Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru dan
orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka
dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih
baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari
akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut.
Motivasi belajar juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama
bagi para siswa yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri
siswa. Selanjutnya dapat membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga
prestasi belajarnya pun dapat meningkat.
Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah proses belajar
mengajar. Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala sekolah, guru,
konselor, siswa, petugas lainnya maupun orang tua siswa sangat mengharpkan
terjadinya proses belajar mengajar yang optimal. Terjadinya proses belajar yang
optimal, diharapkan siswa akan mampu meraih prestasi yang tinggi. Untuk itu,
selain senantiasa menyempurnakan sistem pengajarannya, disekolah juga
mengupayakan terjadinya motivasi belajar.
Motivasi dalam belajar memiliki fungsi serta dilandasi oleh teori-teori yang
mendukung agar siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh karena itu kami
membahas tentang apa saja fungsi teori-teori motivasi dalam belajar, serta
bagaimana peranan guru dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Dalam sebuah proses pembelajaran antara peserta didik dan pendidik
membutuhkan sumber belajar untuk menyampaikan materi yang telah
direncanakan. Sumber belajar adalah segala sesuatu baik berupa data, orang atau
benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas bagi peserta didik.
Penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran sangatlah beragam, karena
itu dalam sumber belajar ini terdapat pusat sumber belajar. Pusat sumber belajar
dari waktu ke waktu dituntut untuk selalu berkembang mengikuti kemajuan
teknologi yang ada dan menyesuaikan dengan kebutuhan dalam proses
pembelajaran. Pengembangan sumber belajar ini sangatlah berperan dalam
peningkatan pembelajaran yang berlangsung Seperti contoh sederhana yaitu pada
saat ini penggunaan proyektor dalam proses dianggap sangatlah membantu
pembelajaran, karena dengan proyektor peserta didik bisa melihat materi yang
dipaparkan dan melihat gambar yang berkaitan dengan materi sehingga ada
bayangan dalam benak peserta didik. Dari uraian yanng tersebut di atas dapat
disimulkan bahwa pengembangan pusat sumber belajar meruakan salah satu
sarana yang digunakan oleh para pendidik dalam upaya peningkatan
pembelajaran. Untuk lebih memperjelas mengenai pengembangan pusat sumber
belajar akan diuraikan secara jelas pada makalah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian motivasi dalam belajar?
2. Apa yang dimaksud dengan pusat sumber belajar?
3. Apa saja fungsi motivasi dalam belajar?
4. Apa fungsi dan peran pusat sumber belajar?
5. Apa saja teori-teori motivasi dalam belajar"
6. Bagaimana tahap-tahap pengembangan pusat sumber belajar?
7. Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan motivasi dalam belajar?
8. Bagaimana pengembangan pusat sumber belajar sebagai sarana dalam
meningkatkan kualiatas pembelajaran?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian motivasi dalam belajar.
2. Menjelaskan fungsi motivasi dalam belajar.
3. Menjelaskan teori-teori motivasi dalam belajar.
4. Menjelaskan upaya guru untuk meningkatkan motivasi dalam belajar.
5. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pusat sumber belajar
6. Agar dapat mengetahui fungsi pusat sumber belajar
7. Agar dapat mengetahui bagaimana pengembangan pusat sumber belajar
sebagai sarana dalam meningkatkan kualiatas pembelajaran
8. Agar dapat mengetahui tujuan perkembangan pusat sumber belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan menjaga tingkah
seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu.
Menurut Sartain (Purwanto, 1990: 61) mengatakan bahwa pada umumnya
suatu motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive). Dari pernyataan Sartain di atas bahwa motivasi timbul karena
adanya tujuan yang merupakan perangsang untuk mengarahkan tingkah laku
seseorang dalam melakukan sesuatu hal.
Dalam buku belajar dan pembelajaran Ali Imron (1996) mengemukakan ada
enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran.
Yaitu :
a) Cita-cita atau aspirasi pembelajar. Cita-cita merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar. Hal ini bisa diamati dari banyaknya
kenyataan motivasi seorang pemelajar menjadi begitu tinggi ketika ia
sebelumnya sudah memiliki cita-cita.
b) Kemampuan pemelajar. Manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-
beda, karena itu sering terlihat seseorang memiliki kemampuan di bidang
tertentu belum tentu memiliki kemampuan di bidang lainnya.
c) Kondisi pemelajar. Hal ini bisa terlihat dari kondisi fisik maupun kondisi
psikis pemelajar. Pada kondisi fisik ada hubungannya dengan motivasi bisa
dilihat dari keadaan fisik seseorang. Apabila kondisi psikis seseorang sedang
tidak bagus maka motivasi pun akan menurun.
d) Kondisi lingkungan pemelajar. Kondisi lingkungan pemelajar menjadi factor
yang mempengaruhi motivasi bisa diamati dari lingkungan fisik dan
lingkungan sosial yang mengitari si pembelajar.
e) Unsur-unsur dinamis belajar atau pembelajaran. Faktor dinamisasi belajar
dapat diamati pada sejauh mana upaya memotivasi si pemelajar dilakukan,
bagaimana juga dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar, suasana belajar
dan sebagainya.
Menurut Muhidin Syah (1995:108-115), ada 2 faktor yang berperan dalam
mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu:

