Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

EKOLOGI DAN REKAYASA EKOLOGI TANAH

Oleh
MUHAMMAD REZA AFANDY (D1D118024)

WULELE SABAN SULMAN (D1D118076)

RADI KHAIRUL AZZA (D1D118002)

JURUSAN ILUM TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
TERANCAMNYA EKOSISTEM TANAH AKIBAT ALIH FUNGSI LAHAN
PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN PENDUDUK KARENA PEMEKARAN
WILAYAH HINGGA BERDAMPAK PADA KEKURANGAN GIZI MASYARAKAT

Dalam beberapa hal alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan lainnya bersifat
dilematis. Pertambahan penduduk dan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang pesat di beberapa
wilayah memerlukan jumlah lahan non pertanian yang mencukupi. Namun demikian,
pertambahan jumlah penduduk juga memerlukan supply bahan pangan yang lebih besar, yang
berarti lahan pertanian juga lebih luas, sementara total luas lahan yang ada berjumlah tetap.
Sebagai akibatnya telah terjadi persaingan yang ketat dalam pemanfaatan lahan yang
berakibat pada meningkatnya nilai lahan (land rent) maka penggunaan lahan untuk pertanian
akan selalu dikalahkan oleh peruntukan lain seperti industri dan perumahan.Meskipun nilai
intrinsik dari lahan pertanian, terutama sawah, jauh lebih tinggi dari nilai pasarnya namun
nilai-nilai tersebut belum tercipta ‘pasarannya’ sehingga pemilik lahan/petani belum
memperoleh nilai finansialnya
Pembangunan selama ini yang perencanaannya dominan menggunakan pendekatan
top down, telah banyak menimbulkan kegagalan. Keadaan ini menimbulkan berbagai tuntutan
dari daerah, mulai dari keinginan untuk merdeka ataupun melepaskan diri dari ikatan
administrasi wilayah di atasnya ( isu pemekaran). Tuntutan umumnya berasal dari daerah
yang merasa kaya potensi sumberdaya namun hasilnya kurang dapat dirasakan. Praktek
pengurasan sumberdaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di pusat yang kurang
memberi pengaruh balik pada pertumbuhan daerah asal sumberdaya, menjadi semakin tegas
fenomena kesenjangannya.
Pemekaran wilayah yang bertujuan mempercepat pelaksanaan pembangunan dan
memudahkan pelayanan publik kepada masyarakat, percepatan kesejahteraan masyarakat, dan
sebagainya ternyata dalam pelaksanaannya mempunyai dampak negatif yang secara khusus
mempengaruhi perubahan yang berdampak pada kondisi pertanian. Adanya pemekaran
wilayah tak hanya menyangkut satu hal tetapi bagaikan rantai yang saling menyambung
hingga berdampak pada kurangnya gisi masyarakat. Nah mengapa ini terjadi hingga sampai
pada menyangkut gisi masyarakat? Pemekaran wilayah menyangkut semua aspek dan yang
paling berdampak pada kondisi tanah atau pertanian. dengan adanya pemekaran wilayah
tentunya terjadi pembangunan insfrakturtur besar besaran yang merubah alih fungsi lahan yg
bisa digunakan untuk lahan pertanian tetapi di berubah menjadi deretan gedung gedung,
pemukiman padat penduduk. Akhirnya lahan pertanian menjadi berkurang. Setiap hari
penduduk makin bertambah. Pertambhan penduduk tidak sesuai dengan ketersediaan pangan
hingga dapat menyebabkan kekurangan gisi masyafakat. Maka produksi pertanian atau
produksi pangan menurun sehingga masyarakat bisa kekurangan gisi.
Dampak pengalihfungsian lahan dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem tanah
yang diakibatkan oleh pembangunan pabrik, pembangunan perumahan padat penduduk,
pembangunan jalan, dan apartemen. Akibat pengalihfungsian lahan tersebut sehingga
ketersediaan lahan produksi pertanian semakin sedikit, sedangkan pertambahan jumlah
penduduk semakin meningkat. Pengalihfungsian lahan juga dapat mengakibatkan
ketidakstabilan ekosistem tanah karna kurangnya lahan pertanian yang produktif. Hal ini
dapat menyebabkan kurangnya ketersediaan pangan suatu daerah karena lebih banyaknya
pembangunan infrastruktur di banding pemanfaatan lahan kosong sebagai lahan pertanian.
Dan apabila hal ini terjadi berkelanjutan maka akan menyebabkan terjadinya degradasi lahan
atau penurunan fungsi lahan yang mengakibatkan tanah tersebut tidak dapat lagi dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian.
Degradasi lahan sendiri merupakan perubahan keadaan lahan yang bersifat negatif,
dimana lahan mengalami penurunan produktifitas dan potensi kegunaan untuk mendukung
kehidupan. Degradasi lahan adalah lahan yang telah menurun fungsi dan produktifitasnya
sebagai penyedia jasa lingkungan yang diakibatkan oleh kontaminasi aktifitas manusia dan
faktor alam dengan sendirinya. Aktifitas manusia yang menyebabkan dergadasi lahan antara
lain alih fungsi lahan, kesalahan dalam mengelola lahan dan pencemaran bahan kimia. Alih
fungsi lahan adalah salah satu faktor yang paling banyak terjadi, misalnya mengalihfungsikan
lahan hutan menjadi lahan pertanian, lalu ada juga pengalihfungsian DAS, yang sejatinya
untuk mengalirkan air sungai untuk mendukung kehidupan, namun banyak digunakan untuk
keperkuan industri, perkebunan dan pemukiman. Selain faktor dari aktivitas manusia, faktor
alam sendiri juga dapat menyebabkan degradasi lahan, misalnya terjadi kekeringan, yang
biasa terjadi di daerah-daerah yang intensitas hujannya sangat kecil, lalu juga jika terjadi erosi
tanah. Erosi tanah sering terjadi dan menjadi salah satu penyebab yang dominan terjadinya
degradasi lahan. Dampak lanjut dari lahan yang sudah mengalami degradasi lahan ini disebut
dengan lahan kritis.
Polusi tanah merupakan masalah serius yang berdampak pada manusia, hewan dan
tumbuhan. Perubahan buruk pada lingkungan karena pencemaran tanah menimbulkan
masalah jauh lebih besar dari pada yang terlihat. Pencemaran tanah adalah penghancur atau
kontaminasi tanah melalui tindakan langsung dan tidak langsung manusia yang menyebakan
perubahan sementara maupun permanen pada tanah.
Kontaminasi tanah menimbulkan konsekuensi luas yang dapat menjadi bencana bagi
air, tanah, udara dan makhluk hidup. Beberapa dampak pencemaran tanah, antara lain :

1. Polusi Tanah, yaitu pencemaran tanah yang menyebabkan lapisan atas tanah rusak
yang dimana penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, erosi tanah dan tindakan
pengendalian hama. Polusi tanah mengakibatkan hilangnya lahan subur untuk
pertanian, berkurangnya tutupan hutan, dan membuat ekosistem tercemar.
2. Perubahan pola iklim, artinya efek pencemaran tanah sangat berbahaya menyebabkan
hilangnya keseimbangan ekosistem. Tanah tercemara secara langsung atau tidak
langsung akan mempengaruhi pola iklim.masalah yang dihadapi adalah peningkatan
suhu aktivitas cuaca yang tidak pada musimnya dan masih banyak lagi.
3. Dampak negative ke lingkungan, ketika penggundulan hutan dilakukan maka akan
menyebabkan ketikdakseimbangan curah hujan.
4. Sebabkan polusi udara, tempat pembuangan sampah di kota-kota semakin penuh dan
parah karena peningkatan limbah sehingga menyebabkan bau tidak sedap.

Untuk mengurangi pencemaran ekosistem tanah, beberapa upaya yang dapat yang dapat
dilakukan, antara lain:

1. Membuat orang sadar akan konsep daur ulang.


2. Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk dalam kegiatan pertanian.
3. Buang sampah dengan benar dan pada tempatnya.
4. Lakukan berkebun dengan menggunakan pupuk organic dan tidak menggunakan
pupuk kimia.

Anda mungkin juga menyukai