Penataan Koridor Jalan Urip Sumoharjo Pasar Gede ( Dari Balaikota hingga
persimpangan Jalan Ir.Juanda ) Sebagai Kawasan Perdagangan
Penggal jalan Urip Sumoharjo merupakan simpul perdagangan aktif di Surakarta.
ditunjang dengan lokasinya yang strategis di tengah kota serta komoditi perdagangan.
Pembangunan lingkungan fisik kota merupakan suatu usaha manusia untuk meningkatkan
kualitas lingkungan sehingga dapat meningkatkan kinerja manusia dalam melaksanakan
kegiatannya. Pembangunan fisik kawasan kota tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan
manusia sebagai pelaku utama kegiatan di kota. Beragam warisan budaya dapat tampil dalam
suatu setting warisan uang perkotaan yang terbentuk oleh bermacam potensi local yang
bernilai antara lain abiotik, biotic serta kegiatan social budaya (Andhisakti, 1999) Pola ruang
kota dan komponen fisik pembentuknya dapat mencerminkan adanya pertumbuhan dan
perkembangan temporal lingkungannya.Dalam pembentukan fisik kota terdapat 8 elemen
urban design yang dapat menjadikan kota yang diinginkan. Hal ini juga berlaku untuk
pembentukan
kawasan
perdagangan
dari
penggal
jalan
Urip
sumoharjo
hingga
Atik prihatiningrum
kenyataannya, bangunan pada jalan ini di dominasi bangunan berlantai 3 sekitar 45%,
bangunan berlantai 2 20% dan bangunan berlantai 1 30%,5% bangunan berlantai 4
bangunan yang baru pada kawasan koridor jalan ini mengikuti karakter bangunan
ruko lainnya sehingga pasar gede tetap menjadi node dominan pada kawasan ini.
Atik prihatiningrum
alternative regulasi parkir karena sering terjadi kesemrawutan jalan akibat parkir
dibahu jalan menghalangi sirkulasi .Menurut Teori Roger Trancik pada teori Figure
ground, pasar gede sebagai nodes. penanda merupakan ciri atau tanda visual yang
dapat menarikm perhatian dalam suatu koridor, penanda juga merupakan penunjuk
kunci identitas suatu kawasan. Terdapat beberapa titik penanda pada simpul kawasan
pasar gede diantaranya bangunan pasar gede, bangunan ruko ruko di pasar gede dan
tugu jam yang berada di pasar gede. Melalui wujud bangunan yang mudah ditangkap
oleh pandangan mata, serta bentuk dan gaya arsitektur colonial yang menonjol
disbanding dengan bentuk bangunan disekitarnya, bangunan pasar gede dijadikan
penanda kawasan. Keberadaan bangunan pasar gede sebagai kawasan diperkuat
dengan fungsinya sebagai nodes kawasan serta sebagai vista atau pemandangan akhir
dari serial visison yang dapat dilihat pada akhir koridor jalan sudirman atau awal dari
jalan urip sumoharjo..
4. Ruang terbuka
Sebuah jalan semakin sempit dan tertutup jalan maka akan terangsang gerak maju.
