PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Hilda Hamdanah
1000204
A. Judul Penelitian
“Analisis Tingkat Bahaya Erosi Terhadap Penggunan Lahan Pertanian
Holtikultur Di Wilayah Sub Das Cisangkuy Kecamatan Pangalengan
kabupaten Bandung”
wilayah kajian bisa di lihat dari data Penggunaan lahan Sub DAS Cisangkuy
pada tahun 2002 didominasi oleh belukar, yaitu seluas 23.538 ha (66,67%),
hutan 4.598 ha (13,02%), perkebunan 2.255 ha (6,39%), sawah 1.965 ha
(5,57%), sedangkan penggunaan lainnya dibawah 5% meliputi lahan terbuka
1.228 ha (3,48%), sub urban 791 ha (2,24%), danau 198 ha (0,56%), semak
rumput 162 ha (0,46%), industri 158 ha (0,45%), tegalan 36 ha (0,10%),
sedangkan penggunaan lahan terkecil adalah untuk fasilitas umum 2,20 ha
(0,01%).
Dari hasil analisis perhitungan luas menunjukkan bahwa dalam kurun
waktu tahun 1983-2002, DAS Cisangkuy mengalami perubahan penggunaan
lahan dengan terjadinya penurunan luas lahan hutan sebesar -10.172,77 ha (-
28,81%), lahan sawah sebesar - 8.061,74 ha (-22,83%), semak rumput sebesar
–2.376,68 ha (-6,73%), danau sebesar – 83,63 ha (-0,24%) dan tegalan sebesar
–17,26 ha (-0,05%). Luas lahan hutan, sawah, semak rumput, danau dan
tegalan mengalami penurunan, sedangkan belukar, perkebunan, sub urban,
urban, industri dan fasilitas umum mengalami penambahan luas. Penurunan
luas lahan hutan, sawah, semak rumput, danau dan tegalan diatas berimplikasi
pada kenaikan luas penggunaan lainnya meliputi kenaikan luas belukar
sebesar 17.610,09 ha (49,88%), lahan terbuka 948,96 ha (2,96%), perkebunan
939,19 ha (2,66%), pemukiman sub urban 682,36 ha (1,93%), pemukiman
urban 376,02 ha (1,07%), industri 153,25 ha (0,43%) dan fasilitas umum 2,20
ha (0,01%).
Berikut merupakan perubahan penggunaan lahan yang terjadi di wilayah
sub Das ci sangkuy yang di gambarkan melalui gambar peta perubahan
penggunaan lahan hutan di wilayah sub das ci sangkuy.
4
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang di ungkapkan di atas maka dapat di ambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat erosi Wilayah Sub-Das Ci Sangkuy Kabupatena
Bandung.
2. Bagaimanakah produktivitas pertanian Wilayah Sub-Das Ci Sangkuy
Kabupatena Bandung
3. Bagaimanakah pengaruh erosi terhadap produktifitas pertanian Wilayah
Sub-Das Ci Sangkuy Kabupatena Bandung
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat erosi Wilayah Sub-Das Ci Sangkuy
Kabupatena Bandung.
2. Untuk mengetahui produktivitas pertanian Wilayah Sub-Das Ci Sangkuy
Kabupatena Bandung
7
4. Manfaat Penelitian
1. Memeberikan informasi terkait tingkat erosi wilayah Sub-das Ci sangkuy
Kab.bandung.
2. Memeberikan informasi terkait pengaruh erosi terhadap produktifitas
pertanian holtikultur di wilayah Sub-Das Ci sangkuy Kab. Bandung .
5. Definisi Operasional
Dengan tema : “ Analisis Tingkat Bahaya Erosi Terhadapa Penggunan
Lahan Pertanian Holtikultura Wilayah Sub-Das Ci Sangkuy Kabupatena
Bandung “
Agar memberikan landasan dan arahan yang jelas dalam penelitian ini dan
tidak memberikan makna ganda serta ambigu dalam pemahaman nya .maka
penulis perlu menguraikan judul dengan batasan oprasional sebagai berikut :
Dari judul penelitian yang penulis angkat kata analisis ini dalam kamus Besar
Bahasa Indonesia analisis diartikan sebagai .
Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian
itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Dan adapun lahan diartikan sebagai suatu tanah terbuka, tanah garapan,
atau tanah negara yang diolah oleh penduduk untuk ditanami. , istilah lahan
8
E = f (i, r, v, t, m)
E = besarnya erosi,
i = iklim,
r = topografi,
v = tumbuh-tumbuhan,
t = tanah,
m = manusia.
2. Erosi accelerated.
e) Attrition, yakni bhan yng di angkut oleh air berpecahan dan hancur
akibat saling tabrakan dan saling bergosokan.
