Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PENDIDIKAN JASMANI SD

PRODI S1 PGSD-FIP

Skor Nilai :

“Dasar-Dasar Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar”

(Endang Pratiwi, M.Pd, 2018)

NAMA MAHASISWA : Bryan Fernando Turnip


NIM : 1203111148
DOSEN PENGAMPU : Drs. Wesly Silalahi, M.Pd.
MATA KULIAH : Pendidikan Jasmani SD

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS


ILMU PENDIDIKAN- UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI, 2021
EXECUTIVE SUMMARY

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diperuntukkan untuk seseorang
atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik. Pendidikan jasmani
dilakukan melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan jasmani, kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan serta perkembangan watak dan
kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia. Pendidikan jasmani
(disingkat Penjas) adalah mata pelajaran untuk melatih kemampuan psikomotorik yang mulai
diajarkan secara formal di sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pendidikan jasmani
merupakan bagian integral atau tidak terpisahkan dan memiliki kesamaan makna dengan
olahraga pendidikan, sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang ada di
Indonesia.

Buku “Dasar-Dasar Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar” karangan Endang


Pratiwi, M.Pd merupakan suatu buku yang sangat menarik minat baca seseorang. Buku ini
akan menjawab berbagai pertanyaan tentang bagaimana pendidikan jasmani di sekolah dasar,
kemampuan belajar gerak anak, kesiapan seorang guru penjas dalam mengajar dan masih
banyak lagi.

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan Critical Book Review
ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah
"Pendidikan Jasmani SD". Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Wesly
Silalahi, M.Pd, sebagai dosen mata kuliah ini yang senantiasa membimbing kami. Tak lupa
juga ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua dan para sahabat sehingga
dapat terselesaikannya tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi
semua orang.

Medan, Mei 2021

Bryan Fernando Turnip

(1203111148)
DAFTAR ISI

II
EXECUTIVE SUMMARY .............................................................................................................
1

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................


2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................


3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................


1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR .......................................................................................... 1

1.2 Tujuan................................................................................................................................ 1

1.3 Manfaat.............................................................................................................................. 1

1.4 Identitas Buku ................................................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ...................................................................................................


3

2.1 Ringkasan Isi Buku ........................................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................


9

3.1 Pembahasan Isi Buku ........................................................................................................ 9

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku ....................................................................................


12

BAB IV PENUTUP .......................................................................................................................


13

4.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 13

4.2 Rekomendasi ................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................


14

III
IV
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Critical Book Review adalah salah satu dari enam tugas yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa Universitas Negeri Medan karena mengimplemantasikan Kerangka Kurikulum
Nasional Indonesia. Tugas Critical Book Review ini dikerjakan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Jasmani SD oleh bapak dosen Wesly Silalahi, M.Pd. Dalam Critical Book
Review ini, saya mereview satu buku “Dasar-Dasar Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah
Dasar” oleh Endang Pratiwi, M.Pd,

1.2 Tujuan
Tujuan Critical Book Review ini adalah :

1. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku, sehingga pembaca dapat menilai apakah
buku ini layak untuk dibaca atau tidak.
2. Untuk menambah wawasan pada pembaca.
3. Untuk melatih diri unuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang disajikan.

1.3 Manfaat
Manfaat dari Critical Book Review ini adalah :

1. Mengetahui apa saja dasar-dasar pendidikan jasmani SD

2. Mengetahui apa saja persiapan guru dalam mengajar penjas

3. Mengetahui konsep dasar bergerak

4. Menambah wawasan tentang pendidikan jasmani SD


1.4 Identitas Buku
Buku Utama

1
− Penulis : Endang Pratiwi, M.Pd
− Penerbit : CV. Pustaka Djati
− Kota Terbit : Jawa Timur

2
Pendidikan jasmani adalah “pendidikan melalui aktivitas jasmani/gerak” dengan
berpartisipasi dalam aktivitas fisik, siswa dapat menguasai keterampilan dan pengetahuan,
mengembangkan apresiasi astetis, mengembangkan keterampilan generik serta nilai sikap
yang positif, dan memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani (Dini
Rosdiyani, 2012 : 65). Menurut para ahli lain yaitu March L. Kroote mengatakan bahwa
pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan aspek pisikomotor, kognitif, dan afektif.
Pendidikan jasmani tidak hanya mengembangkan aspek fisik saja, tetapi dapat
mengembangkan aspek intelektual, emosional, dan sosial. (March L. Kroote, 2007 : 31).
Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori,
yaitu: Perkembangan fisik, Perkembangan gerak, Perkembangan mental, dan Perkembangan
sosial.

BAB II PROSES PEMBELAJARAN

Proses belajar juga dikatakan sebagai proses terpadu, ini berarti proses yang menyangkut
semua aspek yaitu meliputi aspek fisik, sosial, emosional, intelektual dan moral dapat terlibat
secara aktif ketika kegiatan belajar itu sedang berlangsung. Pertama, belajar membantu
individu untuk mencapai pertubuhan dan perkembangan secara utuh, untuk memenuhi semua
kebutuhan dirinya. Kedua, belajar sebagai aktivitas untuk memperoleh pengalaman yang ada
di lingkungannya sehingga individu dapat mengapresiasikan pengalaman itu sebagai subyek
belajar. Ketiga, belajar yang menuntut adanya keterlibatan siswa secara aktif dan intensif.
Keempat, mendorong siswa untuk belajar terus menerus

Lingkungan adalah kesatuan tempat dan unsur yang membentuk dan mendukung suatu
komunitas baik kecil maupun besar yang menjadi pendukung hidup dalam
kehidupan suatu makhluk hidup. Lingkungan dapat berupa biotik (hidup) maupun abiotik (tak
hidup).

1. Lingkungan Formal adalah lingkungan tempat berkumpulnya individu satu dengan individu
lain di sebuah tempat belajar/sekolah.
2. Lingkungan Non Formal adalah lingkungan atau tempat berkumpulnya individu satu dengan
individu lainnya dalam satu keluarga.
3. Lingkungan Informal adalah lingkungan atau tempat berkumpulnya individu satu dengan
individu lainnya dalam satu lingkungan, baik dalam lingkungan desa satu ataupun dengan
desa lainnya.
3
Dalam mengajar guru hendaknya mampu mengomunikasikan materi dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan berbagai cara agar setiap anak dapat menyerap dan
memahami untuk kemudian digunakan pada saat diperlukan. Salah satu keterampilan yang
harus dimiliki guru dalam mengajar telah kemampuannya untuk mengajar secara bervariasi,
sehingga murid-murid dengan karakteristik yang berbeda- beda dapat mengikuti pelajaran
dengan sebaik-baiknya.

BAB III KEMAMPUAN BELAJAR GERAK

Gerak merupakan salah satu ciri dari kehidupan. Gerak terjadi melalui proses adanya
rangsangan, dikelola dalam pikiran, dan kemudian ditampilkan melalui respon yang
dilakukan oleh tubuh. Belajar gerak pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan tahapan
gerakan yang paling sempurna, dan tentunya hal tersebut tidak akan tercapai dengan secara
instan, karena untuk mencapai gerakan yang sempurna dibutuhkan suatu rangkaian atau
urutan gerak yang teratur, cepat, tepat, dan lancar. John N. Drowtzky dalam Sugiyanto,
mengemukakan pengertian belajar gerak adalah belajar yang mewujudkan melalui
responrespon muscular yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh
(Sugiyanto, 2007 : 269).

Dalam hal tersebut Fitts dan Posner megelompokan tahapan pembelajaran gerak yaitu:
(1) Tahap Kognitif, (2) Tahap Asosiatif, (3) Tahap Otomatisasi (Chery A Cooker, 2004 :
114).

1. Tahap Kognitif
Pada tahap ini guru setiap akan memulai mengajarkan suatu keterampilan gerak, pertama kali
yang harus dilakukan adalah memberikan informasi untuk menanamkan konsep-konsep tentang
apa yang akan dipelajari oleh siswa dengan benar dan baik.

2. Tahap Asosiatif

Pada tahap ini siswa mulai mempraktekkan gerak sesuai dengan konsep-konsep yang telah
mereka ketahui dan pahami sebelumnya. Pada tahap latihan ini siswa diharapkan mampu
mempraktekkan apa yang hendak dikuasai dengan cara mengulang-ulang sesuai dengan
karakteristik gerak yang dipelajari.
4
3. Tahap Otomatis
Pada tahap ini siswa telah dapat melakukan aktivitas secara terampil, karena siswa telah
memasuki tahap gerakan otomatis, artinya, siswa dapat merespon secara cepat dan tepat
terhadap apa yang ditugaskan oleh guru untuk dilakukan.

