswa sehingga peran guru cenderung lebih banyak sebagai
pembimbing dan fasilitator.

2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen


Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil yaitu:
a) Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen, b)
Menguasai konsep yang dieksperimenkan, c) Mampu mengelola kelas, d)
Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif, e)
Mampu memberikan penilaian secara proses. Sedangkan kondisi dan
kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen
adalah: a) Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui
eksperimen, b) Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen, c)
Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras, d) Mampu menulis,
membaca dan menyimak dengan baik.

3. Keunggulan
Keunggulan pembelajaran eksperimen yaitu: a) Membangkitkan rasa ingin
tahu siswa, b) Membangkitkan sikap ilmiah siswa, c) Membuat
pembelajaran bersifat aktual, d) Membina kebiasaan belajar kelompok
maupun individu.

4. Kelemahan
Kelemahan dalam metode eksperimen ini yaitu: a) Memerlukan alat dan
biaya, b) Memerlukan waktu relatif lama, c) Sangat sedikit sekolah yang
memiliki fasilitas eksperimen, d) Guru dan siswa banyak yang belum
terbiasa melakukan eksperimen.

F. Metode Karyawisata
Pembelajaran outdoor hampir identik dengan pembelajaran karyawisata atau
field trip aktivitas belajar siswa dibawa keluar kelas. Karyawisata lebih
menitikberatkan pada perjalanan yang relatif jauh dari kelas/sekolah untuk
mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan topik bahasan yang bersifat
umum misalnya mengunjungi peninggalan sejarah, perjalanan mengunjungi

14

Ni Wayan Santi_856985075
kebun binatang atau tempat reaksi dengan mempertimbangkan prinsip
efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian hasil belajar.
1. Karakteristik
Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan
masyarakat dilaksanakan di luar sekolah atau kelas, memiliki perencanaan,
aktivitas siswa lebih muncul daripada guru, aspek pelajaran merupakan
salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis kontekstual.

2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya Wisata


Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar Metode pembelajaran
karyawisata berhasil dengan baik Yaitu: a) Mampu mengidentifikasi objek
karyawisata yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) Mampu membuat
perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan karya wisata, c)
Mampu mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam karya
wisata, d) Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas
siswa selama melaksanakan kegiatan, e) Mampu menilai kegiatan karya
wisata. Sedangkan kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan
untuk menunjang metode karya wisata yaitu: a) Memahami petunjuk
pelaksanaan karya wisata, b) Mampu menyusun laporan hasil karya wisata,
c) Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok (mampu bekerjasama),
d) Mampu menggunakan bahan atau alat yang diperlukan dalam kegiatan
karya wisata maupun outdoor.

3. Keunggulan
Keunggulan dalam metode karyawisata adalah: a) Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis dan konkret, b)
Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek
tertentu, c) Memberikan masukan terhadap program sekolah, d)
Mendekatkan siswa dengan lingkungan.

4. Kelemahan
Beberapa kelemahan dalam penggunaan metode karyawisata yaitu: a)
Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak, b) Memerlukan
pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas siswa, c) Akan
banyak menggunakan biaya, d) Jika tidak dikontrol maka siswa akan terlena
dengan bermainnya daripada belajar.

G. Metode Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan
dalam pembelajaran karena metode ini merupakan metode mengajar yang
banyak mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Aktivitas dalam
proses belajar yang ditempuh siswa dapat dilakukan secara kelompok maupun

15

Ni Wayan Santi_856985075
individu penentuannya bergantung pada target kemampuan dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
1. Karakteristik
Metode pemecahan masalah merupakan metode ilmiah yang digunakan
dalam proses pembelajaran. Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa
sekolah dasar di kelas tinggi. Dalam proses pembelajaran pemecahan
masalah Siswa belajar mulai dari hal-hal yang khusus sampai pada konsep
umum.

2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah


Kemampuan guru yang harus diperhatikan dalam metode pembelajaran
pemecahan masalah yaitu: a) Mampu membimbing siswa dari merumuskan
hipotesis sampai pada pembuktian kesimpulan serta membuat laporan
pemecahan masalah, b) Menguasai konsep yang di problem-solving kan, c)
Mampu mengelola kelas, d) Mampu menciptakan kondisi pembelajaran
pemecahan masalah secara efektif, e) Mampu memberikan penilaian secara
proses.

3. Keunggulan
Beberapa keunggulan dari pembelajaran pemecahan masalah yaitu: a)
Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, b) Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, c) Mempelajari bahan pelajaran yang aktual
dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat, d) Jika dilaksanakan
secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa, e)
Mengoptimalkan kemampuan siswa.

4. Kelemahan
Beberapa kelemahan dalam metode pembelajaran pemecahan masalah
yaitu: a) Waktu yang digunakan relatif lama, b) Bahan pelajaran tidak
bersifat logis dan sistematis, c) Memerlukan bimbingan dari guru.

KEGIATAN BELAJAR 3. Hubungan Pengalaman Belajar dengan Metode


Mengajar
Hakikat belajar:
1. Belajar pada hakekatnya merupakan suatu proses atau aktivitas
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa
baik dari aspek pengetahuan sikap maupun keterampilan.
3. Pengalaman yang terjadi dalam belajar ditekankan pada interaksi antar siswa
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik atau alam maupun lingkungan
sosial.

16

Ni Wayan Santi_856985075
Prinsip-prinsip dalam belajar:
1. Belajar memerlukan perhatian atau pemusatan pikiran dan perasaan terhadap
suatu objek yang dipelajari
2. Belajar memerlukan motivasi atau penggerak atau dorongan
3. Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
4. Belajar memerlukan balikan atau feedback
5. Belajar terjadi secara bertahap dan tidak sekaligus
6. Belajar pada dasarnya terjadi secara Individual

Kondisi-kondisi belajar:
1. Kondisi internal: keadaan fisik, rasa percaya diri, konsentrasi, intelegensi,
kebiasaan belajar dan motivasi.
2. Kondisi eksternal: Faktor guru, sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan
sosial siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah.

Kemampuan siswa yang diharapkan dari lulusan pendidikan dasar khususnya


sekolah dasar yaitu mampu:
1. Mengenali dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja dan peduli
terhadap lingkungan
3. Berpikir secara logis, kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai
media.
4. Menyenangi keindahan
5. Membiasakan hidup bersih bugar dan sehat
6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air

Pengalaman belajar (learning experience) yang diharapkan adalah terjadinya


aktivitas belajar yang tinggi di bawah bimbingan guru sehingga pembentukan
pengalaman belajarnya dibangun atas kemampuan dan potensi dirinya sendiri.
Salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam membentuk pengalaman
siswa cenderung menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan
proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada
pengembangan kemampuan kemampuan mental fisik dan sosial yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi dari dalam diri siswa
(Depdikbud 1990:9).

Pendekatan konstruktivisme merupakan bagian dari pembentukan pengalaman


siswa dalam hal ini ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap dibangun dan
dikembangkan oleh siswa sendiri di bawah bimbingan guru. Pembelajaran adalah
merupakan suatu proses yang berkelanjutan berdasarkan atas pengalaman.
Pembelajaran yang berbasis pengalaman lebih mengutamakan proses daripada

17

Ni Wayan Santi_856985075
produk sehingga pembelajaran harus mengutamakan aktivitas siswa guna
membentuk maupun membangun kemampuan siswa.

Jenis-jenis metode mengajar yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode


simulasi metode demonstrasi, metode eksperimen, metode karyawisata (field trip)
dan metode pemecahan masalah. Hubungan pengalaman belajar dengan metode
mengajar memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Pengalaman belajar merupakan
proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk mencapai
tujuan pembelajaran tersebut memerlukan berbagai metode pembelajaran.

18

Ni Wayan Santi_856985075

Anda mungkin juga menyukai