1)
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
2)
Dosen Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
E-mail :Kasmawatiagrotek@gmail.com. E-mail :Uswahmughni@yahoo.co.id. E-mail :Mankuntad@yahoo.com
ABSTRACT
Erosion is one of the factors that causing the decline in soil capacity to support good
agriculture production. This often happened in some land use when the land is managed without
pay attention to soil conservation and or the soil capacity to support production. Soil erosion
prediction can be good information for local government and soil erosion index of several land use
types including non-agriculture can be used to manage sustainability of development. The purpose
of this study was to predict the soil erosion rate and determine soil erosion erosion index on several
land use types at the Labuan Toposo village Donggala District. The soil was analyzed at soil
science laboratory of Tadulako University. The study was conducted from October to January 2016.
This study was used the method direct survey in the field and continued with the soil sampling for
laboratory analysis. Then the analysis result was further processed by using the equation USLE
(Universal Soil Loss Equation ). This study showed that the erosion index that occurredat the
village of Labuan Toposo was diverse while the erosion hazard index was lowest for forest land,
and the highest was found for teak and coconut. This was caused by land use patterns, land
management measures, in addition the high erosion hazard index indicate the potential to cause
erosion. It is therefore vital to do conservation measures to prevent erosion e.g. by inter cropping
and the use of crop residue on land surface such as mulching.
Key Words : Erosion Prediction, Land Use and Village Labuan Toposo.
ABSTRAK
Erosi merupakan salah satu factor penyebab menurunnya kemampuan tanah sehingga hasil
produksi menurun, hal ini terjadi pada beberapa penggunaan lahan yang diolah tanpa
memperhatikan kaidah-kaidah konservasi atau tidak sesuai dengan kemampuannya. Prediksi laju
erosi pada wilayah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah pada umumnya
dan memberikan informasi tentang besarnya indeks bahaya erosi pada beberapa penggunaan lahan
pertanian maupun non pertanian sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk memprediksi laju erosi tanah dan menentukan indeks bahaya erosi berdasarkan
prediksi erosi pada beberapa penggunaan lahan di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala dan analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai
Januari 2016. Penelitian ini menggunakan metode survai secara langsung di lapangan dan
dilanjutkan dengan pengambilan sampel tanah untuk bahan analisis di laboratorium. Kemudian
hasil analisis tersebut diolah dengan menggunakan persamaan USLE (Universal Soil Loss
Equation). Hasil penelitian menunjukan bahwa indeks bahaya erosi yang terjadi di Desa Labuan
659
Toposo beragam yaitu indeks bahaya erosi terendah terdapat pada penggunaan lahan hutan,
sedangkan tertinggi terdapat pada penggunaan lahan jati dan kelapa. Hal ini disebabkan oleh pola
penggunaan lahan, tindakan pengelolaan tanah, selain itu indeks bahaya erosi yang tinggi
berpotensi menyebabkan terjadinya erosi. Sehingga penting dilakukan tindakan konservasi untuk
mencegah terjadinya erosi, sebaiknya dilakukan penanaman tumpang sari dan penggunaan sisa-sisa
tanaman sebagai mulsa.
Kata kunci : Desa Labuan Toposo, Prediksi Erosi, dan Penggunaan Lahan.
////// ///// //// ///// //
663
Tabel 6. Prediksi Erosi di Desa LabuanToposo
A
UL PL R K LS CP
Potensial Aktual
Jati 588,24 0,77 0,75 0,5 339,79 169,90
1 Kelapa 588,24 0,50 0,71 0,8 206,63 165,31
Kakao 588,24 0,47 0,88 0,2 242,68 48,54
Cabai 588,24 0,38 1,19 0,068 267,31 18,24
2
Tomat 588,24 0,64 0,89 0,068 333,17 22,74
Hutan 588,24 0,54 0,70 0,001 221,46 0,22
3
Kakao 588,24 0,44 0,74 0,2 190,63 38,13
Ket : UL : Unit Lahan, PL : Penggunaan Lahan, R : Erosivitas Hujan, K : Erodibilitas Tanah (K),
LS : Panjang Lereng (m) dan Kemiringan Lereng (%), CP : Pengelolaan Tanaman dan
Tindakan Konservasi, A : Erosi (tonha-1thn-1).
664
Tabel 8. Indeks Bahaya Erosi terdapat pada penggunaan lahan jati dan
kakao unit lahan 3, sedangkan erosi aktual
UL PL A TSL IBE Klasifikasi
tertinggi pada penggunaan lahan jati dan
Jati 169,90 22,55 7,53 Tinggi hutan. Hal tersebut dapat terjadi karena salah
1 Kelapa 165,31 17,15 9,64 Tinggi satu faktor erosi tidak adanya pengelolaan
Kakao 48,54 17,20 2,82 Sedang tanaman dan tindakan konservasi (CP).
Cabai 18,24 18,00 1,01 Sedang Indeks bahaya erosi (IBE) pada penggunaan
2 lahan di Desa Labuan memiliki klasifikasi
Tomat 22,74 19,22 1,18 Sedang
yang berbeda yaitu terrendah terdapat pada
Hutan 0,22 35,74 0,01 Rendah
3 penggunaan lahan hutan, sedangkan tertinggi
Kakao 38,13 24,30 1,57 Sedang terdapat pada penggunaan lahan jati dan kelapa.
Ket : UL : Unit Lahan, PL : Penggunaan Lahan, A : Saran
Erosi Aktual (ton ha-1thn-1), TSL : Besarnya
Erosi yang Diperbolehkan (ton ha-1 thn-1), Agar penelitian ini dapat mencapai
IBE : Indeks Bahaya Erosi (ton ha-1thn-1). kesempurnaan maka perlu dilakukan
penelitian lanjutan agar dapat mewakili
Berdasarkan Tabel diatas keseluruhan penggunaan lahan khususnya
menunjukkan bahwa indeks bahaya erosi di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan
pada berbagai penggunaan lahan memiliki dan menggunakan penggunaan lahan yang
indeks bahaya erosi yang berbeda yaitu berbeda guna melihat perbedaan pengaruh
klasifikasi indeks bahaya erosinya yang besarnya erosi tanah yang terjadi. Dalam
rendah terdapat pada penggunaan lahan hal ini ditujukan kepada mahasiswa yang
hutan yaitu 0.01 ton ha-1 thn-1 sedangkan
akan melanjutkan penelitian ini.
klasifikasi tertinggi terdapat pada
penggunaan lahan jati yaitu 7.53 ton ha-1 DAFTAR PUSTAKA
thn-1 dan kelapa 9.64 ton ha-1 thn-1, Hal ini
disebabkan oleh pola penggunaan lahan, Andriani, Supriadi, dan Marpuang, 2014. Pengaruh
tindakan pengelolaan tanah, sehingga Ketinggian Tempat dan Kemiringan Lereng
penting dilakukan tindakan konservasi Terhadap Produksi Karet (Hevea brasiliensis
Muell. Arg.) di Kebun Hapesong PTPN III
untuk mencegah terjadinya erosi, sebaiknya
Tapanuli Selatan. Medan. Jurnal Online
dilakukan penanaman tumpang sari dan Agroekoteknologi. (3) : 981-989
penggunaan sisa-sisa tanaman sebagai
mulsa. Sebagaimana yang dikemukakan Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi
oleh Arsyad (2010), penambahan jumlah Kedua. Institut Pertanian Bogor Press.
tanaman yang di tanam secara baris Bogor.
sehingga kerapatan tinggi dan mengurangi Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G.
tumbukan air hujan secara langsung pada Nugroho, M. A. Diha, G. B. Hong, H. A.
tanah. Pada lahan dengan penggunaan Bailey. 1986. Dasar Ilmu Tanah.
tanaman tahunan arahan teknik konservasi Universitas Lampung. Lampung
yang tepat adalah penanaman menurut
kontur, penanaman baris, kebun campuran. Hammer, W. I. 1981. Soil Conservation Consultant
Report Center for Soil Research. LPT
Bogor. Indonesia.
KESIMPULAN DAN SARAN
Putra. E.U,. M. R. Yantu,. dan Sulaeman, 2015.
Kesimpulan Pengembangan Sistem Informasi Agribisnis
Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan
Berdasarkan hasil dan pembahasan Kabupaten Donggala. e-J. Agrotekbis. 3 (3)
diatas maka dapat disimpulkan bahwa erosi : 368 – 380.
potensial dan erosi aktual pada berbagai
penggunaan lahan menunjukkan adanya Rachman, A., S. H. Anderson, C. Gantzer, and A. L.
perbedaan yaitu erosi potensial tertinggi Thompson, 2003. Influence of longsterm
665
cropping system on soil physical properties
related to soil erodibility. Soil Sci. Soc. Am. Tamika, R., Rauf, A., Marpaung, P. 2015. Kajian
J. 67: 637-644. Selektivitas Erosi Pada Lahan Budidaya
Padi Gogo Di Desa Lau Damak Kecamatan
Rusdi., Alibasyah, M.R., Karim, A.,2013. Degradasi Bahorok Kabupaten Langkat. Jurnal Online
Lahan Akibat Erosi Pada Areal Pertanian Agroekoteknologi. 3 (3) : 1041–1048. Medan.
Di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten
Aceh Besar. J. Manajemen Sumber Daya Utomo, W.H., 1994. Erosi dan Konservasi Tanah.
Lahan. 2 (3). 240-249. IKIP. Malang.
666