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri manusia itu sendiri yang
berupa sikap, kepribadian, pendidikan, pengalaman dan cita-cita.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia itu sendiri
yang terdiri dari:

3
a. Lingkungan sosial, yang meliputi lingkungan masyarakat, tetangga,
teman, orangtua/keluarga dan teman sekolah.
b. Lingkungan non sosial meliputi keadaan gedung sekolah, letak sekolah,
jarak tempat tinggal dengan sekolah, alat-alat belajar, kondisi ekonomi
orangtua dan lain-lain.

pengertian dan definisi motivasi menurut pendapat para ahli :

1. Hamalik (1992:173), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi


dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
2. Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
3. Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga
pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah
suatu tujuan tertentu Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena
memiliki motivasi yang tinggi.
4. Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil
yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan
bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah pada hasil yang
diinginkannya.
5. Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.
6. Mc Donald, motivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam diri
seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa (feeling) dan didahului
dengan respon adanya sebuah tujuan.
7. Azwar, motivasi merupakan sebuah rangsangan atau dorongan yang
dimiliki oleh seseorang atau sekelompok masyarakat yang ingin
bekerjasama secara maksimal dalam melakukan sesuatu yang sudah
direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
8. Malayu, menjelaskan bahwa motivasi diambil dari kata latin yaitu
movere yang artinya dorongan atau pemberian daya penggerak yang
dapat menciptakan suatu kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
bekerja efektif, bekerjasama dan terintegrasi dengan segala upaya untuk
mencapai sebuah kepuasan.
9. Edwin B. Flippo, disebutkan bahwa motivasi merupakan suatu keahlian
dalam mengarahkan seorang pegawai & sebuah organisasi agar dapat
bekerja supaya berhasil, hingga para pegawai dan tujuan dari organisasi
tersebut tercapai.
10. American Encyclopedia, disebutkan bahwa motivasi sebagai sebuah
kecendrungan yang ada didalam diri seseorang yang membangkitkan
topangan & mengarahkan tindak-tanduknya.

4
B. Pengertian Pusat Sumber Belajar
Menurut asosiasi teknologi komunikasi pendidikan (AECT),sumber belajar
adalah meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat
digunakan untuk memberi fasilitas belajar bagi peserta didik.
Sedangkan pusat sumber belajar merupakan bentuk bangunan mulai dari yang
sederhana sampai yang rumit dan lengkap, yang dirancang dan diatur secara khusus
dengan tujuan menyimpan, merawat. mengembangkan, dan memenfaatkan koleksi
sumber belajar dalam berbagai bentuknya baik secara indibvidual maupun kelompok
PSB di pandang sebagai suatu kegiatan yang terorganisasi, terdiri dari direktur PSB,
staf, peralatan dan bahan-bahan pembelajaran yang ditempatkan dalam suatu lokasi
yang mempunyai fasilitas khusus untuk perencanaan, pemmbuatan, penyajian,
pengembangan dan. pelayanan.[1] Jadi, PSB merupakan wahanayang memberikan
fasilitas pada proses pembelajaran, di mana berbagai jenis sumber belajar
dikembangkan, di kelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kegiatan pembelajaran.

