Anda di halaman 1dari 10

Dampak Pembangunan Jalan Tol Lubuk Pakam Terhadap Alih Fungsi Lahan

Pertanian di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Sumatera


Utara

Hillary Nainggolan, Nina Alfrida, Muhammad Rinaldi & Sindy Chaniago

Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan


Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate 20221
Email: hillarynaingolan@gmail.com
mrinaldi723@gmail.com

ABSTRAK
Jalan tol lubuk pakam yang menghubungkan Medan, Tanjung Morawa, Bandara Kuala Namu dan
Tebing Tinggi dibangun di lahan perkebunan dan persawahan milik masyarakat lubuk pakam.
Sehingga menyebabkan alih fungsi lahan yang turut berdampak terhadap kehidupan masyarakat
sekitar jalan tol. Pada Penelitian ini dapat dilihat bahwa terjadi alih fungsi lahan yang semula
merupakan lahan pertanian kemudian dialih fungsikan menjadi kawasan pembangunan jalan tol
untuk memudahkan akses antar wilayah di kecamatan lubuk pakam dengan kecamatan sekitarnya.
Pada penelitian ini kami mengumpulkan sampel atau sumber data yang dapat mendukung hasil dari
observasi lapangan. alih fungsi lahan akan menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi
ketahanan pangan, lingkungan, kesempatan kerja, dan masalah sosial lainnya.Oleh karena itu,
kebijakan pemerintah untuk mengatasinya sebaiknya lebih diarahkan dengan meminimalkan dampak
negatif yang ditimbulkan. Implementasi alih fungsi lahan masih dapat dilakukan selama tidak
merugikan dan dapat ditekan serta dinetralisasi.

Kata kunci: alih fungsi lahan, lahan pertanian, jalan tol

PENDAHULUAN meratanya implementasi peraturan untuk


melindungi lahan pertanian
Alih fungsi lahan pertanian kepenggunaan
atau pemanfaatan non pertanian seperti Pelaksanaan pembangunan jalan tol
pembangunan sektor perumahan, industri, membutuhkan dukungan dari aspek ekonomi,
jasa, infrastruktur dan kegiatan ekonomi infrastruktur, dan juga dukungan dari aspek
lainnya telah memicu terjadinya alih fungsi masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam
lahan pertanian secara besarbesaran dan tidak pembangunan jalan tol menjadi sangat penting
terkendali. Penyebab dari penyusutan lahan untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan
tersebut beragam, seperti pembangunan masyarakat merupakan objek atau sasaran
infrastruktur, perluasan lahan pemukiman, yang terkena imbas pembangunan dan juga
pembangunan industri, pembangunan sekaligus berperan sebagai subjek yang
pariwisata modern, serta belum efektif dan melaksanakan pembangunan. Identifikasi
terhadap permasalahan akibat pembangunan
perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh penggunaan lahan dipengaruhi oleh
mana pembangunan dapat memberikan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
kesejateraan kepada masyarakat khususnya pertumbuhan penduduk yang sangat pesat
masyarakat sekitar wilayah pembangunan. mempengaruhi kebutuhan hidup manusia,
Pendapat atau aspirasi masyarakat menjadi berlangsungnya kebutuhan hidup yang
suatu hal yang harus dipertimbangkan. Hal meningkat tidak di dasari oleh pertambahan
tersebut bertujuan untuk menyinkronkan lahan maka akan menyebabkan perubahan
antara pembangunan dengan kepentingan penggunaan lahan untuk kebutuhan hidup
masyarakat umum agar terciptanya manusia baik secara ekonomi atau sosial dan
pembangunan yang bersifat partisipatif. budaya.
