Dosen Pengampu
Dr. Setiawati, M.Pd
Kelompok 6:
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
MEMAHAMI PENGEMBANGAN MOTIF DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM
PEMBELAJARAN.................................................................................................................2
2.1 Memahami Konsep Motif dan Motivasi.............................................................2
2.2 Memahami Pengukuran Motif dan Motivasi Belajar..........................................4
2.3 Memahami Pengembangan Motif dan Motivasi Belajar.....................................6
BAB III.............................................................................................................................9
ANALISIS PERILAKU...................................................................................................9
3.1 Contoh Penerapan Motivasi Belajar Untuk Peserta Didik..................................9
3.2 Analisis dari sudut pandang Psikologi Pendidikan dalam Ilmu dan Praksis.....10
BAB IV............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
4.1 Simpulan................................................................................................................11
4.2 Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
i
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah penting sebagai
berikut:
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan
makalah ini adalah:
1
BAB II
MEMAHAMI PENGEMBANGAN MOTIF DAN MOTIVASI
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN
1. Pengertian
2
membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan
seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu
kepuasan atau tujuan.
Dalam suatu motif, umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur
dorongan atau kebutuhan dan unsur tujuan (Handoko, 1992:10). Nico Syukur
Dister OFM memakai “motif” tersebut sebagai “penyebab psikologis yang
merupakan sumber serta tujuan dari tindakan dan perbuatan seorang
manusia”(Dister, 1994:71). Menurut Dister, penyebab ini bersifat kausal dan
sekaligus final. Dalam pandangan Dister, setiap tingkah laku manusia merupakan
buah hasil dari hubungan dinamika timbal-balik antara tiga faktor. Ketiga faktor
yang dimaksudkan Dister tersebut ialah : (1) sebuah gerak atau dorongan yang
secara spontan dan alamiah terjadi pada manusia; (2) ke-aku-an manusia
sebagai inti-pusat kepribadiannya; (3) situasi manusia atau lingkungan hidupnya
(Dister, 1994:72-73)
Selain faktor pertama dan kedua, masih ada faktor ketiga yang
harus diikutsertakan dalam menerangkan tingkah laku manusia
secara psikologis, yaitu situasi atau lingkungan hidup seseorang.
Tindakan dan perbuatan manusia itu tidak terlepas dari dunia
sekitarnya.
3
Atas dasar sumber dan proses perkembangan yang sudah dijelaskan
di atas tadi, maka diadakan penggunaan berbagai macam istilah yang sering
dipertukarkan (interchangable). Berguna untuk keperluan studi psikologis telah
diadakan penertiban dan penggolongannya, antara lain:
Menunjukkan kepada motif yang tidak dipelajari yang untuk ini sering
juga digunakan istilah dorongan. Golongan motif ini pun dibedakan lagi ke dalam:
Dorongan fisilogis yang bersumber pada kebutuhan organis yang mencakup
antara lain lapar, haus, pernapasan, seks, kegiatan, dan istirahat. Untuk
menjamin kelangsungan hidup organis diperlukan pemenuhan kebutuhan –
kebutuhan tersebut sehingga mencapai keadaan fisik yang seimbang.
Motif Sekunder
Motif dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, namun
secara konseptual dapat dibedakan karena motivasi merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan timbulnya dan aktifnya motif. Sardiman (1992: 73) menyatakan bahwa berawal
dari kata motif maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi
aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila untuk mencapai tujuan
terasa sangat mendesak. Hudojo (1990: 97) mengatakan bahwa kekuatan pendorong yang
4
ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai
sesuatu tujuan disebut "motif". Sedangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
timbulnya dan berlangsungnya motif itu disebut "motivasi". Hal ini berarti bahwa dibalik
setiap aktivitas seseorang terdapat sesuatu motivasi mendorongnya untuk mencapai
sesuatu tujuan tertentu. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa dalam hal orang
melakukan atau berbuat sesuatu, alasan atau dorongan menggerakkan orang itu
melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan adalah motifnya, sedang proses
pembangkitan geraknya disebut "motivasi". Demikian setiap motivasi selalu berkaitan
erat dengan tujuan. Motivasi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi dapat diubah dan
ditingkatkan intensitasnya oleh lingkungan
5
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang
mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. (Dimyati dan Mujiono, 2002)
5 Cara Pengukuran dan Usaha Peningkatan Kekuatan Motivasi Kerja dan
Belajar
6
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar
dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat
dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
Dengan perkataan lain, motivasi dapat menentukan hal-hal apa di lingkungan anak yang
dapat memperkuat perbuatan belajar. Untuk seorang guru perlu memahami suasana itu,
agar dia dapat membantu siswanya dalam memilih faktor-faktor atau keadaan yang ada
dalam lingkungan siswa sebagai bahan penguat belajar. Hal itu tidak cukup dengan
memberitahukan sumber-sumber yang harus dipelajari, melainkan yang lebih penting
adalah mengaitkan isi pelajaran dengan perangkat apapun yang berada paling dekat
dengan siswa dilingkungannya
BAB III
ANALISIS PERILAKU
A. Discovery Learning
Discovery Learning atau penemuan dapat meningkatkan hasil belajar,
minat, perhatian, dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran, peserta
didik juga dapat memahami materi lebih dalam pada saat peragaan tentang
materi yang di sampaikan oleh guru serta dapat meningkatkan kemampuan
komunikasi. Dan penggunaan media alat peraga yaitu sapu lidi sebagai alat
bantu mengajar pengganti tugas dan peran guru sebagai penyampai materi
yang menarik dan penyajian yang lengkap, dan dapat meningkatkan kualitas
hasil belajar peserta didik.
7
dalam menerima materi / pelajaran dan mampu meningkatkan atensi dan
konsentrasi siswa. Dengan menerapkan metode pembelajaran whole brain
teaching diharapkan mampu menambah motivasi belajar siswa.
8
2. Analisis dari sudut pandang Psikologi Pendidikan dalam Ilmu dan
Praksis
Motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri individu yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
9
A. motif merupakan pengertian yang melingkupi penggerak. Alasan-alasan atau
dorongan-dorongan dalam diri manusialah yang menyebabkan manusia itu
berbuat sesuatu. Motif manusia merupakan dorongan, hasrat, keinginan, dan
tenaga penggerak lainnya, yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan
sesuatu
B. motivasi berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau
menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam
rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan.
Dari kedua kesimpulan diatas dapat disimpulkan kembali bahwa Motif dan
motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, namun secara
konseptual dapat dibedakan karena motivasi merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan timbulnya dan aktifnya motif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37851062/Motif_dan_motivasi
10
Rusyan, Tabrani. (1989). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar
Diakses pada 20 Oktober melalui:
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijisedu/article/view/1401/1183
11