Anda di halaman 1dari 12

Teori

Pendidikan &
Pembelajaran
Presented by:
Ratna Dewi
Damanhuri
Rohmad Subagio
Teori
Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sengaja dan terencana
untuk membantu perkembangan peserta didik dalam
mencapai potensi dan kemampuan agar bermanfaat bagi
kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan
sebagai warga negara atau masyarakat. Supaya
tercapainya tujuan yang mulia tersebut maka
dibutuhkan teori yang menunjukan kepada bentuk azas-
azas yang saling berhubungan kepada petunjuk praktis.
A. TEORI EMPIRISME
Teori ini mengemukakan bahwa segala
pengetahuan, keterampilan dan sikap
manusia dalam perkembangannya
ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata
melalui alat inderanya, baik secara langsung
berinteraksi dengan dunia luarnya maupun
melalui proses pengolahan dalam diri dari
apa yang didapatkan secara langsung.
Menurut aliran empirisme, mendidik manusia menurut kehendak pendidik dan juga
lingkungan yang mempengaruhi tingkah laku ada lima aspek, yaitu :

• Sosiologi, yaitu lingkungan yang ditentukan oleh hubungan antar individu


dalam suatu komunitas sosial.
• Historis, yaitu lingkungan yang ditentukan oleh ciri suatu masa atau era dengan
segala perkembangan peradabannya.
• Geografis atau lingkungan alamiah, yaitu lingkungan yang ditentukan oleh letak
wilayah.
• Kultural, yaitu lingkungan yang ditentukan oleh kultural suatu masyarakat.
• Psikologis, yaitu lingkungan yang ditentukan oleh kondisi kejiwaan.
B. Teori Nativisme
Teori nativisme muncul dari Inti ajarannya adalah bahwa perkembangan seseorang
filsafat nativisma (terlahir) merupakan produk dari faktor pembawaan yang berupa
yaitu suatu bentuk filsafat yang bakat. Aliran ini disebut juga dengan aliran pesimistik,
menyatakan bahwa karena pandangannya yang menyatakan bahwa orang yang
perkembangan anak ditentukan berbakat tidak baik akan tetap tidak baik,sehingga tidak
oleh faktor pembawaan sejak perlu dididik untuk menjadi baik. Namun demikian aliran
lahir dan faktor alam yang ini berpendapat bahwa pendidikan yang diberikan tidak
kodrati. sesuai dengan pembawaan seseorang maka tidak akan ada
gunanya.
Adapun faktor-faktor perkembangan manusia dalam teori nativisme adalah sebagai berikut:

• Faktor genetik,yaitu faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu bakat
yang muncul dari diri anak. Contohnya adalah jika kedua orangtua anak itu seorang yang
pandai maka anaknya memiliki pembawaan sebagai seorang yang pandai pula.
• Faktor kemampuan anak, yaitu faktor yang menjadikan seorang anak dapat
mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.
• Faktor pertumbuhan anak, yaitu faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan
minat disetiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan
anak itu normal maka dia akan bersikap energik, aktif dan responsif terhadap kemampuan
yang dimiliki. Sebaliknya, jika pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak
bisa mengenal bakat dan kemampuan yang dimiliki.
C. TEORI NATURALISME
Naturalisme berasal dari bahasa Latin
“nature” artinya alam. Teori ini dinamakan
juga negativisme yaitu yang meragukan
pendidikan untuk berkembang seseorang
karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang
baik. Ciri utama teori ini adalah dalam
mendidik seseorang kembalilah kepada alam
agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak
dirusak oleh pendidik.
Ajaran dalam teori ini mengatakan bahwa sejak lahir anak sudah
memiliki pembawaan sendiri-sendiri, baik bakat, minat, kemampuan,
sifat, watak dan pembawaan-pembawaan lainnya. Pembawaan akan
berkembang sesuai dengan lingkungan yang dialami,bukan lingkungan
yang dibuat-buat. Pembawaan yang dibawa anak hanya pembawaan
yang baik saja, tidak sama dengan teori nativisme yang meliputi
pembawaan baik dan buruk. Secara alami pembawaan itu akan
berkembang sesuai dengan alamnya sendiri-sendiri secara baik.
D. Teori Konvergensi
Aliran konvergensi dipelopori oleh William Stern (1871-
1937), ia berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di
dunia sudah disertai pembawaan baik maupun buruk.
Proses perkembangan anak,baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai
peranan yang sangat penting. Bakat yang dibawa pada
waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa
ada dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan
anak itu.
Teori Pembelajaran
Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori- teori
belajar yaitu : teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan
teori belajar konstruktivisme. Teori behaviorisme hanya berfokus pada
aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui
perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak dan pandangan
konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif
membangun atau membangun ide-ide baru dan konsep.
Teori Pembelajaran
01 02 03
Behaviorisme Kognitivisme Konstruktivisme
Teori ini meyakinkan Teori ini memiliki Konstruktivisme
bahwa perubahan perspektif bahwa para merupakan landasan
tingkah laku sebagai hasil peserta didik memproses berpikir (filosofi)
dari pengalaman. Teori ini informasi dan pelajaran pembelajaran konstektual
lalu berkembang menjadi melalui upayanya yaitu bahwa pengetahuan
aliran psikologi belajar mengorganisir, menyimpan, dibangun oleh manusia
yang berpengaruh dan kemudian menemukan sedikit demi sedikit, yang
terhadap arah hubungan antara hasilnya diperluas melalui
pengembangan teori dan pengetahuan yang baru konteks yang terbatas.
praktik pendidikan dan dengan pengetahuanyang
pembelajaran. telah ada.
Thank's For Watching

Anda mungkin juga menyukai