C. Fungsi Motivasi
Fungsi motivasi dalam pembelajaran diantaranya: Menurut Sardiman (2007:85),
fungsi motivasi ada tiga, yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakanyang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Menurut Hamalik (2000:175) ada tiga fungsi motivasi, yaitu:


a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan
timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku
seseorang.

5
Berikut ini ada beberapa jenis-jenis motivasi yaitu :
1. Berdasarkan Arahnya :
a. Motivasi Tugas
Motivasi tugas adalah motivasi yang ditimbulkan oleh tugas-tugas yang
ditetapkan sama ada oleh guru, murid sendiri, mahupun yang dirancangkan oleh
guru dan murid secara bersama- sama. Pelajar yang memiliki motivasi tugas
memperlihatkan keterlibatan dan ketekunan yang tinggi dalam menyelesaikan tugas-
tugas belajar. Motivasi tugas hendaklah dibangun di dalam diri pelajar dan ini dapat
dilakukan oleh guru kalau dia mengetahui cara-caranya.
b. Motivasi aspirasi
Yaitu motivasi yang tinggi tumbuh dengan subur kalau pelajar memiliki
perasaan sukses. Perasaan gagal dapat menghancurkan aspirasi pelajar dalam
belajar. Oleh kerana itu guru jangan menjadikan pelajar selalu gagal, walaupun ini
bukan bermakna guru harus menjadikan pelajar sukses terus menerus. Suatu konsep
yang harus ditanam oleh guru kepada pelajar agar ia memiliki aspirasi yang tinggi
adalah bahawa kesuksesan atau kegagalan ditentukan oleh "usaha", bukan oleh
kemampuan atau kecerdasan.
c. Motivasi Persaingan
Persaingan yang sehat dapat menjadi motivasi yang kuat dalam belajar.
Namun memupuk rasa persaingan yang berlebih-lebihan, di kalangan pelajar dalam
belajar dapat menimbulkan persaingan yang tidak sihat, kerana pelajar bukan
menjadi giat belajar, tetapi dengan berbagai cara berusaha mengalahkan pelajar lain
untuk mendapatkan status. Membangun persaingan dengan diri sendiri pada setiap
pelajar akan menimbulkan motivasi persaingan yang sihat dan berkesan dalam
belajar.
d. Motivasi Afilisi
Motivasi afilisi adalah dorongan untuk melaksanakan kegiatan belajar dengan
sebaik- baiknya, kerana ingin diterima dan diakui oleh orang lain. Pelajar-pelajar
yang masih kecil berusaha meningkatkan usaha dan prestasi dalam belajar agar dia
dapat diterima dan diakui oleh orang dewasa, iaitu guru dan ibu bapanya. Namun
para remaja lebih terdorong belajar untuk mendapatkan penerimaan dan perakuan
dari rakan sebaya. Oleh kerana itu, guru-guru yang mengajar pelajar-pelajar yang
masih kecil hendaknya memberikan perhatian dan penghargaan yang penuh terhadap
peningkatan usaha dan hasil belajar yang ditampilkan oleh pelajar. Bagi pelajar
remaja, guru hendaknya dapat memanfaatkan kelompok untuk meningkatkan usaha
dan prestasi belajar ahli kelompok.
e. Motivasi Keemasan
Kecemasan dapat mendorong usaha dan hasil belajar. Tetapi kecemasan yang
berlebihan dapat menurunkan keghairahan dan hasil belajar. Pelajar yang telah
memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar jika mengalami kecemasan dapat
menurunkan motivasinya itu. Demikian juga dengan pelajar-pelajar yang memiliki
kecerdasan (IQ) rendah kalau mengalami kecemasan menyebabkan usaha dan hasil
belajar mereka menjadi bertambah merosot. Tetapi kecemasan sangat berkesan
untuk meningkatkan usaha dan hasil belajar pelajar yang bermotivasi rendah dan
yang memiliki kecerdasan tinggi.