Jalan tol lubuk pakam yang menghubungkan Alih Fungsi Lahan
Medan, Tanjung Morawa, Bandara Kuala
Namu dan Tebing Tinggi dibangun di lahan Lestari (2009) mendefinisikan alih fungsi
perkebunan dan persawahan milik masyarakat lahan atau konversi lahan sebagai perubahan
lubuk pakam. Sehingga menyebabkan alih fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan
fungsi lahan yang turut berdampak terhadap dari fungsi sebelumnya (seperti yang
kehidupan masyarakat sekitar jalan tol. direncanakan) menjadi fungsi lain yang
kemudian dapat menimbulkan dampak negatif
TINJAUAN PUSTAKA terhadap lingkungan dan potensi lahan
tersebut. Alih fungsi lahan juga diartikan
2.1 Kajian Teori sebagai perubahan bentuk penggunaan lain
yang disebabkan oleh berbagai faktor yang
Pengertian lahan
secara garis besar meliputi keperluan untuk
Lahan adalah permukaan bumi yang berupa memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin
tanah, batuan, mineral dan kandungan cairan bertambah jumlahnya dan meningkatnya
yang terkandung di dalamnya yang memiliki tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
fungsi tersendiri yang dapat dimanfaatkan
Bertambahnya jumlah penduduk yang tidak
manusia. Kesesuaian lahan dalam permukaan
sejalan dengan ketersediaan lahan mendorong
bumi berfungsi beraneka ragam seluruh
terjadinya alih fungsi lahan agar lebih
penjuru bumi, sebagai sumber daya alami,
menguntungkan baik secara ekonomi
dengan adanya campur tangan manusia
maupunnon-ekonomi. Aktivitas pertanian
mempengaruhi dinamika tersebut secara luas
selalu terancam karena dinilai kurang
dan waktu tertentu, baik secara menetap
menguntungkan(Salikin, 2003).
maupun secara berpindah – pindah.
Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari Pada beberapa kasus, alih fungsi lahan yang
setiap bentuk campur tangan kegiatan disengaja dapat menyebabkan lahan di
(intervensi) manusia terhadap lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif.
permukaan bumi yang bersifat dinamis dan Sitorus dan Wiradi (1999) berpandangan
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup bahwa konversi lahan pertanian menjadi
baik material maupun spiritual (Arsyad, 1989). bagian dari kritis paradigma pertanahan yang
terjadi di Indonesia. Proses konversi lahan
Berdasarkan Ritohardoyo (2009) Penggunaan
sering diwarnai oleh sengketa pertanahan
lahan memiliki banyak definisi dan pengertian
antara petani kecil dan investor besar.
namun semuanya mengacu pada makna yang
Paradigma pertanahan yang berlaku di
sama, yakni berkaitan dengan kegiatan
Indonesia saat ini adalah paradigma tanah
manusia di permukaan bumi untuk memenuhi
untuk negara dan swasta, sehingga rakyat dan
kebutuhan hidupnya. Kajian penggunaan lahan
petani penggarap memiliki akses yang sangat
secara rinci mencakup enam aspek, yakni
kecil terhadap tanah. Konversi lahan memiliki
subjek, objek, bentuk, orientasi, metode, dan
pola yang beragam, yaitu: pertama, alih fungsi
hasil penggunaan lahan. Perubahan
lahan secara langsung oleh pemilik yang yang akan datang, sehingga dapat terciptanya
dampaknya dapat terlihat dalam waktu yang perkembangan suatu wilayah, penggunaan
lama; dan kedua, alih fungsi lahan yang lahan dirancang harus sesuai dengan
diawali dengan penguasaan yang dampaknya kemampuan lahan yang bersangkuatan dan
terhadap eksistensi lahan sawah berlangsung kualitas kesesuaian lahan. Penggunaan lahan
cepat dan nyata (Sumaryanto dan Sudaryanto, dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : Pertanian
2005). seperti sawah, tegalan, perkebunan, hutan, dan
cagar alam lainnya, dan Non pertanian seperti
Alih fungsi lahan dalam arti perubahan perumahan di desa ataupun di kota, industri,
penggunaan lahan merupakan perubahan tata tempat rekreasi, dsb.
