Anda di halaman 1dari 49

CRITICAL BOOK REVIEW

Diajukan Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Dosen Pengampu : Rohani, S.Pd., M.Si

Oleh:

Nama : Hafiz Syahri


Nim : 3203131054
Kelas : Geografi E 2020
Mata kuliah : Pembelajaran IPS Terpadu

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Review ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada Dosen matakuliah
Pembelajaran IPS Terpadu.

Penulis sangat berharap tugas Critical Book Review ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.
Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dimasa depan.

Medan, Oktober 2022

Hafiz Syahri

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU...............................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR...........................................................................2
1.2 Tujuan CBR.......................................................................................................2
1.3 Manfaat CBR.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Ringkasan Buku Utama....................................................................................3
2.2 Ringkasan Buku Pembanding.........................................................................29

BAB III ANALISIS BUKU.................................................................................42


3.1 Kelebihan Buku...............................................................................................42
3.2 Kekurangan Buku...........................................................................................43

BAB IV PENUTUP..............................................................................................45
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................45
4.2 Saran................................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................46

ii
IDENTITAS BUKU

A. Buku Utama

Nama Pengarang : Eka Yusnaldi, M.Pd


: Potret Baru Pembelajaran
Judul Buku
IPS

Penerbit : Perdana Publishing

Tahun Terbit : 2019

Tempat Terbit : Medan

Tebal Buku : 222 Halaman

ISBN : 978-623-7160-10-6

B. Buku Pembanding
Nama Pengarang : Usman Parluhutan, dkk

Judul Buku : Konsep Dasar IPS

Penerbit : Unimed Press

Tahun Terbit : 2019

Tempat Terbit : Medan

Tebal Buku : Halaman

ISBN :-

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Critical Book Review ini sendiri memiliki tujuan untuk mengkaji seberapa dalam
kemampuan seseorang dalam memahami isi buku yang telah dibacanya. Alasannya sendiri
hal ini untuk dilakukan supaya kita dapat dalam membandingkan kelebihan dan kekurangan
dari sebuah buku tersebut. Dengan cara mengkritik ini kita bisa mendapatkan sebuah
informasi yang sangat kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari satu buku
dengan buku yang lain.

1.2 Tujuan CBR


Critical Book Review ini bertujuan untuk:
1. Memenuhi tugas KKNI
2. Menambah wawasan tentang Pembelajaran IPS Terpadu
3. Meningkatkan kemampuan dalam mengkritik sebuah buku
4. Mampu menilai kelemahan dan kelebihan sebuah buku

1.3 Manfaat CBR

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Pembelajaran IPS Terpadu dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran.

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku Utama

Bab I Pendahuluan

A. Hakikat Pembelajaran IPS

Ilmu sosial atau IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan
penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorgani- sasikan dari konsep-
konsep dan keterampilan sejarah, geografi,sosiologi, antopologi, dan ekonomi. IPS
merupakan suatu program pendidikan yang mencakup seluruh aspek social. Dengan kata
lain, ilmu sosial ini mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata
pelajaran seperti, geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, sosiologi, dan
sebagai- nya. Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai
makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Studi sosial merupakan suatu studi
yang mengkaji dan menelaah gejala-gejala serta masalahmasalah sosial yang berhubungan
dengan perkembangan dan struktur kehidupan manusia. Pada pembelajaran ilmu sosial ini
juga lebih menekankan pada pendidikan kewarganegaraan yang bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan, keahlian, nilainilai serta partisipasi sosial.

Ilmu social terdiri atas disiplin ilmu pengetahuan social yang bertaraf akademis dan
biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi. Ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke
pendidikan menengah. Pada jenjang pendidikan dasar, pemberian mata pelajaran IPS
dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemmpuan praktis, agar
mereka dapat menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena
sertamasalahsosialyangadadisekitarmereka.

B. Tujuan Pembelajaran IPS

Mengenai tujuan ilmu pengetahuan sosial (pendidikan IPS) para ahli sering
mengaitkannya dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari program pendidikan
tersebut. Gross menyebutkan dalam buku Etin bahwa tujuan Pendidikan IPS adalah untuk

3
mempersiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di
masyarakat, secara tegas ia mengatakan “to prepare students to be well-functioning citizens
in a democratic society”. Tujuan lain dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap
persoalan yang dihadapinya.

Sedangkan tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mendidik dan memberibekal


kemampuan dasar kepada siswa-siswi untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat dan
kemampuan dan lingkungannya dalam bidang pembelajaran IPS.Tujuan yang lebih
spesifik bisa ditelaah di bawah ini:

1. Mengembangkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan


kewarganegaraan melalui pendekatan paedagogis dan psikologis.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecah- kan
masalah, dan keterampilansosial.
3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dankemanusiaan.
4. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan kompetensi dalam masyarakat yang
majemuk, baik secara nasional, maupunglobal.
C. Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran IPS

Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS dalam kegiatan pembelajaran IPS lebih identik
dengan kegiatan demonstrasi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Integrated (Terpadu)

Istilah integrated identik dengan integrasi atau keterpaduan, dalam


pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan berdasarkan topik yang terkait, misalnya
kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi
fisik-geografis yang tercakup dalam disiplin geografi.

2. Interaksi

Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan


sesamanya. Sejak dilahirkan dan sepanjang hidupnya manusia selalu melakukan
interaksi, yang didalamnya interaksi itu semakin lama semakin bertambah sejalan
dengan semakin luasnya pergaulan dan bertambahnya usiaseseorang.

4
Interaksi merupakan hubungan timbal-balik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Timbulnya interaksi
disebabkan oleh dorongan saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, baik itu kepuasan, ingin diperhatikan, dan ingin mendapat kasih
sayang.

3. Kesinambungan danPerubahan

Manusia di dalam kehidupan masyarakat terikat dengan adat dan tradisi dalam
masyrakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sejalan
dengan perkembangan zaman bisa saja peraturan ini berubah, tetapi adat tradisi itu
diteruskan secara berkesinambungan. Misalnya, kesinambungan kehidupan suatu
masyarakat terjadi karena lembaga perkawinan. Dengan perkawinan menyebabkan
manusia dilahirkan. Lebih jelasnya, setelah (wanita) menikah, akan punya anak
(melahirkan), selanjutnya setelah anak ini dewasa dan menikah, juga akan
melahirkan anak. Demikian seterusnya, sehingga manusia berkembang secara ber-
kesinambungan.

Bab II Perencanaan Pembelajaran IPS

A. Pengertian Perencanaan

Perencanaan pembelajaran merupakan hal yang amat penting agar praktisi


pendidikan termasuk pendidik (guru atau dosen). Pentingnya persiapan mengajar adalah
sebagai acuan kelangusngan kegiatan, kelancaran proses kegiatan belajar, dan sebagai alat
feed back maupun untuk alat evaluasi. Oleh karena itu, dengan persiapan mengajar ini,
akan amat membantu guru sebab perencanaan merupakan sarana untuk mencapai tujuan
yang resmi.

Pembelajaran IPS berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang cara


individu dan kelompok hidup bersama serta berinteraksi dengan lingkungannya.
Disamping itu siswa dibimbing untuk mengem- bangkan rasa bangga terhadap warisan
budaya yang positif dan kritis terhadap yang negatif serta memiliki kepedulian terhadap
keadilan sosial, proses demokrasi, dan kelanggengan ekologis.

Pengertian Perencanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Dengan


melihat ke masa depan, seseorang semakin bercita-cita tinggi. Segala hidupnya ingin

5
terpenuhi baik dari segi pendidikan, sosial, material dan sebagainya. Walaupun begitu
semuanya itu harus dilalui dengansuatuproses,manakala proses itu baik maka apa yang
diinginkan akan terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan. Tetapi sebelum ada proses,
dibutuhkan suatu rencana atauperencaan.

B. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah


dituangkan didalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksana- kan pembelajaran baik
dikelas, laboratorium, dan atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Karena itu,
sesuatu yang tertuang didalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkaitan dengan
aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu kompetensi dasar.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang


memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Didalam RPP secara
rinci harus dimuat tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.

1. Komponen-Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP)

Menurut Permendikbud no. 22 tahun 2016 tentang standar nasional pendidikan


tentang standar proses dinyatakan bahwa komponen RPP terdiri atas identitas, tujuan,
materi, motode, langkah pembelajaran, sumber belajar, dan teknik penilaian.

2. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS

Keberhasilan pelakasanaan pembelajaran IPS bergantung pada kesesuaian rencana yang


dibuat dengan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan).

Untuk menyusun perencanaan pembelajaran IPS perlu dilakukan langkah – langkah berikut
ini.

a. Pemetaan Kompetensi Dasar


b. Penjabaran Kompetensi Dasar Ke Dalam Indikator

c. Menentukan Materi/Pokok Bahasan

d. Penyusunan Silabus

e. Silabus

6
f. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/ Skenario Pembelajaran

Bab III Keterampilan Dasar Pembelajaran IPS

A. Keterampilan Dasar Dalam Pembelajaran IPS

Berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan.
Diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar.

Keterampilan mengajar merupakan komptensi professional yang cukup kompleks


sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Turney (1973)
mengungkapkan 8 keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas
pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi,
menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil,
mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan per- orangan. Penguasaan terhadap
keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi, sehinnga diperlukan latihan
yang sistematis, misalnya melalui pembelajaran mikro (Micro Teaching).

