Anda di halaman 1dari 21

TUGAS BESAR

MENGHITUNG RERATA CURAH HUJAN DAERAH


KENDAL
Disusun dalam rangka memenuhi tugas besar
Mata Kuliah hidrologi
Dosen pengampu : Sri Rejeki Laku Utami, M.T.
Oleh :
Aghni Fitriyanti (10116002) A. Abdul Riyanto (10116003)
Ahmad Saputro (10116005) Ainul Mubarok (10116007)
A Mustaqhfirin (10116008) Ali Mutadin (10116009)
Ali Usman (10116026) Arief Himawan (10116011)
Arman Ardianto (10116012) Candra Setiawan (10116013)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN REKAYASA
UNIVERSITAS SELAMAT SRI
KENDAL
2017

Tugas Besar Hidrologi|i


PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas besar hidrologi yang telah di berikan oleh Dosen
pengampu mata kuliah hidrologi.

Tugas besar ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas besar ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam bidang
teknik sipil khususnya mahasiswa teknik sipil Universitas Selamat Sri (UNISS) serta
dapat memberikan inspirasi, pengetahuan terhadap pembacanya.

Kendal, 11 november 2017

Penyusun

Tugas Besar Hidrologi|ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PRAKATA......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang..............................................................................1
I.2 Perumusan Masalah.......................................................................2
I.3 Tujuan Masalah.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN
II.1 Metode hujan rerata.....................................................................3
II.2 Perhitungan hujan rerata daerah kendal.......................................7
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan...............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17

Tugas Besar Hidrologi|iii


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hujan yang terjadi dapat merata di seluruh kawasan yang luas atau terjadi
hanya bersifat setempat. Hujan bersifat setempat artinya ketebalan hujan yang diukur
dari suatu pos hujan belum tentu dapat mewakili hujan untuk seluruh kawasan yang
lebih luas, kecuali hanya untuk lokasi di sekitar pos hujan itu. Peluang hujan pada
intensitas tertentu dari suatu lokasi satu ke lokasi yang lain dapat berbeda –
beda.Untuk lokasi pos hujan ditempat A mungkin nilai intensitas hujan tersebut pada
periode ulang 50 tahunan, tetapi untuk lokasi pos hujan ditempat B dengan intensitas
yang sama mungkin hanya periode ulang 10 tahunan saja, meskipun kedua lokasi pos
hujan itu jaraknya tidak jauh .

Menurut Soewarno (2000) dalam bukunya Hidrologi Operasional Jilid Kesatu, curah
hujan yang diukur dari suatu pos hujan dapat mewakili karateristik hujan untuk
daerah yang luas, hal itu bergantung dari beberapa fungsi antara lain :

a. Jarak pos hujan itu sampai titik tengah kawasan yang dihitung curah hujannya,

b. Luas Daerah,

c. Topografi, dan

d. Sifat Hujan

Metode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rata-rata wilayah daerah
aliran sungai (DAS) ada tiga metode, yaitu metode rata-rata aritmatik (aljabar),
metode poligon Thiessen dan metode Isohyet (Loebis, 1987).

Untuk daerah Kendal ada banyak stasiun hujan yang terletak di seluruh penjuru
daerah Kendal. Variabilitas hujan umumnya sangat besar baik menurut ruang atau
waktu, sedangkan untuk analisis hidrologi suatu Satuan Wilayah Sungai (SWS) atau

Tugas Besar Hidrologi|1


Daerah Pengaliran Sungai (DPS) diperlukan data hujan menurut ruang dan waktu
Oleh karena itu semakin sedikit jumlah pos dan semakin luas SWS/DPS itu maka
anggapan tersebut akan semakin besar kesalahannya. Beberapa metode pendekatan
yang dianggap dapat digunakan untuk menentukan tebal hujan rata – rata (pada
periode tertentu : setiap jam, harian, bulanan, tahunan) dari suatu DPS antara lain:

a. Rata – rata aritmatik (arithmetic mean method)

b. Poligon Thiessen (Thiessen polygon method)

c. Isohiet (Isohyetal method)

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh permasalahan antara lain:

1. Metode perhitungan hujan rerata ?

2. Menghitung hujan rerata daerah kendal ?

I.3 Tujuan Masalah

Tujuan pembuatan tugas besar ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah hidrologi serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang hidrologi
khususnya untuk perhitungan hujan rerata.

