Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan dari atmosfer yang berwujud
cair maupun beku ke permukaan bumi) berwujud cairan. Hujan memerlukan keberadaan
lapisan atmosfer tebal agar dapat menemukan suhu di atas titik leleh es di atas permukaan
Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang
lebih padat) uap air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan
biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong
udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air
ke udara. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari butiran besar hingga
butiran kecilnya.
curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hu-atau volume
hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan terkon-sentrasi
(Wesli, 2008). Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari la-manya
curah hujan dan frekuensi kejadiannya.
Menurut data BPS kabupaten Jember, curah hujan di Kabupaten Jember menjelaskan
bahwa jumlah curah hujan padamasing-masing stasiun pengamatan selama 20 tahun cukup
bervariasi. Curah hujan rata-rata di Kabupaten Jember adalah 2.091 mm/th dengan nilai
curah hujan terendah 1.311 mm/th dan tertinggi 3.401 mm/th. Titik curah hujan terendah
terjadi di stasiun penangkar curah hujan Puger sedangkan hujan maksimum terjadi di
stasiun penangkar curah hujan Ledokombo.
Curah hujan dapat diukur dengan alat pengukur curah hujan otomatis atau yang manual.
Oleh karena itu praktikum ini digunakan untuk mengetahui berapa Nilai intensitas curah
hujan di kampus Politeknik Negeri Jember. Pada praktikum ini juga pengukuran
menggunakan metode secara langsung dengan alat manual.

1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran curah hujan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui curah hujan di wilayah kampus Politeknik Negeri
Jember.
BAB II

DASAR TEORI

Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah selama periode
tertentu, curah hujan yang turun di permukaan bumi ini antara daerah satu dengan daerah
yang lainnya tidak selalu sama, ada yang sangat deras, deras, normal, lemah, maupun sangat
lemah. Apalagi pada suatu wilayah yang luas dan bergunung-gunung, maka hujan merata
hampir tidak pernah terjadi, sehingga pengukuran curah hujan wilayah ini dengan
menggunakan satu stasiun pengamatan tidak sesuai, karena tidak dapat mewakili curah hujan
seluruh wilayah tersebut. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap distribusi curah
hujan wilayah adalah letak lintang, ketinggian tempat, posisi dan luas wilayah, topografi,
jarak dari pantai, asal angin, arah angin, dan temperatur laut. Pada umumnya satuan curah
hujan yang digunakan oleh BMKG adalah milimeter (mm). Curah hujan 1 mm artinya dalam
luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm.

Tebal curah hujan ini dapat diukur dengan alat penakar hujan yang disebut Rain Gauge.
Alat penakar curah hujan ini ada yang otomatik dan non-otomatik. Namun pada praktikum ini
kami menggunakan alat pengukur curah hujan non-otomatik.

Prinsip kerja alat penakar curah hujan ini cukup mudah yaitu air hujan yang jatuh
ditampung kedalam alat ukur yang memiliki diameter tertentu dan selanjutnya diukur
ketebalannnya lalu dilanjutkan dengan menghitung rata-rata dari data hasil pengukuran
beberapa titik pengamatan tersebut. Ada beberapa cara untuk menghitung rata-rata curah hujan
wilayah yaitu Rata-rata Aljabar, dan Isohyet. Adapun rumus perhitungannya adalah:
a. Rata-rata Aljabar

P = 1/n (P1 + P2 + ... + Pn)

Keterangan :

P = rata-rata curah hujan wilayah (mm)

P1,2,...,n = curah hujan pada stasiun 1, 2, ..., n (mm)

n = jumlah stasiun pengukuran

b. Rata-rata Isohiet

A1((P1+P2)/2) + A2((P2+P3)/2) + ... + An((Pn-1+Pn)/2)

P = --------------------------------------------------------------------

A1 + A2 + ... + An

Keterangan :

P = rata-rata curah hujan wilayah (mm)

P1, 2, ... , n = curah hujan pada garis isohiet 1, 2, ... , n (mm)

A1, 2, ... , n = luas wilayah pengaruh antara 2 garis kontur (km2)


DAFTAR PUSTAKA

BPS Jember (2015). Kabupaten Jember Dalam Angka2015. Badan Pusat Statistik. Jember
.
Jumin, Hasan Basri. 2002. Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologi. PTRaja Grafindo
Persada, Jakarta

Wesli, Ir., 2008, Drainase Perkotaan, Yogya karta: Graha Ilmu


BAB III

METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN

 Penakar curah hujan (Rain gauge)


 Simulasi hujan (shower)

3.2 PROSEDUR KERJA

 Atur posisi alat penakar curah hujan.


 Hidupkan shower sebagai simulasi hujan.
 Tunggu selama 10 menit.
 Ukur volume air yang tertampung pada alat penakar curah hujan.
 Ulangi hingga 3 kali percobaaan.

.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS DATA

No Volume T (s)
1 17 x 10-3 600
2 8 x 10-3 600
3 16 x 10-3 600
Rata - Rata 13,6 x 10-3 600

Keterangan :
- Diameter 7,81 cm
- Luas ¼ . 3,14 . 7,812 = 47,88 mm2 : 10-6 = 0,00004788 mm3
- Q = 2,267 x 10-5 𝐿⁄𝑠
- L = 47,88 x 10-6 m2
- Luasan Politeknik Negeri Jember = 50 Ha = 500.000 m2

Data Curah Hujan :


𝑄(𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡) 2,267 𝑥 10−5
= = 0,473 𝐿⁄𝑠. 𝑚2
𝐿(𝐿𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛) 47,88 𝑥 10−6

Data Curah Hujan Polije :


𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑗𝑒 = 0,473 𝐿⁄𝑠. 𝑚2 𝑥 500.000 𝑚2 = 236.5 𝐿⁄𝑠

4.1 PEMBAHASAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan pada tanggal 25 February 2019 yang
bertempat di lab workshop didapat data diantaranya 17ml, 8ml, 16ml dengan kisaran
waktunya tiap 10 menit perdata yang didapat. Dari hasil 3 data berikut didapatkan rata – rata
13,666 ml.

Dari hasil data di atas dengan perhitungan rumus yang telah tercantum diatas
dipengaruhi oleh besar kecil curah hujan, jarak dari sumber air, perbedaan suhu tanah dan
perairan, arah angin, tinggi tempat, garis lintang, dan luas daratan. Diketahui bahwa luasan
lahan Politeknik Negeri Jember yakni 50 hektar yang sama dengan 500.000 m2 sehingga data
curah hujan yang didapatkan sebesar 236.5 𝐿⁄𝑠
BAB V

KESIMPULAN

Dalam praktikum mikrohidro tentang pengukuran curah hujan dapat disimpulkan :

1. Mahasiswa mengetahui alat pengukur curah hujan sederhana.

2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara mengukur curah hujan di suatu tempat.

Anda mungkin juga menyukai