ruang pembangunan, pembangunan tata ruang
tanpa memperhatikan kondisi lahan dan Menurut FAO dalam Lutfhi (2007),
kondisi geografis dalam segala aspek dan daya lahan memiliki banyak fungsi sebagai berikut :
dukung dalam jangka waktu dapat
menyebabkan dampak negatif terhadap lahan  Fungsi Produksi Sebagai basis
dan lingkungan yang bersangkutan. berbagai sistem penunjang kehidupan
melalui produksi biomassa yang
Perubahan penggunaan lahan memiliki pola menyediakan makanan, pakan ternak,
tertentu, akan tetapi perkembangan lahan serat, bahan bakar kayu dan bahan –
dilihat dari kualitas lahan tersebut. Perubahan bahan biotik lainnya bagi manusia,
penggunaan lahan untuk perkembangan suatu baik secara langsung maupun binatang
wilayah dalam menyangkut aspek politik, termasuk budidaya kolam dan tambak
sosial, budaya, teknologi, ekonomi dan fisik ikan
yang menyangkut langsung penggunaan lahan  Fungsi Lingkungan Biotik adalah
perkotaan maupun lahan pedesaan. Motif lahan merupakan baris bagi keragaman
ekonomi adalah pembentukan struktur daratan menyediakan habitat biologi
penggunaan lahan untuk kebutuhan manusia dan plasma nutfah bagi tumbuhan,
sebagai pusat bisnis dan strategis untuk hewan dan jasadmikro di atas dan di
kegiatan ekonomi manusia. Motif fisik berupa bawah permukaan tanah
bangunan – bangunan sebuah kota berbentuk  Fungsi Pengatur Iklim adalah lahan
industri, perumahan, pertanian dan jasa. dan penggunaannya merupakan
Lahan merupakan bentuk permukaan bumi sumber dan rosot gas rumah kaca dan
yang terdiri dari atas iklim, topografi, menentukan neraca energi global
hidrologi, dan vegetasi, dimana yang memiliki berupa pantulan, serapan, dan
kemampuan dan kesesuaian lahan dalam transformasi dan energi radiasi
jangkau waktu tertentu. Penggunaan lahan matahari dan daur ulang hidrologi
dapat berubah beberapa tahun kemudian global
karena faktor perkembangan suatu wilayah  Fungsi Hidrologi adalah lahan
dari aspek ekonomi maupun sosial budaya, mengatur simpanan dan aliran daya air
misalnya seperti perubahan penggunaan lahan tanah dan air permukaan serta
pertanian menjadi non pertanian. mempengaruhi kualitasnya.
Perubahan penggunaan lahan merupakan hasil  Fungsi Penyimpanan, adalah lahan
campur tangan manusia terhadap lahan di merupakan gudang (sumber) berbagai
permukaan bumi karena pertumbuhan lahan mentah dan mineral untuk
penduduk yang merupakan salah satu faktor dimanfaatkan oleh manusia.
perubahan penggunaan lahan untuk memenuhi  Fungsi Pengendalian Sampah dan
kebutuhan hidup manusia maupun digunakan Polusi Lahan berfungsi sebagai
untuk wadah tempat tinggal maupun untuk penerima, penyaring, penyangga, dan
kegiatan industri. Penggunaan lahan harus pengubah senyawa – senyawa
direncanakan dengan matang untuk di masa berbahaya.
 Fungsi Ruang Kehidupan adalah lahan Klasifikasi Kesesuai Lahan
menyediakan sarana fisik untuk tempat
tinggal manusia, industri dan aktivitas Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan
sosial seperti olahraga dan rekreasi. suatu bidang lahan untuk suatu penggunaan
 Fungsi Peninggalan dan Penyimpanan tertentu. Struktur klasifikasi kesesuaian lahan
adalah lahan merupakan media untuk menurut kerangka kerja FAO 1976 dalam
menyimpan dan melindungi benda – Rayes (2007) adalah terdiri dari 4 kategori
benda bersejarah dan sebagai sumber sebagai berikut :
informasi tentang kondisi iklim dan a) Ordo (Order) : menunjukkan keadaan
penggunaan lahan masa lalu kesesuaian secara umum)
 Fungsi Penghubung spasial adalah b) Klas (Class) : menunjukkan tingkat
lahan menyediakan ruang untuk kesesuaian dalam ordo.
transportasi manusia, masukan dan c) Sub-Klas : menunjukkan keadaan
produksi serta untuk pemindahan tingkatan dalam kelas yang didasarkan
tumbuhan dan binatang antara daerah pada jenis pembatas atau macam
terpencil dan suatu ekosistem alami. perbaikan yang diperlukan dalam
kelas.
Lahan adalah bentuk permukaan bumi yang
d) Satuan (Unit) : menunjukkan
berisi makhluk hidup, seperti manusia,
tingkatan dalam sub-kelas didasarkan
vegetasi, binatang, dan juga terdiri dari iklim,
pada perbedaan-perbedaan kecil yang
topografi, tanah dan relief yang dapat
berpengaruh dalam pengelolaannya.
dimanfaatkan manusia sebagai kebutuhan
hidup dari penggunaan lahan yang sesuai Kelas kesesuaian lahan merupakan pembagian
dengan potensi lahan, seperti halnya para ahli lebih lanjut dari Ordo dan menggambarkan
mengungkapkan. Lahan diartikan sebagai tingkat kesesuaian dari suatu Ordo. Tingkat
lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, dalam kelas ditunjukkan oleh angka (nomor
tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di urut) yang ditulis dibelakang simbol Ordo.
atasnya sepanjang pengaruhnya terhadap Nomor urut tersebut menunjukkan tingkatan
penggunaan lahan, termasuk di dalamnya hasil kelas yang makin menurun dalam suatu ordo.
kegiatan manusia di masa lalu dan sekarang Jumlah kelas yang dianjurkan adalah sebanyak
seperti hasil reklame laut, pembersihan 3 (tiga) kelas dalam Ordo S, yaitu: S1, S2, S3
vegetasi dan juga hasil yang merugikan seperti dan 2 (dua) kelas dalam Ordo N, yaitu: N1 dan
yang teralinasi. (FAO dalam arsyad 1989). N2.
