Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN

'MOTIVASI'

Dosen pengampu:

Sumiati S.E,MM

Disusun oleh:

RISKA AFRINIDA

(20220082)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

AKBP.STIE”KBP”

“KEUANGAN PERBANKAN DAN PEMBANGUNAN”

PROVINSI SUMATRA BARAT

2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
BAB 1...........................................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................
C. Tujuan Masalah....................................................................................................
BAB 2................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................
A. Pengertian Motivasi.............................................................................................
B. Jenis Motivasi.......................................................................................................
C. Teori-teori Motivasi.............................................................................................
D. Tujuan Motivasi dan proses Motivasi.................................................................
BAB 3...............................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan
kehendak-Nya.Makalah ini dapat kami selesaikan pada waktunya.Penulisan dan pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen. Adapun
yang saya bahas dalam makalah ini mengenai Motivasi. Dalam penulisan makalah ini saya
menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan saya
mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saya
berterima kasih kepada dosen pengampu yakni Ibu Sumiati S.E ,MM yang telah memberikan
ilmu yang berguna kepada saya.
Saya menyadari akan kemampuan saya yang masih amatir. Dalam makalah ini saya
sudah berusaha untuk dapat menyusunnya dengan baik. Tapi saya yakin makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan juga kritik untuk
menyempurnakan makalah ini.Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan
berguna bagi saya dan siapapun yang membacanya.

Pesisir Selatan,16 Juni 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motivasi tersebut merupakan
suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam
perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh
manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl (dalam
As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan
hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002)
motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya,
diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang
diarahkan ke tujuan tertentu.
            Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan
sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang
menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan
kegiatan- kegiatan tertentu.
            Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian
dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal
tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah
laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada
tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior). McDonald (dalam Soemanto,
1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang
yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi
merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan
setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena
setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan
berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).
            Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu
perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian
tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan
bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai
tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah energi aktif yang
menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala
kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak
atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang
harus terpuaskan. Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai sesuatu yang diinginkan. Motivasilah
yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku seseorang dalam mencapai tujuan
(kebutuhan). Sesuai dengan pendapat Sumadi Suryabrata yang menyatakan bahwa
motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka semakin
kuat motivasi untuk mencapainya. Dengan demikian motivasi memiliki peranan yang
penting untuk mencapai tujuan-tujuan dalam kehidupan seseorang, tak terkecuali
dalam kegiatan belajar seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.
Motivasi belajar sebagai faktor psikis yaitu motivasi berpengaruh terhadap jiwa
seseorang. Sedangkan sifatnya yang non-intelektual yaitu motivasi tidak termasuk
dalam kemampuan berpikir/pengetahuan, melainkan motivasi memiliki peranan
dalam menumbuhkan semangat, atau rasa senang untuk belajar. Siswa yang memiliki
motivasi kuat, akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Dengan kata lain, motivasi belajar disini sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa tersebut dapat tercapai

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi?
2. Apa saja jenis jenis motivasi?
3. Apa saja teori teori motivasi?
4. Apa tujuan dari motivasi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas pada makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa itu motivasi
2. Mengetahui jenis jenis motivasi
3. Mengetahui apa saja teori motivasi
4. Mengetahui apa tujuan dari motivasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang
tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan
itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua
motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi
tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita.
Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
            Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau
menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan
maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak
hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa
sakit. Sebaliknya ada orangyang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka
uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.
Menurut Walgito (2002):
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove
yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving
force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan
faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif adalah suatau
keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan, Memelihara dan
mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran. Motif juga dapat
diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap
situasi
Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu tujuan
atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya penggerak
utama bagi seseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang
diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif. Adapun istilah dalam pengertian
Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation. Namun perkataan
asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam Bahasa Melayu yakni kata
motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong seseorang dalam
melakukan sesuatu. Secara ringkas, Selain itu, Pengertian Motivasi merupakan suatu
perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan,
kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untuk melakukan atau bertindak
sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dantujuan.
pengertian dan definisi motivasi menurut pendapat para ahli:
1. Menurut Hamalik (1992:173), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi
dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan.
2. Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
3. Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga pendorong
atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.
Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.
4. Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang
ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang
dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya.
5. Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah
dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan
kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari
maupun tidak disadari (Makmun, 2003). Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh
berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik (Elliot et al.,
2000; Sue Howard, 1999). Motivasi intrinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri
untuk bertindak tanpa adanya rangsangan dari luar (Elliott, 2000). Motivasi intrinsik akan
lebih menguntungkan dan memberikan keajegan dalam belajar. Motivasi ekstrinsik
dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu dan tidak dapat dikendalikan oleh
individu tersebut (Sue Howard, 1999). Elliott et al. (2000), mencontohkannya dengan nilai,
hadiah, dan/atau penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi seseorang.
Sebagai contoh, dalam kegiatan belajar.
motivasi merupakan daya penggerak yang menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi.
Dengan demikian motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Apabila
seseorang tidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai
hasil belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi
yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang agar ia
mau atau ingin melakukan sesuatu.

