KELOMPOK 3
MOTIVASI
Dosen pengampu:
Prof. Dr. Tjung Hauw Sin, M,Pd., Kons
Eval Edmizal,S.Pd, M,Pd
Disusun oleh:
Dimas saputra(22087217)
Dedek gusniarti(22087292)
Puji syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan berjudul “bakat” untuk meningkatkan wawasan dan pendalaman
tentang psikologi.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Psikologi dari Bapak Eval
Edmizal,S.Pd, M.Pd, pada bidang studi Psikologi. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambahwawasan kepada pembaca tentang makalah bakat guna untuk bisa
mendalami tentang Psikologi.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Bapak Eval Edmizal,S.Pd,
M.Pd, selaku guru mata pelajaran Psikologi Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I. PENDAHULUAN 4
3.1 Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang dimana menumbuhkan
kegairahan kerja pada individu seseorang, supaya mereka mau bekerja secara efektif
dan
terintegrasi dengan segala daya serta upaya guna mencapai kekuasaan dan prestasi. (Hidayah
& Santoso, 2020). Menurut Fathoni (2006) Motivasi merupakan proses
menggerakkan individu seseorang serta memberikan motivasi, dimana proses untuk
menggerakkan individu orang lain supaya orang lain melakukan suatu hal yang diharapkan
oleh penggerakannya atau yang mengarahkan. (Kasenda, 2013)
Kaum humanistik yakin bahwasanya motivasi itu dikontrol dari dalam diri individu itu
sendiri. Kesadaran dari individulah yang membuat induvidu terdorong untuk belajar.
Meskipun awalnya motivasi datang dari luar namun untuk meyakinkan sebuah motivasi,
maka individu sendirilah yang akan bergerak untuk melakukannya.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu. Bisa juga diartikan bahwa manusia
terdorong agar berperilaku untuk menggapai tujuan tanpa adanya faktor lain dari lingkungan
sekitar. Pada proses pembelajaran siswa yang memiliki motivasi secara intrinsic bisa terlihat
dari aktivitasnya yaitu rajin pada saat belajar dan menginginkan untuk tercapainya tujuan
belajar yang diinginkannya, tidak karena menginginkan pujian, hadiah, dan lain sebagainya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi diartikan sebagai dorongan atau tekanan dari
dalam diri individu untuk menggapai suatu tujuan yang diinginkannya tanpa dorongan dari
pihak luar manapun termasuk lingkungan sekitarnya.
2. Motifasi ekstrinsik
Motivasi ektrinsik merupakan faktor dari luar diri individu tersebut. Motivasi ektrinsik
dibutuhkan untuk peserta didik ingin untuk belajar. Didalam kelas seluruh siswa yang
memiliki dorongan belajar tinggi membutuhkan motivasi ekstrinsik. Para siswa
membutuhkan atensi dan pengarahan yang khusus baik dari guru maupun pengajar. Akan
tetapi hal tersebut tentunya bukan sebuah prioritas utama bagi seorang siswa atau peserta
didik. Para siswa harus bisa memuncukan semangat dorongan belajar untuk menggapai cita –
citanya kedepannya.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif atau berfungsi karena adanya perangsang
atau pendorong dari luar. Motivasi ekstrinsik di perlukan supaya siswa mau belajar. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul akibat adanya
dorongan dari pihak luar termasuk lingkugan sekitarnya sehingga individu tersebut ingin
untuk melakukan aktivitas atau kegiatan tertentu demi mencapai tujuannya.
b. Fungsi motivasi
Secara umum, terdapat dua fungsi atau peranan penting motivasi dalam belajar.
Pertama, motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua,
motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang
dalam belajar sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang
banyak melaksanakan kegiatan belajar.
Menurut (Wu Xinchun, 1999) motivasi belajar memilik tiga fungsi dasar
(1)Merangsang fungsi. Setelah pembelajar memiliki motivasi belajar tertentu, dalam
kondisi tertentu, insentif ini akan merangsang peserta untuk belajar tentang berbagai
kegiatan. (2) Merujuk pada fungsi. Motivasi belajar dapat membuat peserta didik bergerak
6
kearah tujuan pembelajaran tertentu dan kearah kegiatan belajar. (3) Memelihara dan
mengatur fungsi. Ketika kegiatan belajar sedang berlangsung, penting untuk menjaga
motivasi belajar tetap aktif untuk tujuan pembelajaran tertentu.
Dan sesuaikan pembelajaran tersebut berdasarkan intensitas dan durasinya. Setiap individu
menyadari tujuan pembelajaran, dan memotivasi untuk mengejar kegiatan pembelajaran, dan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi belajar dapat mendorong seseorang untuk
mempertahankan atau memperkuat kegiatan belajar, atau menentukan arah kegiatan konversi
untuk mencapai tujuan akhir. Oleh karena itu, motivasi dapat membantu siswa untuk
meningkatkan diri mereka sendiri.
Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam yang melahirkan hasrat untuk
bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Lebih jelasnya fungsi motivasi
belajar yaitu:
a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan, maksudnya sesuatu yang belum diketahui
mendorong peserta didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu
b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan, maksudnya peserta didik sudah melakukan
aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga
c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan, maksudnya peserta didik dapat menyeleksi mana
perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
7
dinamis pada proses belajar merupakan unsur yang pada proses pembelajaran tidak stabil,
terkadang menguat, terkadang lemah dan bahkan dapat menghilang khususnya kondisi yang
bersifat kondisional misalnya emosi pada siswa, keinginan belajar, kondisi belajar, dan
kondisi pada keluarga. Kemudian yang terakhir yaitu cara mengajar guru. Cara mengajar
guru tersebut meliputi cara dalam mengajar, berinteraksi dengan siswa, kedisiplinan dan yang
lainnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (Max Darsono dkk
2000:34) antara lain:
1.Cita-cita atau aspirasi
Cita-cita atau apirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak
sama bagi semua mahasiswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu
kegiatan yang mengandung makna bagi mahasiswa.
2.Kemampuan
Dalam belajar dibutuhkan kemampuan.Kemampuan ini meliputi beberapa aspek
psikis yang terdapat dalam diri mahasiswa, misalnya kecerdasan, pengamatan, perhatian dan
daya pikir analisa
3.Kondisi
Kondisi mahasiswa meliputi kondisi fisik (kesehatan) dan kondisi psikologis misalnya
emosi. Kondisi ini terkadang menganggu aktivitas mahasiswa dalam kuliah, misalnya saja
mahasiswa yang kurang sehat motivasi belajarnya akan berbeda sewaktu dia dalam keadaan
sehat. Begitu pula kondisi psikis mahasiswa, misalnya dia sedang mengalami patah hati atau
putus dari pacarnya, hal ini akan berdampak buruk bagi mahasiswa yang tidak bisa
menempatkan/mengendalikan emosinya secara baik. Dia malahan banyak murung daripada
mengerjakan berbagai tugas-tugas perkuliahan.
4.Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan mahasiswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan kos,
lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat.
5.Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam
proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang
sama sekali khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional misalnya emosi mahasiswa,
gairah belajar, situasi belajar, situasi dalam keluarga.
6.Cara Dosen Mengajar
8
Cara yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang dosen mempersiapkan diri
sebelum mengajar, ketepatan waktu, materi yang disampaikan, keakraban dengan mahasiswa,
dan sejenisnya
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.
2. Secara umum motivasi itu terbagi dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ektrinsik.
Motivasi dikatakan intrinsik apabila hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri
mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Sedangkan
motivasi dikatakan ektrinsik apabila mahasiswa menempatkan tujuan belajarnya di luar
faktor-faktor situasi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
diantaranya cita-cita atau aspirasi, kemampuan, kondisi mahasiswa, kondisi lingkungan,
dan unsur-unsur dinamis dalam belajar.
3. Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar bagi mahasiswa,
mempengaruhi intensitas kegiatan belajar, tetapi motivasi dipengaruhi oleh tujuan yang
akan dicapai dengan belajar. Makin tinggi tujuan belajar maka akan semakin besar pula
motivasinya, dan semakin besar motivasi belajarnya akan semakin kuat pula kegiatan
belajarnya
10
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu.1993.Cara Belajar Mandiri Dan Sukses. Solo:CV Aneka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
John, W Santrock. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV.Andi Offset.
Munandar, Anshar Sunyoto.2001. Psikologi Industri dan organisasi. Jakarta:UI Press.
Prayitno, Elida.1989. Motivasi Dalam Belajar.Jakarta:Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan.
Soemanto, Wasty. 1983. Psikologi Pendidikan. Malang: Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin.1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Terbaru. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
W.S Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grafindo.
An,Min.(2010).OntrainingandStimulateStudentsLearningMotivation,Modern Reading.
Theninth period.
Atkinson, J.W. (1964). AnIntroduction to Motivation Princeton. N. J: Van Nostrand.
Gay,Mills&Airasian.(2006).EducationalResearch:CompetenciesforAnalysisand
Applications. Eight Edition. Ohio:Pearson Merrill PrenticeHall.
Haryanto.(1998). Motivasi dan Strategi Belajar pada Pembelajar Bahasa Inggrisyang
BerhasildiSMU.Disertasi.Jakarta:ProgramPascaSarjana,InstitutKeguruandanIlmuPendidik
an Jakarta.
Jamulia, J. (2011). Learning style and Stratgyin EFL Context: A study on Writing
Proficiency.LAP Lambert Acedemic Publishing.
Widiati,Utami&Cahyono,BambangYudi.(2006). TheTeaching ofEFL Speakinginthe
Indonesian Context: TheStateoftheArt. Jurnal Bahasa dan Seni, Tahun34, Nomor2
11