Perubahan Penggunaa Lahan berhubungan Penjelasan secara kualitatif dari definisi dalam
dengan penggunaan lahannya, daerah pusat pembagian kelas disajikan dalam uraian
pemukiman ataupun di pemukiman perdesaan berikut:
merupakan wilayah yang gampang mengalami
perubahan penggunaan lahan yang pertanian  Kelas S1 : Kelas S1 atau Sangat Sesuai
menjadi non pertanian karena adanya (Highly Suitable) merupakan lahan
perkembangan wilayah dan pertumbuhan yang tidak mempunyai pembatas yang
penduduk. berat untuk penggunaan secara lestari
atau hanya mempunyai pembatas tidak
Kesesuaian lahan untuk berbagai fungsi berarti dan tidak berpengaruh nyata
tersebut sangat beragam seluruh penjuru bumi. terhadap produksi serta tidak
Satuan lanskap, sebagai satuan sumber daya menyebabkan kenaikan masukan yang
alami, memiliki dinanisme masing-masing. diberikan pada umumnya.
Akan tetapi campur tangan manusia dapat  Kelas S2 : Kelas S2 atau Cukup Sesuai
mempengaruhi dinamika tersebut secara amat (Moderately Suitable) merupakan
luas dalam ruang dan waktu (Lutfi, 2007) lahan yang mempunyai pembatas agak
berat untuk mempertahankan tingkat alih fungsi lahan adalah harga jual yang tinggi.
pengelolaan yang harus dilakukan. Alih fungsi lahan tidak mempengaruhi kondisi
Pembatas akan mengurangi ekonomi masyarakat, karena hanya terdapat
produktivitas dan keuntungan, serta proses alih kekuasaan harta yang diwariskan
meningkatkan masukan yang kepada keluarga pemilik lahan. Naiknya
diperlukan. pendapatan masyarakat setelah menjual lahan
 Kelas S3: Kelas S3 atau Sesuai berbanding lurus dengan bertambahnya
Marginal (Margin al Suitable) pengeluaran kebutuhan rumah tangga.
merupakan lahan yang mempunyai Perubahan kondisi sosial berupa tingkat
pembatas yang sangat berat untuk kerawanan kecelakaan lalu lintas bertambah
mempertahankan tingkat pengelolaan besar setelah terjadi alih fungsi lahan.
yang harus dilakukan. Pembatas akan
mengurangi produktivitas dan Menurut Isra Fajriani. Hasil penelitian ini
keuntungan. menunjukkan faktor faktor yang
 Kelas N1: Kelas N1 atau Tidak Sesuai mempengaruhi alih fungsi lahan adalah
Saat Ini (Currently Not Suitable) kepadatan petani pemilik, kepadatan petani
merupakan lahan yang mempunyai non- pemilik, dan luas lahan perwilayah.
pembatas yang lebih berat, tapi masih Secara umum konversi lahan berpeluang untuk
mungkin untuk diatasi, hanya tidak menurunkan kesejahteraan petani yang
dapat diperbaiki dengan tingkat dianalisis melalui metode logistik.
pengetahuan sekarang ini dengan biaya Menurut Soliha (2012). Hasil penelitian ini
yang rasional. Faktor-faktor menunjukkan penurunan luas lahan yang
pembatasnya begitu berat sehingga berpengaruh positif terhadap jumlah
menghalangi keberhasilan penggunaan penduduk, panjang jalan kabupaten/
lahan yang lestari dalam jangka kecamatan dan sarana pendididikan dan faktor
panjang yang berpengaruh negatif terhadap penurunan
 Kelas N2 : Kelas N2 atau Tidak Sesuai luas lahan adalah produktivitas lahan
Selamanya (Permanently Not Suitable) pertanian.