6
f. Motivasi Penguatan
Motivasi penguat dapat ditimbulkan melalui diagram kemajuan belajar murid,
memberikan komentar pada setiap kertas tugas, ujian dan peperiksaan pelajar dan
memberikan penghargaan. Guru hendaklah menjauhi pemahaman bahawa
pemberian angka sebagai sumber utama untuk menimbulkan motivasi penguatan,
kerana menitik-beratkan pemberian angka dalam memotivasi pelajar dapat
menimbulkan persaingan yang tidak sihat dan akan menimbulkan kecemasan di
dalam kelas.
g. Motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri
Motivasi ini sangat berkesan dalam meningkatkan motivasi pelajar dalam
belajar. Pelajar-pelajar ini menunjukkan tingkah laku yang mandiri dalam belajar
dan mempunyai sistem nilai yang baik yang melatar-belakangi tingkah laku mereka
itu. Pembentukan sistem nilai-nilai yang menjadi tanggung jawab guru pada setiap
pelajar, sehingga pelajar-pelajar memiliki motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri
adalah sangat penting. Bagi pelajar-pelajar yang telah memiliki motivasi yang
diarahkan oleh diri sendiri, guru hanya perlu memberikan pelayanan yang sesuai
dengan tuntutan aktiviti belajar mereka.

2. Berdasarkan Faktor Pembangkitannya:


a. Motivasi internal (intrinsik)
Motivasi internal (intrinsik) adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang
dikarenakan orang tersebut senang melakukannya. Sebagai ilustrasi, seorang siswa
membaca sebuah buku, karena ia ingin mengetahui kisah seorang tokoh, bukan karena
tugas sekolah. Motivasi memang mendorong terus, dan memberi energi pada tingkah
laku. Setelah siswa tersebut menamatkan sebuah buku maka ia mencari buku lain
untuk memahami tokoh yang lain. Keberhasilan membaca sebuah buku akan
menimbulkan keinginan baru untuk membaca buku yang lain. Dalam hal ini, motivasi
intrinsik tersebut telah mengarah pada timbulnya motivasi berprestai.
Lepper dan Ryan menjelaskan bahwa motivasi intrinsik didefisinikan sebagai
ketertarikan dan kenyamanan di dalam melakukan aktivitas di dalam pekerjaan itu
sendiri, sedangkan Hirst (1988) mengatakan bahwa motivasi intrinsik adalah
keyakinan individu tentang tingkat, yang mana sesuatu aktiviatas dapat dilakukan
dengan nyaman dan atas dasar keinginan diri sendiri. Konsep dari motivasi intrinsik
tidak hanya ada pada definisi praktisnya, tetapi konsep motivasi intrinsik juga masuk
dalam teori-teori utama di dalam motivasi kerja, seperti teori hierarkinya Maslow
yang menyatakan babwa motivasi intrinsik ada di dalam hierarki yang paling tinggi,
yaitu aktualisasi diri. Pendapat ahli lain mengenai motivasi intrinsik dikemukakan
oleh Beach (1980). Ia mengatakan bahwa motivasi intrinsik sebagai suatu hal yang
terjadi ketika seseorang menikmati suatu aktivitas dan memperoleh kepuasan selama
melakukan tugas dari aktivitas tersebut.
Telah dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di atas
dapat diambil intisari bahwa motivasi intrinsik merupakan suatu bentuk motivasi dari
dalam diri individu dalam menyikapi suatu tugas dan pekerjaan yang diberikan kepa
individu dan membuat tugas dan pekerjaan tersebut mampu memberikan kekuatan
batin bagi individu sendiri. (M. Nur Ghufron, dkk. Teori-teori Psiologi, 2011: 86-87)

