Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REVIEW

EVALUASI SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR

Nama :Hera Irama (3192431007)

Kelas : D-2019

Dosen Pengampu : Eni Yuniastuti, S.Pd, M.Sc.

Mata Kuliah : Evaluasi Sumber Daya Lahan & Air

PROGRAM STUDY S1 PENDIDIKAN

GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review pada
mata kuliah Evaluasi Sumber Daya Lahan dan Air.

Bahasan dalam Critical Jurnal Review ini meliputi identitas Jurnal yang di
kritik, ringkasan isi buku; yang di kritik, serta bagian pembahasan yang berisi
kritikan terkait Jurnal. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu, Ibu Nina Novira, Ph.D. yang telah memberikan panduannya mengenai
penyusunan Critical Jurnal Review.

Penulis menyadari, makalah Critical Jurnal Review ini jauh dari kata
sempurna.Untuk itu penulis mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan, tanda
baca, dan keterhubungan kalimat yang kurang tepat.Penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.Akhir kata,
semoga Jurnal ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan bagi
pembangunan masyarakat yang tinggal di pedesaan untuk menumbuhkan ekonomi
dan pertanian.

Panai Tengah, Mei 2022

Penulis
CRITICAL JOURNAL REVIEW

JURNAL 1
Judul PERANAN KONSERVASI LAHAN DALAM
PENGELOLAAN PERKEBUNAN
Jurnal Jurnal Sumber Daya Lahan
Download Google Scholar
Volume dan Halaman Vol. 2 No.2

Tahun 2011
Penulis A. Abas Idjudin
Reviewer Ruth Melinda Simamora
Tanggal 08 Maret 2020
Tujuan Penelitian Mendefinisikan OTK sebagai suatu cara pengolahan tanah
yang bertujuan untuk menyiapkan lahan agar tanaman dapat
tumbuh dan berproduksi optimum, namun tetap
memperhatikan aspek konservasi tanah dan air. Olah tanah
konservasi dicirikan oleh berkurangnya
pembongkaran/pembalikan tanah, penggunaan sisa tanaman
sebagai mulsa, dan kadang-kadang disertai penggunaan
herbisida untuk menekan pertumbuhan gulma atau tanaman
pengganggu lainnya.
Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk kepekaan
tanah terhadap longsor dan erosi akan memperkaya
kawasan dan memperkuat landasan dari pengambil
keputusan, penanggungjawab lapangan, teknisi,
penyuluh dan organisasi kemasyarakatan dalam
menyusun program dan melaksanakan teknik
penanggulangan longsor dan
erosi di daerah kewenangannya.
Metode Penelitian Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk
menganalisis partisipasi masyarakat, salah satunya adalah
analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini digunakan
untuk
mengetahui apakah terdapat Pengendalian aliran permukaan
merupakan kunci utama. Pada daerah yang tidak rawan
longsor, memperbesar resapan air dan sebagai konsekuensi
adalah memperkecil aliran permukaan merupakan pilihan
utama. Sebaliknya, jika daerah tersebut rawan longsor, aliran
permukaan perlu dialirkan sedemikian rupa sehingga tidak
menjenuhi tanah dan tidak memperbesar erosi.
Jenis dan Sumber Data Data primer diperoleh dengan melakukan lapangan baik
dari pengamatan observasi secara fisik ataupun wawancara
terhadap responden terpilih. Data sekunder diperoleh dengan
melakukan survei institusional
Metode Penentuan Sampel Mengukur Kedalaman atau solum, tekstur, dan
struktur tanah menentukan besar kecilnya air
limpasan permukaan dan laju penjenuhan tanah oleh
air. Pada tanah bersolum dalam (>90 cm), struktur
gembur, dan penutupan lahan rapat, sebagian besar
air hujan terinfiltrasi ke dalam tanah dan hanya
sebagian kecil yang menjadi air limpasan permukaan.
Sebaliknya, pada tanah bersolum dangkal, struktur
padat, dan penutupan lahan kurang rapat, hanya
sebagian kecil air hujan yang terinfiltrasi dan
sebagian besar menjadi
aliran permukaan.
Variabel dan Instrumen Penelitian Variabel terikat berupa partisipasi masyarakat dalam
dua kategori yaitu partisipasi kurang dan partisipasi baik, yang
diukur dari keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan
konservasi sumber lahan untuk perkebunan, baik dalam
kegiatan fisik (perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan
evaluasi) maupun kegiatan non fisik (berupa masukan ide-ide
yang berkaitan dengan kegiatan tersebut Variabel bebas yang
terdiri dari: umur, tingkat pendidikan, pendapatan, lama
tinggal dan persepsi tentang konservasi sumber daya lahan
untuk
perkebunan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket (kuisioner) tertutup dan angket semi terbuka.

