Skor Nilai :
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
ditetapkan oleh dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Kejuruan Otomotif.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M. Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Kejuruan Otomotif yang telah
membimbing penulis, dan mengajari penulis mengenai Evaluasi Hasil Belajar Kejuruan
Otomotif, selain itu dosen juga memberi informasi pada penulis bagaimana cara membuat
tugas Critical Book Review (CBR) yang baik dan benar. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua dan teman-teman yang selalu mendukung dan
memotivasi penulis dalam proses pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum lengkap dan sempurna sesuai dengan yang
ditetapkan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari
pembaca sekalian. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga tugas Critical Book Review
ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.
Penulis
Sartika Yulianti Pakphan
NIM : 5203122018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
A. Buku Utama……………………………………………………………………..
B. Buku Pembanding………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..
A. Kesimpulan……………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Buku Utama
Buku Pembanding
A. Buku Utama
1. Pendahuluan
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatuobjek misalnya seorang pasien yang
melakukan tes jantung. Dalam pembelajaranobjek ini bisa berupa kemampuan peserta
didik, sikap, minat, maupunmotivasi.Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan
menggambarkan kemampuandalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit
dari evaluasi.
Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadapindividu atau
karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie. 1986: 14).Allen & Yen
mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yangsistematik untuk
menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1). Dengandemikian, esensi dari
pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentangkarakteristik atau keadaan
individu menurut aturan-aturan tertentu misalnya tekanandarah seorang pasien pada
suatu waktu adalah 110/90 .Penilaian (assessment) memiliki makna yang berbeda dengan
evaluasi.Popham (1995: 3) mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai
sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai
kepentingan pendidikan.
Evaluasi merupakan proses (bukan hasil) yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan,mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk
dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun kebijakan.
Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif
tentang suatu program.
Dilihat dari proses dan hasil belajar , evaluasi dibagi kedalam empat jenis , yaitu
penilaian formatif , penialain sumatif penilaian diagnostic dan penilaian penempatan.
Penilaian formatif Penilaian formatif
Dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung . Untuk memberikan balikan ( feed Back ) bagi
penyempurnaan program pembelajaran , serta untuk mengetahui kelemahan kelemahan
yang memerlukan perbaikan , sehingga hasil belajar peserta didik dan proses
pembelajaran guru menjadi lebih baik .
Penilaian sunatif Penilaian sunatif
Berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh
materi pelajaran dianggap telah selesai , contohnya ujian akhir semester dan ujian
nasional . Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta
didik sudah dapat menguasai standar kompetensi tang telah ditetapkan sebelumnya atau
belum .
Penilaian Penempatan
Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates ( pretest ) . Tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah memilici keterampilan -
keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu Program pembelajaran dan sejauh
mana peserta didik telah menguasai kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum
adalam silabus dan RPP .
Penilaian Diagnostik Penilaian diagnostic
Dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik berdasarkan
hasil penilaian formatif sebelumnya . Penilaian diagnostic memerlukan sejumlah soal
untuk satu bidang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi pesrta didik . Penilaian
diagnostic biasanya dilaksanakan sebelum suatu pelajaran dimulai .
BAB 2 : Standar Pendidikan dalam Perspektif Standar Nasional Pendidikan
1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran,
bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai
manusia seutuhnya. Usaha yang dimaksud adalah suatu tindakan atau perbuatan yang
dilakukan secara sadar dan terencana, sedangkan kemampuan berarti kemampuan
dasar atau potensi. Asumsinya, setiap manusia mempunyai potensi untuk dapat dididik
dan dapat menididik.
2. Standar Pendidikan Nasional
Standar nasional pendidikan bukan hanya mengatur tentang standar isi, tetapi juga
standar proses,kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan,pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Standar nasional pendidikan dapat
digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Dijelaskan pula bahwa pengembangan standar
nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional
dilaksanakan oleh suatu badan standarisasi, penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan.
Standar isi
Standar proses
Standar kompetensi lulusan
Standar pendidik dan tenaga Pendidikan
Standar sarana dan prasarana
Standar pengelolaan
Standar pembiayaan
Standar penilaian
3. Teknik Penilaian Menurut BNSP
Proses memperoleh data proses dan hasil belajar pendidik dapat menggunakan
berbagai teknik penilaian secara komplementer sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.Menurut Pedoman umum BSNP,Teknik penilaian yang dapat digunakan secara
komplementer atau pun sendiri-sendiri sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai
antara lain : tes kinerja, demonstrasi, observasi, penugasan, portofolio, tes tertulis, tes
lisan, jurnal, wawancara, inventori, penilaian diri dan penilaian antar teman.