7
b. Motivasi eksternal (ekstrinsik)
Motivasi ekternal (ekstrinsik) adalah dorongan terhadap perilaku seseorang
tang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu, karena
dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari hukuman. Sebagai ilustrasi,
seorang siswa kelas satu SMP belum mengetahui tujuan belajar di SMP Semula ia
hanya ingign ikut-ikutan belajar di SMP karena teman sebayanya juga belajar di SMP.
Berkat penjelasan wali kelas satu SMP, siswa memahami faedah belajar di SMP bagi
dirinya. Siswa tersebut belajar dengan giat dan bersemangat. Hasil belajar siswa
tersebut sangat baik, dan ia berhasil lulus SMP dengan NEM sangat baik. Ia
menyadari pentingnya belajar dan melanjutkan pelajaran di SMA.Di SMA ia belajar
dengan penuh semangat karena ia ingin masuk AKABRI. Berkat ketekunan dan
semangat belajarnya maka ia lulus SMA dengan nilai sangat baik, dan diterima di
AKABRI
Dalam contoh tersebut, motivasi ekstrinsik membuat siswa yang belajar
dengan tujuannya sendiri, berkat informasi guru. Selanjutnya siswa menyadari
pentingnya belajar, dan ia belajar bersungguh-sungguh penuh semangat. Dalam hal ini
motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi motivasi instrinsik, yaitu pada saat siswa
menyadari pentingnya belajar, dan ia belajar dengan sungguh-sungguh tanpa disuruh
orang lain. (Dimyati, dkk, Belajar dan Pembelajaran, 2009:-91)

D. Fungsi Pusat Sumber Belajar


Pengembangan sistem pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan
terus menerus, yang akan membantu pengajaran dalam mengembangkan
pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di
dalam proses belajar-mengajar. Di sinilah letak hubungan yang penting antara pusat
sumber belajar dengan pengembangan sistem pembejaran. Segala sumber dan bahan
serta personil yang ada di dalam pusat sumber belajar dimaksudkan untuk membantu
efektifitas dan efisiensi interaksi siswa dan pengajar dalam proses pembelajaran.
Secara umum, tujuan dari Pusat sumber belajar adalah untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan
sistem pembelajaran. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam
pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong
penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk
mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang
direncanakan lainnya. Selain itu, secara khusus pusat sumber belajar bertujuan
untuk:
a. menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan
kelas tradisional.
b. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk
mencapai tujuan program akademis dan kewajiban institusional lainnya.
c. Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan
tindak lanjut untuk pengembangan sistem pembelajaran yang ada.
d. Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan
sistem pembelajaran dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.
e. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media
pendidikan.

8
f. Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan
berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efesien.

E. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar


A. Memberi Angka
Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil akivitas belajar anak didik.
Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak
didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar di
masa mendatang.
B. Hadiah
Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik.
Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar siswa.
C. Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan. Persaingan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Dengan saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk
mendorong siswa belajar.
D. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan
harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Siswa akan
belajar dengan keras bisa jadi karena harga. dirinya.
E. Memberi ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi giat belajar
jika mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya mempersiapkan diri dengan
belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan Oleh karena itu, memberi ulangan
merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar
juga merupakan sarana motivasi.
F. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa untuk giat
belajar. Dengan mengetahui hasil belajar yang meningkat, siswa termotivasi untuk
belajar dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.
G. Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Guru
bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan siswa dalam mengerjakan
pekerjaan sekolah Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana menyenangkan,
mempertinggi gairah belajar.
H. Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan dengan tepat
dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
I. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang ada dalam diri siswa. Motivasi
ekstrinsik sangat diperlukan agar hasrat untuk belajar itu menjelma menjadi perilaku
belajar.