Teknik Analisis data Dalam studi ini, teknik analisis data dilakukan
secara deskriptif kualitatif dengan analisis menggunakan skala
likert yang kemudian dihitung dengan analisis diskriminan.
Elevasi adalah istilah lain dari ukuran ketinggian lokasi di atas
permukaan laut. Lahan pegunungan berdasarkan elevasi
dibedakan atas dataran medium (350-700 m dpl) dan dataran
tinggi (>700 m dpl). Elevasi berhubungan erat dengan jenis
komoditas yang sesuai untuk mempertahankan kelestarian
lingkungan. Badan Pertanahan Nasional menetapkan lahan
pada ketinggian di atas 1.000 m dpl dan lereng > 45% sebagai
kawasan usaha terbatas, dan diutamakan sebagai kawasan
hutan lindung. Sementara, Departemen Kehutanan
menetapkan lahan dengan ketinggian > 2.000 m dpl dan/ atau
lereng > 40% sebagai kawasan lindung (protection zone).

Pengujian Validitas dan Reliabilitas Untuk menguji validitas alat ukur, digunakan rumus
Instrumen Penelitian Pearson Product Moment.Pengujian reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini menggunakan metode belah dua (split
half)
dan Spearman Brown.
Sistem tanah adalah hasil perkembangan selama jutaan tahun
Hasil Penelitian di bawah pengaruh banyak faktor. Sebagian faktor melibatkan
pengaruh lingkungan alami dan yang lain berkaitan dengan
pengaruh imbasan manusia. Dampak pengaruh dapat berupa
perubahan kuantitas dan/atau kualitas. Perubahan tanah. dapat
berpengaruh balik ke lingkungan. Kegiatan faktor lingkungan
yang bermaslahat ialah pengubah batuan dasar yang semula
tidak berharkat pertanian menjadi tanah yang berharkat
pertanian. Lingkungan yang mendorong terjadinya erosi tanah
adalah contoh pengaruh buruk atas tanah. Tanah yang
berkemampuan mengekang persebaran zat-zat pencemar dari
sumber baur ke badan-badan air (pestisida, pupuk) termasuk
pengaruh baik tanah atas lingkungan. Pengaruh buruk tanah
atas lingkungan adalah pencurahan bahan erosi ke lahan hilir
yang menurunkan kualitas tanah, ke badan air yang
menurunkan kapasitas salur/ simpan air, dan perentanan badan
air terhadap etrovikasi oleh lindian fosfat. Institusi yang
berwenang dan terlibat dalam fasilitasi pengelolaan lahan
dataran tinggi seyogyanya mempunyai persepsi yang sama
tentang SUT konservasi. Departemen Pertanian melalui
Peraturan Menteri Pertanian No. 47/
Pemerintah/OT.140/10/2006 telah menerbitkan buku tentang
Pedoman Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan
pada tahun 2006 sebagai acuan bagi terwujudnya sistem
usahatani berkelanjutan pada dataran tinggi/ lahan
pegunungan. Hal ini merupakan landasan yang kuat untuk
memantapkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
sinergisme kegiatan sektor atau sub-sektor di lapangan.