Keterampilan Dasar Dalam Pembelajaran IPS terdiri atas :

1. Keterampilan Membuka Pelajaran

2. Keterampilan Menjelaskan

3. Keterampilan Bertanya

4. Keterampilan Memberi Penguatan

5. Keterampilan Menutup Pelajaran

B. Strategi Pembelajaran Siswa Aktif

Belajar merupakan proses yang disengaja untuk mengubah tingkah laku kearah
tujuan yang telah ditetapkan. Proses belajar berlangsung interaksi komponen diri manusia
dengan lingkungannya. Agar proses belajar berjalan optimal, perlu didukung oleh motivasi
yang kuat pada diri siswa, sehingga apa yang dipelajari hendaknya dirasakan sebagai
sesuatu yang sesuai dengan minat dan kepentingannya. Di lain pihak guru dalam mengajar

7
hendaknya tetap memperhatikan karakteristik anak didik. Karena itu suasana proses belajar
mengajar hendaknya selalu menyenang- kan, menarik, tidak membosankan, mendorong
anak didik untuk berbuat dan berkreasi sehingga terjadi pengembangan potensi anak didik.

Sehubungan dengan itu, kegiatan belajar mengajar bukanlah merupakan proses


pemaksaan yang anak didik harus menuruti kemauan guru melain- kan dalam proses
pembinaan dan pengembangan seluruh potensi anak didik, baik yang berupa intelektual,
emosi, pikiran, bakat, minat, dan motivasinya. Mengingat hal tersebut, guru perlu
memahami dan menentukan strategi belajar yang tepat.

1. Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis)

Ini adalah strategi yang menghubungkan dua cara belajar yang ber- beda. Strategi
ini memberi kesempatan kepada siswa/mahasiswa untuk saling berbagi hasil belajar dari
materi yang sama dengan cara yang berbeda dengan membandingkan catatan mereka.

2. Point-Conterpoint

Strategi ini sangat baik dipakai untuk melibatkan siswa/mahasiswa dalam


mendiskusikan issu-issu kompleks secara mendalam. Strategi ini mirip dengan debat,
hanya saja dikemas dalam suasana yang tidak terlalu formal.

3. Information Teaching (Mencari Informasi)

Metode ini sama dengan ujian openbook. Secara berkelompok mahasiawa mencari
informasi (biasanya tercakup dalam perkuliahan) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu perkuliahan untuk lebih
menghidupkan materi yang dianggap kurang menarik.

4. Card Sort (Sortir Kartu)

Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan
konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang objek atau mereview ilmu yang telah diberikan
sebelumnya. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir
kelas yang kelelahan.

5. The Power Of Two(Kekuatan Dua Kepala)

8
Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran
kooperatifdanmemperkuatartipentingsertamanfaatsinergiduaorang. Strategi ini
mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh lebih baik daripada berpikirsendiri

6. Jigsaw Learning (Belajar Model Jigsaw)

Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang
akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak
mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ni adalah dapat melibatkan seluruh
siswa/mahasiswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. 7. Everyone
Is A Teacher Here (Setiap Orang Adalah Guru)

Strategiinisangattepatuntukmendapatkanpartisipasikelassecara keseluruhan dan


secara individua. Strategi ni memberi kesempatan kepada setiap siswa/mahasiswa untuk
berperan sebagai guru bagikawan-kawannya. Dengan strategi ini, siswa yang selama ini
tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

8. Index Card Match (Mencari Pasangan)

Ini adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang
materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap bisa
diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, siswa/mahasiswa diberi tugas mempelajari
topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah
memiliki bekal pengetahuan. 9. Metode Ceramah

Tidak disangkal lagi metode pengajaran atau pembelajaran yang paling populer di
Indonesia bahkan juga di negara-negara maju adalah metode ceramah, atau yang sering
disebut dengan lecture atau lecturing. Mengingat poplernya metode ceramah ini, maka di
sini akan diulas beberapa hal yang berkaitan dengan metode ceramah, baik dari sisi
kelebihan dan kekurangannya.

Bab IV Sumber Belajar

A. Pengertian Sumber Belajar

Sumberbelajar(learningresorce). Dalam website based-januari 1999, didefenisikan


sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat

9
membantu mahasiswa dalam belajar sebagai perwujudan darikurikulum. Sumber belajar
juga diartikan sebagai segala tempat atau ling- kungan sekitar, benda, dan orang yang
mengandung informasi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku.

B. Fungsi Sumber Belajar

Menurut Wina sanjaya ada lima jenis fungsi pengembangan sumber belajar, yaitu

1. Fungsi Riset danTeori

Fungsi riset dan teori ialah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian dengan
sumber-sumber belajar, pelajar, dan fungsi tugas. Firman Allah dalam surat Al-Mujadalah :
11 yang artinya: “Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang- orang
yang diberi pengetahuan dengan beberapaderajat”.

2. FungsiDesain

Fungsi desain ialah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi
matamata pelajarannya ke dalam spesifikasinya untuk dipakai sebagai sumber belajar.

3. Fungsi Produksi danPenempatan

Fungsiiniialahmenjabarkansecarakhusussumber-sumberkongkret dalam bentuk bahan-bahan


produk untuk sumberbelajar.

4. Fungsi Evaluasi danSeleksi

Fungsi ini ialah untuk menetukan atau menilai penerapan (atau sejenis criteria) sumber-
sumber belajar oleh fungsi lain.

5. Fungsi Organisasi danPelayanan

Fungsi ini adalah untuk membuat atau menjadikan sumber-sumber dan informasi mudah
diperoleh bagi kegunaan fungsi yang lain serta pelayanan bagi para mahasiswa

C. Komponen Sumber Belajar

Komponensumberbelajaradalahsuatusystem,maksudnyasumber belajar itu


merupakan suatu kesatuan yang didalamnya terdapat komponen yang saling berhubungan,

10
saling mempengaruhi, saling melengkapi, adapun komponen-komponen belajar dapat
dibagi sebagai berikut:

a. Bentuk, format, atau keadaan fisik sumber belajar. Wujud sumber belajar secara
flash satu dengan yang lain berbeda, misalnya pusat pembela- jaran berbeda dengan
kantor bank, meskipun sama-sama memberi informasiperdagangan.
b. Pesan yang dibawa oleh sumber belajar. Setiap sumber belajar selalu membawa
pesan yang dapat dimanfaatkan oleh pemakaian. Antara lain : pesan harus sederhana,
cukup ruang, lengkap, mudahdimaknai.

D. Manfaat Sumber Belajar

Manfaat sumber belajar seperti terlihat pada gambar di bawah ini tersebut antara lain:

1. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkrit


kepadapesertadidik,misalnya:karyawisatakeobyeksepertimeseum,kebun binatang,
candi, makam para wali, masjid pondok pesantren dan sebagainya.
2. Dapatmenyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, kunjungi atau dilihat, secara
langsung dan konkrit.Misalnya:denah,sketsa, foto, film, majalah dan sebagainya.
3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada didalam
ruang,misalnya :bukutes, foto, film, narasumber, majalah, dan sebagainya.
4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya : buku bacaan,
ensiklopedia,majalah dansebagainya.
5. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya :
buku teks, buku bacaan, film, dan lain-lainnya yang mengandung daya penalaran
sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berfikir, menganalisis dan
berkembang lebihlanjut.
6. Dapat memberikan suri tauladan yang baik (berahlaqul karimah) pada paramahasiswa.

E. Sumber Belajar dan Pendekatan Implikasi

Pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan atau latihan adalah
suatu system yang terdiri dari sekumpulan bahan/situasi yang dikumpulkan secara sengaja
dan dibuat agar memungkinkan mahasiswa belajar secara individual.

11
Bab V Media Pembelajaran IPS

A. Media Pembelajaran IPS

Kata meida beasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
“tengah”,”perantara” atau “pengantar”. Association for Educationand Communication
Technology (AECT) mendefenisikanmediayaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses saluran informasi.

Menurut National Educaion Association (NEA), Media merupakan benda yang


dimanipilasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi
efektifitas program instruksional. Lebih lanjut Asnawir dan Basyiruddin mengungkapkan
bahwa media merupakan sesuatu yang berfungsi menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan

dan kemauan audien (siswa-siswi) sehingga dapat mendorong terjadinya proses pada dirinya.

Berdasarkan uraian diatas dapat diartikan bahwa media juga dapat diartkikan sebagai
sumber belajar yang dikategorikan menjadi sumber dalam bentuk manusia (guru/dosen) dan
sumber bukan manusia yakni materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa–siswi mampu memperoleh pengetahuan keterampilan atau sikap. Namun dalam
pembahasan ini akan difokuskan pada media sebagai sumber belajar bukan manusia.

B. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran IPS

1. FungsiMedia

Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa – siswi baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk
aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara
lebih sistematis dan psikologis dilihatdarisegiprinsip–
prinsipbelajaragardapatmenyiapkaninstruksi yang efektif. Disamping menyenangkan media
pengajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi
kebutuhan perorangan siswa –siswi.

2. ManfaatMedia

12
Sudjana dan Rivai dalam Arsyad mengemukakan manfaat media pendidikan
sebagai berikut (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa – siswi sehingga dapat
menumbukan motivasi belajar; (2) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh siswa siswi dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujaun pengajaran; (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata– mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata – kata oleh guru, sehingga siswa – siswi tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran; (4) siswa – siswi dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemostrasikan, memerankan dan lain – lain.