9
J. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat
terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,
karena ada daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai
dengan minat. Minat dapat dibangkitkan dengan membandingkan adanya kebutuhan,
menghubungkan dengan persoalan penggalaman yang lampau, memberi kesempatan
untuk emndapatkan hasil yang baik, menggunakan berbagai macam metode
menggajar.
K. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat motivasi
yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, akan timbul
gairah ntuk belajar.

F. Tahap-tahap pengembangan pusat sumber belajar


Menurut Briggs pengembangan pembelajaran itu harus memperhatikan pada
prinsip keselarasan antara lain: (1). Tujuan yang akandicapai. (2).
Strategiuntukmencapainya, (3), Evaluasikeberhasilan Dalam mendasain dan
mengembangkan suatu pusat sumber belajar, diperlukan suatu proses yang sistematis
dan sistemis.

Terdiri dari empat tahapan pengembangan pusat sumber belajar,yaitu:


1. Tahapan anlisis kebutuhan
Tahapinimerupakantahapan awal dalam proses pengembangan sumber belajar.
Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai adanya perbedaan antara keadaan yang
diharapk andengan keadaan yang terjadi. Hasil dari analisis itu adalah gambar
annyatamengenai pengelolaan dan pemberdayaan sumber-sumber belajar yang telah
ada terhadap pencapai antujuan dan kompetensi pembelajaran.

2. Tahap pengembangan sarana kebutuhan


Selain pengembangan sarana, juga dilakukan pengembangan progam pusat
sumber belajar yang tentu saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam
pengembangan progam. dibutuhkan adanya SDM yang berkualitas dan profesional.
Hal ini dimaksudkan agar pengembangan progam bisa memenuhi kebutuhan yang
diharapkan. Sebagai contoh pengembangan progam adalah penambahan sumber
belajar, berupa media dan bahan ajar yang berbentuk cetak ataupun no cetak. Tahap
implementasi

3. Tahap implementasi
pusat sumber belajar merupakan tahap aplikasi atau pendayagunaan pusat
sumber belajar. Dalam pelaksanaanya, pusat sumber belajar yang akan digunakan
hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidik atau lembaga
yang akan mengembangkanya. Sebagai contoh, sebuah lembaga pendidikan yang
memiliki tempat terbatas. maka dapat mendirikan dan mengembangkan pusat
sumber belajarsecara bertahap, sesuaio dengan tempat yang tersedia. Untuk
kemudian, setelah kemampuan lembaga tersebut bertambah, maka pengembangan
pusat sumber belajardapat terus diulakukan.

10
4. Tahap pengelolaan
Pengelolaan pusat sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan dengan
pengadaan, pengembangan produksi, dan pemanfaatan sumber belajar serta upaya
untuk terus dab memperbaiki dan meningkatkan sarana dan progam-progamnya.
Dalam melakukan pengembangan pusat sumber belajar yang diharapkan bisa
menjadi sarana peningkatan pembelajaran seorang pendidik harus juga mampu
memperhatikan 3 hal sebagai berikut :
1. Mutu pendidikan
Sallis memandang mutu sebagai filosofis dan metodologis yang membantu
institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi
tekanan tekanan eksternal yang berlebihan. Sedang menurut Danimmutu
mengandung makna derajat keunggulan suatu kerja atau hasil produk.
2. Peningkatan mutu pendidikan
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran yang
disajikan oleh pendidik dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukungnya.
3. Upaya Peningkatan Pusat Sumber Belajar
Sebagai sarana peningkatan pembelajaran Mutu Pendidikan Upaya untuk
menghidupkan dan mengembangkan pusat sumber belajar sangat dibutuhkan
dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya tugas pengurus / anggota dan institusi
terkait, melainkan kita semua karena intiya usaha bersama menjaga atau
mengembangkan ilmu pengetahuan, serta merevisi atau mengkaji ulang tujuan dari
pusat sumber belajar, untuk mengintensifisikan hasil akan adanya proses pendidikan.