merupakan lahan yang mempunyai
pembatas yang sangat berat, sehingga METODE PENELITIAN
tidak mungkin digunakan bagi suatu
penggunaan yang lestari. Berdasarkan 3.1 Jenis Penelitian
kerangka kerja evaluasi lahan FAO Penelitian ini merupakan sebuah penelitian
(1976) dikenal empat macam yang bersifat deskriptif dengan pendekatan
kalsifikasi kesesuaian lahan yaitu : kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan
a) Kesesuaian lahan yang bersifat cara observasi secara langsung kelapangan
kualitatif. dengan membandingkan kondisi yang
b) Kesesuaian lahan yang bersifat sebenarnya. Pada Penelitian ini dapat dilihat
kuantitatif. bahwa terjadi alih fungsi lahan yang semula
c) Kesesuaian lahan aktual. merupakan lahan pertanian kemudian dialih
d) Kesesuaian lahan potensial. fungsikan menjadi kawasan pembangunan
2.2 Penelitian Relevan jalan tol untuk memudahkan akses antar
wilayah di kecamatan lubuk pakam dengan
Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., M.T. Hasil kecamatan sekitarnya. Pada penelitian ini kami
penelitian menunjukkan pembeli lahan mengumpulkan sampel atau sumber data yang
sebagian besar adalah investor dari luar dapat mendukung hasil dari observasi
daerah. Luas lahan yang beralih fungsi sebesar lapangan. Hasil dan penelitian ini hanya
184.681m2 berupa lahan sawah dengan luas mendeskripsipkan terhadap subjek penelitian
rata –rata 2300 m2. Faktor utama penyebab melalui kata-kata yang tertulis maupun yang
terucap secara langsung sehingga dapat Dokumentasi adalah salah satu cara
memberi gambaran yang jelas mengenai atau metode pengumpulan data
“Dampak Pembangunan Jalan Tol Terhadap kualitatif dengan melihat atau
Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kecamatan menganalisis langsung dokumen-
Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang dokumen yang dibuat oleh subjek
Sumatera Utara ”. sendiri atau orang lain tentang subjek
penelitian. Sejumlah fakta dan data
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian yang tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi. Sebagian data
Lokasi pada penelitian ini berada di
yang tersedia melalui foto- video atau
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
pun catatan-catatan lainnya. Dimana
Serdang Sumatera Utara yang bertepatan
sifat utama data ini tidak terbatas pada
didaerah jalan tol dan kawasan pertanian
ruang dan waktu sehingga memberi
disekitarnya. Penelitian ini dilakukan pada hari
peluang kepada peneliti untuk
kamis 11 Maret 2021 dan 30 April 2021
mengetahui hal-hal yang terjadi di
3.3 Alat yang digunakan lapangan secara langsung.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN


Handphone sebagai alat bantu dokumentasi
4.1 Dampak pembanguna tol terhadap alih
dilapangan. Dalam kegiatan dokumentasi,
fungsi lahan pertanian
kami mengambil beberapa video dilapangan
yang nantinya akan berguna untuk pemenuhan Pembangunan jalan tol merupakan salah satu
tugas lanjutan. solusi dari pendistribusian baik barang dan
manusia dengan cara mudah dan efektif dari
3.4 Teknik Pengambilan Data
sisi waktu dan jarak. Pembangunan jalan tol
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan merupakan salah satu solusi yang ditawarkan
dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan oleh pemerintah sekarang ini untuk
data melalui penelitian secara langsung ke mempercepat pertumbuhan di suatu daerah
lapangan dengan cara : dan melakukan perataan pembangunan di
setiap daerah. Pembangunan jalan tol akan
 Observasi memberikan kontribusi yang negatif ketika
Metode observasi adalah pengumpulan pembangunan itu dilakukan dengan cara tidak
data yang dilakukan dengan sengaja, mementingkan beberapa unsur, baik itu dari
sitematis mengenai fenomena sosial unsur masyarakat maupun lingkungan, terlebih
dan gejala-gejala fisis yang terjadi di dibidang pertanian. Pembangunan
objek penelitian, untuk kemudian infrastruktur jalan bebas hambatan atau jalan
dilakukan pencatatan. Dalam kaitanya tol dalam sebuah daerah bisa dijadikan tolak
dengan penelitian ini, dimana penulis ukur untuk mengetahui sejauh mana tingkat
langsung terjun kelapangan yang perekonomian pada daerah tersebut baik
partisipasi (observer partisipasi) untuk secara micro atau makro.
menemukan dan mendapatkan data
yang relevan dan cocok dengan fokus Pengalih fungsian lahan sebagian besar terjadi
penelitian yaitu mengenai “Dampak dikarenakan indonesia memiliki potensi yang
Pembangunan Jalan Tol Lubuk baik berbasis pertanian, dengan kekayaan
Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian sumber daya alam yang melimpah.