C. Kelemahan dan Keunggulan Tiap-tiap Media Pembelajaran IPS

Pemilihan dan penggunaan media dalam proses belajar mengajar bagi seseorang
pengajar ataupun pendidik harus di sadari bahwa ; tidak ada satu media yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Tiap – tiap jenis media memiliki kelebihan dan
kekurangan sendiri–sendiri, sehingga dalam pemilihan media harus senantiasa
mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang
disajikan serta kegiatan belajar yang akan dilaksanakan. Contohnya sebagai berikut :

Karikatur

Kelebihannya :

1. Membangkitkan daya analisis dan daya berpikirkritis.

2. Membangkitkan rasa humor sebagai variasi belajarmengajar.

3. Memperkayadayaimajinasisiswa–siswi.

Kekurangannya :

1. Dapat menimbulkan kesimpulan yang bersifatgeneral.

2. Dapat menimbulkanketersinggungan.

3. Dapat menimbulkan kesimpulan ganda.

13
D. Kkriteria Pemilihan Media Pembelajaran IPS

Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari
sistem instruksional secara keseluruhan. Arsyad mengemu- kakan bahwa ada beberapa
kriteria yang patut diperhatikan dalam pemilihan media sebagai berikut:

1. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional dalam pembelajaran yang telah


ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu ranah atau dua maupun
gabungan ketiga ranah (kognitif, afektif, psikomotorik).
2. Tepat untuk mendukung isi materi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip
atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pem- belajaran secara efektif, media
harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan
mental siswa –siswi.
3. Praktis, luwes dan berahan. Media yang mahal dan memakan waktu lama
untukmemproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Guru harus
memiliki media ini sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan
peralatan yang tersediadisekitanya.
4. Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harusmampu
menggunakannya dalam proses pembelajaran, sebab nilai dan manfaat media amat
ditentukan oleh yang mengoperasikannya.
5. Pengelompokan sasaran. Media digunakan secara efektif berdasarkan kelompok
sasaran, ada media yang tepat digunakan untuk kelompok besar blum tentu efektif
digunakan untuk kelompok kecil demikian pulasebaliknya.
6. Mutu teknis. Pengembangan media harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Misalnyavisual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan
dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain sehingga siswa-siswi
terpokus dan epsan yang disampaikan dapat ditangkap secaraefektif.

E. Langkah-langkah Pembuatan Media Pembelajaran IPS

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mediapembelajaran.

a. Media yang dibuat harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran.
(materipembelajaran, karakteristik siswa- siswi dan tujuanpembelajaran)
b. Media yang dibuat harus sesuai dengan kemampuan mental siswa- siswi.

c. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk membuat mediatersebut.

14
d. Kesesuaiandenganalokasiwaktudansaranapendukungyangada.

e. Biaya. Kesesuaian kemampuan dana yang dimiliki untuk pengadaan media.

f. Secara teknis media yang dibuat dapat digunakan secara efektif olehguru.

F. Pengembangan dan Pembuatan Media Pembelajaran IPS

1. Media Pembelajaran PengetahuanSosial

Istilah media berasal dari bahasa Latin, yaitu bentuk jamak dari “medium” yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Istilah media ini sangat popular dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada
dasarnya juga merupakan proses komunikasi sehingga media yang digunakan dalam
pembelajaran disebut media pembelajaran.

2. Manfaat Media Pembelajaran PengetahuanSosial

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah mempelancar


interaksi guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Bab VI Komponen Model Pembelajaran IPS

A. Pengertian Model Pembelajaran IPS

Istilah “model” memiliki berbagai pengertian. Pertama, model diartikan seabgai


kerangka konseptual yang digunakan dalam melakukan sesuatu kegiatan atau sebagai
pedoman dalam melaksanakan suatu kegiatan. Kedua, “model” juga diartikan sebagai
barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti “globe” adalah model dari
bumi tempat manusia hidup.

Dalam uraian selanjutnya, istilah model digunakakan untuk menunjuk- kan


pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pemikirantersebut, yang
dimaksud dengan“model pembelajaran”adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang terorganisasikan secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

15
Dengan memperhatikan batasan tersebut dapat dikatakan bahwa model mengajar
adalah merupakaln sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang
ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku
peserta didik seperti yang diharapkan. Model akan mengarahkan guru untuk mendesain
pembelajaran dalam membantu peserta didik mencapai berbagai tujuan.

B. Model-Model Pembelajaran IPS

1. Model PencapaianKonsep

Model ini dikembangkan oleh Jerome S Bruner, Jacqueline Goodrow dan George
Austin (1967) berdasarkan hasil studinya mengenai proses berpikir manusia. Model ini
didasarkan pada penekanan bahwa lingkungan penuh dengan hal-hal yang berbeda dan
mustahil dapat menyesuaikan diri dengannya jika manusia tidak dilengkapi dengan
kemampuan untuk membedakan dan mengelompokkan segala sesuatu itu ke dalam
kelompok- kelompok.

2. ModelBerpikirInduktifatau“InduktiveThinking”

Model ini dikembangkan oleh Hilda Taba (1966) dengan tujuan untuk mendorong
para pelajar menemukan dan mengorganisasikan informasi, mencipatakan nama suatu
konsep, dan menjajaki berbagai cara yang dapat menjadikan para peserta didik lebih
terampil dalam menyikap dan mengorganisasikan informasi, dan dalam melakukan
pengetesan hipotesis yang melukiskan hubungan antar berbagai data. Model ini telah
dimanfaatkan secara meluas dalam berbagai bidang studi dalam kurikulum berbagai
tingkatanpendidikan.

3. Model Penelitian atau “InquiryTraining”

Model ini dikembangkan oleh Richard Suchman (1962). Model ini dirancang untuk
melibatkan para pelajar dalam proses penalaran mengenai hubungan sebab akibat, dan
menjadikan mereka lebih fasih dan cermat dalam mengajukan pertanyaan, membangun
konsep, dan merumuskan dan mengetes hipotesis. Walaupun pada mulanya model ini
digunakan dalam bidang ilmu – ilmu alam, lebih jauh telah diterapkan dalam bidang
pengajaran ilmu sosial dan dalam program latihan yang berisikan materi yang berdimensi
personal dan sosial.

4. Model Memorisasi atau“Memorization”

16
Model ini dikembangkan oleh Pressley dan Levin (1981). Memorisasi adalah teknik
yang digunakan untuk menghapalkan dan mengasimilasikan sesuatu informasi, guru dapat
menggunakan model memorisasi ini untuk membimbing penyampaian materi yang bertujuan
agar para pelajar dapat dengan mudah menangkap informasi baru.
5. Model Investigasi Kelompok atau “GroupInvestigation”

Model ini dikembangkan oleh Herbert A. Thelen (1960) yang bertolaj dari
pandangan Jhon Dewey (1979) bahwa keseluruhan sekolah merupakan miniatur
demokrasi yang didalamnya peserta didik berpartisipasi dalam pengembangan sistem
sosial.

6. Model Bermain Peran atau “RolePlaying”

Model ini dirancang oleh Fanie dan Heorge Shaftel (1984), khususnya untuk
membantu para peserta didik mempelajari nilai-nilai sosial dan pencerminannya dalam
perilaku.

7. Model PenelaahanYurisprudensi

Model ini dikembangkan oleh Pressley dan Levin (1981). Model ini merupakan
model yang melibatkan proses intelektual yang relatif lebih rumit. Dasar dari model ini
ialah proses kesepakatan sosial atau “social

negotiation”.Modelinimenurutparapesertadidikuntukmengujidirinya
sendiri,perilakukelompok,danprosessosialyanglebihbesar.

8. Model Inkuri Sosial

Model ini dikembangkan oleh Byron Massialas dan cox (1966), atas dasar
kerangka konseptual yang sama dengan model penelitian ilmiah yang diterapkan dalam
bidang ilmuilmu alamiah dan model penelitian sosial dalam bidang ilmu-ilmu sosial.

C. Kriteria Model Pembelajaran IPS

Model-model pembelajaran didasarkan pada beberapa asumsi, diantaranya adalah


mengajar merupakam upaya menciptakan lingkungan yang sesuai untuk belajar. Kaitannya
dengan itu, model pembelajaran IPS pada jenjang yang lebih tinggi, seperti di Tsanawiyah,

17
Aliyah atau perguruan tinggi. Pada jenjang MI, mata pelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara yang demokratis dan ber- tanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai.

D. Penerapan Model Pembelajaran IPS

Model-model Pembelajaran IPS dan Langkah-langkah Penerap- annya.

Bertolakdaripembahasantentangkriteria,tujuan,dankaratkeristik materi IPS di, pada


bagian ini di bahas lebih rinci tentang langkah – langkah danpenerapan beberapa model
pembelajaran yang relevan dengan pembelajaran IPS padajenjang.

1. Model pembelajaran Pemerolehan Konsep


Modelpembelajaranpemerolehankonsepmerupakanprosesmeng- klasifikasi sesuatu
kedalam kelompok-kelompok yang memiliki atribut atau karakteristik tertentu.

2. Model Pembelajaran Bermain Peran

Penerapan model ini dimaksudkan agar peserta didik akan dapat memahami dirinya
dan orang lain dalam kehidupan masyarakat yang pada akhirnya dapat berhubungan
secara harmonis dengan cara orang lain dalam masyarakat.

1. Model Pembelajaran Telaah Yurisprudensi

Penerapan model pembelajaran ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik agar
peka terhadap permasalah social, mengambil posisi (sikap) terhadap permasalahan, berani
mempertahankan sikap tersebut dengan argumentasi yang relevan serta mengajarkan
peserta didik untuk menghargai orang lain.

2. Model Pembelajaran Simulasi Sosial

Model pembelajaran simulasi dapat merangsang berbagai bentuk belajar seperti


belajar tentang persaingan (kompetisi), kerjasama, empati, system social, konsep,
keterampilan, kemampuan berpikir kritis, peng- ambilan keputusan, dan lain – lain.

18
Bab VII Penilaian Pembelajaran IPS

A. Pengertian, Lingkup, Fungsi, dan Tujuan Penilaian Pembelajaran IPS

1. Pengertian Penilaian PembelajaranIPS

Penilaian pembelajaran IPS adalah proses memberikan atau menentukan nilai


kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut
berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgement.Interprestasidan
judgement merupakan tema penilaian pembelajaran IPS yang mengimplikasikan adanya
suatu perbangdingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu.

