Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas besar hidrologi yang telah di berikan oleh Dosen
pengampu mata kuliah hidrologi.
Tugas besar ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas besar ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam bidang
teknik sipil khususnya mahasiswa teknik sipil Universitas Selamat Sri (UNISS) serta
dapat memberikan inspirasi, pengetahuan terhadap pembacanya.
Penyusun
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PRAKATA......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang..............................................................................1
I.2 Perumusan Masalah.......................................................................2
I.3 Tujuan Masalah.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN
II.1 Metode hujan rerata.....................................................................3
II.2 Perhitungan hujan rerata daerah kendal.......................................7
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan...............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17
Menurut Soewarno (2000) dalam bukunya Hidrologi Operasional Jilid Kesatu, curah
hujan yang diukur dari suatu pos hujan dapat mewakili karateristik hujan untuk
daerah yang luas, hal itu bergantung dari beberapa fungsi antara lain :
a. Jarak pos hujan itu sampai titik tengah kawasan yang dihitung curah hujannya,
b. Luas Daerah,
c. Topografi, dan
d. Sifat Hujan
Metode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rata-rata wilayah daerah
aliran sungai (DAS) ada tiga metode, yaitu metode rata-rata aritmatik (aljabar),
metode poligon Thiessen dan metode Isohyet (Loebis, 1987).
Untuk daerah Kendal ada banyak stasiun hujan yang terletak di seluruh penjuru
daerah Kendal. Variabilitas hujan umumnya sangat besar baik menurut ruang atau
waktu, sedangkan untuk analisis hidrologi suatu Satuan Wilayah Sungai (SWS) atau
Tujuan pembuatan tugas besar ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah hidrologi serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang hidrologi
khususnya untuk perhitungan hujan rerata.
PEMBAHASAN
Metode rata – rata aritmatik merupakan meode yang paling sederhana. Tinggi rata-
rata curah hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata hitung (arithmetic mean
method) pengukuran hujan di pos penakar-penakar hujan di dalam areal tersebut .
Menurut Soewarno (2000) metode ini hanya disarankan untuk kondisi DPS dengan
topografi pedataran (flat topography) dengan jumlah pos hujan cukup banyak dan
lokasinya tersebar merata (uniformly distributed) pada lokasi yang terwakili. Apabila
persyaratan itu tidak terpenuhi maka metode ini akan memberikan hasil perhitungan
yang tidak teliti.
Cara ini akan memberikan hasil yang dapat dipercaya jika pos-pos penakarnya
ditempatkan secara merata di areal tersebut, dan hasil penakaran masing-masing pos
penakar tidak menyimpang jauh dari nilai rata-rata seluruh pos di seluruh areal.
Pada penerapan metode poligon Thiessen ada suatu anggapan bahwa setiap
pos hujan dapat mewakili tebal hujan dari suatu daerah dengan luas tertentu. Curah
Teknik ini dipandang paling baik, tapi bersifat subyektif dan tergantung pada
keahlian, pengalaman, dan pengetahuan pemakai terhadap sifat curah hujan di daerah
setempat. Hasil penelitian juga menunnjukkan bahwa cara Isohyet lebih teliti, tetapi
cara perhitungannya memerlukan banyak waktu karena garis-garis isohyet yang baru
perlu ditentukan untuk setiap curah hujan. Metode Isohyet terutama berguna untuk
mempelajari pengaruh curah hujan terhadap aliran sungai terutama di daerah dengan
tipe curah hujan orografik .
→ Daerah dengan luas 250 ha yang mempunyai variasi topografi yang kecil, dapat
diwakili oleh sebuah alat ukur curah hujan.
→ Untuk daerah antara 250 ha-50.000 ha dengan 2 atau 3 titik pengamatan dapat
digunakan cara rata-rata. Jika dihitung dengan sebuah titik pengamatan, harus dipakai
sebuah pedoman.
→ Untuk daerah yang lebih besar dari 500.000 ha dapat digunakan cara Isohyet.
Kendal Weleri
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)
Kaliwungu Boja
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Sukorejo
Bulan 2011 2012 2013
(1) (15) (16) (17)
Juni 11 91 202
Juli 84 0 328
Agustus 0 0 0
September 34 0 40
Data Curah Hujan Baru Dengan Metode Rata-Rata Hitungan (Arithmatic mean methode)
Tinggi Hujan Daerah Maksimum Tahunan Dengan Metode Rata-Rata Hitungan (Arithmatic
mean methode)
Tinggi Hujan
Tahun
(mm)
2011 2024,8
2012 2358
2013 2705,4
Kendal Weleri
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)
Kaliwungu Boja
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Sukorejo
Bulan
2011 2012 2013
(1) (15) (16) (17)
Juni 11 91 202
Juli 84 0 328
Agustus 0 0 0
September 34 0 40
Curah hujan/Tahun
Stasiun Hujan Luas Kr
2011 2012 2013
Kendal 27,49 0,111929967 879 1743 2107
Weleri 30,28 0,123289902 2079 2281 2185
Kaliwungu 47,73 0,194340391 1433 1449 1781
Boja 64,09 0,260952769 2696 3047 4104
Data Curah Hujan Harian Daerah Maksimum Dengan Metode Poligon Thiessen (Thiessen
polygon methode)
Stasiun Hujan
No Tahun Max
Kendal Weleri Kaliwungu Boja Sukorejo
1 2011 98,38644137 256,3197068 278,48978 703,5286645 939,9119 2276,636523
2 2012 195,0939332 281,2242671 281,599226 795,1230863 1012,022 2565,062907
3 2013 235,8364414 269,3884365 346,120236 1070,950163 1036,781 2959,076629
Tinggi Hujan Daerah Maksimum Tahunan Dengan Metode Poligon Thiessen (Thiessen
polygon methode)
Tahun Thiessen
2011 2276,64
2012 2565,06
2013 2959,08
Kendal Weleri
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)
Kaliwungu Boja
Bulan
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Perhitungan Tinggi Hujan Daerah Maksimum Tahunan Dengan Metode Isohiet (Isohyetal
method)
2011
Curah
ishoet Luas Volume
Hujan
d0 879 27,49 24163,71
d1 2079 30,28 62952,12
d2 1433 47,73 68397,09
d3 2696 64,09 172786,64
d4 3037 76,01 230842,37
Total 245,6 559141,93
Curah Hujan rata rata 2276,636523
2012
Curah
ishoet Luas Volume
Hujan
d0 1743 27,49 47915,07
d1 2281 30,28 69068,68
d2 1449 47,73 69160,77
2013
Curah
ishoet Luas Volume
Hujan
d0 2107 27,49 57921,43
d1 2185 30,28 66161,8
d2 1781 47,73 85007,13
d3 4104 64,09 263025,36
d4 3350 76,01 254633,5
Total 245,6 726749,22
Curah Hujan rata rata 2959,076629
Tahun Ishoet
2011 2276,64
2012 2565,06
2013 2959,08
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah pengujian beton yang
lebih spesifik dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu dan dapat di
pertanggung jawabkan. Semoga kedepanya banyak warga negara yang membuat
makalah seperti ini agar dapat memotivasi orang lain untuk kemajuan maupun
pengetahuan tentang uji genteng
https://seputarkendal.wordpress.com/2016/02/09/kondisi-geografis-
kabupaten-kendal/amp/ akses melalui internet pada desember 2017 pukul 22.00 wib.