di Kecamatan Lubuk Pakam Mendorong pihak pihak tertentu yang salah
Kabupaten Deli Serdang Sumatera satunya adalah pihak pemerintah untuk
Utara ”. mengubah lahan pertanian menjadi sarana
 Dokumentasi aksesibilitas yang terjadi hubungan antar
daerah. Faktor yang berperan penting yang
menyebabkan proses konversi lahan pertanian menjadi non pertian diantaranya sebagai
ke non pertanian ( pembangunan kawasan berikut:
jalan tol) menurut Nasoetion ( 2020) adalah
fluktuasi harga pertanian, struktur biaya 1. Faktor eksternal merupakan faktor
produksi pertania, teknologi, aksesibilitas, yang disebabkan oleh adanya dinamika
resiko dan ketidak pastian dalam pertanian. pertumbuhan daerah perkotaan,
demografi maupun ekonomi.
Dalam penelitian dapat dikaji bahwa 2. Faktor internal di mana faktor ini jauh
sebenarnya lahan pertanian dapat memberikan lebih melihat sisi yang disebabkan oleh
bayak manfaaat dan kegunaaan kegunaan bagi kondisi sosial - ekonomi rumah tangga
masyarakat, sosial, ekononomi dan pertanian pengguna lahan.
lingkungan. Hal tersebut tentunya akan 3. Faktor kebijakan merupakan aspek
berjalan baik jika areal pertanian diproduksi regulasi yang dikeluarkan oleh
sesuai dengan kemampuan lahan dengan jenis pemerintah pusat maupun daerah yang
jenis pertanian yang sesuai dengan berkaitan dengan perubahan fungsi
kemampuan lahan tersebut. Namun akibat dari lahan pertanian. Kelemahan pada
konversi lahan dan ketidaksesuain lahan aspek regulasi atau peraturan itu
menjadikan semakin sempitnya lahan sendiri terutama terkait dengan
pertanian akan mempengaruhi fungsi dari masalah kekuatan hukum, sanksi
lahan tersebut. Jika konversi lahan pertanian pelanggaran dan akurasi objek lahan
tidak dapat terkendali maka pihak pemerintah yang dilarang konservasi.
mengambil kebijakan kearah pembangunan
kawasan berkelanjutan melalui program Dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi
pembangunan jalan tol dikawasan Lubuk kawasan jalan tol :
Bakam Kabupaten Deli Serdang.
1. Dengan adanya alih fungsi lahan maka
Kini lahan pertanian setelah dialih fungsikan secara langsung memusnahkan lahan
akan lebih menguntungkan dari pada ditanami pertanian yang mengakibatkan
tanaman pertanian yang tidak dapat semakin menyempitnya lahan
berkembang secara baik. Faktor yang pertanian
memperuhi tanaman tersebut tidak dapat 2. Dengan adanya kebijakan pemerintah,
berkembang dengan baik dilihat dari faktor yang sebagian besar lahan yang di
lingkungan yang mencakup kelompok abiotik gunakan merupakan areal pertanian,
(iklim, tanah) dan kelompok biotik (makluk maka hal tersebut tentunya
hidup) serta faktor tanah yang mencakup menimbulkan sentimen masyarakat
kelembaban tanah, air tanah, suhu tanah, terhadap pemerintah, karena
bahan mineral tanah, komponen anorganik, pemerintah dianggap tidak memikirkan
bahan organik tanah, organisme tanah, dan kehidupan masyarakat petani.
reaksi tanah.
4.2 Solusi Dalam Mempertahanakan Kondisi
Berdasarkan hal tersebut terdapat resiko ( Lahan Pertanian
konsekuensi) yang dimana kebutuhan lahan
Lahan yang semula berfungsi sebagai media
untuk memproduksi disetiap komoditas
bercocok tanam (pertanian), berangsurangsur
pertanian merupakan turunan dari komoditas
berubah menjadi lahan nonpertanian seperti
yang bersangkut, maka pembangunan
perumahan, industri, infrastruktur ( jalan tol)
infrastruktur salah satunya dengan adanya
dan lainnya. Perubahan pemanfaatan lahan
pembangunan kawasan jalan tol membawa
untuk pertanian ke pemanfaatan bagi
kepada peningkatan pendapatan bagi pihak
nonpertanian ini dikenal dengan istilah alih
daerah/ kawasan wilayah yang bersangkutan.