2. Fungsi Penilaian PembelajaranIPS

a. Alat untuk mengetahui tercapai – tidaknya tujuan intruksional. Dengan fungsi ini maka
penilaian pembelajaran IPS harus mengacu kepada rumusan – rumusan tujuan
instruksional.

b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar – mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan
dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar mahasiswa, strategi mengajar dosen,dll
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar mahasiswa kepada para orangtuanya.

3. Tujuan penilaian pembelajaranIPS

a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para mahasiswa sehingga dapat diketahui


kelebihan dan kekuranganya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran
yangditempuhnya.
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni
seberapajauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para mahasiswa ke arah
tujuan pendidikan yang di- harapkan. Dalam hal ini para mahasiswa agara menjadi
manusia yang berkualitas dalam aspek intelektual, sosia, emosional, moral,
danketerampilan.
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran IPS MI,yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategipelaksanaannya.

19
d. Memberikan pertanggung jawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat,
dan para orang tua mahasiswa.

B. Jenis, Teknik dan Pelaksanaan Pembelajaran IPS

1. Jenis–jenis penilaian dalam pembelajaran IPS

Jenis-jenis penilaian pembelajaran IPS ada beberapa macam, yaitu penilaian


pembelajaran formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostic, penilaian selektif, dan
penilaian penempatan.

2. Teknik penilaian dalam pembelajaran IPS

Teknik penilaian dalam pembelajaran IPS dapat dibagi 2, yaitu tes dan non tes.

3. Pelaksanaan penilaian pembelajaran IPS

Yang dimaksud dengan pelaksanaa penilaian pembelajaran IPS dalam pembahasan


ini ialah cara yang digunakan dalam menentukan drajat keberhasilan hasil dalam
pembelajaran sehingga kedudukan siswa-siswi dapat diketahui, apakah telah menguasai
tujuan instruksional ataukah belum.

C. Prinsip dan Prosedur Penilaian Pembelajaran IPS

Meningat pentingnya penilaian pembelajaran IPS dalam menentukan kualitas


pendidikan, upaya merencanakan penilaian pembelajaran IPS hendaknya memperhatikan
beberapa langkan yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses penilaian
pembelajaran IPS hasil belajar, yakni:

a. Merumuskan atau mempertegas tujuan – tujuanpengajaran.

b. Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus matapelajaran.

c. Menyusun alat – alat penilaian pembelajaran IPS, baik tes maupun nontes, yang
cocokdigunakan dalam menilai jenis – jenis tingkah laku yang tergambar dalam
tujuanpengajaran.
d. Menggunakan hasil – hasil penilaian pembelajaran IPS sesuai dengan tujuan
penilaianpembelajaran tersebut, yakni untuk kepentingan pendeskripsian kemampuan

20
mahasiswa, kepentingan perbaikan, pengajaran, kepentingan bimbingan belajar, maupun
kepentingan laporan pertanggung jawabanpendidikan.

D. Kualitas Alat Penilaian Pembelajaran IPS

Suatu alat penilaian pemebelajaran IPS dikatakan mempunyai kualitas yang baik
apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi ketepatannya atau validitasnya.

E. Kisi-kisi Penilaian Pembelajaran IPS

Silabus dan sistem penilaian pembelajaran IPS disusun berdasrkan prinsip yang
berorientasi pada pencapaian kompentensi. Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan
sistem penilaian pembelajaran mata pelajaran harus disusun sesuai dengan kebutuhan
daerah / madrasah. Dengan demikian benar-benar menjadi pedoman guru dalam
mengembang- kan pembelajaran dan pengorganisasian seluruh komponen yang dapat
mengubah perilaku siswasiswi.

F. Kelemahan dan Keunggulan Tiap-Tiap Jenis Penilaian

Tes Lisan

Kelemahan :

• Jika hubungan antara pengetes dan yang di tes kurang baik, dapat menggangu obyektivitas
hasiltes.

• Sifat pengugup pada yang dites dapat mengganggu kelancaran jawaban yang diberikan.

Keunggulan :

• Lebih dapat menilai kepribadian dan isi pengetahuan seseorang karena dilakukan tatapmuka

• Jika penjawab belum jelas, pengetesan dapat mengubah pertanyaan sehungga dimengerti
olehsi penjawab.

G. Penyusunan Intrument Penilaian Dalam Pembelajaran IPS

21
1. Pendahuluan

2. Langkah-langkah Penyusunan InstrumenPenilaian

3. Pemilihan Instrumen Penilaian dalam PembelajaranIPS

4. Penyusunana Instrumen Penilaian dalam PembelajaranIPS

Bab VIII Evaluasi Pembelajaran IPS

A. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran IPS

Istilah penilaian hanya merujuk pada proses mem- peroleh informasi yang relevan
untuk tujuan yang dikemukakan mengenai pembuatan keputusan dalam pendidikan, dan
bukan hanya berupa alat untuk memperoleh informasi. Dalam hal ini dosen dapat
menggunakan cara formal dan nonformal yang dapat dijadikan alat untuk memperoleh
informasi. Cara tersebut seharusnya digunakan oleh dosen sesuai dengan tujuan yang
akandicapai.

Adapun jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran IPS yaitu :

1. Tes

2. Non Tes

3. Penilaian Berbasis Kelas

4. Penerapan Penilian Aspek Kognitif

5. Penerapan Penilaian Aspek Pikomotor

6. Penerapan Penilaian Aspek Afektif

Bab IX Tujuan Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI

A. Karakteristik Tujuan Pembelajaran IPS bernuansa PAIKEMI

Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang dituju dalam setiap kegiatan


pembelajaran. Secara hierarki tujuan itu bermula dari yang rendah hingga yang tinggi,

22
yakni : tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan
kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran
merupakan tujuan intermedier (antara) yang paing langsung dalam setiap kegiatan
pembelajaran di kelas atau disekolah. Tujuan pembelajaran IPS bernuansa PAIKEMI
merupakan tujuan pembelajaran IPS yang dilaksanakan dengan menyertakan suasana yang
mendorong untuk Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan
Islami.

B. Penyusunan Tujuan Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI

Penyusunan tujuan pembelajaran IPS bernuansa PAIKEMI ini mengandung


pengertian bahwa proses kegiatan pembelajaran yang dilalui dan dialami oleh peserta
didik disekoalh dimuali dari tahapan sebagai berikut:

Tahapan Kognisi

Tahapan ini berkaitand engan pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap
ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.

Tahapan Afeksi

Tahapan ini berkaitan dengan proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam
diri peserta didik dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan ini erat kaitannya
dengan tahapan kognisi dalam arti penghayatan dan keyakinan peserta didik akan menjadi
kokoh bila dilandasi oleh penge- tahuan dan pemahamannya terhadap ajaran dan nilai-nilai
agama Islam.

Tahapan Psikomotorik

Tahapan ini berkaitan dengan pengalaman dan ketaatan pada ajaran Islam. tahapan ini
muncul setelah adanya motivasi yang ada pada tahapan afeksi yang mendorong untuk
melakukan amal.

C. Strategi Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI

23
Strategi pembelajaran IPS yang benuansa PAIKEMI adalah suatu cara menyajikan
suatu pokok bahasan IPS kepada peserta didik sesuai dengan sifat dan tujuan yang harus
dicapai dengan menghadirkan nuansa Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan dan
Islami. Adapun cara penyajian atau penyampaian dapat berupa ceramah, tanya jawab,
pembuatan makalah, diskusi, kerja kelompok, karya wisata, sosiodrama, dan sebagainya.
Sedangkan pada strategi pembelajarannya tidak ditekankan pada penyajian atau
penyampaiannya. Melainkan kepada aspek apa yang menjadi sasarannya.

D. Pengembangan Straegi Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI

Pengembangan strategi pembelajaran IPS bernuansa PAIKEMI sebagai- mana juga pada
pembelajaran lainnya dalam pelaksanaannya tetap memerlukan kejelasan uraian tugas yang
akan dilaksanakan oleh para guru yang mengajar. Uraian tugas pada pembelajaran uni berisi
serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok peserta
didik. Job description dalam implementasi pembelajarn IPS bernuansa PAIKEMI ini adalah :

1. Perencanaan instruksional,yakni alat atau media untuk mengarahkan kegiatan


pembelajaran.

2. Menggerakkan, membangkitkan, dan mengarahkan motivasibelajar.

3. Supervisi atau pengawasan, yakni usaha menunjang, mengawaasi, membantu,


menugaskan,dan mengarahkan kegiatan belajar sesuai dengan perencanaaninstruksional.
4. Penelitanyangbersifatpenafsiran,yakniyangmengandungpengertia
lebihluasdarisekedarpengukuranatauevaluasipendidikan.

Bab X Inovasi IPS

A. Pengertian Inovasi IPS

Inovasi adalah suatu ide, benda, peristiwa, metode yang dirasakan atau diamati
sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang atau masyarakat sebagai
hasil invensi maupun diskoveri yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan masalah.

B. Tujuan Inovasi IPS

24
Terdapat dua tujuan utama inovasi di dalam dunia pendidikan. Kedua tujuan tersebut oleh
Tim Dosen IKIP Malang (1988:202) tersebut adalah:

1. Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan.

2. Upaya mengembangkan pendidikan yang lebih efekti dan ekonomi.

C. Prinsip Inovasi IPS

Drucker sebagaimana dikutip Tilaar (1999:356) mengemukakan beberapa prinsip inovasi


yaitu:

1. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka,


artinya inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai kemampuananalisis.
2. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, artinya yang bermula dari keinginan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima masyarakat.
3. Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu diarahkan
bahwa hasilnya akan menjadi pelopor dari suatu perubahan yang diperlukan. Apabila
tidak demikian, maka intendi suatu inovasi kurang jelas dan tidak memperoleh
apresiasi dalammasyarakat.

D. Karakteritik Inovasi IPS

Lima hal yang menjadi karakteristik inovasi sebagaimana dijelaskan oleh Roger
(2013:14) yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan inovasi. Kelima
karakteristik inovasi tersebut adalah:

1. Keuntunganrelatif

Keuntungan relatif terkait dengan sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi
penerimanya.

2. Kompatibel

Kompatibel terkait dengan tingkat kesusaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman lalu,
dan kebutuhan dari penerima.

3. Kompleksitas

25
Kompleksitas adalah tingkat kesukaran untuk memahami dan meng- gunakan inovasi bagi
penerima.

4. Triabilitas

Triabilitas adalah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang
dicoba akan cepat diterima masyarakat dari pada inovasi yang tidak dapat dicoba lebih dulu.

5. Dapat diamati

Mudah atau tidaknya diamati suatu hasil inovasi akan berpengaruh kepada cepat atau
lambatnya diterima masyarakat.

Bab X Inovasi Pembelajaran IPS

A. E-Learning IPS

Pengertian e-learning yang terdapat dalam Glossary of e-learning Terms


sebagaimana diutip Wahono (2014:2) yang mengartikan e-learning sebagai sistem
pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung pembelajaran dengan
media internet, jaringan komputer, maupun komputer stand alone.Pengertian ini juga
menunjukkan bahwa elearning dapat dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi
elektronik, dan juga komputer standalone.

B. Proses Keputusan Inovasi IPS

Proses keputusan inovasi adalah proses yang dilalui (dialami) individu (unit
pengambilan keputusan yang lain), mulai dari pertama tahu adanya inovasi, kemudian
dilanjutkan dengan keputusan setuju terhadap inovasi, penetapan keputusan setuju terhadap
inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak inovasi, implementasi inovasi, dan
konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya (Sa’ud, 2015:35)

C. Proses Inovasi Pendidikan IPS

Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu
atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi)
inovasi pendidikan. Selanjutnya dijelaskan Sa’ud bahwa kata proses mengandung arti

26
bahwa aktivitas dilakukan dengan memakai waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan.
Berapa lama waktu yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan berbeda antara
orang atau organisasi satu dengan yang lain tergantung pada kepekaan orang atau organisasi
terhadap inovasi.

Bab XII Sasaran Inovasi IPS

A. Guru

Guru sebagai tenaga pendidik yang dipandang memiliki keahlian tertentu dalam
pendidikan dan pembelajaran, diserahi tugas dan wewenang untuk mengelola kegiatan
pembelajaran agar dapat mencapai tujuan tertentu yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
siswa dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan institusional yang telah dirumuskan.

Menurut danim (2002:15) guru memiliki multiperan yaitu sebagai pendidik, pengajar,
danpelatih.

B. Siswa

Siswa sebagai objek pertama dalam pendidikan maka siswa memegang peran yang
dominan, dalam hal mana siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan
intelegensi, daya motorik, pengalaman, paksaan. Hal ini terjadi apabila siswa juga
dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan perencanaan sampai
pelaksanaan. Peran siswa dalam inovasi pendidikan adalah sebagai penerima pelajaran,
pemberi materi pada sesama temannya, petunjuk bahkan menjadi guru bagi yanglainnya.

C. Kurikulum

Kurikulum sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses


pembelajaran di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan tidak akan
berjalan sesuai dengan tujuan inovasi.Oleh karena itu dalam inovasi pendidikan, semua
perubahan yang hendak diterapkan harus sesuai dengan perubahan kurikulum diikuti
dengan inovasi pendidikan dan tidak mustahil perubahan keduanya akan berjalansearah.

D. Lingkup Sosial Masyarakat

27
Penerapaninovasipendidikantidakterlepasdarilingkupsosialmasyarakat baik terlibat
secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perubahan tersebut yang dapat
memberikand ampak baik positif maupun negatif dalam pelaksanaan inovasi pendidikan.
Secara langsung ataupun tidak masyarakat terlibat dalam pendidikan, sebab apa ingin
dilakukan pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama
masyarakat tempat peserta didik itu berasal. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi
pendidikan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan
inovasipendidikan.

Bab XIII Strategi dan Model Inovasi IPS

A. Strategi Inovasi IPS

Setidaknya terdapat empat jenis strategi inovasi sebagaimana dijelaskan Sa’ud


(2015:63). Keempat macam strategu inovasi pendidikan tersebut yaitu: (1) startegi
fasilitatif, (2) strategi pendidikan, (3) strategi pendidikan,(3) strategi bujukan, dan (4)
strategi paksaan.

B. Penerapan Strategi Inovasi IPS

Rusdiana (2014:98) menjelaskan 9 (sembilan) langkah dalam menerap-kan inovasi


pendidikan khususnya dilembaga pendidikan. Kesembilan langkah tersebut adalah:

1. Membuat rumusan inovasi

2. Penggunaan metode

3. Penggunaan berbagai alternatif pilihan


4. Penggunaan data Informasi

5. Penggunaan data tambahan

6. Manfaatkan Pengalaman dari Lembaga Lain

7. Bertindak secara positif untuk mendapakan kepercayaan

28
8. Ciptakan kepemimpinan yang efektif

9. Mencari jawaban atas beberapa pertanaayn dasar tentang inovasi

C. Model Inovasi IPS

Model adalah sebuah rangkaian hubungan yang logis baik dalam bentuk kuantitatif
maupun kualitatif yang mengaitkan ciri-ciri realitas yang relevan secara bersama dengan
apa yang menjadi perhatian kita. Dengan demikian dalam sebuah model akan terkandung
sebuah komponen yang menjadi ciri dari suatu realita dan yang saring terhubung secara
logis.

2.2 Ringkasan Buku Pembanding

Bab I
Konsep Dasar Ilmu-Ilmu Sosial
A. Pengertian IPS
Sebagai suatu program pendidikan maka IPS dapat diartikan sebagai program
pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang ada pada pokoknya mempersoalkan
manusia dalam lingkungan sosialnya. Bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti
geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan fsikologi serta realita
masyarakat sendiri.

B. Pengertian Konsep
Konsep adalah suatu abstraksi mengenai suatu kelompok benda atau stimulasi yang
mempunyai persamaan karakteristik. Hasil dari abstraksi tersebut kita beri nama konsep,
dengan demikian nama itu yang membedakan antar satu konsep dengan yang lainnya. Jenis-
jenis konsep, ada tiga jenis konsep berdasarkan cara menggabungkan atribut-atributnya,
ketiganya adalah jenis kongjungtif konsep, dianjungtif konsep dan relasional konsep. Konsep
konjungtif, konsep diajungtif, dan konsep relasional.

C. Konsep Dasar IPS

29
Konsep dasar (basic consept) yang merupakan suatu gagasan umum yang biasanya
dirumuskan dalam satu kata atau ungkapan yang berguna untuk mengidasifikasikan
sekelompok orang, hal, tindakan atau hubungan yang memiliki ciri- ciri tertentu yang sama.
Berikut konsep dasar ini dapat memberikan gambaran kepada guru untuk memilih dan
mengganti dengan konsep-konsep dasar yang sesuai.
1. Interaksi kerjasama, manusia memiliki naluri untuk berinteraksi, berhubungan, atau
bergaul dengan sesamanya, sejak dilahirkan sampai sepanjang hidupnya.
2. Saling ketergantungan, manusia saling bergantungan dalam beragam cara, mulai dari
pemeliharaan (perawatan) dan dukungan perasaan sampai pada pertukaran barang dan
jasa.
3. Kesinambungan dan perubahan, individu kelompok dalam masyarakat mengalami
perubahan, tak ada yang berhenti berproses.
4. Keragaman/Kesamaan/Perbedaan, semakin besar suatu masyarakat semakin beraneka
ragam masyarakat itu.
5. Konflik/Konsensus, dalam kehidupan kelompok sering terjadi persaingan dan konflik
karena terbatasnya sumber- sumber daya, benturan tujuan, nilai dan kepentingan.
6. Evolusi/Adaptasi (Penilainan), evolusi adalah perubahan yang sangat lambat dalam
jangka waktu yang sangat lama. suku bangsa yang kita kenal pasti mengalami
perbahan.
7. Pola, pola dapat diartikan sebagai suatu corak, atau model atau bentuk yang sama
yang ditiru yang terulang.
8. Tempat (lokasi), tiap peristiwa alam dan peristiwa sosial, termasuk peristiwa sejarah,
tidak hanya terjadi dalam waktu tetapi juga pada tempat (ruang) tertentu.
9. Kekuasaan/wewenang, pada kebanyakan kelompok sosial kekuasaan dipegang oleh
seorang individu atau suatu kelompok dan terbagi secara tidak merata.
10. Nilai/kepercayaan, nilai adalah sesuatu yang baik karena itu ingin dimiliki, diraih atau
dicapai orang.
11. Sebab/akibat, segala yang terjadi mempunyai sebabnya didasari atau tidak.
Rangsangan (stimilus) menimbulkan tanggapan (responsi), aksi menimbulkan reaksi.
12. Keadilan/pemerataan, keadilan adalah keadaan yang tercapai karena orang
memberikan hak kepada yang berhak mendapatkannya.

D. Fokus Perhatian Ilmu-ilmu Sosial

30
Sebagaimana telah diutarakan bahan pelajaran IPS bersumber pada konsep-konsep
dasar dan generalisasi berbagai ilmu-ilmu sosial seperti Ekonomi-Antropologi-Ekologi-
Sejarah dan Sosiologi-Geografi-Politik-Fsikologi. Calon guru IPS harus mengetahui dengan
baik konsep–konsep dasar dan generalisasi IPS serta fakta–fakta dilingkungan masyarakat
dan alam sekelilingnya.

Bab II
Keterampilan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial
A. Kemampuan/keterampilan dalam ilmu Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Beberapa
keterampilan guru, khususnya guru geografi berkenaan dengan kegiatan belajar-mengajar
topik/bahasan geografi :
1. Metode pembelajaran.
Banyak metode pembelajaran yang dapat dilakukan di dalam kelas, seperti metode
ceramah, ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, role playing, sosiodrama, kerja
kelompok, dan sebagainya.
2. Penggunaan sumber belajar.
Pada umumnya guru-guru hanya menggunakan buku sumber sebagai sumber belajar,
padahal buku sumber hanya salah satu dari sumber belajar yang dapat dilakukan guru.
3. Penggunaan media/alat pembelajaran.
Pengajaran geografi, hakikatnya adalah pengajaran tentang gejala-gejala geografi
yang
tersebar dipermukaan bumi.
4. Menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang / memotivasi kegiatan belajar
aktif, sehingga keterlibatan siswa dalam prose belajar-mengajar akan menghasilkan
penccapaian belajar yang penuh makna (meaningful learning).

B. Kemampuan/keterampilan dalam ilmu Sejarah


Sejarah adalah gambaran masa lampau tentang manusia sebagai makhluk social dan
lingkungan hidupnya, yang disusun secara sistematis dan logis yang meliputi urutan fakta-
fakta pada masa lampau, dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian dan
kepahamana tentang apa yang telah berlaku.

31
C. Kemampuan/keterampilan dalam ilmu Ekonomi
Albert L. Myers, ia mnegmukakakan bahwa ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang
mempersoalkan kebutuhan dan pemuasaan kebutuhan manusia. Penerapan ketermapilan
dasar IPS dalam kehidupan bermasyarakat adalah keterampilan mental, keterampilan
personal, dan keterampilan sosial.

Bab III
Individu, Proses Sosial, Budaya, Dan Masyarakat
A. Individu
1. Manusia selaku individu
Individu adalah seseorang atau manusia secara utuh. Utuh disini diartikan sebagai
suatu sifat yang tidak dapat dibagi-bagi. Merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan
rohaniah yang melekat pada diri seseorang.

2. Manusia sebagai mahluk sosial


Manusia adalah mahluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Semakin sering dan rajin belajar semakin berkembang kemampuannya.
Semakin besar individu, ketergantungannya terhadap seserang semakin berkurang, tapi bukan
berarti tidak membutuhkan orang lain.

B. Struktur, paranta, dan proses sosial budaya Interaksi sosial ini merupakan dasar dari proses
sosial budaya, suatu pengertian yang mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang
dinamika. Suatu interaksi sosial tidak mungkin berkembang dan berlangsung tanpa
terjadinya kontak sosial (Social Contact) dengn komunikasi.

C. Undang-undang, hukukm dan pemerintah UUD adalah mengikat pemerintah, mengikat


setiap lembaga dan lembaga masyarakat, juga mengikuti setiap warga negara Indonesia
dimana saja dan setiap penduduk yang ada di wilayah negara Indonesia. UUD bukanlah
hukum biasa, melainkan hukum dam: sebagai hukum dasar maka UUD itu sendiri
Pemerintah merupakan sumber hukum. Setiap produk hukum Peraturan atau keputusan
Pemerintah, bahkan juga setiap tindakan kebijaksanaan pemerintah harus berlandaskan
dan bersumberkan pada peraturan yang lebih tinggi.

32
D. Warga negara, masyarakat dan negara Warga negara ialah mereka (seseorang) yang telah
memenuhi/memiliki syarat-syarat yang telah ditentukan oleh suatu negara atau yang
ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan diperkenankan mempunyai tempat
tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negar itu. Masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur
diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial. Negara adalah
merupakan suatu pengertian yang mejemuk, sebab itu sesuatu masyarakat baru dapat
dikatakan negara bila memenuhi tiga syarat yang merupakan unsur-unsur pokok.

Bab IV
Masyarakat Sebagai Unsur Negara
A. Negara
1. Pengertian Negara
Istilah negara berasal dari kata statum (Latin), staat (Belanda), state (Inggris) dan etat
(Perancis). Negara merupakan organisasi terpenting dan utama dalam suatu masyarakat
tertentu. Negara merupakan alat yang mengatur/mengendalikan persoalanpersoalan bersama
atas nama masyarakat. Dalam pengertian mempunyai wewenang yang bersifat memaksa
lebih kuat dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat.

2. Asal Mula Terjadinya Negara


Membicarakan asal mula terjadinya Negara dapat diketahui dengan mengadakan
pendekatan; dua pertama pendekatan faktual dan kedua teoritis. Dua macam pendekatan tadi
seperti dibawah ini.

3. Pendekatan Faktual
Asal mula terjadinya Negara yang berdasarkan pendekatan faktual selalu melihat
kepada fakta-fakta atau kenyataan yang benar-benar pernah terjadi yang diungkapkan dari
pengalaman dan sejarah. Pada saat timbulnya suatu Negara baru itu tentu sajasudah. Pada
saat timbulnya suatu Negara baru itu tentu sajasudah ada wilayahtertentu yang dialami oleh
masyarakat tertentu.

4. Pendekatan Teoritis
Asal mula terjadinya Negara berdasarkan pada pendekatan teoritis merupakan suatu
analisis dengan menggunakan atau pemikirin yang logis dan bersifat hipotesis serta abstrak.

33
B. Asal Mula Terjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara kita yang didasari Pancasila meyakini bahwa aturan dasar yang hidup di dunia
ini adalah keluarga. Keluarga merupakan lembaga pertama yang melahirkan dan
menumbuhkan pembangunan manusia, sehingga hak dan kewajiban dapat terselenggara.
Republik Indonesia sebagai Negara kesatuan terjadi secara alamiah.

C. Unsur-Unsur Terjadinya Negara


Sebagai organisasi masyarakat dan politik Negara dapat saja terjadi dan berdiri. Namun
hal itu harus dipenuhi dan didukung oleh unsure-unsur yang ada dalam masyarakat politik
tertentuagar dapat disebut Negara, dan ada pemerintah yang berdaulat atau pemerintah
berwibawa.

Bab V
Fenomena Fisik (Lingkungan Alam) Manusia Dan Lingkungannya
A. Karakteristik Lingkungan Alam
Pada lingkungan alam terjadi adanya interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan, dengan segala
unsurunsur abiotik, seperti tanah/batu-batuan, air, udara dan lain sebagainya. Adanya
interaksi tersebut dirasakan sebagai kebtuhan dasar bagi makhluk hidup ( biotik ) dan
makhluk tak hidup ( abiotik).
1. Tanah. Tanah adalah salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Tak dapat
dipungkiri, manusia hidup diatas tanah, mencakpi segala kebutuhan hidupnya dengan
segala hasil yang bahan-bahannya hampir seluruhnya tersedi di dalam tanah.
2. Fisiografi. Berdasarkan tentang alamnya, wilayah Indonesia dapat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu daratan barat daratan timur yang dangkal serta cekung tengah yang lebih
dalam.
3. Iklim. Indonesia beriklim Laut Tropia, karena terletak diwilayah tropia dan diapitoleh
dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia . Ada empat sifat dasar
iklim Indonesia yang ditentukan oleh faktor-faktor letak dan sifat kepulauan, yaitu suhu
rata-rata tahunn tinggi sebagai akibat dari pada letak “dekat” khatulistiwa, ada dua
hebusan angin musim yang membawa musim kemarau, sebagai akibat dari pada
perbedaan tekanan diudara di daratan Asia dan Australia.

34
4. Gerakan Angin. Gerakan angin pada umumnya di Indonesia adalah berupa angin
musim. Angin dinamai sesuai arah datangnya. Ada angin barat (datang dari barat ) dan
ada angin timur ( datang dari timur ).
5. Gerakan Suhu. Suhu di Indonesia tidak berubah karena musim, seperti terjadi pada
daerah-daerah yang terletak diluar daerah tropic. Suhu di Indonesia khususnya saat ada
didaerah topik umumnya berubah.
6. Curah Hujan. Banyak sedikit jumlah hujan yang jatuh di sesuatu daerah Indonesia
sangat bergantung pada hal-hal antara lain Letak Daerah Konpergensi Antar Topik
(DKAT), bentuk medan, arah lereng medan, arah angin sejajar arah garis pantai, dan
jarak perjalanan angin diatas medan datar.
7. Cuaca. Cuaca adalah keadaan udara pada waktu dan tempat tertentu (Tidak terlalu
luas). Cuaca itu sendiri adalah jalinan proses keterpaduan unsure-unsur suhu udara,
tekanan udara, kelembaban udara, gerakan udara (angin), awan dan curah hujan.
8. Suhu Udara. Suhu udara diukur dengan thermometer. Termometer ada dua macam
yaitu termometer maksimum digunakan untuk mengukur suhu tubuh tertinggi.
Sedangkan thermometer minimum untuk mengukur suhu tubuh terendah.
9. Tekanan Udara. Udara memiliki tekanan karena memiliki berat. Tekanan udara
didaerah dengan iklim tropika akan berbeda dengan daerah iklim sedang. Tekanan
udara seberat 1.033,3 gram disebut tekanan 1 atmosfer.
10. Kelembaban Udara. Kelembababn udara terdiri atas kelembaban mutlak dan
kelembaban nisbi. Kelembababn mutlak (absolute) adalah bilangan yang menunjukkan
berapa gram uap air yang dikandung setiap satu meter kubik (1 m3) udara.

B. Fenomena Manusia (Lingkungan Sosial)


1. Masalah Sosial
Sebagai makhluk sosial setiap individu manusia berkepentingan dengan
individuindividu lain didalam lingkungan kelompoknya dan diluar kelompok itu dalam
kehidupan sehari-sehari rasa kepentingan itu tersalurkan melalui proses sosialisasi dan
interaksi.

2. Jenis-jenis Masalah Sosial


Sistem nilai yang berlaku masyarakat dapat merupakan suatu ukuran
kepincangankepincangan dalam kehidupan, sehingga dianggap merupakan masalah sosial,

35
walaupun demikian bagi masyarakat tidak merupakan masalah sosial. Beberapa masalah
sosial yang terpenting ialah masalah kependudukan, kemiskinan, kejahatan.

3. Kemajemukan Agama Ras dan Etnik


a. Keanekaragaman Suku Bangsa
Koentjaraningrat mengemukakan suku bangsa dalam bahasa Inggris ethmic group
adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lainnya berdasarkan
kesadaran akan identitas dan perbedaan akan kebudayaan terutama bahasa. Demikian juga
halnya dengan persamaan asal-usul suku-suku bangsa yang ada di Indonesia banyak
dikemukakan dalam bentuk bentuk mitologi terus dipercayau sebagai suatu kebenaran.

b. Keanekaragaman agama dan aliran kepercayaan


Disamping keanekaragaman suku bangsa dan ras Indonesia juga memiliki
keanekaragaman dalam hal agama dan aliran kepercayaan. Di Indonesia ada 5 agama besar,
yakni agama islam, Kristen katolik, Kristen protestan, hindu dharma budha, ditambah
sejumlah 160 aliran kepercayaan yang diakui.

BAB VI
Pengaruh Kebudayaan Dari Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia
A. Peradaban Pada Zaman Pra Sejarah
1. Zaman Batu. Kehidupan sosial masyarakat pada masa pengaruh Hindu yaitu ada
masyarakat Agraria din ada masyarakat Maritim. Dalam bidang kebudayaan masuknya
pengaruh Hindu ke Indonesia banyak meberikan perkembangan terhadap kebudayaan
Indonesia.
2. Zaman Logam. Alat-alat pada zamn logam terutama terbuat dari bahan logam, berarti tidak
hanya mengambil yang ada di alam tetapi sudah mengusahakan apa yang terkandug di dalam
tanah.
B. Pengaruh Kebudayaan Islam
1. Masuknya Islam ke Indonesia
Islam tidak hanya menyebar kedaerah-daerah didaratan Asia dan Afrika tetapi juga
menyebar kesebrang lautan diantaranya keindonesia. Masuknya islam ke Indonesia juga
berkaitan dengan kegiatan perdagangan. Setelah Islam masuk ke India, hubungannya dengan
Indonesia terus berlangsung. Para pedagang India dari Gujarat yang sudah menganut Islam

36
melakukan perdagangan dengan Indonesia. Sehubungan dengan itu maka timbul anggapan
bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat.
2. Perkembangan Islam di Indonesia
Salah satu peninggalan tertulis di Indonesia yang menyatakan bahwa Islam sudah
masuk dikalangan istana, batu nisan yang ditemukan disamudra. Dari batu nisan tersebut
diketahui, yang dimakamkan disana ialah “Sultan Malik as-Saleh”, yang meninggal tahun
1297. Samudera merupakan salah satu kerajaan didaerah Aceh bagian utara.
3. Kerajaan-kerajaan Islma di Luar Jawa
a. Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Islam pertamadi Sumatera yang diketahui
berdasarkan peninggalan tertulis, ialah Samudera Pasai.
b. Kerajaan Malaka. Setelah Kerajaan Samudera Pasai menurun, peranannya sebagai pusat
perdagangan dan pusat penyebaran Islam digantikan oleh Malaka. Malaka berkembang
karena letaknya sangat baik ditepa Salat Malaka.
c. Kerajaan Aceh. Dengan jatuhnya Malaka ketangan Portugis, banyak pedagang Islam yang
menyingkir ke Aceh akibatnya Aceh berkembang menjadi pusat perdagangan.
C. Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa
a. Kerajaan Demak. Dengan masuknya Islam kepantai utara Jawa timur, maka dalam
masyarakat timbul golongan penganut Islam.
b. Kerajaan Banten. Banten berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai.
D. Kedatangan Bangsa Inggris Di Indonesia Serta Reaksi Yang Dihadapinya Pelayaran
orang-orang Inggris ke kawasan Asia Tenggara dan dunia timur pada umumnya tertinggal
dibandingkan dengan pelayaran utama orang-orang Portugis. Faktor lain,mengapa inggris
belum menggunakan rute pelayaran melalui Tanjung Harapan,yaitu ketatnya Portugis
merahasiakan jalan pelayaran melalui Tanjung Harapan tersebut.
E. Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia,dan Berdirinya VOC Bangsa Belanda datang di
Indonesia untuk mencari keuntungan yang sebesarbesarnya. Datang untuk menyebar
agamanya,agama Kristen.Dalam hal ini Anda dapat member motivasi kedatangan Belanda
dengan kedatangan Portugis.Barangkali inilah sebabnya m datangnya mereka pada awalnya
tidak di anggap membahayakan kedudukan penguasa pribumi yang di datanginya.

Bab VII
Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mencapai Dan Mempertahankan Kemerdekaan
A. Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya Latar belakang timbulnya penjajahan di
Indonesia

37
a. faktor ekstern, adalah kondisi yang terjadi di Eropa sehingga memungkinkan
yerjadinya penjajahan di Indonesia tidak lepas dari masuknya bangsa barat ke Asia
Tenggara pada abad 16 yang secara bertahap membawa bangsa Indonesia kelingkup
perdaganagn internasional dan bersamaan dengan itu pula secara tahap dei tahap demi
setahap kekuasaan asing masuk ketanah air kita.
b. Faktor intern atau kondisi atau kondisi yang memungkinkan bangsa Asing
menjajah Indonesia karena adanya kontak hubungan perdagangan, penghasilan
rempah-rempah, dan belum ada nya rasa persatuan .
B. Cara Berjuang Rakyat Nusantara Sebelum Tahun 1908-1941
Cara lain dari perjuangan dimasa sebelum tahun 1908 ialah perjuangan daerah
belanda tidak pernah menghadapi perjuangan daerah belanda tidak pernah
menghadapi perjuangan saja Nusantara yang terorganisirkan secara berkelompok-
kelompok.
C. Latar Belakang lahirnya Pergerakan Kebangsaan
Setelah perjuangan menentang penjajah tak dapat diandalkan lagi kepada para
saja, bangsawan, pemuka agama, dan masyarakat, maka cara lain harus ditempuh atau
menuju kepada kemerdekaan bangsa. Dengan diprakarsai oleh mereka yang telah
berpikiran maju, yang sebagian besar terdiri dari mereka yang telah mengenal
kemajuan negara-negara barat melalui pendidikan, mulailah berdiri perkumpilan-
perkumpulan dikalangan bangsa Indonesia, yang memulai memperlihatkan nasib
rakyat. Tujuan perkumpulan-perkumpulan atau organisasi pergerakan kebangsaan itu
langsung memberikan sumbangan yang nyata pada kepentingan nasional yaitu dalam
mempersiapkan bangsa Indonesia untuk berjuang mencapai kemerdekaan.
D. Sumpah Pemuda 28 0ktober 1928
Pada tahun 1928 bulan oktober, dijakartadiselenggarakan suatu rapat besar
atau kongres, yang dihadiri oleh wakil-wakil perkumpulan pemuda yang didasarkan
atas rasa kedaerah seperti jong java (pemuda jawa). Jong Sumatera (pemuda
sumatera), jong celabes (pemuda Sulawesi), jong ambon (pemuda Maluku), sekarrum
dari jawa barat dan jong ialamleten bond (ikatan pemuda islam). Tepat pada tanggal
28 oktober dalam salah satu siding kongres itu untuk pertama kali diikrarkan oleh
segenap hadirin.
E. Indonesia Pada Masa Pendudukan Tentara Jepang (8-3-1942 S/D 14-8-1945)
Pada akhir masa pendudukan belanda, berbagai partai politik bermunculan di
Indonesia seperti: PERTINDO, PNI, PARINDRA, GERINDO, GAPI, dll. Dalam

38
perang dunia kedua (1939-1945) belanda akhirnya diduduki jerman (mei 1940). Dan
kemudian belanda menyerah kepada jerman 8 maret 1942, dan melalui penjajahan
jepang di Indonesia. Sebelum jepang menyerbu hindia belanda, jepang telah
berpropoganda secara gencar akan membebaskan bangsa asia dari penjajahan barat.
F. Indonesia Merdeka
Proklamasi Kemerdekaan dan Detik-Detik Proklamasi Pada 15 agustus 1945
jepang menyatakan menyerah kalah tanpa syarat kepada sekutu. Sejak pada hari
tanggal 17 agustus 1945 dirumah soekarno dijalan penggangsaan timur no 56 jakarta
(sekarang jalan proklamasi), telah diadakan persiapan-persiapan untuk menyambut
hari sejarah itu pemuda Indonesia, khususnya barisan dan memenuhi halaman
soekarno kurang lebih 1.000 orang.
G. Negara Republik Indonesia
Kemerdekaan Indonesia di proklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945
persiapan kemerdekaan Indonesia mengadakan rapat kilat. Panitia itu menetapkan
sukarno dan hatta menjadi presiden dan wakil presiden dan wakil presiden negara
republik Indonesia. Berdasarkan undang-undang dasar 1945 dibentuklah kabinet
presidantil. Pada tanggal 29 agustus 1945 panitia persi kemerdekaan Indonesia
dibubarkan.
H. Pemindahan kekuasaan
Dalam proklamasi kemerdekaan dikatakan, bahwa setelah dinyatakan
Indonesia merdeka, pemindahan kekuasaan (dari jepang kepada republic Indonesia)
akan diselenggarakan dalam waktu yang singkat. Dengan senjata sederhana: Tombak,
golok, beberapa pucuk senapan, pemuda-pemuda menyerbu markas-markas jepang.
J.Mempertahankan Kemerdekaan
1. Tentara inggris dan Belanda Mendarat. Pada September 1945 tentara inggris dan
Australia dibawah pimpinan jendral chirston mendarat dipulau jawa. Tentara
inggris itu bertindak sebagai tentara sejutu yang menang perang dan bertugas
melucuti tentara jepang, kemudian mengembalikan orang-orang jepang
kenegerinya.
2. Pertempuran-Pertempuran Pembela Kemerdekaan. Orang-orang Belanda berusaha
menerbitkan permusuhan dan perkelahian dengan bangsa Indonesia. Orang-orang
Belanda yang baru keluardari kampong tawanan dioersenjatai oleh NICA.

