Disusun Oleh :
TAHUN PELAJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Fenomena Lahan Kritis di Jalan Dermaga dan Upaya Mengatasinya”
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata pelajaran Geografi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan dan pemecah masalah tentang fenomena lahan kritis bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing pelajaran Geografi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan mata pelajaran yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
E. Lokasi Penelitian
F. Kondisi Fisik
G. Kondisi Penduduk
H. Landasan Teori
I. Kerangka Berpikir
J. Teknik Sampeling dan Instrumen Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN
K. Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
L. Kesimpulan
M. Daftar Pustaka
N. Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan upaya-
upaya untuk menanggulangi lahan yang sudah kritis dan mencegah lahan-lahan yang
potensial untuk terjadinya kritis, maka penyusun berusaha mengadakan penelitian
dengan judul: “LAHAN KERING/KRITIS DI JALAN DERMAGA DAN UPAYA
MENGATASINYA
BAB II
DESKRIPSI WILAYAH
1.5 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di jalan Gunung panjang Kelurahan Tanjung Redeb ,
Kabupaten Berau
BAB III
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
Lahan kritis merupakan lahan yang keadaannya sudah tidak berfungsi
dengan baik karena kerusakan secara fisik, kimia, maupun biologis. Dalam
penyertaan tersebut bisa diartikan bahwa lahan kritis dapat menyebabkan
produktivitas lahan menjadi rendah karena akibat adanya erosi. Namun
terdapat beberapa parameter penentu lahan kritis sebagai berikut: penutup
lahan, kemiringan lereng, tingkat Bahasa erosi, produktivitas lahan, dan
manajemen lahan (Permenhut Nomor P.32/Menhut-II/2009). Klasifikasi
tingkat lahan kritis dibagi menjadi 5 bagian yaitu tidak kritis, agak kritis,
potensial kritis, kritis, dan sangat kritis. Lahan kritis di Indonesia terjadi
akibat banyaknya penebangan dan pembukaan lahan liar yang tidak berizin
dan pengalihan penggunaan lahan dari kawasan lahan pertanian ataupun lahan
kawasan hutan menjadi lahan bukan pertanian atau lahan terbangun sehingga
menyebabkan fungsi lahan serapan air semakin berkurang dan terjadinya
degradasi lahan, erosi, tanah longsor, bencana banjir, kekeringan serta
berkurangnya air bersih pada saat terjadinya musim kemara
A. Metodologi Penelitian
Untuk kelancaran penelitian ini, dalam upaya pengumpulan data maka
harus ada sebuah metode yang sesuai. Menurut Arikunto (1988:151), “Metode
penelitian atau metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data penelitian”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
metode survey. Metode suvey yakni suatu bentuk penelitian yang betujuan untuk
mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit, atau individu dalam waktu
bersamaan (Tika Pabundu, 1997). Metode survey ini dapat digunakan untuk maksud
eksploratif,, evaluasi, prediksi, penelitian operasional, dan pengembangan indikator
sosial (Sangaribun, 1989). Studi deskriptif analitik adalah penelitian yang
mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaaan dengan
mengungkapkan faktafakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberi interpretasi
dan analisis (Tika Pabundu, 1997).
BAB IV
PEMBAHASAN
daftar Pustaka
lampiran