Dosen Pengampu :
Ibu Bd. Devy Putri Nursanti, SST, S.Keb.,M.Kes
Di susun Oleh :
Kelompok VI Kelas A4
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling sempurna. Hal ini
berarti bahwa manusia mempunyai keistimewaan dibanding dengan makhluk yang
lain. Salah satu keistimewaan yang meninjol adalah perilakunya. Meskipun semua
makhluk hidup mempunyai perilaku namun perilaku manusia berbeda dengan prilaku
makhluk hidup yang lain. (Notoatmodjo,2010)
Motivasi para pekerja merupakan salah satu aspek terpenting dan yang paling
emnantang dari aspek manajemen. Motivasi bukan hanya mengenai bekerja keras,
motivasi juga mencerminkan sudut pandang anda mengenai kemampuan diri anda
sendiri. Perilaku manusia melibatkan tiga komponen utama yaitu kondisi lingkungan
tempat terjadinya perilaku tersebut, perilaku itu sendiri dan konsekuensi dari perilaku
tersebut. Berulang atau tiodak berulangnya suatu perilaku dipengaruhi oleh keadaan
tiga komponen tersebut.
Pengaruh sosial budana dalam amsyarakat memberikan peranan penting dalam
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perkembangan sosial budaya
dalam amsyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah
tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan
budaya bisa memberikan dampakpositif dan negatif.
B. RUMUSAH MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan motivasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan perilaku?
3. Apakah yang dimaksud dengan cultural awarness ?
4. Bagaimana aspek sosial dan budaya yang berhubungan degan perilaku kesehatan:
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari motivai
2. Untuk mengetahui pengertian dari perilaku
3. Untuk mengetahui pengertian dari cultural awarness
4. Untuk mengetahui aspek sosial dan budaya yang berhubungan dengan perilaku
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MOTIVASI
1. Penegrtian motivasi menurut beberapa ahli:
a. T. Hani Handoko
Motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
b. H. Hadari Nawawi
Motivasi adalah suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab
seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau keinginan yang
berlangsung secara sadar.
c. Anwar Prabu Mangkunegara
Motivasi adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan
lingkungan kerja
d. Henry Simamora
Motivasi adalah sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa
upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja pada gilirannya akan
membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.
e. Chung dan Megginson yang dikutip oelh Faustino Cardoso Gomes
Motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang
mengejar suatu tujuan berkaitan dengan kepuasan kerja dan performa
pekerjaan.
3. Fungsi Motivasi
Adapun fungsi motivasi ada tiga, antara lain:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
4. Konsep Motivasi
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Soekanto,Soerjono. 2005 adalah
sebagai berikut:
a. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan
system insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang
berprestasi.
b. Model Hubungan
ManusiaUntuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah
dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa
berguna dan penting.
c. Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang
kepuasan
6. Jenis-jenis motivasi
a. Motivasi Biogenetis
Motivasi biogenetis yaitu motivasi yang berasal dari diri manusia yang
dilakukan untuk kelangsungan hidupnya. Contoh makan, minum, bernafas
dan lain-lain.
b. Motivasi Sosiogenetis
Motivasi ini dipelajari orang dan berasal dari lingkungan dimana orang
tersebut berasa. Contoh ingin tahu, konferensi, cinta, harga diri, motivasi
akan nilai dan makna kehiduoan, dan motivasi pemenuhan diri.
c. Motivasi Teogenesis
Motivasi toegenesis yaitu berasal dari hubungan antara manusia dan
tuhannya. Contoh beribadah, berdo’a, sholat dan sebagainya.
7. Teori Motivasi
a. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya
semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5
tingkatan
yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah.
Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan
Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis
yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanyaakan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
1) Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
2) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
3) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang
lain,diterima, memiliki)
4) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkandukungan serta pengakuan)
5) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan
kepuasan diri dan menyadari potensinya)
B. PERILAKU SOSIAL
1. Pengertian Prilaku Sosial
Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan, yang daoat diamati secara langsung
maupun tidak langsung. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut
pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan,
binatang sampai manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai
aktifitas masing-masing. Perilaku kesehatan adalah suatu respon
seseorang atau organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dngan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan
minuman serta lingkungan (Koentjaraningrat 2006). Menurut teori tentang
perilaku :
a. Secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu respons
organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek
tersebut (Soekidjo,1993)
b. Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi-reaksi
oerganisme terhadap lingkungannya. Perilaku beru terjadi apabila
ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni
disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan
reaksi atau perilaku tertentu. (Notoatmodjo, 1997)
c. Robert K Wick (1974), perilaku adalah tindakan suatu oerganisme
yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari.
d. Umum, perilaku manusia pada hakikatnya adalag proses interaksi
individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati dari
bahwa dia adalah makhluk hidup (Kusmiyati dan Desminiarni,1990)
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
emnngis, tertawa, bekerja, kuliah, emnulis, membaca, dan sebagainya.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang diamati langsung
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.(Notoatmodjo, 2005).
2. Bentuk-bentuk perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stumulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2005)
a. Perilaku tertutup (convert behavior)
Perlaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oelh orang lain.
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata dan terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang mudah
diamati atau dilihat oleh orang lain.
3. Jenis-Jenis Perilaku
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
(manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
(Notoatmodjo,2005). Adapun jenis-jenis perilaku antara lain, yaitu :
a. Perilaku Refleksif
Perilaku refleksif adalah perilaku yang terjadi atas reaksi secara
spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme tersebut.
Misalnya kedip mata bila kena sinar; gerak lutut bila kena sentuhan
palu; menarik tangan apabila menyentuh api dan lain sebagainya.
Perilaku refleksif terjadi dengan sendirinya, secara otomatis. Stimulus
yang diterima organisme tidak sampai ke pusat susunan syaraf atau
otak sebagai pusat kesadaran yang mengendalikan perilaku manusia.
Dalam perilaku yang refleksif respons langsung timbul begitu
menerima stimulus. Dengan kata lain, begitu stimulus diterima oleh
reseptor, begitu langsung respons timbul melalui afektor, tanpa
melalui pusat kesadaran atau otak.Perilaku ini pada dasarnya tidak
dapat dikendalikan. Hal ini karena perilaku refleksif merupakan
perilaku yang alami, bukan perilaku yang dibentuk oleh pribadi yang
bersangkutan.
b. Perilaku Non-Refleksif
Perilaku non-refleksif adalah perilaku yang dikendalikan atau diatur
oleh pusat kesadaran/otak. Dalam kaitan ini, stimulus setelah diterima
oleh reseptor langsungbditeruskan ke otak sebagai pusat syaraf, pusat
kesadaran , dan kemudian terjadi respons melalui afektor. Proses yang
terjadi didalam otak atau pusat kesadaran inilah yang disebut proses
psikologis. Perilaku atau aktivitas atas dasar proses psikologis inilah
yang disebut aktivitas psikologis atau perilaku psikologis
(Branca, 1964). Pada perilaku manusia, perilaku psikologis inilah yang
dominan, merupakan perilaku yang dominan dalam pribadi manusia.
Perilaku ini dapat dibentuk, dapat dikendalikan. Karena itu dapat
berubah dari waktu ke waktu, sebagai hasil proses belajar
4. Proses Perubahan Perilaku
Pembentukan perilaku merupakan bagian yang sangat penting dari usaha
mengubah perilaku seseorang. Berikut beberapa langkah yang perlu
diambil untuk merubah perilaku:
a. Menyadari.
Menyadari merupakan proses dimana seseorang membuat identifikasi
tentang apa/ bagian mana yang diinginkan untuk diubah dan mengapa
perubahan tersebut diinginkan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa
kesadaran tersebut harus menyatakan keinginan bukan ketakutan
b. Mengganti
Setelah seseorang menyadari untuk merubah perilakunya, maka
prosesselanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengganti. Mengganti
merupakan prosesmelawan bentuk keyakinan, pemikiran, dan
perasan yang diyakini salah.
c. Mengintrospeksi
Mengintrospeksi merupakan proses dimana seseorang membuat
penilaian mengenai apa yang sudah diraih dan apalagi yang perlu
untuk dilakukan. Di samping itu instropeksi juga berguna untuk
mendeteksi kadar self-excusing yang bisa jadi masih tetap ada dalam
diri seseorang hanya karena lupa membuat elaborasi, analogi, atau
interpretasi dalam memahami dan melaksanakan.
C. CULTIRAL AWARNESS
1. Pengertian cultural awarness
Kesadaran budaya (cultural awarness) adalah kemampuan seseorang
untuk melihat keluar dirinya sendiri dan menyadari akan nilai-nilai
budaya, kebiasaan budaya yang masuk. Selanjutnya seseorang dapat
menilai apakah hal tersebut normal dan dapat diterima pada budayanya
atau mungkin tidak lazim atau tidak dapat diterima di budaya lain. Oleh
akrena itgu perlu untuk memeahami budaya yang berbeda dari dirinya dan
menyadari kepercayannya dan adat istiadatnya dan mampu untuk
menghormatinya. (ircham, Mscfoedz,2008).
Wulderle (2006) menyebutkan bahwa kesadaran budaya (cultural
awarness) sebagai suatu kemampuan mengakui dan memahami pengaruh
budaya terhadap nilai-nilai dan perilaku manusia. Implikasi dari kesadaran
budaya tehadap pemahaman kebutuhan u ntuk mempertimbangkan
budaya, faktor-faktor penting dalam menghadapai situasi tertentu. Pada
tingkat yang dasar kesadara budaya merupakan informai memberikan
makna tentang kemanusiaan untuk mengetahui tentang budaya. Prinsip
dari tugas untuk mendapatkan pemahaman tentang kesadaran budaya
adalah mengumpulkan informasi tentang budaya dan
mentransformasikannya melalui penambahan dalam meberikan makna
secara progesif sebagai suatu pemahaman terhadap budaya.
Berdasarkan hal diatas, pentingnya nilai-nilai yang menjadi faktor
penting dalam kehidupan manuasia akan turut mempengaruhi kesadaran
budaya (terhadap nilai-nilai yang dianut) seseorang dan memaknainya.
Penting bagi kita untuk memiliki ksadaran budaya (cuktural awarness)
agar dapat memiliki kemampuan untuk memahami budaya dan faktor-
faktor penting yang dapat mengembangkan nilai-nilai budaya sehingga
dapat terbentuk karakter bangsa.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu
atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya
2. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung
3. Kesadaran budaya (Cultural awareness) adalah kemampuan seseorang
untuk melihat ke luar dirinya sendiri dan menyadari akan nilai-
nilai budaya, kebiasaan budaya yang masuk
B. Saran
1. Bagi dosen pembimbing
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang
bersifatmembangun tentang makalah Konsep Motivasi, Perilaku Sosial
Dan Cultural Awareness
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu
pengetahuan tentangKonsep Motivasi, Perilaku Sosial Dan Cultural
Awareness
3. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam membuat sebuah makalah
dengan tema atau judul yang sama dengan lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA