Studi Kasus Kerusakan Lahan Akibat Erosi Tanah dan Langkah-Langkah Teknis
Penanggulangannya
Disusun Oleh :
NIM : 205040201111006
Kelas : Q
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2024
Bab I
Latar Belakang
Sumberjaya adalah pintu gerbang Lampung barat dari Bukit kemuning yang
berbatasan dengan Lampung Utara, saat ini Sumberjaya sudah dibagi beberapa yaitu
kecamatan, yaitu Kec Waytebu, Kec Guneg Terang, Kec Air HitamKec pajar Bulan. Pada
daerah Sumberjaya Lampung ini memiliki kerusakan yang diakibatkan oleh degradasi lahan.
Kondisinya kering dan hanya sedikit daerahnya ditanami oleh tanaman. Selain itu, bentuk
lahannya yang miring membuatkerusakan ini melebar jika tidak segera diatasi. Banyak pohon
pohon yang ditebang, tetapi tidak ada penanaman kembali. Hal ini lah yang
menyebabkankerusakan itu. Akibatnya, terjadi lonsor dan erosi.
Pengalih fungsian lahan yang tidak bijak dapat membuat suatupenggunaan lahan
yang seharusnya digunakan berubah menjadi sesuai denganyang petani inginkan namun malah
memberikan dampak buruk dari waktu kewaktu. Tanpa petani sadari walaupun pengalih
fungsian lahan yang merekalakukan menghasilkan namun pada jangka panjang akan memberi
dampak burukberupa erosi hingga degradasi lahan. Hal tersebut bisa mengakibatkan lapisan
topsoil yang mengandung banyak bahan organic terbawa oleh air. Hal tersebut
dapatmengakibatkan lahan tidak lagi berpotensi untuk dilakukan penanaman. Apabiladilakukan
penanaman bisa saja namun memberikan hasil yang kurang maksimaldan tidak sesuai dengan
yang petani harapkan. Dan apabila ingin melakukankonversi membutuhkan waktu yang cukup
lama.
Banjir dan erosi yang terjadi di tentunya akan memberikan dampak seriuspada
produksi tanaman pada kawasan pertanian tentunya juga pada lingkungansekitar. Sesuai
dengan Sihite (2001) Erosi dan banjir dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sumberdaya
alam. Produksi pertanian, perikanan dan penggunaansumberdaya alam yang berkaitan dengan
air akan menurun. Dampak erosi tanahpada pertanian merupakan dampak yang dapat terlihat
langsung kepadapengelola lahan sesuai dengan Sihite (2001) dampak yang ditimbulkan
akibaterosi tanah yaitu berupa penurunan produktivitas. Hal ini berdampak padakehilangan
produksi, peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olahtanah. Hilangnya lapisan
olah tanah dapat berakibat buruk yang akhirnyamengakibatkan timbulnya tanah kritis.
Dampak erosi tanah di luar lahan pertanian yaitu pada lingkunga sekitarantara
merupakan dampak yang memiliki pengaruh yang sangat besar. Sedimenyang terbawa erosi
tanah dan kontaminan yang terbawa bersama sedimen dapatmenimbulkan kerugian dan biaya
yang sangat besar dalam kehidupan. Sesjuaidengan Sihite (2001). Bentuk dampak erosi tanah
bagi lingkungan antara lainadalah pelumpuran dan pendangkalan waduk, tertimbunnya lahan
pertanian danbangunan, memburuknya kualitas air dan, kerugian ekosistem perairan.
Selain itu untuk menghindari adanya erosi dan banjir perlu diadaknyapengolahan
lahan pada daerah daerah dengan topografi yang rawah terhadaperosi. Pengelolaan dapat
dilakukan dengan penambahan bahan organic. MenurutFebrianty (2018) Unsur organik
cenderung memperbaiki struktur tanah danbersifat meningkatkan permeabilitas tanah,
kapasitas tampung air tanah, dankesuburan tanah. Kumpulan unsur organik di atas permukaan
tanah dapatmenghambat kecepatan air limpasan dan dengan demikian menurunkanterjadinya
erosi. Struktur tanah mempengaruhi kapasitas infiltrasi tanah, dimanastruktur tanah granuler
memiliki keporousan tanah yang tinggi sehingga akan meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
Permeabilitas memberikan pengaruhpada kemampuan tanah dalam meloloskan air, tanah
dengan permeabilitas tinggimenaikkan laju infiltrasi.