2. TEORI-TEORI BELAJAR
a. Teori Behaviorisme, teori belajar yang mengedepankan perubahan perilaku peserta
didik sebagai hasil proses pembelajaran, akibat adanya rangsangan (stimulus) dan
tanggapan (respon) melalui penguatan positif ataupun penguatan negatif.
b. Teori Social-Cognitivism, teori ini menjelaskan bahwa tindakan, pengalaman, dan
lingkungan saling berinteraksi untuk mempengaruhi pembelajaran. Teori ini juga
menjelaskan bahwa belajar merupakan kemampuan kognitif manusia dalam berpikir
dan bertingkah laku melalui proses pengamatan sosial.
c. Teori Kontruktivisme, pembelajaran yang bersifat membangun pengetahuan siswa
berdasarkan pengalaman dan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran konstruktivisme
memberi kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi dengan media dan bahan ajar yang
ada dan aktif untuk menggali informasi di dalamnya.
3. MOTIVASI BELAJAR
Motivasi ialah semua hal yang menimbulkan dorongan atau semangat di dalam diri
seseorang untuk mengerjakan sesuatu.
a. Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan, menurut Abraham Maslow (1970). Teori
motivasi didasari oleh sejumlah kebutuhan dasar (basic needs) yang akan membentuk
sebuah hierarki atau susunan. Jika kebutuhan tersebut dapat dipenuhi pada suatu tahap
tertentu, maka dapat dilihat dari kualitas perkembangan setiap orang. Seseorang yang
dapat memuaskan atau memenuhi kebutuhannya maka orang tersebut akan mempunyai
jiwa yang sehat. Abraham Maslow membuat Hierarchy of Needs-nya, dia berpendapat
bahwa manusia dimotivasi oleh lima kebutuhan esensial: fisiologis, keamanan, sosial,
harga diri dan aktualisasi diri (juga dikenal sebagai pemenuhan diri).
b. Tujuan motivasi belajar adalah mendorong, menggerakkan dan mengarahkan siswa
untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan melakukan
aktivitas dalam memperoleh pengetahuan.
c. Emotional interest berarti siswa akan termotivasi untuk belajar apabila memiliki minat.
Disinilah peran guru dibutuhkan untuk menumbuhkan minat siswa
d. Regulasi diri Menurut Albert Bandura, regulasi diri adalah pribadi manusia yang dapat
mengatur diri sendiri, menciptakan dukungan kognitif dengan melakukan pengamatan
dan pemikiran.