BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Motivasi berasal dari kata motive atau dalam bahasa latinnya movere yang
Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat.
Bisa dikatakan bahwa motif tersebut merupakan suatu driving force yang
mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di
sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang
dalam dirinya. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat
melaksanakan dan mau melaksanakan. Bisa dikatakan motivasi lebih dekat pada
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah energi aktif
yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri seseorang yang nampak
pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu
tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar
bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu memotivasi siswa agar pelajaran
mempertahankan motivasi siswa untuk belajar dan terlibat dalam aktivitas yang
1) Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
b) Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu
(memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan
dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari
suatu perilaku.
2) Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
a) Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat
yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana
kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat
mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu
objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar.
HOTS awalnya dikenal dari konsep Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku
Taksonomi Bloom, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Konsep ini
(Alfari, 2018)
11
tinggi akan terjadi jika seseorang memiliki informasi yang di simpan dalam
memperoleh jawaban dan solusi dalam suatu situasi yang akan membingungkan.
kreatif.
Sebuah ide yang menyatakan bahwa beberapa tipe belajar memerlukan lebih
banyak proses kognitif dari pada lainnya. Taksonomi Bloom adalah suatu
perkembangan yang memiliki enam level tingkat tinggi tidak sekedar mengingat
berpikir. Oleh sebab itu, guru harus mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang
dapat membuat siswa berpikir kreatif, kritis, dan dapat menyelesaikan masalah.
12
merupakan pembelajaran berbasis hots. Hal ini perlu bagi siswa untuk dapat
merumuskan suatu permasalahan dari kondisi yang diberikan. Namun tujuan ini
memahami masalah.
suatu proses untuk dapat berpikir kreatif yang didapat oleh kemampuan siswa
untuk merumuskan masalah dan mencari solusinya sebagai sarana untuk menilai
kreativitasnya.
Pola belajar HOTS merupakan tujuan dari proses pembelajaran saat ini.
pola tersebut akan membawa dampak yang luar biasa pada generasi masa depan.
kemampuan berfikir tingkat tinggi mulai dilakukan pada jenjang TK/RA, SD/MI
didik sehingga mampu mengeksplorasi ranah berfikir terkait tentang hal-hal baru
akan dapat memunculkan ide-ide baru sesuai dengan tingkat usia peserta didik.
bagi manusia, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
thinking. Memadukan kerangka berfikir diri sendiri dengan teman sejawat untuk
21, harus diterapkan sedini mungkin untuk menumbuhkan generasi yang kritis,
tingkat tinggi (HOTS) sangat diperlukan pada era globalisasi saat ini. Peserta
didik bukan lagi digiring untuk diberi tahu, melainkan mencari tahu sendiri.
Mencari tahu berarti membutuhkan proses berpikir yang cerdas dan kreatif.
lebih tinggi dari pada sekedar hafalan atau mengatakan sesuatu kepada seseorang
direvisi oleh Anderson dan Krathwohl dianggap sebagai dasar bagi berpikir
terdapat susunan tingkatan berpikir (kognitif) dari tingkat rendah ke tingkat tinggi.
Tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi bagian dari keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau higher order thinking yaitu aspek menganalisa (C4), aspek
mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta (C6). Tiga aspek lain dalam ranah yang
sama, yaitu aspek mengingat (C1), aspek memahami (C2), dan aspek menerapkan
(C3) masuk dalam tahapan intelektual berpikir tingkat rendah atau lower order
thinking (Sani,2015).
sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan.
Melalui belajar penemuan siswa juga belajar berpikir analisis dan mencoba
Learning adalah proses pembelajaran yang terjadi bila pelajaran tidak disajikan
percobaan.
mampu mengasimilasi sesuatu konsep atau prinsip. Proses mental tersebut antara
Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif
untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu
process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating
pembelajarannya.
berikut :
Pada kegiatan ini guru memberikan stimulan, dapat berupa bacaan, atau
apa saja yang dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan
solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga akan melatih
pada materi kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih
5) Verification (memverifikasi).
bertanya kepada teman, berdiskusi, atau mencari sumber yang relevan baik
kesimpulan.
17
6) Generalization (menyimpulkan).
menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini akan lebih lama
belajar di kelas selalu bergantung pada guru. Keaktifan siswa belum berkembang
selama proses pembelajaran yang berdampak pada prestasi belajar siswa masih
rendah dalam mempelajari materi suhu dan pemuaian dengan lebih baik sesuai
IPA pada materi suhu dan pemuaian di SMP Negeri 6 Sambaliung menekankan
pembelajaran.
dihadapi, sehingga pada kegiatan ini siswa diberikan pengalaman untuk menanya,
untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga
akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan siswa untuk
materi kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih keterampilan
berpikir logis dan aplikatif. Langkah kelima, siswa mengecek kebenaran atau
keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan , antara lain bertanya
kepada teman, berdiskusi, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau
materi Suhu dan Pemuaian yang dianggap susah dimengerti karena penerapan
1. Hipotesis Tindakan
2. Indikator Keberhasilan
dan meningkatnya motivasi belajar siswa kelas 7 SMP Negeri 6 Sambaliung pada
pelajaran IPA materi Suhu dan Pemuaian. Peningkatan motivasi belajar siswa
dilihat dari aktivitas belajar selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan
soal HOTS.