BAB VIII

39
Perekonomian Indonesia
A. Sistem Perekonomian Indonesia
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia tidak ada batasnya dan sangat
bervariasi, oleh karena itu, dalam upaya memenuhi tidak ada kehidupan hidupnya selalu akan
menimbulkan berbagai sistem kegiatan dalam kehidupan manusia. Misalnya kebutuhan
manusia untuk berhubungan dengan orang lain akan menimbulkan sistem sosial, upaya untuk
memenuhi kehidupan primer hidupnya akan memunculkan sistem ekonomi, dan sebagainya.
B. Sistem Perekonomian Liberal
Dalam sistem enomi liberal, mekanisme harga dan pasar mempunyai peranan yang
sangat penting. Melalui mekanisme harga dan pasar berbagai masalah ekonomidapat
dipecahkan.
C. Sistem Perekonomian Sosial
Ciri-ciri pokok dalam sistem ekonomi sosialisasi antara lain faktor-faktor produksi
tidak mungkin menjadi milik perorangan melainkan dimiliki oleh pemerintah (public),
ekonomi sosialisasi berdasarkan suatu perencanaan, pembagian pendapat nasional merata,
sistem perekonomian campuran.
D. Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi Indonesia dapat diartikan sebagai kesatuan yang utuh dan terpadu
dari mta rantai lembaga-lembaga ekonomi yang dipergunakan bangsa Indonesia dalam
mengelolah dan meningkatkan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

BAB IX
Pembangunan Di Indonesia
A. Dinamika Pembangunan Nasional
1. Pembangunan Nasional
Sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan Kiranya kurang relevan untuk
memperbincangkan bagaimana kemerdekaan Indonesia pada waktu dulu diperoleh. Yang
jelas bahwa pada umumnya kemerdekaan yang kita miliki itu dipandang sebagai moral utama
dalam upaya mencapai cita-cita akhir bangsa dan negara Indonesia. Sebagai usaha sadar
untuk mengisi kemerdekaan, kebijaksanaan dan strategi pembangunan nasional pada
umumnya dinyatakan sebagai perwujudan aspirasi yang hidup dan berkembang dikalangan
masyarakat luas dan disampaikan melalui berbagai cara dab teknik yang bermuara pada

40
penuangan dalam bentuk peraturan perundangundangan yang kewenangan menetapkannya
berada ditangan lembaga perwakilan.
2. Aspek dan Gerak Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia secara
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, secara terus menerus dan
bertahap kearah kemajuan dan perbaikan seluruh aspek kehidupan bangsa.
3. Pola dasar dan Prinsip Penyelenggaraan Dinamika Pembangunan Nasional
Dalam pola dasar pembangunan nasional, bangsa Indonesia menetapkan asas-asas
pembangunan yang memberikan corak dan warna dalam penentuan kebijakan pembangunan
nasional.

41
BAB III
ANALISIS BUKU

3.1 Kelebihan Buku

A. Buku Utama
 Dari segi cover buku “ Potret Baru Pembelajarn IPS” ini gambar yang terletak
pada sampul buku sudah sesuai dan berkaitan dengan judul bukunya serta
warna yang digunakan dalam sampul buku ini juga terkihat menarik.
 Identitas dari buku semuanya lengkap mulai dari pengarang, penerbit, tahun
terbit, tempat terbit dan ISBN.
 Daftar isi pada buku ini udah sesuai dengan jumlah halaman yaitu 218
halaman.
 Bahasa yang digunakan buku ini dari mulai awal bab sampai dengan di akhir
bab, sangat mudah untuk dipahami.
 Buku ini disetiap halaman disertai dengan fote note yang membuat pembaca
langsung paham dari mana sumber materi yang ia baca tanpa harus melihat
daftar pustaka.
 Disetiap kata asing dalam buku ini juga selalu dibuat dengan tulisan miring,
sehingga memudahkan pembaca.
 Pembahasan pada buku ini juga sangat terstruktur, sehingga pola fikir
pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti langkah-langkah yang
disampaikan buku ini.
 Menurut saya penggunaan rata kanan dan kiri pada buku ini juga sudah bagus
sehingga terlihat lebih rapi.
 Dari segi ukuran buku ini tidak terlalu besar, sehingga pas untuk dibawa
kemana saja ketika kita ingin membacanya.
 Pada beberapa bab juga ditaruh gambar yang membuat pembaca lebih paham.
 Daftar pustakanya juga sumbernya sudah cukup banyak.
 Harga buku ini sangat terjangkau untuk anak kuliah sehingga semua bisa
membelinya.
 Menurut saya juga buku ini sudah tidak perlu di revisi baik dari segi cover dan
gambar pada cover karena udah sangat pas.

42
 Buku ini sangat bagus dijadikan referensi saat membuat makalah ataupun
dijadikan critical book review.
 Buku ini isi nya sangat lengkap.

B. Buku Pembanding
 Dilihat dari aspek tampilan buku ( face value ), buku ini bagus dan menarik
karena cover buku ini dipenhuhi gambar yang berhubungan dengan
perkembangan serta membuat kesan pertama orang yang melihat, ingin sekali
membaca nya
 Dari aspek tata letak serta tata tulis , penggunaan rata kanan dan kiri pada
buku ini juga sangat bagus sehingga membuat lebih rapi.
 Dari aspek isi buku tersebut penggunaan bahasa asing dalam buku ini disertai
dengan bahasa indonesia, dan juga disertai penggunaan bahasa modern
sehingga kita para pembaca lebih mengerti memahaminya.

3.2 Kekurangan Buku

A. Buku Utama
 Buku ini terlalu tebal halamannya, yang mana membuat orang ketika pertama
melihatnya malas untuk membacanya.
 Buku ini tidak dilengkapi gambar pada setiap bab atau pembahasannya. Dan
yang saya lihat hanya ada beberapa bab yang menggunakan gambar pada
penjelasannya. Padahal akan lebih bagus dan menarik minat pembaca jika
disamping pembahasan di beri juga gambarnya.
 Buku ini juga terlalu banyak sub bab materinya.
 Terdapat berapa kata yang salah dalam pengetikan yang sebenarnya bukanlah
hal yang fatal (manusiawi), namun karena salah pengertian tersebut sedikit
akan membuat pembaca menjadi bingung dan salah arti.
 Tidak adanya rangkuman dari setiap bab yang padahal menurut saya itu yang
sangat penting dalam sebuah buku.
 Tidak adanya pertanyaan-pertanya 1 atau 2 soal untuk menguji seberapa
paham pembaca mengenai etiap bab yang ia baca.

43
 Warna ketikan pada buku ini sebagian juga banyak yang buram.Daftar
pustaka pada buku ini lebih banyak tidak terbaru, melainkan sebagian diambil
dari buku 10-15 tahun yang lalu. Hanya beberapa yang menggunakan tahun
terbaru.
 Buku ini tidak dilengkapi dengan biodata penulis sehingga mungkin mereka
yang tidak mengenal penulis menjadi tidak tahu seperti apa orang atau latar
belakang yang menulis buku ini.
 Sayang sekali buku ini hanya bisa digunakan pada kalangan mahasiswa saja.

B. Buku Pembanding
 Dari aspek tulisan, kata-kata asing dalam buku ini seharusnya menggunakan
penebalan atau tanda cetak miring.
 Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk
dipahami.

44
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari kedua buku di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa Ilmu sosial atau
IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi,
seleksi, dan modifikasi yang diorgani- sasikan dari konsep- konsep dan keterampilan sejarah,
geografi,sosiologi, antopologi, dan ekonomi. IPS merupakan suatu program pendidikan yang
mencakup seluruh aspek social. Dengan kata lain, ilmu sosial ini mengikuti cara pandang
yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti, geografi, ekonomi, ilmu politik,
ilmu hukum, sejarah, sosiologi, dan sebagai- nya. Sebagaimana telah diutarakan bahan
pelajaran IPS bersumber pada konsep-konsep dasar dan generalisasi berbagai ilmu-ilmu
sosial seperti Ekonomi-Antropologi-Ekologi-Sejarah dan Sosiologi-Geografi-Politik-
Fsikologi. Calon guru IPS harus mengetahui dengan baik konsep–konsep dasar dan
generalisasi IPS serta fakta–fakta dilingkungan masyarakat dan alam sekelilingnya.

4.2 Saran
Dari CBR ini saya berharap supaya dapat dikembangkan lebih detail mengenai
pembahasan yang ada pada buku tersebut agar mudah dipahami oleh pembaca. Saya
menyadari dalam penyusunan CBR ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya kemampuan yang saya miliki. Maka dari itu, saya berharap kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca semua demi perbaikan dimasa yang akan datang.

45
DAFTAR PUSTAKA

Yusnaldi, Eka. 2019. Potret Baru Pembelajaran IPS. Medan: Perdana Publishing.

Tambunan, Parluhutan. 2019. Konsep Dasar IPS. Medan : Unimed Press.

46

Anda mungkin juga menyukai