G. Ciri atau karakteristik anak yang memiliki motivasi dalam belajar


Tinggi rendahnya motivasi belajar menunjukkan pada perbedaan
kecenderungan individu dalam berusaha untuk meraih suatu prestasi. Karakteristik
individu yang memiliki motivasi belajar tinggi, Ibrahim (Nisriyana, 2007:25):
1. Senang bekerja keras unuk mencapai keberhasilan
2. Selalu khawatir mengalami kegagalan
3. Cenderung bertindak atau menetapkan suatu pilihan yang realistis.
4. Senang berkompetisi yang sehat
5. Bertanggung jawab atas pilihan atau perbuatannya.

Terdapat enam karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi menurut
Sudjana (Farozin, 2011:57), yaitu:
1. Kesenangan atau kenikmatan untuk belajar, berarti menaruh perhatian dan
minat terhadap kegiatan-kegiatan belajar dan merasa senang mengarjakan
tugas-tugas sekolah dan rumah.
2. Orientasi terhadap penguasaan materi, suatu kemampuan yang dimiliki
siswa dalam menguasai materi-materi yang didapat di kelas.
3. Hasrat ingin tahu, keinginan siswa dalam mencari hal-hal baru.
4. Keuletan dalam mengerjakan tugas, siswa memusatkan sepenuhnya untuk
menyelesaikan tugas dan tidak mudah menyerah atau putus asa.
5. Keterlibatan pada tugas, siswa tekun dalam mengerjakan tugas,
berkonsentrasi pada tugas dan meluangkan waktu untuk belajar.

11
6. Orientasi terhadap tugas-tugas yang menantang, sulit dan baru.

H. Tujuan Pengembangan Pusat Sumber Belajar

1. Tujuan Umum
PSB bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan dan proses
pembelajaran melalui melalui pengembangan sistem intruksional.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan dari adanya PSB antara lain sebagai berikut:
a. Menyediakan berbagai macam pilihn komunikasi untuk menyokong
kelas tradisional.
b. Mendorong penggunaan cara-cara belajar yang baru yang pling cocok
untuk mencapai tujuan akademis.
c. Memberikan pelayanan dan dalam perencanaan, produksi, operasional
dan tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem intruksional.
d. Melakukan latihan keada tenaga pendidik mengenai pengembangan
sistem intruksional dan integrasi teknologi dalam proses
pembelajaran.
e. Memajukan penelitian yang perlu tentang penggunaan media
pendidikan.
f. Membantu mengembangkan standar paggunaan sumber-sumber
belajar.
g. Menyediakan pelayanan penilaian untuk membantu menentukan
efektivitas berbagai cara pembelajaran.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan menjaga
tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Fungsi motivasi dalam belajar diantaranya adalah mendorong manusia untuk
berbuat, menentukan arah perbuatan, menyeleksi perbuatan, mendorong timbulnya
tingkah laku atau perbuatan, motivasi berfungsi sebagai pengarah, motivasi
berfungsi sebagai penggerak cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa: Memberi angka,
Hadiah,kompetisi,member ulangan,minat, tujuan yang di akui. Karakteristik
individu yang memiliki motivasi belajar tinggi. Ibrahim (Nisriyana, 2007; 25):
 Senang bekerja keras untuk mencapai keberhasilan.
 Selalu khawatir mengalami kegagalan
 Cenderung bertindak atau menetapkan suatu pilihan yang realistis.
 Senang berkompetisi yang sehat
 Bertanggung jawab atas pilihan atau perbuatannya.

1. Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan bentuk bangunan mulai dari yang
sederhana sampai yang rumit dan lengkap, yang dirancang dan diatur
secara khusus dengan tujuan menyimpan, merawat, mengembangkan, dan
memenfaatkan koleksi sumber belajar dalam berbagai bentuknya baik
secara individual maupun kelompok.
2. Fungsi pusat sumber belajar antara lain pengembangan sistem
intruksional,
informasi, pelayanan media, prduksi dan administrasi.
3. Tahapan dalam PSB yang meliputi tahap analisis kebutuhan, tahap
pengmbangan sarana kebutuhan, tahap imlementasi, tahap implemtasi,
dan yang terakhir tahap pengelolaan. Sedang dalam melakukan PSB harus
memperhatikan hal yaitu mutu pendidikan, peningkatan mutu pendidikan,
dan upaya pengembangan pusat sumber belajar sebagai sarana
peningkatan pembelajaran.
4. Secara umum PSB bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kegiatan dan proses pembelajaran melalui melalui pengembangan sistem
intruksional. Sedangkan tujuan Khusus dari PSB itu sendiri antara lain
menyediakan berbagai pilihan komunikasi untuk menyokong kelas
tradisional.

