Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu


yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang
menjadi dasar atau alasan seseorang berprilaku. motivasi sebagai proses
internal yang mengaktifkan, menuntun dan mempertahankan perilaku dari
waktu ke waktu. Dalam bahasa sederhana, motivasi adalah sesuatu yang
menyebabkan anda melangkah, membuat anda tetap melangkah dan
menentukan kemana anda mencoba melangkah. Berdasarkan rumusan tersebut
motivasi merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan
perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motivasi, namun
juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya
peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar,
ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari 2 dalam
pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang
berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”.
Setiap anak harus memiliki motivasi agar dapat mencapai sesuatu hasil yang
sesuai dengan apa yang diharapkan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud Motivasi?


2. Apa fungsi dan tujuan motivasi?
3. Apa sajakah macam-macam teori motivasi?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ?
5. Bagaimana implementasi motivasi dalam pendidikan?

C. TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH

1. Menjelaskan tentang motivasi

2. Menjelaskan tentang fungsi dan tujuan motivasi

3. Menjelaskan tentang macam-macam teori motivasi

4. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempebgaruhi motivasi

5. menjelaskan tentang implementasi motivasi dalam pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTIVASI

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk


melakukan sesuatu. Menurut asal katanya, motivasi berasal dari bahasa
latin yaitu movere yang berarti mengerakkan. Sesuatu yang mengerakkan
seseorang untuk melakukan sesuatu berarti ia memiliki motivasi. Ada
berbagai pendapat mengenai motivasi, diantanya yaitu

1. Berelson dan Steiner


Mengemukakan bahwa “ Motivasi adalah suatu usaha sadar
untuk mempengaruhi prilaku seseorang, agar mengarah pada
tercapainya tujuan organisasi”.
2. Mc Donald
Motivasi adalah perubahan energi dalam seseorang yang
ditandai dengan munculnya perasaan (felling) dan didahului
dengan adanya tanggapan terhadap adanya tujuan.
3. Martin Handoko
Mengartikan motivasi adalah sebagai suatu tenaga atau faktor
yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan,
mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya. 1

Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau


penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan
tertentu.

Motivasi adalah keinginan untuk mencapai sesuatu hal, dalam


bahasa syari’ah dikenal dengan irodah, himmah atau niat. Apabila dalam
diri peserta didik tidak ada minat untuk belajar tentu saja proses belajar
tidak akan berjalan dengan baik. Jika demikian halnya pendidik harus
dapat menumbuhkan minat belajar tersebut degan berbagai cara yang
dibenarkan agama. 2

Ditinjau dari tipe motivasi, para ahli membagi motivasi menjadi


dua jenis yaitu sebagai berikut:

a. Motivasi instrinsik, yaitu keinginan bertindak yang disebabkan


faktor pendorong dari dalam diri individu. Dalam proses belajar
1
Robertus Angkowo Dan A. Kosaih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta :
Grasindo), 2007, hal :33-35
2
Khadijah, Belajar Dan Pembelajaran (Bandung: Citapustaka Media), 2013, hal 27

2
mengajar siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat dilihat dari
kegiatan yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena
merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya.
b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang keberadaannya karena
pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan
merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada didalam diri
siswa untuk belajar; tujuan individu untuk melakukan kegiatan
adalah mencapai tujuan yang terletak diluar aktivitas belajar itu
sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat didalam aktiivitas belajar.
Antara motivasi intinsik dan ekstrinsik saling menambah atau
memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitikan
motivasi instinsik.
Dari defenisi-defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah suatu dorongan, baik yang bersifat internal
maupun eksternal yang membuat siswa bergerak, bersemangat dan
senang belajar secara serius dan terus menerus selama kegiatan
proses belajar.3

B. FUNGSI DAN TUJUAN MOTIVASI

Dalam proses pembelajaran motivasi sangat penting . demikian


pula hasil belajar siswa banyak ditentukan oleh motivasi yang
dimilikinya. Semakin besar motivasi yang dimiliki siswa semakin besar
pula hasil belajar yang dicapai. Demikian pula, semakin tepat motivasi
yang diberikan oleh guru, semakin baik pula hasil dari proses
pembelajaran. Motivasi akan menentukan intensitas usaha siswa untuk
melakukan sesuatu termasuk melakukan belajar.

Dalam kehidupan manusia, motivasi yang ada pada manusia


memiliki 3 fungsi dasar, yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat sehingga motivasi berfungsi


sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
yang harus dijalankan guna mencapai tujuan yang dimaksud
dan mengesampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat.

3
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta:Bumi Aksara),
2011, hal 33-34

3
Dalam kehidupan sehari-hari, motivasi sering kali diartikan dengan
keinginan, hasrat, tekad, maksud, dorongan kemauan, kebutuhan,
kebutuhan, kehendak,keharusan dan cita-cita.motivasi juga dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan
usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang kuat dalam belajar
akan menunjukkan hasil yang baik. Adanya usaha yang tekun, telaten dan
rajin yang didasari dengan motivasi yang kuat akan membangun siiswa
mencapai prestasi yang baik.4

Tujuan motivasi secara umum untuk menggerakkan atau


menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk
melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan
tertentu. Misalnya seorang guru tujuan motivasinya adalah untuk memacu
atau menggerakkan para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan
pendidikan sesuai yang diharapkan dalam kurikulum sekolah.

Demikian juga tujuan motivasi jika dilihat dari sudut pandang


seorang pekerja. Tujuannya motivasi itu sendiri adalah:

1. Mempertahankan kestabilan kerja.

2. Menciptakan disiplin kerja.

3. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

4. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.

5. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya


jelas dan didasari oleh yang dimotivasikan serta sesuai dengan kebutuhan
orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan
memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar
belakang kehidupan, kebutuhan dan kepribadian orang yang akan
dimotivasi.5

C. TEORI-TEORI MOTIVASI
1. Teori Hedonisme. Hedone adalah bahasa Yunani yang berarti
kesukaaan, kesenangan atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu

4
Robertus Angkowo Dan A. Kosaih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta :
Grasindo) 2007, hal 35-36
5
Http://Semangatinspirasi..Com/2012/07/Pengertian-Dan-Tujuan- Motivasi.Html
(Diakses 28 November 2016)

4
aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama
pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat
duniawi. Implikasi dari teori ini adalah setiap orang akan cenderung
menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan atau yang
mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang
mendatangkan kesenangan baginya.
Contohnya: Siswa bersorak ria dikarenakan mendengar
pengumuman dari kepala sekolah bahwa guru metematika mereka
tidak dapat mengajar kerena sakit. Menurut teori hedonisme, para
siswa tersebut pada contoh di atas harus diberi motivasi secara tepat
agar tidak malas dan mau belajar dengan memenuhi kesenangannya.

2. Teori Naluri. Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu


pokok yang dalam hal ini disebut juga naluri yaitu:
a. Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri: misalnya
mencari makanan jika lapar, mencari perlindungan agar hidup
aman.
b. Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri: misalnya
dorongan ingin tahu, melatih dan mempelajari sesuatu yang belum
diketahuinya.
c. Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan jenis: misanya
manusia ataupun hewan secara sadar ataupun tidak selalu menjaga
agar jenisnya atau keturunannya tetap berkembang dan hidup
.
3. Teori Reaksi yang Dipelajari. Teori ini berpandangan bahwa
tindakan atau perilaku manusia tida berdasarkan naluri tapi
berdasarkan daripola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan
ditempat orang tersebut hidup. Orang belajar paling banyak dari
lingkungan kebudayaan ditempat ia hidup dan dibesarkan.
Misalnya, seorang pemimpin atau seorang pendidik akan
memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin ataupun
pendidik itu hendaknya mengetahui benarbenar latar belakang
kehidupan dan kebudayaan orang- orang yang dipimpinnya.
Dengan mengetahui latar belakang kebudayaan seseorang kita
dapat mengatahui pola tingkah lakunya dan dapat memahami pula
mengapa ia bereaksi atau bersikap yang mungkin berbeda dengan
orang lain dalam menghadapi suatu masalah.

4. Teori Daya Pendorong. Teori ini merupakan perpaduan antara “teori


naluri” dengan “teori reaksi yang dipelajari”. Daya pendorong adalah
semacam naluri, tapi hanya sutu dorongan kekuatan yang luas
terhadap satu arah yang umum. Menurut teori ini, bila seorang
pemimpin ataupun pendidik yang ingin memotivasi bawahannya, ia
harus mendasarkannya atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga
reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.

5
5. Teori Kebutuhan. Teori ini adalah teori yang banyak dianut sekarang.
Teori kebutuhan beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh
manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik
kebutuhan fisik maupun psikis. Jadi, jika seorang pemimpin atau
pendidik ingin memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus
berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan orang yang akan
dimotivasinya.6

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri


seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
antara lain :

1. Faktor Ekstern
a. Lingkungan kerja
b. Pemimpin dan kepemimpinannya
c. Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
d. Dorongan atau bimbingan atasan

2. Faktor Intern
a. Pembawaan individu
b. Tingkat pendidikan
c. Pengalaman masa lampau
d. Keinginan atau harapan masa depan.

Didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar


berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi :

a) Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan


ketrampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman
traumatis, latar belakang kehidupan sosial budaya, tingkat kedewasaan,
dsb.
b) Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai
rangsangan: persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam
keja itu sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja,
kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia yang
disebabkan oleh pekerjaan.
c) Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing
individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya.
d) Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama
rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan
keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar pekerjaan
e) Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu
6
Kompri, Motivasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya),2015, hal. 13-22

6
f) Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu
g) Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan
tujuan 7

E. IMPLEMENTASI MOTIVASI DALAM PENDIDIKAN

Sebagai seorang guru, kita memiliki berbagai tanggung jawab dan


tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan profesi guru.Tugas
utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab seorang guru adalah
memajukan, merangsang dan membimbing pelajar dalam proses belajar.
Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan. Guru yang
berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berjaya menjadikan
pelajarnya bermotivasi dalam pelajaran. Oleh itu untuk keberkesanan dalam
pengajaran, guru harus berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri
dan mengembangkan serta menggerakkan motivasi pemberlajaran pelajar itu
ke tahap yang maksimum.

Guru dapat memahami motivasi belajar jika sewaktu mengajar dia


dapat melaksanakan langkah-langkah seperti berikut:

1. Mengenal pasti tingkat kecerdasan para pelajar.

2. Melaksanakan teknik memotivasi pelajar.

3. Merumuskan tujuan belajar dan mengaitkan tujuan itu dengan keperluan


dan minat pelajar.

4. Menerapkan kemahiran bertanya kepada pelajar.

5. Melaksanakan aktiviti pengajaran dengan urutan yang sistematik.

6. Melaksanakan penilaian diagnostik.

7. Melaksanakan komunikasi interpersonal.8

Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian
kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan
kewajiban guru untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi
belajar siswanya. berikut ini beberapa ide yang dapat digunakan oleh guru untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
7
https://prasetyaferilyan.wordpress.com/2011/28/11/faktor –faktor yang mempengaruhi
motivasi/ (Di akses 05 Desember 2016)

8
Http://Www.Oocities.Org/Usrafidi/Motivasi.Html (Diakses 05 Desember 2016)

7
1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam

Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan
menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan mengganggu
proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi.
Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar
yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat,
transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi
dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil

2. Jadikan siswa peserta aktif

Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis,
berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah.
Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan minat dan
mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan
memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk
menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban apabila tugas
tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa

3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai

Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka
sehingga menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas
yang menantang namun realistis. Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas
cukup berbobot untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik
mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan
berakibat turunnya semangat untuk belajar.

4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif

Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk
berusaha dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar.
Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka
dan tidak hanya memandang kemampuan akademis mereka maka mereka
cenderung terdorong untuk terus mengikuti proses belajar.

5. Berikan tugas secara proporsional

Jangan hanya berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada penguasaan materi.
Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan dengan
nilai. Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu
memenuhi standar dan berakibat siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal.
Gunakan mekanisme nilai sepelunya, dan cobalah untuk memberikan komentar
atas hasil kerja siswa mulai dari kelebihan mereka dan kekurangan mereka serta
apa yang bisa mereka tingkatkan. Berikan komentar Anda secara jelas. Berkan

8
kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila mereka merasa
belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak
sesuai dengan Anda.

6. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil

Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar,


jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam mencapai
tujuan pribadinya dan terus pantau perkembangan mereka.

7. Berikan petunjuk pada para siswa agar sukses dalam belajar

Jangan biarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar. Sampaikan pada mereka apa
yang perlu dilakukan. Buatlah mereka yakin bahwa mereka bisa sukses dan
bagaimana cara mencapainya.

8. Hindari kompetisi antarpribadi

Kompetisi bisa menimbulkan kekhawatiran, yang bisa berdampak buruk bagi


proses belajar dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang. Kurangi
peluang dan kecendrungan untuk membanding-bandingan antara siswa satu
dengan yang lain dan membuat perpecahan diantara para siswa. Ciptakanlah
metode mengajar dimana para siswa bisa saling bekerja sama.

9. Berikan Masukan

Berikan masukan para siswa dalam mengerjakan tugas mereka. Gunakan kata-
kata yang positif dalam memberikan komentar. Para siswa akan lebih termotivasi
terhadap kata-kata positif dibanding ungkapan negatife. Komentar positif akan
membangun kepercayaan diri. Ciptakan situasi dimana Anda percaya bahwa
seorang siswa bisa maju dan sukses di masa datang.

10. Hargai kesuksesan dan keteladanan

Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang
ditunjukan siswa Anda, akan lebih baik bila Anda memberikan apresiasi bagi
siswayang menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Ungkapan positif dan
dorongan sukses bagi siswa Anda merupakan penggerak yang sangat berpengaruh
dan memberikan aspirasi bagi siswa yang lain untuk berprestasi.

11. Antusias dalam mengajar

Antusiasme seorang guru dalam mengajar merupakan faktor yang penting untuk
menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Bila Anda terlihat bosan dan kurang
antusias maka para siswa akan menunjukkan hal serupa. Upayakan untuk selalu
tampil baik, percaya diri dan antusias di depan kelas.

9
12. Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa

Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki dampak yang
signifikan terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila Anda
mengharapkan seluruh siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki minat
yang tinggi, mereka cenderung akan bertindak mengikuti kehendak Anda. Anda
harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi pada siswa. Pada
awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan kesempatan agar seluruh siswa
memiliki motivasi yang tinggi.

13. Pemberian penghargaan untuk memotivasi

Pemberian penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi sebagian
siswa (biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan secara hati-
hati karena berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian, penggunaan
metode ini dapat melahirkan motivasi internal.

14. Ciptakan aktifitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas

Buatlah aktifitas yang melibatkan siswa dengan kawan-kawan mereka dalam satu
kelas. Hal ini akan membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian tugas-tugas
individu siswa dengan seluruh siswa di kelas tersebut.

15. Hindari penggunaan ancaman

Jangan mengancam siswa Anda dengan kekerasan, hukuman ataupun nilai rendah.
Bagi sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah mungkin efektif,
namun hal tersebut bisa memicu mereka mengambil jalan pintas (mencontek).

16. Hindarilah komentar buruk

Gunakanlah komentar yang positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa yang
percaya diri akan performa dan kemampuan mereka. Jangan membuat pernyataan
yang negatif kepada para siswa di kelas Anda berkaitan dengan prilaku dan
kemampuan mereka. Anda harus selektif dalam menggunakan kata-kata dan
berbicara dalam kelas. Apabila tidak hati-hati, kepercayaan diri siswa Anda akan
mudah jatuh.

17. Kenali minat siswa-siswa Anda

Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki kepribadian
yang berbeda-beda. Pahamilah siswa Anda, bagaimana tanggapan mereka
terhadap materi dan apa minat,cita-cita, harapan dan kekhawatiran mereka.
Pergunakanlah berbagai contoh dalam pembelajaran Anda yang ada kaitannya
dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam belajar.

10
18. Peduli dengan siswa-siswa Anda

Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi pada para guru yang memiliki
perhatian. Perlihatkan bahwa Anda memandang para siswa sebagai layaknya
manusia normal dan perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses pembelajaran
dan bukan hanya sekedar nilai karena hal tersebut tercermin pada kemampuan
Anda sebagai seorang guru. Cobalah membangun hubungan yang positif dengan
para siswa dan coba kenali mereka sebagaimana Anda memperkrnalkan diri Anda
pada mereka. Sebagai contoh, ceritakanlah kisah anda ketika anda masih menjadi
siswa.9

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

9
Kompri, Motivasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya),2015, hal. 250-252

11
Motivasi belajar adalah suatu dorongan, baik yang bersifat internal maupun
eksternal yang membuat siswa bergerak, bersemangat dan senang belajar secara
serius dan terus menerus selama kegiatan proses belajar.motivasi memilki fungsi
dan tujuan tertentu dalam pembelajaran.tedapat beberpa teori dalam motivasi di
antara nya: teori hedonisme, teori naluri, teori reaksi yang dipelajari, teori daya
pendorong dan teori kebutuhan.

Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang,
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor ekstern dan faktor intern.
Sebagai seorang guru, kita memiliki berbagai tanggung jawab dan tugas yang
harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan profesi guru.tugas utama dan
terpenting yang menjadi tanggung jawab seorang guru adalah memajukan,
merangsang dan membimbing pelajar dalam proses belajar. Segala usaha kearah
itu harus dirancang dan dilaksanakan. Guru yang berkesan dalam menjalankan
tugasnya adalah guru yang berjaya menjadikan pelajarnya bermotivasi dalam
pelajaran. Oleh itu untuk keberkesanan dalam pengajaran, guru harus berusaha
memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan mengembangkan serta
menggerakkan motivasi pemberlajaran pelajar itu ke tahap yang maksimum.
Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja
atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan kewajiban
guru untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi belajar
siswanya.

12

Anda mungkin juga menyukai