Sebuah jalan dapat diperlebar tidak hanya untuk menampung lebih banyak lalu lintas,
tetapi untuk menciptakan tempat tempat pemberhentian,
Atik prihatiningrum
tempat pertemuan semua unsur masyarakat, yang banyak mengundang segala macam
aktifitas. Problem utama yang dihadapi adalah kesibukan yang berlebihan, bangunan
dan lalulintas yang masuk pada area yang terbatas. Problem ruangnya adalah
penyediaan floor space dan ruang untuk kendaraan ( jalan, tempat parkir, pedestrian,
pemberhentian bus, dan sebagainya ) dengan keadaan lebar jalan hanya 12 m dan
lebar jalur lambat 5 m. Pertimbangan dalam penataan koridor jalan ini harus dapat
menampilkan karakter urbannya, sebagai ruang yang terorganisir yang membawa
kepada impresi solo kota budaya kepada lingkungan koridor jalan urip sumoharjo
secara keseluruhan. Fungsi fisik dari ruang terbuka adalah untuk menggabungkan
jalur jalur pendestrian dan mengintegrasikan kawasan dengan pelaku /pedagang pada
koridor jalan urip sumoharjo dengan kegiatan dan budaya setempat. Ruang terbuka
pada kawasan koridor jalan urip sumaharjo sangat penting
untuk mendukung
aktivitas perdagangan yang berpusat pada pasar gede, perlu adanya perencanaan
ruang terbuka yang buka hanya berada di depan masing masing halaman ruko namun
juga didukung ruang terbuka di depan pasar gede sebagai muara dari area pendestrian
di sepanjang koridor jalan urip sumoharjo
5. Area pendestrian
Ruang sirkulasi dapat berbentuk terbuka pada kedua sisinya, tertutup, terbuka salah
satu sisinya (DK. Ching,1996 ). Area pendestrian pada koridor jalan urip sumoharjo
hingga Balaikota berupa jalur lambat dengan lebar jalurnya 5m merupakan area yang
terbuka pada kedua sisinya. Area pendestrian ini belum mendukung kegiatan
pedagang kaki lima yang dapat menghidupkan vitality selama 24 jam pada kawasan
ini karena muka bangunan dengan jalan berjarak dekat. Belum adanya plaza sebagai
people to attract people seperti teori Whyte (1980) serta pendestrian yang tidak
dilengkapi dengan sarana seperti lajur pendesrtian yang benar benar hanya untuk
pejalan kaki, elemen pedestrian seperti bangku taman untuk duduk beristirahat.
Pentingnya pedestrian dalam penataan kawasan terpadu
karena kawasan
Atik prihatiningrum
ruko yang tidak memiliki halaman masing masing dapat menggunakan area
pendestrian untuk berinteraksi social.
6. Tanda tanda (signage)
Signage pada penggal koridor jalan urip sumoharjo belum merefleksikan special
karakter untuk kawasan pasar gede. Billboard, spanduk, dan perpapannamaan yang
ada digunakan untuk iklan produk perdagangan yang tidak teratur sehingga
menimbulkan ketidakteraturan pada pemandangan bangunan dan tidak kontekstual
dengan lingkungan.
7. Aktivitas pendukung
Aktivitas pendukung berupa adanya departemen store atau kawasan perbelanjaan
yang dapat mendukung pendestrian dan ruang terbuka pada kawasan koridor jalan
urip sumoharjo ini berupa toko toko makanan, restaurant, perkantoran dan lain lain
yang belum terpola dengan baik. Hal ini dikarena belum adanya jalur pendestrian
yang mumpuni. Vegetasi yang terdapat di kanan kiri jalan dan menaungi jalur lambat
juga tidak terpelihara dengan baik. Aktivitas shopping yang berjajar di sepanjang
penggal jalan urip sumoharjo dapat mendukung area pendestrian dan ruang terbuka .
8. preservasi
Pasar gede sebagai bangunan preservasi yang telah dibangun sejak tahun 1930 dan
dipreservasipada tahun 1981 dan 2001.preservasi adalah melestarikan suatu bangunan
tunggal dengan cara merawat atau membangun ulang agar kedepannya bangunan
tersebut dapat menjadi potensi pada suatu wilayah/ kawasan. preservasi termasuk
kedalam konsep konservasi. Pasar gede yang dijadikan sebagai bangunan Preservasi
memberikan Pontensi yang baik untuk kegiatan Perdagangan di koridor jalan Urip
sumoharjo.
Daftar pustaka
Atik prihatiningrum
DK Ching, Francis.1996.Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan.Jakarta:Erlangga
Lynch, Kevin.1960. The image of The City.USSA: the M.I.T. Press
Sirvani, Hamid.1985.The Urban Design Process. New York:Van Nostrand Reinhold
Company
Trancik, Roger.1986. Finding Lost Space New York: Van Nostrand Reinhold Company