Anda di halaman 1dari 2

KONEKSI ANTAR MATERI 1

Nama : Rohadatul Aysi

Mapel : Matematika

Matkul : Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

A. Apa itu belajar?


Belajar adalah proses proses transfer informasi keilmuan dari tahu menjadi tahu,
pembentukan karakter, dan menghasilkan keterampilan yang bisa diterapkan di tengah
masyarakat.

B. Bagaimana belajar dilihat dari beberapa sudut pandang teori


belajar (behaviorism, social-cognitivism, constructivism)

1. Belajar berdasarkan Teori Belajar Behavioristik

Belajar dalam teori behavioristik menekankan pada perubahan tingkah laku dengan
adanya stimulus dan respon. Adakalanya stimulus yang diberikan berupa hal yang positif
sebagai bentuk apresiasi berupa hadiah atau nilai khusus, ataupun stimulus negatif sebagai
konsekuensi untuk memberikan efek jera agar tidak mengulangi hal yang sama berupa
hukuman. Hal ini kemudian memberikan respon pada pedubahan tingkah laku dengan
mengulangi hal-hal baik dan menghilangkan hal-hal yang buruk.

2. Belajar berdasaran Teori belajar Sosio-Kognitif

Belajar dalam teori soosio kognitif dengan banyak memodelkan atau mencontohkan
serta memperlihatkan hal-hal baik disekitarnya sehingga peserta didik cenderung mengikuti
apa yang biasa dilihatnya.

3. Belajar berdasarkan Teori Belajar Konstruktivisme

Teori ini menjelaskan dalam membangun pengetahuan dengan cara menghubungkan


informasi lama dengan informasi baru. Informasi tersebut adakalanya digabungkan dan
adakala digantikan dengan informasi baru. Pada proses membangun pengetahuan adakalanya
membutuhkan bimbingan atau bantuan guru atau teman untuk bisa melakukan pembelajaran
dengan baik

C. Motivasi belajar (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest,


keterampilan regulasi diri)
1. Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan, motivasi didasari oleh sejumlah kebutuhan
dasar (basic needs) yang akan membentuk sebuah hierarki atau susunan. Ada 5 tingkatan
kebutuhan manusia, yaitu fisiologis, keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri
(juga dikenal sebagai pemenuhan diri).
2. Tujuan motivasi belajar adalah agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan
bersemangat, bermakna, dan menyenangkan sehingga proses pembelajaran dapat
menunjukan hasil yang diinginkan.
3. Emotional interest adalah suatu kemampuan atau intelegensi yang didalamnya terdapat
kemampuan untuk memahami perasaan diri sendiri dan orang lain sehingga sebagai
hubungan kausalitas antara empati, mengungkapkan dan memahami perasaan marah,
pengendalian amarah, kemampuan menyelesaikan masalah secara mandiri, berdiskusi,
memecahkan masalah, keramahan serta adanya sikap hormat.
4. Keterampilan regulasi diri yaitu kemampuan manusia sebagai pribadi yang dapat
mengatur diri sendiri, mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan,
menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya
(Bandura, 1986). Hal ini menjadikan manusia lebih sadar dan bertanggungjawab
terhadap apa yang dilakukan akan memunculkan konsekuensi atau dampak, baik itu
positif maupun negatif.

D. Paradigma personal peserta didik (growth mindset dan fixed mindset)


Mindset sebagai pola fikir peserta didik sangat berpengaruh terhadap tingkah laku.
Seseorang yang fixed mindset berpandangan bahwa pola fikir yang ia miliki paling benar
sehingga sulit menerima masukan dari orang lain dan cenderung pada fikiran yang terbatas
serta banyak ketakutan. Sedangan growth mindset adalah cara berfikir dengan kepercayaan
bahwa kecerdasan dapat dikembangkan. Ketika mendapat tantangan maka ia akan berusaha
melaluinya dengan baik dan penuh keyakinan. Kalau dikaitkan pada peserta didik maka
mereka dengan pandangan growth mindset akan senang belajar dan terus mencoba karena
mereka menyadari dalam setiap proses belajar wajar saja ada kesalahan atau kekeliruan
yang pada akhirnya dapat mengembangkan potensi dalam dirinya sedangkan fixed mindset
cenderung takut mencoba karena takut gagal atau keliru dalam prosesnya.
Carol S. Dweck juga membuat kesimpulan bahwa capaian potensi seseorang bukanlah
dari kemampuan tetapi dari cara pandang akan kemampuan tersebut dan kepercayaan bahwa
sesuatu dapat dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai