Disusun oleh :
Kelas D
Universitas Padjadjaran
2020
A. Hakikat Kegiatan Pertanian
.
e. Reformasi agraria masih jauh dari harapan
1) Pemerintah Joko Widodo, periode lalu , tetap menggadang-gadang reforma
agraria dan perhutanan sosial sebagai salah satu program prioritas. Program ini
bertujuan mengurangi ketimpangan kepemilikan lahan hingga mengurai
konflik agraria. Sayangnya, implementasi masih jauh panggang dari api.
2) Komnas HAM merilis, konflik agraria terus meluas. Konflik agraria
mencerminkan keadaan tak terpenuhinya rasa keadilan bagi kelompok
masyarakat yang mengandalkan hidup dari tanah dan kekayaan alam.
3) Dalam kurun 2018-April 2019 tercatat, 196 kasus konflik agraria di Indonesia
ditangani Komnas HAM, kejadian terbesar di 29 provinsi.
4) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, menilai, aroma keberpihakan terhadap
investasi makin menguat di tengah makin kaburnya komitmen pengakuan dan
perlindungan hak masyarakat adat.
c. Jenis kelamin
Kualitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, apalagi dalam proses produksi
pertanian. Tenaga kerja pria mempunyai spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu seperti
mengolah tanah, dan tenagakerjawanitamengerjakantanam.
d. Tenaga kerja musiman
Pertanian ditentukan oleh musim, maka terjadilah penyediaan tenaga kerja musiman dan
pengangguran tenaga kerja musiman.
c. Hubungan industrial
Masih belum terjalinnya hubungan Industrial antara pemerintah, pekerja dan perusahaan
dengan baik. Mengakibatkan rendahnya daya saing teanga kekrja dan sakah satu penyebab
pengangguran.
Hubungan industrial ini merupakan suatu sistim hubungan yang terbentuk antarapelaku
alam proses produksi barang dan dan jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja buruh
dan pemerintah. Permasalahannya hubungan industrial saat ini masih belum harmonis.
Seperti peraturan perusahaan (PP), perjanjian kerja bersama (PKB), lembaga kerja sama
(LKS) bipartit, lembaga kerja sama (LKS) tripartit, peran SP/SB dan asosiasi pengusaha.
4. Faktor Manajemen/Teknologi
Manajemen sangat penting peranannya apabila dikaitkan dengan efisiensi dan
efektifitas. Artinya walaupun faktor produksi tanah, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, dan
modal merasa cukup, tetapi apabila tidak dikelola dengan baik maka produksi yang baik dan
tinggi tidak akan tercapai. Manajemen terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan
pengawasan (controlling) evaluasi suatu proses produksi. Karena proses produksi ini
melibatkan sejumlah orang (tenaga kerja) dari berbagai tingkatan, maka manajemen sama
dengan pengelolaan, artinya kemampuan manusia mengelola atau mengkombinasikan seluruh
faktor-faktor produksi dalam waktu tertentu untuk memperoleh produksi tertentu.
Inovasi, informasi, manajemen, dan teknologi merupakan faktor kunci kemajuan
proses produksi pertanian. Peran inovasi teknologi pertanian sangat penting dalam
meningkatkan kualitas hasil pertanian dan produktivitas pertanian, serta memudahkan para
petani untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal baik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen, yaitu :
a. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan yang rendah pada petani dapat menghambat produktivitas pertanian
dalam negeri. Pendidikan yang tidak mumpuni membuat pertumbuhan pertanian menjadi
tidak optimal.
b. Pengalaman berusahatani
Kurangnya pengalaman berusahatani menyebabkan kurangnya keterampilan petani dalam
mengelola kegiatan berusahatani. Kurangnya keterampilan petani ini dapat terjadi karena
petani kecil tidak memiliki sumber pendapatan khususnya pada saat kegiatan pemeliharaan
berlangsung. Mereka hanya mengandalkan hasil panen saat ini untuk membiayai operasional
masa tanam berikutnya sehingga dapat menghambat diversifikasi ekonomi.
c. Skala usaha
Skala usaha sangat bergantung pada besarnya kemampuan petani untuk mengelola lahan
pertanian berdasarkan manajemen yang ada dengan penerapan yang bagu. Apabila skala
usaha semakin besar, maka semakin besar pula tingkat efisiensinya karena dapat menerapkan
kapasitas yang maksimal baik tenaga kerja maupun pengolahan lahannya.
e. Macam komoditas
Komoditas pertanian terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu komoditas pangan, komoditas
perkebunan, dan komoditas hortikultura. Tentunya pada setiap komoditas memiliki
karakteristik, fisiologis, pengolahan, dan ekosistem yang berbeda yang menyebabkan
penerapan manajemen pengelolaan yang berbeda pula pada setiap komoditas.