13
B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa hal yang disarankan yaitu :
1. Untuk memotivasi pegawai secara efektif ada tiga strategi yang dapat
dipergunakan oleh Camat untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai di
Kecamatan Singkawang Tengah, yaitu sebagai berikut: strategi penggunaan
pendekatan, metode dan menyatukan semua cara untuk memotivasi.
2. Strategi penggunaan pendekatan yang dilaksanakan berupa Wortel dan batung
kayu kecil, motivasi melalui pekerjaan itu sendiri, dan sistem manajer satu
menit.
3. Metode yang dipergunakan meliputi mempergunakan uang sebagai penghargaan
dan insentif menyebutkan persyaratannya, mengembangkan keterikatan,
memotivasi melalui pekerjaan itu sendiri, menghargai dan mengakui prestasi
kerja, mengembangkan kepemimpinan, membangun kerjasama antar kelompok.
melatih dan mengembangkan setiap orang, serta menghilangkan hal-hal yang
negatif.
4. Adapun model yang digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai di
Kecamatan Singkawang Tengah adalah meliputi model tradisional, model
human relation, dan model human resources.
Pusat sumber belajar dengan fungsinya untuk menyediakan informasi di
setiap daerah harus diupayakan pemanfaatannya secara optimal. Pengembangan
pusat sumber belajar di daerah yang menuntut peningkatan metode belajar
tradisional untuk beralih kepada metode non tradisional yaitu dengan belajar
mandiri, modul, simulasi dan permainan. Untuk itu, pusat sumber belajar harus
diupayakan pengembangannya dengan lebih optimal demi meningkatkan mutu
pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin Syah, 2000 psikologi Pendidikan Bandung: Remaja Rosda Karya


masulfi.blogspot.com/2012/03/motivasi-dalam-belajar.html
http://fajrinstation.blogspot.com/p/psikologi-pendidikan-motif-dan-motivasi.html
http://www.omkris.com/2012/05/motivasi-motivasi-belajar-fungsi.html-
UOTASKykrIU Sartain. 1990. http://www.omkris.com/2012/05/motivasi-
motivasi-belajar-fungsi.html
UOTASKykrIU (di akses tgl. 12 oktober 2014) Imron, Ali. 1996.
http://fajrinstation.blogspot.com/p/psikologi-pendidikan-motif-dan motivasi.html
(diakses tgl. 12 oktober 2014)
Sardiman, 2007. http://www.omkris.com/2012/05/motivasi-motivasi-belajar-
fungsi.html -UOTASKykrIU (di akses tgl. 12 oktober 2014)
Hamalik. 2000. http://www.omkris.com/2012/05/motivasi-motivasi-belajar-
fungsi.html - UOTASKykrIU (di akses tgl. 12 oktober 2014)
Beach. 1980. http://fajrinstation.blogspot.com/p/psikologi-pendidikan-motif-dan-
motivasi.html
Ghufron, M. Nur, dkk. 201. http://fajrinstation.blogspot.com/p/psikologi-
pendidikan-motif-dan- motivasi.html
http://pengantarteknologipendidikan. blogspot.co.id/
http://santoson111.blogspot.co.id/2015/09/makalah-pengembangan-pusat-
sumber.html
https://umilika.wordpress.com /2014/02/18/pengembangan-pusat-sumber-belajar-
sebagai-sarana-peningkatan-kualitas-pembelajaran

15

Anda mungkin juga menyukai