Kelebihan  Pada jurnal ini tidak hanya membahas masalah namun


juga memberikan saran/solusi bagi masyarakat dan
pemerintah dalam konservasi sumber daya air
 Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menambah
pengetahuan serta menjadi referensi mata kuliah
mengenai Evaluasi Sumber Daya Lahan dan Air.
 Dibandingkan dengan isi jurnal kedua, jurnal pertama
ini lebih sistematis dan terperinci karena juga memuat
mengenai Jenis dan Sumber Data, Metode Penentuan
Sampel, Variabel dan Instrumen Penelitian, Teknik
Analisis data, Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Instrumen Penelitian yang tidak dijelaskan di jurnal
kedua
 Terdapat banyak daftar pustaka
 Memiliki penyelesaian masalah
 Memiliki dasar penggunaan metode penelitian
 Menjelaskan materi secara sistematis dan terperinci
 Jurnal 1 ini juga memberikan saran yang membangun
dalam pengelolaan lahan kepada masyarakat
Kekurangan  Terdapat beberapa kata ilmiah dan bahasa asing yang
dapat membuat pembaca kurang memahami isi jurnal
 Pada jurnal tersebut terdapat rumus perhitungan yang
lumayan rumit untuk dipahami/dimengerti pembaca
awam
 Kurangnya seni dalam keindahan tulisan
Kesimpulan Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang dianut
internasional supaya dipertimbangkan untuk memperkuat
dukungan politik terhadap pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya lahan di daerah pegunungan. Prinsip
keberlanjutan adalah:
(1) kerusakan hutan dan lahan tidak lebih cepat dari
regenerasi hutan dan lahan,
(2) kepunahan jenis atau spesies tidak melebihi evolusi jenis
atau spesies itu sendiri,
(3) laju erosi tanah tidak lebih cepat dari pembentukan tanah,
(4) emisi karbon tidak lebih tinggi dari fiksasi karbon, dan
(5) permintaan akan produk pertanian tidak lebih banyak dari
produksi pertanian.
Prinsip-prinsip pembangunan berwawasan lingkungan
dimaksudkan memperluas wawasan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya lahan, menggalang koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan sinergisme antar-pemerintah daerah
yang menguasai satu atau lebih kawasan DAS. Prinsip
pembangunan berwawasan lingkungan adalah:
(1) pembangunan dirancang dengan memperhatikan aspirasi
pengguna dan melibatkan pengguna,
(2) sasaran pembangunan dirancang tidak berdasarkan batas
administrasi pemerintahan, melainkan berdasarkan batas
agroekologi,
(3) aspek yang ditangani dalam pembangunan bersifat holistik,
(4) pendekatan sistem (untuk pertanian pendekatan sistem
usahatani),
(5) perhatian terhadap kelestarian lingkungan,
(6) keterkaitan antara DAS hulutengah-hilir dipertimbangkan,
(7) koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergisme antara
instansi yang berwenang, dan
(8) hukum diterapkan secara konsekuen.

Saran 1. Memasukkan pengetahuan dasar tentang konservasi Lahan


dalam pengelolaan Perkebunan.
2. Lebih meningkatkan sosialisasi berbagai kegiatan yang
akan dilakukan menyangkut konservasi Lahan dalam
Pengelolaan Perkebunan kepada seluruh penduduk desa.
3. Memberikan berbagai penyuluhan kepada seluruh
penduduk agar memiliki persepsi bahwa konservasi Lahan
dalm pengelolaan perkebunan. air perlu selalu di jaga untuk
dilakukan menjaga dan memelihara sumber daya air di
sekitar perkebunan.
Penelitian lanjutan tentang peran serta stakeholder
dalam konservasi sumber daya Lahan untuk perkebunan
mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan wisata
yang rentan akan kerusakan yang disebabkan oleh orang-
orang di luar kawasan tersebut.
JURNAL 2

Judul MEMUDARNYA NILAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT


DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Jurnal Jurnal Kependudukan Indonesia


