Dalam proses belajar ada yang namanya teori belajar. Teori belajar adalah suatu
langkah-langkah yang dapat membantu guru atau pendidik untuk mendidik dan
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid atau peserta didik.
1. Teori Konvergensi
Amaludin Darwis mendefinisikan teori konvergensi secara bahasa yaitu berasal
dari bahasa Inggris dari kata verge yang artinya menyatu, mendapat
awalan con yang artinya menyertai, dan mendapat akhiran ance sebagai
pembentuk kata benda. Sedangkan secara istilah konvergensi mengandung arti
perpaduan antara entitas luar dan dalam, yaitu antara lingkungan sosial dan
hereditas. kamus Inggris Convergence yang artinya pertemuan pada satu titik.
dalam kamus psikologi yang dimaksud aliran konvergensi adalah interaksi
antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses perkembangan
tingkah laku.
Jadi Menurut aliran ini, hereditas tidak akan berkembang secara wajar apabila
tidak diberi rangsangan dari faktor lingkungan. Sebaliknya, rangsangan
lingkungan tidak akan membina perkembangan tingkah laku baik tanpa didasari
oleh faktor hereditas. Penentuan kepribadian seseorang ditentukan oleh kerja
yang integral (potensi bawaan) maupun faktor eksternal (lingkungan).
Teori konvergensi ini dipelopori oleh William Lois Stern (1871-1936), Stern
adalah salah satu pelopor dari psikologi modern dan perannya terletak dalam
kemampuannya untuk menyatukan teori-teori yang saling bertentangan untuk
menerangkan tingkah laku, yaitu antara aliran nativisme dan aliran empirisme.
Beliau lahir di Jerman di kota Berlin pada tanggal 29 April 1871. tetapi
meninggal di Amerika Serikat yaitu di Durham, North California pada tanggal 27
Maret 1938.
2. Teori Behaviorisme
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan perubahan
perilaku peserta didik sebagai hasil proses pembelajaran. Terjadinya perubahan
tingkah laku diakibatkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon. Teori
belajar ini berorientasi pada perilaku yang lebih baik. Teori behaviorisme
merupakan salah satu teori pembelajaran yang terfokus ke pengamatan tingkah
laku seseorang dalam belajar. Teori ini mengambil hasil belajarnya melalui
tingkah laku atau kepribadian. Dalam teori ini, tidak mengenal baik maupun
buruk karena mereka lebih terfokus ke reaksi dari seseorang, seperti respons
atau balasan. Selain dari reaksi yang spontan, lingkungan sekitar menjadi salah
satu bagian untuk mengetahui bagaimana perkembangannya sampai menuju
hasil nanti.
Sementara jika ditinjau dari tujuan teori konstruktivisme, ada beberapa tujuan,
sebagai berikut. Menurut pendapat Thobroni (2015) tujuan belajar
konstruktivisme, yaitu mendorong siswa untuk ingin bertanya dan menggali
pengertahuan sendiri terlebih dahulu, membantu siswa bisa pemahaman konsep
secara lengkap dan meningkatkan potensi siswa menjadi pemikir yang mandiri.
4. Teori Progresivisme
Progresivisme adalah suatu aliran dalam filsafat pendidikan yang mengehendaki
adanya perubahan pada diri peserta didik mejadi pribadi yang tangguh dan
mampu menghadapi persoalan serta dapat menyesuaikan dengan kehidupan
sosial di masyarakat.