Dari berbagai macam erosi yang ada maka terjadi dampak yang
segnifikan terjadi di atas lahan baik secara langsung maupun tidak
langsung adapun dampak yang terjadi dapat di lihat dari pemaparan
table di bawah ini :
Table 2.1
Dampak Erosi Tanah
No Bentuk Dampak di tempat Kejadian Erosi Dampak di Luar
Dampak Kejadian Erosi
1 Langsung 1. Kehilangan lapisan tanah yang 1.Pelumpuran dan
baik bagi berjangkanya akar pendangkalan waduk,
tanaman sungai, saluran dan
2. Kehilangan unsur hara dan badan air lainnya
kerusakan struktur tanah 2.Tertimbunnya lahan
3. Peningkatan penggunaan pertanian, jalan dan
energy untuk produksi bangunan lainnya.
4. Kemerosotan produktivitas 3.Menghilangnya mata
tanah atau bahkan menjadi tidak air dan memburuknya
dapat dipergunakan untuk jualitas air
berproduksi 4.Kehilangan nyawa dan
5. Kerusakan bangunan konservasi harta oleh banjir
dan bangunan lainnya 5.Meningkatnya
6. Pemiskinan petani frekuensi dan masa
penggarap/petani tanah kekeringan.
2 Tidak 1. Berkurangnya alternative 1. Kerugian oleh
Langsung penggunaan tanah memendeknya umur
2. Timbulnya dorongan untuk waduk
membuka lahan baru 2. Meningkatnya
3. Timbulnya keperluan akan frekuensi dan besarnya
perbaikan lahan dan bangunan banjir.
yang rusak.
Sumber : Arsyad (1989: 4)
13
7. Prosedur Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Das Sungai Cisangkuy Kab.
Bandung Barat. Dimana Secara geografis DAS Cisangkuy terletak antara
06059'24" - 07013'51" LS dan 107028'55" - 107039'84" BT. Berikut ini
merupakan gambar letak lokasi penelitian :
b. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2009: 2) “metode penelitian pada
dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.”
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif menurut
Tika (2005:4) adalah:
Penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau
keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada,
walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi dan analisis. Penelitian
deskriptif ini perlu memanfaatkan ataupun menciptakan konsep-konsep
ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu spesifikasi mengenai
gejala-gejala fisik maupun sosial yang dipersoalkan. Disamping itu,
penelitian ini harus mampu merumuskan dengan tepat apa yang ingin di
teliti dan teknik penelitian apa yang tepat dipakai untuk menganalisisnya.
terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek yang diteliti. Dalam
penelitian ini penulis melakukan observasi langsung ke Wilayah Sub-das
ci sngkuy kawasan gunung tilu.
2. Teknik Wawancara
Menurut Tika (2005:43) wawancara merupakan metode pengumpulan
data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan
berlandaskan pada tujuan penelitian.
Hal ini dimaksudkan untuk melengkapi data sekunder yang tidak
diperoleh melalui observasi, yang dilakukan dengan cara berhadapan
langsung dengan responden. Adapun data sekunder yang diperoleh dari
teknik wawancara ini adalah sejauh mana tingkat kelayakan Kawasan
Agroteknobisnis sebagai tempat tujuan wisata di Kabupaten Sumedang.
3. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh
sejumlah data yang bersifat faktual dari responden yang menjadi sempel
penelitian dengan cara memberikan instrumen yang berisi sejumlah
pertanyaan yang harus diisi oleh responden agar mengetahui
produktivitas pertanian yang berkembang di wlayah kajian.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan pengkajian literatur yang digunakan
penulis untuk menguasai teori, prinsip, konsep, dan hukum-hukum yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Adapun studi kepustakaan yang
berkaitan antara lain buku dan hasil penelitian pihak lain yang berkaitan
dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan
pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan
masalah peneliti.
5. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data dalam
bentuk media gambar, peta dan dokumen-dokumen dari pemerintah
daerah.
d. Populasi dan Sampel
1. Populasi
16
Bebas Terikat
A= R.K.L.S.C.P
Keterangan :
A = jumlah tanah hilang maksimum (ton /ha/tahun)
R = erosifitas tahun rata – rata
K = indeks erodibilitas tanah
L = indeks kemiringan lereng
S = indeks panjang dan kemiringan lereng
C = indeks pengelolaan tanaman
P = indeks konservasi tanah o
8. Daftar Pustaka
Arsyad S., 1989, Konservasi Tanah dan Air, IPB Press, Bogor.
Haardj wigeno S,. 2010 , Ilmu Tanah , AKADEMIKA PRESSINDO : Jakarta
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Mustofa B ., 2007, Kamus Lengkap Geografi , Panji pustaka , Bandung.
Sopyan Y., 2004, Studi Tingkat Bahaya Erosi Di Sub DAS Cibeureum
Huludas Citarum, Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Social UPI : Bandung .