Download Google Scholar

Volume dan Halaman Vol. 11 No. 01


Tahun Juni 2016
Penulis Deny Hidayati
Reviewer Ruth Melinda Simamora
Tanggal 08 Maret 2021
Tujuan Penelitian Untuk mendiskusikan pergeseran nilai kearifan lokal masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pembahasan difokuskan pada
memudarnya kearifan lokal sebagai modal sosial dalam pemenuhan
kebutuhan air masyarakat, dan sebagai bentuk perlindungan masyarakat
terhadap sumber daya air. Peran kearifan lokal dalam menjaga
keseimbangan dan keharmonisan masyarakat dengan alam di sekitarnya
menghadapi banyak tantangan.
Subjek Penelitian Masyarakat Desa Bingkeng DAS Citanduy, dan pembuatan bangunan
penangkap air sungai yang diletakkan pada bagian ujung sungai oleh petani
Subak di Bali.
Metode Penelitian Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah yuridis empiris. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu wawancara
dan data sekunder yaitu bahan hukum primer mulai dari UUD 1945,
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan dan Peraturan
Daerah Nomor 12 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Air,
bahan hukum sekunder berupa jurnal, penelitian-penelitain terdahulu
serta buu referensi yang relevan. Metode penelitian hukum, menurut
Soerjono
Soekanto adalah “ suatu kegiatan ilmiah, yang di dasarkan pada metode,
sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan mempelajari satu atau
beberapa gejala hukum tertentu, dengan menganalisanya .
Hasil Penelitian Fungsi hukum sebagai alat rekayasa sosial yang semakin penting
dalam era pembangunan ditegaskan pula oleh Muchtar Kusumaatmadja
bahwa hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat sesuai dengan
konsep hukum law as a tool of social engineering dari Roscoe Pound.
Kebijakan pemerintah daerah dalam konservasi sumber daya air tertuang
dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Konservasi Sumber Daya Air untuk mengatur masyarakat ke arah seperti
yang diinginkan oleh pemerintah darah ini mulai terbukti dengan adanya
kepedulian masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup yaitu dengan
marahnya masyarakat kabupaten kuningan dengan penebangan pohon
yang berada di pasar cilimus, hal ini membuktikan bahwa hukum dapat
mempengaruhi perilaku masyarakat sesuai dengan subtansi hukum dan
tujuan hukum itu sendiri
Kebijakan kosnervasi sumber daya air di kabupaten kuningan
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Konservasi Sumber Daya Air sudah cukup efektif, untuk meningkatkan
kesadaram masyarakat maka diperlukan inovasi-inovasi untuk
peningkatan kesadaran masyarakat tersebut melalui lomba-lomba
kebersihan baik di tingkat kecamatan ataupun desa dan menggali nilai-
nilai
kearifan lokal.
Kelebihan Jurnal  Pada jurnal ini tidak hanya membahas masalah namun juga
memberikan saran/solusi bagi masyarakat dan pemerintah dalam
konservasi sumber daya air.
 Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menambah pengetahuan
dan referensi mata kuliah mengenai evaluasi sumber daya lahan
dan air.
 Terdapat banyak daftar pustaka
 Memiliki penyelesaian masalah yang diteliti
 Memiliki dasar penggunaan metode penelitian
 Memaparkan sumber data
 Memiliki penjelasan materi penelitian yang sistematis dan
terperinci
 Terdapat saran dari masyarakat untuk penelitian ini
Kelemahan Jurnal  Terdapat beberapa kata ilmiah dan bahasa asing yang dapat
membuat pembaca bingung
 Dibandingkan dengan jurnal pertama pada jurnal kedua ini tidak
membahas secara terperinci mengenai Dibandingkan dengan isi
jurnal kedua, Jenis dan Sumber Data, Metode Penentuan Sampel,
Variabel dan Instrumen Penelitian, Teknik Analisis data, Pengujian
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
 Kurangnya seni dalam keindahan tulisan
Fungsi hukum sebagai alat rekayasa sosial yang semakin penting
Kesimpulan dalam era pembangunan ditegaskan pula oleh Muchtar Kusumaatmadja
bahwa hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat sesuai dengan
konsep hukum law as a tool of social engineering dari Roscoe Pound.
Kebijakan pemerintah daerah dalam konservasi sumber daya air tertuang
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2007
tentang Konservasi Sumber Daya Air untuk mengatur masyarakat ke arah
seperti yang diinginkan oleh pemerintah darah ini mulai terbukti dengan
adanya kepedulian masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup yaitu
dengan marahnya masyarakat kabupaten kuningan dengan penebangan
pohon yang berada di pasar cilimus, hal ini membuktikan bahwa hukum
dapat mempengaruhi perilaku masyarakat sesuai dengan subtansi hukum
dan tujuan hukum itu sendiri
Saran Kebijakan konservasi sumber daya air di kabupaten kuningan
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Konservasi Sumber Daya Air sudah cukup efektif, untuk meningkatkan
kesadaram masyarakat maka diperlukan inovasi-inovasi untuk
peningkatan kesadaran masyarakat tersebut melalui lomba-lomba
kebersihan baik di
tingkat kecamatan ataupun desa dan menggali nilai-nilai kearifan lokal.

Anda mungkin juga menyukai