1. Pendahuluan
Dalam proses evaluasi pembelajaran atau penilaian proses dan hasil belajar, guru
sering menggunakan instrument tertentu, baik tes maupun non tes (observasi,
wawancara, skala sikap, angket, dan lainya). Instrument ini mempunyai fungsi dan
peran yang sangat penting dalam rangka mengetahui ke efektifan proses pembelajaran
di sekolah. Mengingat begitu pentingnya suatu instrument dalam kegiatan evaluasi
pembelajaran, maka suatu instrument harus memiliki syarat-syarat tertentu sekaligus
menunjukan karakteristik instrument.
Artinya suatu instrumen dapat dikatakan reliable atau handal jika ia mempunyai
hasil yang taat asas (consistent). Misalnya seorang guru mengembangkan instrument
tes yang diberikan kepada sekelompok peserta didik saat ini, kemudian diberikan lagi
kepada sekelompok peserta didik yang sama pada waktu yang berbeda, dan ternyata
hasilnya sama, maka dapat dikatakan instrument tersebut mempunyai tingkat
reabilitas yang tinggi.
Relevan
2. Domain/Ranah Kognitif
Pengetahuan (Knowledge)
Analisis (analysis)
Evaluasi (evaluation)
Yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu
situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan criteria tertentu.
3. Ranah Afektif
4. Ranah Psikomotorik
1. Pendahuluan
2. Observasi
3. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes yang dilakukan
melalui percakapan dan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung
denganpeserta didik. Pengertian wawancara langsung adalah wawancara yang
dilakukansecara langsung antara pewawancara atau guru dengan orang yang
diwawancarai (peserta didik) tanpa melalui perantara, sedangkan wawancara tidak
langsung artinya pewawancara tidak langsung artinya pewawancara atau guru
menanyakan sesuatu kepada pesereta didik melalui perantaraan orang lain atau media.
Jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya.
4. Angket
5. Skala Pengukuran
B. Buku Pembanding
BAB 1 : Hakikat Evaluasi Pembelajaran
1. Pengertian Evaluasi
Istilah evaluasi pembelajaran sering disama artikan dengan ujian. Meskipun saling
berkaitan, akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Ujian
ulangan harian yang dilakukan guru di kelas atau bahkan ujian akhir sekolah sekalipun,
belum dapat meng-gambarkan esensi evaluasi pembelajaran, terutama bila dikaitkan
dengan penerapan kurikulum 2013. Sebab, evaluasi pembelajaran pada dasarnya bukan
hanya menilai hasil belajar, tetapi juga proses-proses yang dilalui pendidik dan peserta
didik dalam keseluruhan proses pembelajaran.
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat untuk proses produksi, dan calon
peserta didik diumpamakan sebagai bahan mentah, maka lulusan dari sekolah itu hampir
sama dengan pruduk hasil olahan yang sudah siap digunakan disebut juga dengan
ungkapan transformasi.
3. Ciri-ciri Evaluasi dalam Pendidikan
Pendekatan saintifik sudah lama diyakini sebagai jembatan bagi pertumbuhan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Para ahli meyakini
bahwa melalui pendekatan saintifik, selain dapat menjadikan peserta didik menjadi
lebih aktif dalam mengkonstruk pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat
memotivasi mereka untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta dari suatu
fenomena atau kejadian.
Mengamati
Menanya
Menalar
Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan
merupakan terjemahan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar
atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran
pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik banyak merujuk pada teori
belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.
Mencoba
Penilaian Kinerja
Penilaian otentik sedapat mungkin melibatkan partisipasi peserta didik,
khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat
melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur
proyek atau tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaiannya.
Penilaian Proyek
Penilaian Portofolio
Tes bentuk uraian adalah tes yang pertanyaannya membutuhkan jawaban uraian,
baik uraian secara bebas maupun uraian secara terbatas. Tes bentuk uraian ini,
khususnya bentuk uraian bebas menuntut kemampuan murid untuk mengorganisasikan
dan merumuskan jawaban dengan menggunakan kata-kata sendiri serta dapat
mengukur kecakapan murid untuk berfikir tinggi yang biasanya dituangkan dalam
bentuk pertanyaan.
Tes objektif disebut objektif karena cara pemeriksaannya yang seragam terhadap
semua murid yang mengikuti sebuah tes. Tes objektif juga dikenal dengan istilah tes
jawaban pendek (short answer test), dan salah satu tes hasil belajar yang terdiri dari
butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh tester dengan jalan memilih salah satu
(atau lebih), di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada
masing masing items atau dengan jalan menuliskan jawabannya berupa kata-kata atau
simbol-simbol tertentu pada tempat-tempat yang disediakan untuk masing-masing
butir yang bersangkutan.
Test multifle chois, tes pilihan ganda merupakan tes objektif dimana masing-
masing tes disediakan lebih dari kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari
pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar.
Test bentuk ini sering dikenal dengan istilah tes menjodohkan, tes mencari
pandangan, tes menyesuaikan, tes mencocokkan. Ciri-ciri tes ini adalah :
- Test terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban.
- Tugas tes adalah mencari dan menetapkan jawaban-jawaban yang telah
bersedia sehingga sesuai dengan atau cocok atau merupakan pasangan,
atau merupakan “jodoh” dari pertanyaan.
Test objektif bentuk True False (benar salah)
Test ini juga sering dikenal dengan tes objektif bentuk “Ya-Tidak” tes
objektif bentuk true false adalah salah satu bentuk tes, dimana ada yang benar dan
ada yang salah.
1. Daftar Cek
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya - tidak).
Pada penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai
apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak
dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai.
2. Skala Rentang
3. Penilaian Sikap
Sikap berangkat dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon sesuatu/ objek. Sikap juga
sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Sikap dapat dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.Sikap
terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap
proses pembelajaran yang berlangsung.
4. Penilaian Produk
5. Penilaian Portofolio
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Bloom
mengelompokkan ranah kognitif ke dalam enam kategori dari yang sederhana sampai
kepada yang paling kompleks dan diasumsikan bersifat hirarkis, yang berarti tujuan
pada level yang tinggi dapat dicapai apabila tujuan pada level yang rendah telah
dikuasai (Sudijono, 1996:49-50).
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Sikap adalah
salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan persepsi dan tingkah
laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude. Attitude adalah suatu cara
bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi terhadap
suatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Ada beberapa bentuk skala yang dapat
digunakan untuk mengukur sikap (afektif) yaitu: (1) Skala likert, (2) Skala pilihan
ganda, (3) Skala thurstone, (4) Skala guttman, (5) Skala differential, dan (6)
Pengukuran minat.
Ranah psikomosotorik menurut Dave’s adalah: (a) imitasi, (b) manipulasi, (c)
ketepatan, (d) artikulasi, dan (e) naturalisasi. Imitasi: mengamati dan menjadikan
perilaku orang lain sebagai pola. Apa yang ditampilkan mungkin kualitas rendah.
Daftar Cek
Skala Rentang
1. Analisis logis/rasional
2. Analisis Empirik
Validitas Tes
Valid artinya sah atau tepat. Jadi tes yang valid berarti tes tersebut merupakan
alat ukur yang tepat untuk mengukur suatu objek. Berdasarkan pengertian ini,
maka validitas tes pada dasarnya berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian
antara tes sebagai alat ukur dengan objek yang diukur. Mengukur berat badan
tentu tidak valid menggunakan meteran.
Reliabilitas Tes
Menurut arti kata reliabel berarti dapat dipercaya. Berdasarkan arti kata
tersebut, maka instrumen yang reliabel adalah instrumen yang hasil
pengukurannya dapat dipecaya. Salah satu keriteria instrumen yang dapat
dipercaya jika instrumen tersebut digunakan secara berulang-ulang, hasil
pengukurannya tetap.
Cara-cara Menentukan Reliabilitas Instrumen
Metode tes ulang atau test-retest method sering pula dinamakan metode
stabilitas. Metode tes ulang dilakukan dengan mengujicobakan sebuah tes kepada
sekelompok peserta didik sebanyak dua kali pada waktu yang berbeda.
PEMBAHASAN
Buku Pembanding
a. Pembahasan Bab 1 tentang Hakikat Evaluasi Pembelajaran
Buku Utama
Buku Pembanding
2. Dilihat dari aspek layout dan tata letak, tata tulis termasuk penggunaan font
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pemahaman saya sebagai penulis terhadap kedua buku
ini baik buku utama yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran” karya dari Adlia Alfriani,
M.Pd dan buku pembanding yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran” karya dari Drs. Asrul,
M.Si., dkk, saya sebagai penulis menyimpulkan bahwa kedua buku Evaluasi pembelajaran
ini sangatlah disarankan untuk mahasiswa/I yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam
perkuliahan untuk menambah wawasan/ pengetahuan lebih perihal mata kuliah ini. Serta
dapat menambah informasi tentang evaluasi belajar/pembelajaran yang apabila sekiranya
kurang jelas disampaikan oleh Dosen.
Walaupun buku utama/pembanding ini belum sepenuhnya sempurna dan masih
terdapat kekurangan didalamnya, namun disisi lain buku ini sangatlah mendominasi. Jadi
dapat dikatakan bahwa pembaca maupun mahasiswa/I yang membaca kedua buku ini
dapat menambah wawasan lebih tentang mata kuliah ini.
B. Saran
Penulis mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas Critical Book Review (CBR) ini
masih jauh dari kesempurnaan karna keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis
miliki, oleh karna itu penulis sangat mengharapkan rekomendasi, saran ataupun kritik
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini agar dalam pembuatan tugas
yang sama kedepannya jauh lebih baik. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal,(2006) Konsep Guru tentang Evaluasi dan Aplikasinya dalam Proses
Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Asrul., dkk. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Citapustaka Media