Tugas Besar Hidrologi|2


BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Metode Hujan Rerata

- Metode Rata – rata Aritmatik (arithmetic mean method)

Metode rata – rata aritmatik merupakan meode yang paling sederhana. Tinggi rata-
rata curah hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata hitung (arithmetic mean
method) pengukuran hujan di pos penakar-penakar hujan di dalam areal tersebut .
Menurut Soewarno (2000) metode ini hanya disarankan untuk kondisi DPS dengan
topografi pedataran (flat topography) dengan jumlah pos hujan cukup banyak dan
lokasinya tersebar merata (uniformly distributed) pada lokasi yang terwakili. Apabila
persyaratan itu tidak terpenuhi maka metode ini akan memberikan hasil perhitungan
yang tidak teliti.

Cara ini akan memberikan hasil yang dapat dipercaya jika pos-pos penakarnya
ditempatkan secara merata di areal tersebut, dan hasil penakaran masing-masing pos
penakar tidak menyimpang jauh dari nilai rata-rata seluruh pos di seluruh areal.

- Metode Poligon Thiessen (Thiessen polygon method).

Pada penerapan metode poligon Thiessen ada suatu anggapan bahwa setiap
pos hujan dapat mewakili tebal hujan dari suatu daerah dengan luas tertentu. Curah

Tugas Besar Hidrologi|3


hujan rata – rata dari suatu DPS dihiung dari jumlah hasil perkalian tebal hujan
dengan luas polygonnya dibagi dengan luas seluruh DPS. Penerapan metode ini tidak
mempertimbangkan bentuk topografi DPS, sehingga tidak disarankan digunakan pada
DPS yang berbukit – bukit atau bergunung – gunung karena adanya pengaruh
orografis terjadinya hujan. Disamping itu jika terjadi penambahan atau pengurangan
jumlah pos atau pemindahan jumlah pos hujan akan mengubah luas jaringan poligon.
Salah satu pos hujan tidak terukur datanya karena misalnya rusak atau datanya
meragukan maka jaringan poligon juga akan berubah. Meskipun demikian metode ini
dianggap lebih baik daripada metode aritmayik, karena telah mempertimbangkan luas
daerah yang dianggap mewakili, sebagai bobot dalam perhitungan tebal hujan rata –
rata .

Metode Thiessen berusaha untuk mengimbangi tidak meratanya distribusi alat


ukur dengan menyediakan suatu faktor pembobot (weighting factor) bagi ma sing-
masing stasiun. Stasiun-stasiunya diplot pada suatu peta dan garis-garis yang
menghubungkannya digambar. Garis-garis bagi tegak lurus dari garis-garis
penghubung ini membentuk poligon-poligon di sekitar masing-masing stasiun. Sisi-
sisi setiap poligon merupakan batas luas efektif yang diasumsikan untuk stasiun
tersebut. Luas masing-masing poligon ditentukan dengan planimetri dan dinyatakan
sebagai persentase dari luas total. Curah hujan rata-rata untuk seluruh luas dihitung
dengan mengalikan hujan pada masing-masing stasiun dengan persentase luas yang
diserahkannya dan menjumlahkannya .

Tugas Besar Hidrologi|4


- Metode isohyet

Teknik ini dipandang paling baik, tapi bersifat subyektif dan tergantung pada
keahlian, pengalaman, dan pengetahuan pemakai terhadap sifat curah hujan di daerah
setempat. Hasil penelitian juga menunnjukkan bahwa cara Isohyet lebih teliti, tetapi
cara perhitungannya memerlukan banyak waktu karena garis-garis isohyet yang baru
perlu ditentukan untuk setiap curah hujan. Metode Isohyet terutama berguna untuk
mempelajari pengaruh curah hujan terhadap aliran sungai terutama di daerah dengan
tipe curah hujan orografik .

Tugas Besar Hidrologi|5


Dalam metode isohyet, luas bagian diantara isohyet-isohyet yang berdekatan diukur,
dan harga rata-ratanya dihitung sebagai harga rata-rata timbang dari nilai kontur
seperti berikut ini .

Tugas Besar Hidrologi|6


→ Beberapa dari cara-cara untuk menghitung curah hujan daerah (area rainfall) telah
dikemukakan di atas. Meskipun cara yang terbaik belum diketahui, umumnya untuk
menghitung curah hujan daerah dapat digunakan standart luas daerah sebagai berikut
(Sosrodarsono, Suyono, 2003:51) :

→ Daerah dengan luas 250 ha yang mempunyai variasi topografi yang kecil, dapat
diwakili oleh sebuah alat ukur curah hujan.

→ Untuk daerah antara 250 ha-50.000 ha dengan 2 atau 3 titik pengamatan dapat
digunakan cara rata-rata. Jika dihitung dengan sebuah titik pengamatan, harus dipakai
sebuah pedoman.

→ Untuk daerah antara 120.000-500.000 ha yang mempunyai titik-titik pengamatan


yang tersebar cukup merata dan dimana curah hujannya tidak terlalu dipengaruhi oleh
kondisi topografi, dapat digunakan cara rata-rata aritmatik. Jika titik-titik pengamatan
itu tidak tersebar merata maka digunakan cara Thiessen.

→ Untuk daerah yang lebih besar dari 500.000 ha dapat digunakan cara Isohyet.

II.2 Perhitungan Hujan Rerata Daerah Kendal

- Metode Rata – rata Aritmatik (arithmetic mean method)

Banyaknya Curah Hujan di Lima Tempat Pencatatan


Kabupaten Kendal
Tahun 2011 - 2013 (mm)

Kendal Weleri
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)

Januari 133 488 621 377 535 568


Pebruari 75 152 254 272 419 357

Tugas Besar Hidrologi|7


Maret 47 150 100 204 252 106
April 34 182 138 227 253 109
Mei 79 77 85 110 54 163
Juni 6 72 247 20 104 246
Juli 46 0 71 61 8 127
Agustus 0 0 14 0 0 30
September 8 8 0 41 2 19
Oktober 100 67 95 171 177 28
Nopember 185 232 181 268 205 138
Desember 166 315 301 328 272 294
Jumlah 879 1,743 2,107 2,079 2,281 2,185

Kaliwungu Boja
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Januari 349 401 487 417 547 526


Pebruari 149 193 172 319 418 428
Maret 71 178 50 560 282 633
April 181 104 142 293 157 663
Mei 170 65 84 317 141 208
Juni 35 71 247 54 120 465
Juli 33 0 121 26 3 160
Agustus 0 0 55 0 0 65
September 57 18 0 12 5 53
Oktober 49 89 88 44 93 214
Nopember 235 129 105 219 592 312
Desember 104 201 230 435 689 377
Jumlah 1,433 1,449 1,781 2,696 3,047 4,104

Sukorejo
Bulan 2011 2012 2013
(1) (15) (16) (17)

Januari 397 786 454

Pebruari 220 469 486

Maret 430 465 512

Tugas Besar Hidrologi|8


April 521 255 358

Mei 262 226 252

Juni 11 91 202

Juli 84 0 328

Agustus 0 0 0

September 34 0 40

Oktober 288 179 110

Nopember 420 284 202


Desember 370 515 406

Jumlah 3,037 3,270 3,350

Data Curah Hujan Baru Dengan Metode Rata-Rata Hitungan (Arithmatic mean methode)

Stasiun Hujan Rerata


Tahun Jumlah
Kendal Weleri Kaliwungu Boja Sukorejo Hujan
2011 879 2079 1433 2696 3037 10124 2024,8
2012 1743 2281 1449 3047 3270 11790 2358
2013 2107 2185 1781 4104 3350 13527 2705,4

Tinggi Hujan Daerah Maksimum Tahunan Dengan Metode Rata-Rata Hitungan (Arithmatic
mean methode)

Tinggi Hujan
Tahun
(mm)

2011 2024,8

2012 2358

2013 2705,4

Tugas Besar Hidrologi|9


- Metode Poligon Thiessen (Thiessen polygon methode)

Banyaknya Curah Hujan di Lima Tempat Pencatatan


Kabupaten Kendal
Tahun 2011 - 2013 (mm)