fungsi lahan. Alih fungsi lahan sudah sangat
Faktor penyebab alih fungsi lahan pertanian
banyak terjadi salah satunya di daerah
kecamatan lubuk pakam kabupaten deli 1. Mengembangkan pajak progresif pada
serdang sumatera utara. Dampak alih fungsi lahan nonpertanian untuk mengurangi
ini, adalah semakin berkurangnya lahan permintaan lahan yang berlebihan dan
pertanian. Apalagi, luas lahan tetap, sedangkan tidak efisien; dan
penggunaannya makin hari makin meningkat, 2. Menerapkan prinsip "hemat lahan"
maka semakin berkurangnya luas lahan dalam mengembangkan kegiatan
pertanian. nonpertanian. Pada prinsip “hemat
lahan”, dapat diterapkan pengubahan
Berkurangnya lahan pertanian sudah pasti tata letak suatu bangunan. Cara ini
menimbulkan dampak negatif yang sangat luas berupa membangun bangunan
pada berbagai aspek. Alih fungsi lahan bersifat bertingkat. Cara ini sangat efektif
permanen walaupun alih fungsi lahan telah untuk mengurangi penggunaan lahan.
dihentikan. Namun, dampak alih fungsi lahan
tersebut sering kurang disadari oleh banyak Dengan menggunakan cara ini, lahan yang
pihak, masalah ini dinilai sebagai masalah digunakan untuk bangunan lebih sedikit
kecil dan upaya pengendalian serta karena letaknya yang sejajar secara vertikal
penanganannya terkesan terabaikan. Alih bukan horisontal. Bangunan yang disusun
fungsi lahan pertanian sulit dicegah selama secara vertikal memberikan peluang untuk
kebijakan pembangunan ditujukan untuk pencegahan pengurangan lahan serta
mengejar pertumbuhan ekonomi. Jika tetap memperluas penyerapan air sehingga dapat
terjadi, alih fungsi lahan akan menimbulkan mengurangi potensi banjir. Dengan cara ini,
dampak yang sangat merugikan bagi lahan yang seharusnya digunakan untuk
ketahanan pangan, lingkungan, kesempatan bangunan, bisa dikurangi penggunaannya.
kerja, dan masalah sosial lainnya. Mengendalikan kegiatan alih fungsi lahan
menekan potensi dampak negatif yang
Oleh karena itu, kebijakan pemerintah untuk ditimbulkan. Strategi ini dapat dilaksanakan
mengatasinya sebaiknya lebih diarahkan melalui beberapa upaya yaitu:
dengan meminimalkan dampak negatif yang
ditimbulkan. Implementasi alih fungsi lahan 1. Mencadangkan kawasan pangan yang
masih dapat dilakukan selama tidak merugikan dilindungi dari proses alih fungsi
dan dapat ditekan serta dinetralisasi. Terdapat lahan;
strategi dapat ditempuh dan harus 2. Membatasi luas lahan yang dapat
dilaksanakan secara serentak. Strategi itu dialihfungsikan di setiap daerah
adalah berdasarkan konsep kemandirian
pangan;
1. Memperkecil peluang terjadinya alih 3. Membatasi alih fungsi pada lahan yang
fungsi lahan dengan mengurangi memiliki produktivitas pangan, daya
intensitas faktor yang dapat mendorong serap tenaga kerja, dan fungsi
terjadinya alih fungsi lahan; lingkungan tinggi, serta
2. Mengendalikan kegiatan alih fungsi 4. Membatasi alih fungsi lahan untuk
lahan dalam rangka menekan potensi kegiatan nonpertanian yang memiliki
dampak negatif yang ditimbulkan; dan daya serap tenaga kerja rendah dan
3. Menanggulangi atau menetralisasi berpotensi tinggi menimbulkan
dampak negatif alih fungsi lahan. masalah lingkungan.
4. Memperkecil peluang terjadinya alih 5. Strategi ketiga adalah menanggulangi
fungsi lahan dengan mengurangi atau menetralisasi dampak negatif alih
intensitas faktor yang dapat mendorong fungsi lahan.
terjadinya alih fungsi lahan dapat
diwujudkan dengan beberapa upaya. Pemberian manfaat dengan perluasan lahan
persawahan akan meningkatkan produktivitas
Beberapa upaya itu adalah : pertanian yang ada di kawasan tersebut.