Gerakan Lokomotor adalah gerakan berpindah tempat dari satu ketempat lain, seperti
melompat, berjalan dan berlari dan lain sebagainya. Gerak non lokomotor adalah gerakan
yang berporos pada sumbu dibagian tubuh tertentu, seperti memutar lengan, mengayunkan
kaki, dan memutar togok. Gerakan manipilatif adalah gerakan memainkan objek tertentu
dengan menggunakan bagian tubuh tertentu, seperti memainkan bola dengan tangan, kaki,
atau bagian tubuh lainnya.

Belajar gerak memiliki tujuan untuk mengembangkan berbagai keterampilan gerak secara
efektif dan efisien. Penampilan yang terampil merupakan tujuan akir dari semua proses
pembelajaran gerak.

Menurut Nana Sudjana, pengertian mengajar adalah membimbing siswa bagaimana


belajar. Mengajar berarti mengatur dan menciptakan kondisi yang ada dilingkungan anak
didik sehingga dapat melakukan kegiatan belajar (Nana Sudjana, 2006 : 12).
BAB IV PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Anak pada usia sekolah mempunyai potens yang sangat besar untuk mengoptimalkan
segala aspek perkembangannya, termasuk perkembangan motoriknya Artinya perkembangan
motorik sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.
Seringkali perkembangan motorik anak diabaikan atau bahkan dilupakan oleh orang tua,
pembimbing atau bahkan guru sendiri. Dikarenakan kurangnya pemahaman bahwa
perkembangan motorik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak.
Perincian tugas-tugas perkembangan anak SD menurut Havigusrt (1961) dan implikasinya
terhadap pelaksanaan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran keterampilan fisik motorik yang diperlukan untuk permainan seharihari.
Menurut Hasan (2006), tujuan pengembangan dan fisik motorik adalah untuk melatih
keterampilan fisik terutama melatih motorik kasar, motorik halus sehingga anak dapat
meloncat, memanjat, dan lain sebagainya, disamping ia juga dapat bermain musik,
menari bahkan dapat membuat kerajinan tangan.
2. Membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang
tumbuh. Pada umumnya anak usia SD telah terjadi pertumbuhan fisik secara pesat.

5
Untuk dapat melaksanakan tugas perkembangan ini kebiasaan kesehatan seperti
menjaga kebersihan, waktu tidur, makan, dan lain sebagainya masih perlu dibatasi.
3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya. Anak pada usia SD mulai belajar
tidak bergantung pada lingkungan keluarga. Anak (siswa) SD mulai untuk belajar
memberi dan menerima dalam kehidupan sosial diantara teman sebaya. Proses
pembelajaran dalam memasuki kelompok sebaya merupakan proses pembelajaran
“kepribadian sosial” yang sesungguhnya.
4. Mempelajari peran sosial sebagai pria dan wanita. Menurut Mulyani Sumantri dan
Nana Syaodih (2006), dalam mencapai tugas perkembangan perbedaan anatomi antara
pria dan wanita tidak menuntut perbedaan peran jenis kelamin selama anak Sekolah
Dasar. Tubuh anak wanita sebagaimana anak laki-laki tumbuh dengan baik melalui
aktivitas fisik sehingga menjadi kuat dan besar.
5. Pengembangan keterampilan dasar membaca, menulis,dan berhitung, Menurut Yusuf
(2006), secara umum pada usia sekolah dasar (6-12) tahun, anak sudah dapat mereaksi
rangsang dan inteklektual, atau melaksanakan tugastugas belajar yang menuntut
kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti menulis, membaca,
menghitung.

6. Pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari. Tugas


perkembangan ini menuntut anak usia SD untuk memperoleh sejumlah konsep yang
diperlukan untuk bisa berfikir efektif berkenaan dengan pekerjaan, kewarganegaraan,
dan peristiwa-peristiwa sosial.
7. Pengembangan kata hati, moral dan nilai-nilai Perkembangan moral adalah
perkembangan moral anak yang merupakan hal yang sangat bagi perkembangan
kepribadian dan sosial anak dalam kehidupannya sehari-hari. Implikasinya
mengarahkan anak didikanya untuk melakukan kebaikan dan selalu menanamkan
kejujuran
8. Mancapai kemandirian pribadi
Perkembangan kognitif dan perkembangan motorik secara konstan berinteraksi,
perkembangan kognitif lebih kuat bergantung pada kemampuan intelektual. Proses interaksi
semacam ini nampak pada teori Piaget. Menurut Piaget, Perkembangan kognitif terjadi melalui
suatu proses yang dia sebut dengan adaptasi.