Kendal Weleri
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)

Januari 133 488 621 377 535 568


Pebruari 75 152 254 272 419 357
Maret 47 150 100 204 252 106
April 34 182 138 227 253 109
Mei 79 77 85 110 54 163
Juni 6 72 247 20 104 246
Juli 46 0 71 61 8 127
Agustus 0 0 14 0 0 30
September 8 8 0 41 2 19
Oktober 100 67 95 171 177 28
Nopember 185 232 181 268 205 138
Desember 166 315 301 328 272 294
Jumlah 879 1,743 2,107 2,079 2,281 2,185

Kaliwungu Boja
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Januari 349 401 487 417 547 526


Pebruari 149 193 172 319 418 428
Maret 71 178 50 560 282 633
April 181 104 142 293 157 663
Mei 170 65 84 317 141 208
Juni 35 71 247 54 120 465
Juli 33 0 121 26 3 160
Agustus 0 0 55 0 0 65

Tugas Besar Hidrologi|10


September 57 18 0 12 5 53
Oktober 49 89 88 44 93 214
Nopember 235 129 105 219 592 312
Desember 104 201 230 435 689 377
Jumlah 1,433 1,449 1,781 2,696 3,047 4,104

Sukorejo
Bulan
2011 2012 2013
(1) (15) (16) (17)

Januari 397 786 454

Pebruari 220 469 486

Maret 430 465 512

April 521 255 358

Mei 262 226 252

Juni 11 91 202

Juli 84 0 328

Agustus 0 0 0

September 34 0 40

Oktober 288 179 110

Nopember 420 284 202

Desember 370 515 406

Jumlah 3,037 3,270 3,350

Data Curah Hujan Baru Dan Koefisien Thiessen

Curah hujan/Tahun
Stasiun Hujan Luas Kr
2011 2012 2013
Kendal 27,49 0,111929967 879 1743 2107
Weleri 30,28 0,123289902 2079 2281 2185
Kaliwungu 47,73 0,194340391 1433 1449 1781
Boja 64,09 0,260952769 2696 3047 4104

Tugas Besar Hidrologi|11


Sukorejo 76,01 0,309486971 3037 3270 3350
Jumlah 245,6 1 10124 11790 13527

Data Curah Hujan Harian Daerah Maksimum Dengan Metode Poligon Thiessen (Thiessen
polygon methode)

Stasiun Hujan
No Tahun Max
Kendal Weleri Kaliwungu Boja Sukorejo
1 2011 98,38644137 256,3197068 278,48978 703,5286645 939,9119 2276,636523
2 2012 195,0939332 281,2242671 281,599226 795,1230863 1012,022 2565,062907
3 2013 235,8364414 269,3884365 346,120236 1070,950163 1036,781 2959,076629

Tinggi Hujan Daerah Maksimum Tahunan Dengan Metode Poligon Thiessen (Thiessen
polygon methode)

Tahun Thiessen

2011 2276,64

2012 2565,06
2013 2959,08

Perbandingan Metode Rata-Rata Hitungan (Arithmatic mean methode) Dengan Metode


Poligon Thiessen (Thiessen polygon methode)

Tinggi Hujan (mm)


Tahun
Aritmatik Thiessen

2011 2024,8 2276,64

2012 2358 2565,06

2013 2705,4 2959,08

- Metode Poligon Thiessen (Thiessen polygon methode)

Tugas Besar Hidrologi|12


Banyaknya Curah Hujan di Lima Tempat Pencatatan
Kabupaten Kendal
Tahun 2011 - 2013 (mm)

Kendal Weleri
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)

Januari 133 488 621 377 535 568


Pebruari 75 152 254 272 419 357
Maret 47 150 100 204 252 106
April 34 182 138 227 253 109
Mei 79 77 85 110 54 163
Juni 6 72 247 20 104 246
Juli 46 0 71 61 8 127
Agustus 0 0 14 0 0 30
September 8 8 0 41 2 19
Oktober 100 67 95 171 177 28
Nopember 185 232 181 268 205 138
Desember 166 315 301 328 272 294
Jumlah 879 1,743 2,107 2,079 2,281 2,185

Kaliwungu Boja
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Januari 349 401 487 417 547 526


Pebruari 149 193 172 319 418 428
Maret 71 178 50 560 282 633
April 181 104 142 293 157 663
Mei 170 65 84 317 141 208
Juni 35 71 247 54 120 465
Juli 33 0 121 26 3 160
Agustus 0 0 55 0 0 65
September 57 18 0 12 5 53
Oktober 49 89 88 44 93 214
Nopember 235 129 105 219 592 312
Desember 104 201 230 435 689 377
Jumlah 1,433 1,449 1,781 2,696 3,047 4,104

Tugas Besar Hidrologi|13


Sukorejo
Bulan
2011 2012 2013
(1) (15) (16) (17)

Januari 397 786 454


Pebruari 220 469 486
Maret 430 465 512
April 521 255 358
Mei 262 226 252
Juni 11 91 202
Juli 84 0 328
Agustus 0 0 0
September 34 0 40
Oktober 288 179 110
Nopember 420 284 202
Desember 370 515 406
Jumlah 3,037 3,270 3,350

Perhitungan Tinggi Hujan Daerah Maksimum Tahunan Dengan Metode Isohiet (Isohyetal
method)

2011
Curah
ishoet Luas Volume
Hujan
d0 879 27,49 24163,71
d1 2079 30,28 62952,12
d2 1433 47,73 68397,09
d3 2696 64,09 172786,64
d4 3037 76,01 230842,37
Total 245,6 559141,93
Curah Hujan rata rata 2276,636523

2012
Curah
ishoet Luas Volume
Hujan
d0 1743 27,49 47915,07
d1 2281 30,28 69068,68
d2 1449 47,73 69160,77

Tugas Besar Hidrologi|14


d3 3047 64,09 195282,23
d4 3270 76,01 248552,7
Total 245,6 629979,45
Curah Hujan rata rata 2565,062907

2013
Curah
ishoet Luas Volume
Hujan
d0 2107 27,49 57921,43
d1 2185 30,28 66161,8
d2 1781 47,73 85007,13
d3 4104 64,09 263025,36
d4 3350 76,01 254633,5
Total 245,6 726749,22
Curah Hujan rata rata 2959,076629

Dengan Metode Isohiet (Isohyetal method)

Tahun Ishoet

2011 2276,64

2012 2565,06
2013 2959,08

Perbandingan Metode Rata-Rata Hitungan (Arithmatic mean methode) Dengan Metode


Poligon Thiessen (Thiessen polygon methode) dan Dengan Metode Isohiet (Isohyetal
method)

Tinggi Hujan (mm)


Tahun
Aritmatik Thiessen Ishoet

2011 2024,8 2276,64 2276,64

2012 2358 2565,06 2565,06

2013 2705,4 2959,08 2959,08

Tugas Besar Hidrologi|15


BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan


bahwa sesuai dengan isi makalah ini mengupas tentang macam macam pengujian
genteng yang sudah berstandart SNI tentunya.

b. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah pengujian beton yang
lebih spesifik dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu dan dapat di
pertanggung jawabkan. Semoga kedepanya banyak warga negara yang membuat
makalah seperti ini agar dapat memotivasi orang lain untuk kemajuan maupun
pengetahuan tentang uji genteng

Tugas Besar Hidrologi|16


DAFTAR PUSTAKA

Aryadi Y .(2010). “Pengujian Krakteristik Mekanik Genteng UMS”.


http://eprint.ums.ac.id Di akses melalui internet pada 5 november 2017 pukul 18.30
wib.

wikipedia .(2017). “ pengertian genteng ”.


http://wikipedia.co.id/pengertian_genteng. Di akses melalui internet pada 5
november 2017 pukul 18.30 wib.

Darmawan A .(2017). “ Pengujian Genteng Beton ”. respository.unej.ac.id. Di


akses melalui internet pada 5 november 2017 pukul 18.30 wib.

https://seputarkendal.wordpress.com/2016/02/09/kondisi-geografis-
kabupaten-kendal/amp/ akses melalui internet pada desember 2017 pukul 22.00 wib.

Tugas Besar Hidrologi|17


Tugas Besar Hidrologi|18

Anda mungkin juga menyukai