Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS PERTANIAN
Alamat: Kampus Gunung Kelua Jl. Pasir Balengkong PO.BOX 1040 Samarinda 75123
Telp (0541) 749159 Email : faperta@unmul.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA. 2020/2021


MATA KULIAH : AGROHIDROLOGI
SEMESTER : III
PRODI/BIDANG KAJIAN : AGROEKOTEKNOLOGI (NIM GANJIL)
HARI/TAGGAL : JUMAT/ 16 OKTOBER 2020
RUANG : DARING
WAKTU : 10.00-11.40 WITA
DOSEN : NUR HARTANTO, SP.,M.Si.

Hasil ujian scanner dan dikirmkan ke email: Hartanto.maryam@gmail.com


paling lambat jam 11.40 Wita di hari yang sama.
Link absensi
https://forms.gle/8ZRzSjrZ3GJ8qx5p6

1. Jelaskan langkah-langkah menghitung curah hujan rata-rata wilayah menggunakan


metode thiessen polygon.

2. Jelaskan hubungan antara intensitas hujan, durasi atau lama hujan, dan frekuensi
kejadian hujan.

3. Dari data pengukuran infiltrasi di bawah ini:


- Infiltrasi awal (fo) = 15 cm/jam
- Infiltrasi konstan (fc) = 1,5 cm jam
- Laju infiltrasi pada menit ke 30 = 5 cm/jam
Hitunglah :
- nilai konstansa infiltrasi (K) Model Horton !
- Laju infiltrasi pada waktu 40 menit

4. Jelaskan gambar kurva infiltrasi di bawah ini.

Selamat Mengerjakan
NAMA : YOSUA KALIMANTO
NIM : 1903016045
AGT NIM GANJIL
JAWABAN

1. Adapun langkah-langkah menghitung curah hujan rata-rata wilayah


menggunakan metode thiessen polygon adalah dengan melakukan hal berikut
pada suatu wilayah,
a. Wilayah hujan digambar pada peta daerah yang ditinjau.
b. Wilayah - wilayah tersebut dihubungkan dengan garis lurus, sehingga akan
didapatkan bentuk segitiga.
c. Tiap-tiap sisi segitiga dibuat garis berat sehingga saling bertemu dan
membentuk suatu poligon yang mengelilingi tiap wilayah. Tiap wilayah
mewakili luasan yang dibentuk oleh poligon, sedangkan untuk wilayah yang
berada di dekat batas daerah, garis batas daerah membentuk batas tertutup
dari poligon.
d. Luas tiap poligon diukur, kemudian dikalikan dengan kedalaman hujan di
tiap poligon. Hasil jumlah hitungan tersebut dibagi dengan total luas daerah
yang ditinjau.
2. Intensitas hujan sangat berhubungan dengan lama curah hujan turun, intensitas
sangat bberhubungan dalam tinggi atau kedalaman air hujan per satuan waktu
(mm/jam atau mm/menit) pada lamanya curah hujan. Sedangkan Durasi
hujan adalah lama kejadian hujan (menitan, jam-jaman, harian), seperti pada
intensitas hujan, curah hujan yang merupakan lamanya waktu hujan
mempengaruhi perhitungan intensitas dalam mencari lamanya curah hujan.
Begitupun pada Frekuensi kejadian Hujan adalah interval waktu rata-rata
antara kejadian curah hujan yang mempunyai intensitas tertentu
dengan kejadian curah hujan dengan intensitas yang sama atau lebih lebat.
4,. Gambar ini menjelaskan gambaran tentang laju Infiltrasi dalam satuan (mm/hour)
beserta waktunya ( hours), 3 garis tebal melengkung merupakan lapisan tanah yang
akan ditembus oleh air hujan yang masuk ke tanah, yaitu pasir, lempung dan tanah liat.
Pada tanah berpasir infiltrasi pada angka 125 mm/hour mempunyai infiltrasi sampai
pada angka 50 mm/hour pada waktu antara 2,6 – 2,8 hours. Pada tanah lempung laju
infiltrasi pada angka 125 mm/hour, turun ke angka 27 mm/hour pada waktu 3,0 hours,
dan pada tanah liat, laju infiltrasi dari 75 mm/hour, turun ke 10 mm/hour dalam waktu
2,6 – 2.8 hours. Artinya laju infiltrasi pada 3 struktur tanah tersebut memiliki laju
penyerapan air yang berbeda – beda, pasir dan lempung memiliki laju infiltrasi yang
kuat dan liat mempunyai laju infiltrasi yang rendah karena bentuk fisik yang tebal dan
susah di tembus air.

Anda mungkin juga menyukai