Bagaimana sebgagai sarjana pertanian, kita dapat berkontribusi dalam perbaikan manajemen
dan penerapan teknologi informasi serta inovasi untuk membangun pertanian nasional?
1. Manajemen Agribisnis
a. Pengertian Manajemen Agribisnis
Pengertian Manajemen Agribisnis adalah menerapkan ilmu-ilmu manajemen
ke dalam kegiatan di industri pertanian (agro-industri) dengan memberlakukan
fungsi perencanaan, penyusunan, pengarahan, maupun juga pengendalian, serta
akan memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk dapat mencapai tujuan,
yakni dapat menghasilkan suatu produk pertanian yang sesuai keinginan dan
sangat menguntungkan.
Dalam bisnis, manajemen agribisnis memiliki makna yang sangat luas dan
sudah dijelaskan oleh beberapa ahli. Secara konsepnya, manajemen agribisnis
merupakan semua kegiatan mulai dari pengadaan, penyaluran hingga pemasaran
produk-produk pertanian serta agro-industri yang memiliki kaitan antara satu
dengan yang lainnya.
Manajemen dibutuhkan dalam agribisnis sebagai sarana untuk dapat
membentuk suatu perencanaan agribisnis yang terstruktur maupun juga
terorganisasi dengan baik. Melalui pengertian manajemen agribisnis tersebut,
dapat mudah dipahami bahwa perencanaan sangat vital dalam bisnis pertanian
mengingat sifatnya yang penuh ketidakpastian maupun juga rentan akan risiko
kerugian.
3) Rencana Pemasaran
Manajemen pemasaran dalam bisnis pertanian perlu disusun
sebelum masuk ke rencana produksi yang tujuannya merupakan
dimana untuk membuat bagan target maupun sasaran dari produk
bisnis seperti produk apa yang telah dihasilkan, siapa yang akan
membeli, kemana akan dipasarkan maupun juga kisaran berapa
harganya.
Hal inilah yang menjadikan manajemen agribisnis sangat
penting karena tanpa adanya rencana pemasaran yang baik bisa jadi
produk yang akan dihasilkan tidak laku dipasaran. Padalah pada
industri yang menjual produk pertanian sangat rentan dengan risiko
mudah layu atau juga sudah tak layak konsumsi.
4) Rencana Produksi
Dalam manajemen agribisnis, rencana produksi merupakan
dimana penggunaan asset dan sarana perusahaan untuk dapat
menghasilkan suatu produk.Prinsip utama perencanaan produksi dalam
agribisnis ialah market orientation yang berarti juga memproduksi
barang atau jasa yang akan diperlukan pasar. Tujuannya ialah ketika
barang tersebut diproduksi, maka akan laku dipasar karena adanya nilai
guna yang besar.
5) Rencana Keuangan
Keuangan menjadi faktor yang paling krusial dalam bisnis. Tak
ada yang bisa dipungkiri bahwa tujuan bisnis merupakan untuk
menghasilkan keuntungan dalam hal ini uang. Manajemen agribisnis
akan banyak dibutuhkan untuk membuat perencanaan keuangan dan
jika akan diperlukan biasanya dilakukan bersama konsultan.
Dari 6 aspek utama manajemen agribisnis yang telah disebutkan , ini bisa
menjadi suatu landasan untuk menyusun dokumen manajemen yang terstruktur
untuk tujuan dalam perencanaan yang baik. Sesuai dengan pengertian manajemen
agribisnis yaitu sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan dan
pengelolaan argoindustri maka tanpa adanya manajemen yang tepat bisa
menyebabkan suatu perusahaan berjalan kearah yang kurang tepat, alhasil bisa
menimbulkan kerugian.
3) Pengarahan
Fungsi pengarahan merupakan gerak pelaksanaan dari
kegiatan-kegiatan fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Menurut
Downey dan Erickson (1992), pengarahan bertujuan untuk menentukan
kewajiban dan tanggung jawab, menetapkan hasil yang harus dicapai,
mendelegasikan wewenang yang diperlukan, menciptakan hasrat untuk
berhasil, mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Pengarah merupakan jantung dari proses
manajemen dan harus didasarkan pada rencana organisasi yang baik,
yang menentukan tanggung jawab, wewenang, dan evaluasi. Selain itu
pengarahan berfungsi untuk membuat organisasi tetap hidup, untuk
menciptakan kondisi yang menumbuhkan minat kerja, kekuatan untuk
bertindak, pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja yang
berkelanjutan.
4) Pengkoordinasian
Dalam suatu organisasi sering terjadi perbedaan antar anggota
organisasi, padahal suatu organisasi disusun untuk mencapai satu
tujuan bersama. Hal tersebut dapat menimbulkan perbedaan yang
akhirnya dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil, oleh
karena itu berbagai pendapat tersebut perlu dipadukan agar harmonis
dalam suatu tindakan koordinasi yang akan menuju kesuatu tujuan
organisasi. Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan
dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi
merupakan otak dalam batang tubuh dari keahlian manajemen.
5) Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan
dalam manajemen, sebab dengan pengawasan dapat diketahui hasil
yang telah tercapai dan apabila terjadi penyimpangan dapat dilakukan
perbaikan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
2. Inovasi-inovasi Pertanian
Untuk memajukan sektor pertanian kita juga harus mempunyai inovasiinovasi terbaru,
inovasi –inovasi ini diperlukan agar kita bisa meningkatkan sektor pertanian dari berbagai
sisi. Ini beberapa inovasi – inovasi yang ada di pertanian
a. Drone
Drone tidak hanya berfungsi untuk mengambil gambar dari atas saja tapi
drone juga bisa di manfaatkan di dalam dunia pertanian antara lain :
1) Mengamati keadaan tanah dan tanaman.
2) Memeriksa gulma dan merawat tanaman.
3) Memantau kesehatan tanaman secara keseluruhan .
4) Penyiraman tanaman yang lebih efisien.
5) Penyebaran pupuk, pestisida, herbisida
b. TaniHub
TaniHub menjadi salah satu platform digital yang berfokus menjadi
marketplace yang menjual berbagai macam produk pertanian. Aplikasi ini
menyediakan berbagai macam produk mentah, seperti sayur, buah-buahan,
daging, telur dan kebutuhan lainnya.Aplikasi TaniHub memudahkan kita yang
ingin berbelanja kebutuhan dapur secara mudah. Dalam aplikasi ini kita juga bisa
langsung memesan dan membayar langsung belanja. Dengan kemudahan
bertransaksi yang nyaman untuk konsumen, TaniHub menjadi salah satu
marketplace agribisnis terpadu.
brilio.net. (2020, 29 Januari). 5 Aplikasi pertanian ini paling cocok buat para petani. Diakses
pada 19 september 2020, dari https://www.brilio.net/creator/5-aplikasi-pertanian-ini-
paling-cocok-buat-parapetani-8087d7.html
Jaenuri, Ahmad. (2017). Faktor-Faktor Produksi Pertanian. Diakses pada 18 September 2020,
dari https://jaenuriblog.wordpress.com/2017/11/05/faktor-faktor-produksi-pertanian/
Jitunews.com. (2015, 7 April). Masalah Permodalan Petani ? Ini Solusinya !!!. Diakses pada
19 September 2020, dari https://www.jitunews.com/read/12051/masalah-permodalan-
petani-ini-solusinya
Modal Dalam Produksi Pertanian. (2015). Diakses pada 19 September 2020, dari
https://agustinabidartifpunsrimengajar.files.wordpress.com/2015/06/bahan-ajar-6-mk-
pengantar-ekonomi-pertanian-agbid.pdf
mongabay.co.id. (2019, 31 Desember). Catatan Akhir tahun: Reformasi Agraria Jauh dari
Harapan. Diakses pada 19 September 2020, dari
https://www.mongabay.co.id/2019/12/31/catatan-akhir-tahun-reforma-agraria-masih-
jauh-dari-harapan/
Sulaeman, Dede. (2020, 10 Februari) .Sebab dan Akibat dari Erosi Tanah. Diakses pada 19
September 2020, dari https://wri-indonesia.org/id/blog/sebab-dan-akibat-dari-erosi-
tanah-dan-bagaimana-mencegahnya
Tarigan, Kelin dan Salmiah. (2013). Faktor-faktor produksi pertanian. Diakses pada 18
September 2020, dari https://ocw.usu.ac.id/course/download/3160000148-ekonomi-
pertanian/6_7_faktor_2.pdf