2.2 JENIS JENIS MOTIVASI


1.      Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang
membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari
buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi
intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar
itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-
betulingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah
lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations
are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah
sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari
dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi
dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala
sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
2.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok
paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji
oleh pacarnya,atau temannya.
Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin
mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi
tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa
yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.
Malayu S.P Hasibuan (2005:150) mengatakan bahwa jenis-jenis motivasi adalah
sebagai berikut:
1.      Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.
2.         Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan
mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan
dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk
jangka panjang dapat berakibat kurang baik.

2.3 TEORI TEORI MOTIVASI


1. Teori Insentif:
Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil
tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja
dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif
berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan
bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible.
Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.
2.  Dorongan Bilogis: 
Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja. Termasuk di
dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan,
tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus
lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar
saat mencipum bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah
atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan
hidup.
3.  Teori Hirarki Kebutuhan: 
Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow.
Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan
fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan
penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.
4.  Takut Kehilangan vs Kepuasan:
 Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia,
yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut
kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya
seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada
juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk
faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih
kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.
5.  Kejelasan Tujuan:
 Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas
dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi
jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan
Goal Setting (penetapan tujuan)

2.4 TUJUAN MOTIVASI DAN PROSES MOTIVASI

TUJUAN MOTIVASI
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan
atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang
manajer, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan pegawai atau bawahan dalam
usaha meningkatkan prestasi kerjanya sehingga tercapai tujuan organisasi yang
dipimpinnya. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
memaju pada siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang
diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.
Sebagai contoh, seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa yang maju
kedepan kelas dan dapat mengetahui apa yang disuruh oleh gurunya. Dengan
demikian itu, dalam diri anak tersebut timbul rasa percaya pada diri sendiri; di
samping itu timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut dan malu lagi bila anak
tersebut disuruh oleh gurunya.
i contoh tersebut di atas sudah jelas, bahwa setiap tindakan motivasi mempunyai
tujuan. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula
bagaimana tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasi jiwa tujuannya jelas dan
disadari. Oleh yang memotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang
memotivasi. Oleh karena itu setiap orang yang memberikan motivasi harus mengenal
dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian
orang yang akan dimotivasi.

PROSES MOTIVASI

Malayu S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan bahwa proses motivasi adalah


sebagai berikut :
1.     Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru
kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan.
2.     Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan
dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja.
3.     Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan.
Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang
harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
4.     Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan
karyawan. Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba
serta perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah
pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan
harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5.     Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan
individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.

BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN

motivasi dapat diartikan sebagai suatu tujuan atau pendorong, dengan tujuan
sebenarnya tersebut yang menjadi daya penggerak utama bagi seseorang dalam
berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara
positif ataupun negatif.
Motivasi bukan hanya dapat diberikan untuk menyemangati diri sendiri atau orang di
sekitar kita, tetapi juga dapat diberikan kepada para karyawan untuk
mengembangkan rasa semangat dalam berproduktivitas. Dengan adanya motivasi
baik itu berupa uang sebagai gaji ataupun penghargaan berupa penganggapan
terhadap apa yang terlah dicapai oleh seorang karyawan dalam pekerjaannya.
Dengan adanya motivasi yang diberikan menajer kepada bawahannya, itu akan
mendorong bawahan untuk menghasilkan yang terbaik dalam pekerjaannya.
Sebaliknya, jika seorang manajer tidak member penghargaan apapun kepada
bawahannya sedangkan bawahannya tersebut sudah melaksanakan tugasnya
dengan baik, maka semangat kerja bawahannya tersebut sedikit demi sedikit akan
menurun dan akan berakibat juga pada proses produktivitas.
sumber
http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-tentang-
motivasi.html
https://www.google.com/search?
q=LATAR+BELAKANG+MOTIVASI&oq=LATAR&aqs=chrome.0.69i59j69i57j69i59j35i39j0i433j
0j0i433l2j0l2.2946j1j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-tentang-
motivasi.html

Anda mungkin juga menyukai