Anda di halaman 1dari 10

Murni

112110056

TEORI
BELAJAR
Mata kuliah
Belajar dan Mengajar
Menurut Winkel dalam (Purwanto, 2016, hlm. 39) adalah aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam diri seseorang dan proses
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan kata
lain, belajar merupakan upaya dari seseorang agar dapat berubah
menjadi berwawasan, berketerampilan, dan bersikap lebih baik.
Perubahan selalu menjadi kata kunci dari belajar, karena perubahan
adalah yang dituju, bukan hanya mendapatkan atau ditransferi ilmu.
Teori Disiplin
Mental

Teori belajar disiplin mental, merupakan salah satu


pandangan yang mula-mula memberikan definisi
tentang belajar yang disusun oleh filsuf Yunani bernama
Plato. Pandangan filsafatnya yaitu tentang idealisme yang
melukiskan pikiran dan jiwa yang bersifat dasar bagi
segala sesuatu yang ada. Idealisme hanyalah ide murni
yang ada di dalam fikiran, karena pengetahuan orang
berasal dari ide yang ada sejak kelahirannya. Belajar
dilukiskan sebegai pengembangan oleh fikiran yang
bersifat keturunan. Kepercayaan ini kemudian dikenal
sebagai konsep “Disiplin Mental” (Bell Gredler, 1994:21)
Menurut rumpuan teori disiplin mental, dari kelahirannya atau
secara herediter, anak telah memiliki potensi-potensi tertentu. Ada
beberapa teori yang termasuk rumpun disiplin mental sebagai
berikut:

Teori disiplin mental Theistic, berasal dari psikologi daya seperti


1 mengamati, menganggap, mengingat, berfikir, memecahkan masalah
dan sebagainya.

2 Teori disiplin mental Humanistik, lebih mementingkan keseluruhan –


keutuhan.

Teori disiplin mental Naturalisme, teori ini mempunyai potensi atau

3 kemampuan untuk berbuat atau melaksanakan tugas, tetapi juga


memiliki kemauan dan kemampuan untuk berkembang dan belajar
sendiri.

Teori disiplin mental Apresiasi, teori ini membantu anak untuk


mempunyai kemampuan untuk mempelajari sesuatu dan
4 menguasai pengetahuan selanjutnya. Demikian seterusnya, semakin
tinggi pula masa apresiasinya.
Teori
behaviorisme
Menurut B.F. Skinner teori belajar behaviorisme adalah
hubungan antara stimulus dengan respon yang ditunjukkan
individu atau subyek terjadi melalui interaksi dengan
lingkungan. Teori ini menekankan bahwa tingkah laku yang
ditunjukkan seseorang merupakan akibat dari interaksi
antara stimulus dengan respon. Teori ini berkembang dan
cenderung mengikuti aliran psikologi belajar, lantas
menjadi dasar pengembangan teori pendidikan dan
pembelajaraan saat ini
Teori behaviorisme ini hingga sekarang masih banyak
ditemui di Indonesia. Hal ini nampak mulai dari
pembelajaran di Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak,
Sekolah Dasar, Menengah, bahkan sekolah tinggi.
Pembentukan perilaku siswa dengan drill (pembiasaan)
disertai reinforcement dan punishment masih sering
ditemui. Secara teori dan praktek yang telah dilaksanakan,
teori ini kurang menekankan aktivitas secara kognitif pada
anak. Sehingga anak cenderung belum dapat
mengeksplorasi pegetahuan secara optimal.
Teori
Kognitivisme

Teori belajar kognitivisme adalah suatu teori


belajar yang lebih mementingkan proses belajar
dari pada hasil belajar. Bagi penganut aliran ini,
belajar tidak sekedar melibatkan hubungan
antar stimulus dan respons. Namun lebih dari
itu, belajar melibatkan proses berpikir yang
sangat kompleks. Belajar melibatkan prinsip-
prinsip dasar psikologi, yaitu belajar aktif,
belajar lewat interaksi sosial dan lewat
pengalaman sendiri.
Ciri-ciri
Kognitivisme

1 Mementingkan apa yang ada


dalam diri individu

2 Mementingkan keseluruhan
dari pada bagian-bagian

Mementingkn peranan
3 kognitif

Mementingkan kondisi waktu


4
sekarang

Mementingkan pembentukan
5
struktur kognitif
Teori
Konstruktivisme

teori belajar konstruktivisme adalah teori


belajar yang mengedepankan kegiatan
mencipta serta membangun dari
sesuatu yang telah dipelajari. Kegiatan
membangun (konstruktif)dapat memacu
siswa untuk selalu aktif, sehingga
kecerdasannya akan turut meningkat.
CIri-ciri
Konstruktivisme

Memberi kesempatan kepada murid membina


pengetahuan baru melalui penglibatan dalam
dunia sebenar

Menggalakkan ide/gagasan yang dimulai oleh


murid dan menggunakannya sebagai
panduan merancang pengajaran.

Menyokong pembelajaran secara koperatif


Menampilkan sikap dan pembawaan murid d.
Menampilkan bagaimana murid belajar sesuatu
ide.

Menggalangkan dan menerima daya usaha


murid.

Menggalangkan murid bertanya dan


berdialog dengan murid dan guru.

Anda mungkin juga menyukai