6
BAB V BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR
Djumhur dan Moh. Surya (1975) mengatakan bahwa bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya,
kemampuan untuk menerima dirinya, kemampuan untuk mengarahkan dirinya, dan
kemampuan untuk merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam
mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat.
Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal, yaitu perkembangan yang sesuai
dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar. Perkembangan optimal
merupakan suatu kondisi dinamik, dimana individu:
a. Mampu mengenal dan memahami diri.
b. Berani menerima kenyataan diri secara objektif.
c. Mengarahkan diri sesuai kemampuan, kesempatan dan sistem nilai.
d. Melakukan pilihan dan mengambil keputusan atau tanggung jawab sendiri
Khusus di sekolah, Boy dan Pine (Depdikbud, 1983:14) menyatakan bahwa tujuan
konseling adalah membantu siswa yang lebih matang dan lebih mengaktualisasikan dirinya,
membantu siswa maju dengan cara yang positif, membantu dalam sosialisasi siswa dengan
memanfaatkan sumber-sumber dan potensinya sendiri.
Kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan jenis
pekerjaan setelah selesai mengikuti pelajaran di sekolah dasar, apabila yang bersangkutan
terpaksa tidak dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi adalah sosial emosional di
sekolah, yang berakar pada sikap murid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan yang lebih luas.
Havighurst (1957) menyebutkan tugas-tugas perkembangan bagi siswa sekolah dasar:
a. Mempelajari keterampilan fisik untuk aktivitas bermain sehari-hari.
b. Membangun suasana yang sehat terhadap diri sendiri sebagai makhluk yang sedang
tumbuh.
c. Bahayanya jika mereka bergaul dengan teman sebaya mereka.
d. Belajar berperanan yang sesuai dengan jenis kelaminnya, serta belajar bertingkah laku
sebagai anak laki-laki atau anak perempuan. atau bertingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan dan dipuji.
e. Belajar keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung

BAB VI PENDIDIKAN JASMANI DALAM KARAKTERISTIK


Karakteristik Anak Usia SD (Sutjihati Somantri dan Nana Syaodih, 2006 : 24).
7
1. Senang Bermain
2. Senang Bergerak
3. Senangnya Bekerja Sama (Kooperatif)
4. Melakukan Sesuatu Secara Langsung
Dalam bentuk aktivitas keterampilan beberapa macam cabang olahraga antara lain:
a. Bermain bola besar: sepak bola, bola tangan.
b. Bermain bola kecil: kasti, roundes, softball (jika memungkinkan).
c. Permainan yang bersifat lomba untuk menumbuhkembangkan daya saing yang sehat.
d. Mengukur kemampuan diri sendiri: push up, sit up, lompat jongkok keseimbangan dan
melatih ketepatan sasaran yang telah ditetapkan.
Anak usia SD ditandai oleh tiga dorongan ke luar yang besar yaitu: (1) kepercayaan
anak untuk keluar rumah dan masuk dalam kelompok sebaya, (2) kepercayaan anak memasuki
dunia permainan dan kegiatan yang memerlukan keterampilan fisik, dan (3) kepercayaan
mental untuk memasuki dunia konsep, logika, dan simbolis dan komunikasi orang dewasa.
Tugas-tugas perkembangan anak usia SD menurut Havighurst. Dalam implikasinya terhadap
penyelenggaraan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Keterampilan Fisik yang Diperlukan untuk Permulaan Sehari-hari
Keterampilan fisik tersebut dapat dikuasai oleh anak usia SD karena usia SD merupakan
periode pertumbuhan otot dan tulang; yang memungkinkan beberapa syaraf sehingga
koordinasi otot menjadi lebih mudah. Pada umumnya koordinasi otot besar mendahului
otot kecil, oleh karena itu penghalusan keterampilan otot syarat muncul pada periode
akhir masa kanak-kanak daripada pada awal periode ini.
2. Permainan yang bersifat lomba untuk menumbuhkembangkan daya saing yang sehat.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Isi Buku


Menurut buku yang saya review pada buku utama membahas tentang Pendidikan jasmani
adalah “pendidikan melalui aktivitas jasmani/gerak” dengan berpartisipasi dalam aktivitas
fisik, siswa dapat menguasai keterampilan dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi
astetis, mengembangkan keterampilan generik serta nilai sikap yang positif, dan memperbaiki
kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani (Dini Rosdiyani, 2012 : 65). Secara

8
umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:
Perkembangan fisik, Perkembangan gerak, Perkembangan mental, dan Perkembangan sosial.
Proses belajar juga dikatakan sebagai proses terpadu, ini berarti proses yang menyangkut
semua aspek yaitu meliputi aspek fisik, sosial, emosional, intelektual dan moral dapat terlibat
secara aktif ketika kegiatan belajar itu sedang berlangsung. Dalam mengajar guru hendaknya
mampu mengomunikasikan materi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan
berbagai cara agar setiap anak dapat menyerap dan memahami untuk kemudian digunakan
pada saat diperlukan.
Gerak merupakan salah satu ciri dari kehidupan. Gerak terjadi melalui proses adanya
rangsangan, dikelola dalam pikiran, dan kemudian ditampilkan melalui respon yang
dilakukan oleh tubuh. Belajar gerak pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan tahapan
gerakan yang paling sempurna, dan tentunya hal tersebut tidak akan tercapai dengan secara
instan, karena untuk mencapai gerakan yang sempurna dibutuhkan suatu rangkaian atau
urutan gerak yang teratur, cepat, tepat, dan lancar. Gerakan Lokomotor adalah gerakan
berpindah tempat dari satu ketempat lain, seperti melompat, berjalan dan berlari dan lain
sebagainya. Gerak non lokomotor adalah gerakan yang berporos pada sumbu dibagian tubuh
tertentu, seperti memutar lengan, mengayunkan kaki, dan memutar togok. Gerakan
manipilatif adalah gerakan memainkan objek tertentu dengan menggunakan bagian tubuh
tertentu, seperti memainkan bola dengan tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.
Perkembangan kognitif dan perkembangan motorik secara konstan berinteraksi,
perkembangan kognitif lebih kuat bergantung pada kemampuan intelektual. Proses interaksi
semacam ini nampak pada teori Piaget. Menurut Piaget, Perkembangan kognitif terjadi
melalui suatu proses yang dia sebut dengan adaptasi. Havighurst (1957) menyebutkan tugas-
tugas perkembangan bagi siswa sekolah dasar: (a) Mempelajari keterampilan fisik untuk
aktivitas bermain sehari-hari. (b) Membangun suasana yang sehat terhadap diri sendiri
sebagai makhluk yang sedang tumbuh. (c) Bahayanya jika mereka bergaul dengan teman
sebaya mereka. (d) Belajar berperanan yang sesuai dengan jenis kelaminnya, serta belajar
bertingkah laku sebagai anak laki-laki atau anak perempuan. atau bertingkah laku sesuai
dengan yang diharapkan dan dipuji. (e) Belajar keterampilan dasar membaca, menulis, dan
berhitung. Karakteristik Anak Usia SD (Sutjihati Somantri dan Nana Syaodih, 2006 : 24). (1)
Senang Bermain. (2) Senang Bergerak. (3) Senangnya Bekerja Sama (Kooperatif). (4)
Melakukan Sesuatu Secara Langsung. Keterampilan fisik tersebut dapat dikuasai oleh anak
usia SD karena usia SD merupakan periode pertumbuhan otot dan tulang; yang
memungkinkan beberapa syaraf sehingga koordinasi otot menjadi lebih mudah.

9
Sedangkan menurut buku yang saya riview pada buku pembanding menjelaskan tentang
berbagai gerak dasar seperti gerak jalan lari dan lompat gerak memutar mengayun dan
menekuk serta gerak lempar tangkap harus dilakukan dengan cara yang benar agar kita bisa
mendapatkan manfaatnya yaitu tubuh tidak cepat lelah olahraga akan bisa lebih menyenangkan
jika dilakukan dengan berbagai permainan yang dilakukan bersama teman teman. Sikap dalam
berdiri dan berjalan harus dilakukan dengan benar berdiri tegak sikap sempurna berdiri istirahat
tangan dilipat ke belakang berdiri juga bisa digabungkan dengan gerakan tangan sikap berjalan
ada beberapa jenis semua perlu untuk dipelajari.
Keseimbangan tubuh perlu dilatih agar kita terbiasa melakukannya keseimbangan ada
dua yaitu keseimbangan statis dan dinamis keseimbangan statis dalam keadaan diam contohnya
dalam keadaan berdiri dan duduk keseimbangan dinamis dalam keadaan bergerak contohnya
berjalan jinjit dan meniti balok. gerak berirama disebut juga gerak ritmik gerak berirama adalah
gerakan yang dilakukan berurutan secara teratur gerak berirama tanpa diiringi musik contohnya
gerak menirukan makhluk hidup gerak irama juga bisa diiringi musik musiknya bebas asal
bernada gembira. kuku jari tangan dan kaki harus selalu dijaga kebersihannya caranya dengan
memotong kuku seminggu sekali dan rajin mencuci kaki dan tangan agar kuku jadi pendek dan
bersih kuku tangan yang panjang dan kotor bisa menyebabkan sakit diare kebersihan kulit
badan bisa dijaga dengan mandi, mandi dengan sabun mandi dan air yang bersih mandi
sebaiknya dua kali sehari adapun kulit kepala dapat dibersihkan dengan keramas dua kali
seminggu. imunisasi diberikan agar tubuh kita kebal terhadap penyakit tertentu imunisasi
sangat penting bagi kesehatan jadi tidak boleh ditinggalkan. agar olahraga dapat lebih
menyenangkan bisa dilakukan dalam bentuk permainan contohnya meniru berbagai gerak
binatang seperti kuda kelinci itik burung dan katak gerak loncat dan lompat ada berbagai
macam seperti meloncat ke bak pasir dan melompat melintasi rintangan. olahraga bisa
dijadikan permainan berkelompok seperti permainan mencari pasangan permainan hitam hijau
dan menjala ikan. gerak memutar mengayun dan menekuk bisa dilakukan dengan lompat tali
baik perorangan maupun berkelompok adapun gerak menangkap benda bisa dimainkan dengan
permainan lempar tangkap bola dan menangkap sapu tangan.
Sikap tubuh kita saat beraktivitas memengaruhi bentuk badan kita sikap duduk harus
dilakukan dengan baik begitu pula sikap ketika berbaring sikap tubuh saat bergerak juga harus
dilakukan dengan baik contohnya saat berjalan dan berlari.
Senam adalah latihan untuk meningkatkan daya tahan kekuatan kelenturan kelincahan
koordinasi dan kontrol tubuh senam dilakukan dengan alat dan tanpa alat senam yang
dilakukan dengan alat contohnya melompat di atas kotak melompati bangku panjang dan
berguling ke depan dengan bantuan peregangan dan pelemasan termasuk pemanasan yang
10
dilakukan sebelum melakukan kegiatan agar kita terhindar dari kemungkinan cedera
peregangan dan pelemasan bisa dilakukan untuk melatih otot leher otot tangan otot pinggang
dan otot kaki.
Dalam melakukan senam irama bisa diiringi dengan musik atau lagu juga bunyibunyian
lainnya senam irama dapat menyehatkan badan dan dapat membuat hati senang. Senam irama
bisa dilakukan sendirian atau berpasangan dan berkelompok hal terpenting dalam senam irama
adalah menyesuaikan gerak dan irama adapun dalam senam irama yang dilakukan secara
bersama sama membutuhkan kekompakan dalam tim serta kesesuaian gerak dan irama. Kita
harus bersahabat dengan air karena air ada di sekeliling kita tidak boleh takut air tapi juga hati-
hati dengan air keselamatan diri harus dijaga. Pengenalan air bisa dilakukan dengan duduk di
pinggir kolam dan masuk ke kolam yang dangkal setelah itu melatih keberanian di air dengan
jalan dan mengayuh tangan di dalam air serta latihan napas dan mengambang setelah itu dapat
melakukan permainan di dalam air bersama teman-teman.
Kita harus mengenal lingkungan sekolah yaitu keadaan di sekitar sekolah caranya bisa
dengan keliling sekolah mengunjungi ruangan-ruangan yang ada beramah-tamah dengan
masyarakat yang ada di sekitar sekolah dengan bimbingan bapak ibu guru di sekolah.
Kita tidak hanya belajar tapi bisa juga bermain bersama teman-teman sekolah
contohnya permainan kereta api masuk terowongan. makanan dan minuman yang dimakan
harus makanan dan minuman yang baik makanan dan minuman harus dimasak terjaga
kebersihannya dan mengandung gizi agar makanan bermanfaat bagi kita. Mengunyah makanan
dengan gigi, gigi ada di dalam mulut jadi kebersihan gigi dan mulut harus dipelihara agar
kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara:

o menggosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur

o periksa secara rutin ke dokter gigi

o makan makanan yang tidak terlalu panas atau

dingin o menghindari makanan terlalu manis o rajin

berkumur dengan obat kumur

Kita harus makan makanan sehat yang mengandung gizi seimbang agar tubuh kuat
sehat dan pertumbuhan optimal makanan sehat adalah makanan yang memenuhi 4 sehat 5
sempurna terdiri atas nasi sayur mayur lauk pauk buah dan susu.

11
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku Utama Kelebihan:
Kelebihan dari buku ini adalah dari segi bahasanya sangat bagus dan mudah dimengerti,
juga buku ini banyak sekali memberikan pelajaran-pelajaran dan menjadi inspirasi bagi
seorang guru yang akan menjadi guru terutama guru penjas dan dapat menjadi contoh
bagi seseorang yang ingin menjadi guru, pada buku ini juga mencantumkan pendapat
para ahli, yang membuat pembacanya menjadi lebih yakin.
Kekurangan:
Kekurangan dari buku ini terletak pada sedikitnya pemberian gambar atau contoh ilustrasi
yang menarik. Sehingga terkesan membosankan

Buku Pembanding
Kelebihan:
Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup komunikatif dan mudah dipahami
pembaca. Buku ini memiliki bagian kesimpulan untuk menyimpulkan semua
penjelasannya, sehingga memudahkan pembaca dalam mengambil kesimpulan. Buku ini
menyertakan gambar dan ilustrasi yang menarik, sehingga meningkatkan minat baca
seseorang.
Kekurangan:
Buku ini hanya tertuju pada anak SD saja dan hanya dapat digunakan dalam pembelajaran.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Buku tersebut dapat mengajarkan dan mendidik serta membuat pengetahuan tentang
pendidikan jasmani di sekolah dasar dari beberapa aspek seperti pengertian, tujuan, faktor
pendukung, tahapan, dan banyak lagi. Banyak latihan dan materi yang dikupas tentang
pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani adalah “pendidikan melalui aktivitas jasmani/gerak”
dengan berpartisipasi dalam aktivitas fisik, siswa dapat menguasai keterampilan dan
pengetahuan, mengembangkan apresiasi astetis, mengembangkan keterampilan generik serta

12
nilai sikap yang positif, dan memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan
jasmani.
Kata kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan mendidik. Dalam mengajar guru
hendaknya mampu mengomunikasikan materi dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan berbagai cara agar setiap anak dapat menyerap dan memahami untuk kemudian
digunakan pada saat diperlukan. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki guru dalam
mengajar telah kemampuannya untuk mengajar secara bervariasi, sehingga muridmurid
dengan karakteristik yang berbeda-beda dapat mengikuti pelajaran dengan sebaikbaiknya.
4.2 Rekomendasi
Dalam buku ini terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan buku yang saya bahas. Baik
buku pertama maupun buku kedua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,
namun dari semua itu ada yang lebih cocok digunakan setelah dinilai dari berbagai aspek,
baik tebal, isi, bahasa, dan contoh-contoh yang diberikan kedua buku. Untuk itu saya
menyarankan agar kelebihan dan kekurangan buku yang saya ulas bisa menjadi referensi dan
termasuk dalam aspek penilaian pembaca dalam membaca atau menciptakan buku nantinya.
Kiranya, melalui kekurangan yang saya bahas juga bisa menjadi perbaikan untuk kita
nantinya dalam menulis buku. Dan saya menyarankan untuk membaca buku ini.

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Endang. 2018. Dasar-Dasar Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jawa Timur: CV.
Pustaka Djati.

Wagino. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: CV. Bina Pustaka.

13
15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26
27 28

Anda mungkin juga menyukai