Dengan adanya kegiatan pertanian, Jika tetap terjadi, alih fungsi lahan akan
masyarakat akan meminimalisasi penggunaan menimbulkan dampak yang sangat merugikan
lahan pertanian untuk dijadikan lahan bagi ketahanan pangan, lingkungan,
nonpertanian. Secara tidak langsung, kesempatan kerja, dan masalah sosial
masyarakat telah membantu mencegah lainnya.Oleh karena itu, kebijakan pemerintah
terjadinya alih fungsi lahan. untuk mengatasinya sebaiknya lebih diarahkan
Mengimplementasikan tiga strategi tersebut dengan meminimalkan dampak negatif yang
dapat memberikan beberapa keuntungan. ditimbulkan. Implementasi alih fungsi lahan
Beberapa keuntungan tersebut, yakni : masih dapat dilakukan selama tidak merugikan
dan dapat ditekan serta dinetralisasi. Terdapat
1. Membantu mengoptimalkan lahan strategi dapat ditempuh dan harus
pertanian yang dapat membuka dilaksanakan secara serentak. Strategi itu
lapangan pekerjaan yang akan adalah :
menyerap tenaga kerja sehingga akan
mengurangi tingkat pengangguran 1. Memperkecil peluang terjadinya alih
yang ada; fungsi lahan dengan mengurangi
2. Memberikan peluang untuk intensitas faktor yang dapat mendorong
pencegahan hillangnya lahan sebagai terjadinya alih fungsi lahan;
penyerapan air yang akan mencegah 2. Mengendalikan kegiatan alih fungsi
banjir; lahan dalam rangka menekan potensi
3. Meningkatkan produktivitas pertanian dampak negatif yang ditimbulkan; dan
yang ada. 3. Menanggulangi atau menetralisasi
dampak negatif alih fungsi lahan.
Keuntungan-keuntungan tersebut untuk 4. Memperkecil peluang terjadinya alih
meminimalisasi, mencegah, dan mengurangi fungsi lahan dengan mengurangi
alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan intensitas faktor yang dapat mendorong
nonpertanian. Mencegah alih fungsi lahan terjadinya alih fungsi lahan dapat
mempertahankan generasi masa depan. diwujudkan dengan beberapa upaya.
Kesadaran akan pentingnya lahan
mempertahankan kehidupan hingga sampai SARAN
kapan. Marilah tingkatkan kesadaran
memperhatikan lahan agar generasi ke depan Dalam penulisan isi dari laporan ini, penulis
bertahan sampai kapanpun. menyadari betul bahwasannya penulisan
laporan ini masih belum dikatakan sempurna
KESIMPULAN atau lengkap, untuk itu diharapkan kepada
pembaca agar kiranya sudi untuk memberikan
Alih fungsi lahan atau konversi lahan kritik dan saran yang membangun kepada
sebagai perubahan fungsi sebagian atau penulis agar kedepannya hal-hal tersebut dapat
seluruh kawasan lahan dari fungsi sebelumnya diperbaiki lagi di dalam penulisan karya
(seperti yang direncanakan) menjadi fungsi ilmiah lainnya suatu saat nanti.
lain yang kemudian dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan dan
potensi lahan tersebut. Alih fungsi lahan juga
diartikan sebagai perubahan bentuk DAFTAR PUSTAKA
penggunaan lain yang disebabkan oleh
Diniyati, 2001. Dinamika Kelompok Tani
berbagai faktor yang secara garis besar
Hutan Rakyat: Studi Kasus di Desa Kertayasa,
meliputi keperluan untuk memenuhi
Boja dan Sukorejo.Jurnal Kehutanan.
kebutuhan penduduk yang semakin bertambah
jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., M.T. 2017. Dampak
mutu kehidupan yang lebih baik. Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan
Terbangun Untuk Industri Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Masyarakat Sebagian Purwanti Tari. 2018. Petani, Lahan dan
Wilayah Kecamatan Ceper. Bintang Perdana Pembangunan: Dampak Alih Fungsi Lahan
Mahardika terhadap Kehidupan Ekonomi Petani.
UMBARA. Universitas Padjadjaran
Elisabeth Ante Noortje M. Benu Vicky R.B
Moniaga. 2016. Dampak Ekonomi dan sosial Slamet, M. 2001. Paradigma Penyuluhan
alih fungsi lahan pertanian Hortikurtural Pertanian dalam Era Otonomi
menjadi kawasan wisata bukit Rurukan Daerah.Makalah Pelatihan Penyuluhan
dikecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon. Pertanian di Universitas Andalas.
UNSRAT
https://www.researchgate.net/publication/3020
Mardikanto, L. 2009. Sistem Penyuluhan 66212_Tiga_Strategi_Atasi_Alih_Fungsi
Pertanian. Sebelas Maret University Press:
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai