Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang sangat dinamis
memberikan dampak pada berbagai komponen lingkungan tempat hidup
masyarakat tersebut, salah satunya adalah pada tutupan lahan yang mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Perkembangan tersebut antara lain di picu oleh
pertambahan jumlah penduduk yang diikuti dengan peningkatan kebutuhan
penunjang kehidupan. Mulai dari pemenuhan kebutuhan pangan dengan
pembukaan lahan pertanian, pemenuhan kebutuhan perumahan dengan
pembangunan pemukiman sampai dengan pembangunan industri untuk
memenuhi berbagai kebutuhan kehidupan lainnya. Usaha-usaha pemenuhan
kebutuhan tersebut membutuhkan lahan baru atau menyebabkan alih fungsi
lahan, dengan kata lain menyebabkan terjadinya perubahan tutupan lahan.
Informasi tutupan lahan terbaru berupa peta hasil hasil klasifikasi citra dapat
diperoleh melalui tehnik penginderaan jauh. Tehnik ini dianggap penting dan
efektif dalam pemantauan tutupan lahan karena kemampuannya dalam
menyediakan informasi keragaman spasial di permukaan bumi dengan cepat,
luas, tepat, serta mudah [1]. Tutupan lahan adalah kenampakan material fisik
permukaan bumi. Tutupan lahan dapat menggambarkan keterkaitan antara
proses alami dan proses sosial. Tutupan lahan dapat menyediakan informasi
yang sangat penting untuk keperluan pemodelan serta untuk memahami
fenomena alam yang terjadi di permukaan bumi.
Salah satu dampak perubahan tutupan lahan di Indonesia yang menjadi
sorotan dunia adalah deforestasi atau berkurangnya tutupan hutan. Laju
deforestasi di Indonesia setiap tahunnya kurang lebih mencapai 1 juta hektar.
Perubahan tutupan lahan ini sebagian besar antara lain menjadi lahan
perkebunan menjadi semak belukar, lahan terbuka atau hutan sekunder akibat
penebangan liar maupun kebakaran hutan, serta menjadi lahan pertanian maupun
pemukiman penduduk [1].
Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki luas hutan yang cukup
besar yaitu sekitar 95,6 juta hektar pada tahun 2020, salah satu hutan terbesar
berada di pulau Kalimantan di kenal sebagai paru-paru dunia yang memiliki
fungsi sebagai penghasil oksigen di dunia guna keberlangsungan kehidupan di
dalam ekosistem. Efek dari tutupan lahan terhadap perubahan iklim di
kepulauan tropis menunjukkan perubahan tutupan lahan menghasilkan
perbedaan temperature udara, pengaruh pemanasan global ini meningkatkan
gradien dari temperature maksimum dan peningkatan kecepatan angina [2].
Perubahan tutupan dan penggunaan lahan yang diagregasi secara global
menunjukkan bahwa perubahan-perubahan tersebut secara signifikan
mempengaruhi aspek-aspek utama dari system fungsional di bumi, perubahan
tutupan lahan dapat diinterpretasikan sebagai kerusakan, degradasi, atau sebuah
peningkatan, tergantung dari sudut pandang manusia yang memperoleh atau
kehilangan dari proses penggunaan lahan tersebut. Perubahan tutupan dan
penggunaan lahan disebabkan oleh berbagai faktor pendorong dan aktor-aktor
yang memicu laju perubahan, fakta perubahan tutupan dan penggunaan lahan
tidak hanya disebabkan oleh satu penyebab tetapi kombinasi dari penyebab dasar
dan penyebab langsung. Penyebab langsung adalah aktivitas atau tindakan
manusia yang secara langsung mempengaruhi penggunaan lahan, sedangkan
penyebab dasar adalah proses mendasar mengenai dinamika populasi manusia
atau kegiatan pertanian [3].
Berdasarkan paparan di atas perubahan penggunaan lahan dapat berlangsung
dalam waktu yang berbeda dan dalam skala bentuk dan ukuran yang berbeda,
jika perubahan tutupan lahan dapat dikatakan sebagai beralihnya fungsi lahan
yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan tujuan kepentingan
manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kondisi ini menjadi
suatu permasalahan akibat tuntutan kebutuhan lahan dan keterbatasan lahan serta
perlu di analisis untuk memberikan rekomendasi penggunaan lahan Kampung
Suaran dalam aspek pertanian di masyarakat.
Penelitian analisis tutupan lahan untuk menghasilkan rekomendasi
pembangunan pertanian dilaksanakan dengan menggunakan teknologi serta
aplikasi penginderaan jauh untuk mengklasifikasikan penggunaan lahan yang
baik untuk kegiatan pertanian di Kampung Suaran.

B. Rumusan Masalah
1. Rekomendasi tanaman pertanian apa yang sesuai untuk wilayah
kecamatan sambaliung / Kampung Suaran ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tanaman pertanian
yang cocok untuk di kembangkan di daerah tersebut. / kondisi tutupan lahan dan
klasifikasi penggunaan lahan untuk pertanian.

D. Manfaat Penelitian
Analisis penggunaan lahan yang di peroleh dari hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan rekomendasi tanaman pertanian yang dapat
budidayakan oleh masyarakat dalam memanfaatkan lahan mereka dalam
daerahnya./ dalam upaya pembangunan pertanian bagi masyarakat serta menjadi
acuan bagi pemerintah setempat dalam pengembangan pertanian di wilayahnya.

Anda mungkin juga menyukai