KELOMPOK 6 :
Muhammad Fadil (21129249)
Friska Aulia Putri (21129396)
Dwi Ranti Octari (21129380)
Elga Dewi Putri (21129036)
Yola Agustina Sari (21129141)
Dosen Pengampu :
Dra. Zaiyasni, S.Pd.,M.Pd
Seksi : 202111290254
1
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Motivasi dalam belajar ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen Dra Zaiyasni, S.Pd.,M.Pd pada mata kuliah Perkembangan Belajar
Peserta Didik (PBPD) SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Upaya Membantu Anak Mencapai Tugas Perkembangannya bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dra Zaiyasni,
S.Pd.,M.Pd, selaku dosen Perkembangan Belajar Peserta Didik (PBPD) SD yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………….……………...3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….......4
A. LATAR BELAKANG………………………………….………………………....4
B. RUMUSAN MASALAH……………………………….……………………...…5
C. TUJUAN PENULIS…………………………………….………………………...5
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………….6
A. Hakikat Motif dan Motivasi……………………………………………………..6
B. Perilaku motifasi dalam belajar…………………………………………….……7
C. Peranan motivasi dalam belajar anak usia SD…………………………………10
D. Teknik memotivasi dalam belajar………………………………………………10
E. Peranan guru dalam memotivasi anak usia SD dalam
belajar………………….11
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..14
A. KESIMPULAN ………………………………………………………………...14
B. SARAN……………………………………………………………………….…14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
menjadi sangat dominan dalam menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Dalam
belajar mengajar, motivasi merupakan faktor yang sangat penting, karena dengan
adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik. Bagi peserta didik
yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai energi untuk melaksanakan
kegiatan belajar. Sehingga boleh jadi peserta didik yang memiliki intelegensi yang
cukup tinggi menjadi gagal karena sebab motivasinya lemah, sebab hasil belajar itu
akan optimal bila terdapat motivasi yang tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa itu hakekat motif dan motivasi?
2. Bagaimana perilaku motivasi dalam belajar?
3. Bagaimana peran motivasi dalam belajar untuk anak usia SD?
4. Apa saja Teknik motivasi dalam belajar
5. Bagaimana peranan guru dalam memotivasi anak usia SD dalam belajar?
C. TUJUAN PENULISAN
Yang menjadi tujuan penulisan pada makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa saja hakekat motif dan motivasi
2. Untuk mengetahui bagaimana perilaku motivasi dalam belajar
3. Untuk mengetahui peran motivasi dalam belajar untuk anak usia SD
4. Untuk mengetahu apa saja teknik motivasi dalam belajar
5. Untuk mengetahui peranan guru dalam memotivasi anak usia SD dalam
belajar
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motif itu adalah
dorongan yang menyebabkan individu untuk melakukan suatu gerakan atau
tingkah laku tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
2. Pengertian motivasi
Sebenarnya, motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang
menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan
yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang menimbulkannya, dan
tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Karena itu, bisa juga dikatakan
bahwa motivasi berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak,
atau mengerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam
rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan.
Menurut M. Utsman Najati dalam Abdul Rahman Shaleh , motivasi
adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk
hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan
tertentu. Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Hoy dan Miskel dalam
Abdul Rahman Shaleh , dimana motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang
kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan,
ketegangan (tension states), atau mekanisme-mekanisme lainnya yang
memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian
tujuan-tujuan personal.
Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata dalam Prof H. Djaali adalah
keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sementara itu,
Gates dkk mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan
psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya
dengan cara tertentu. Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Greenberg
dalam Djaali10 yang mengatakan bahwa motivasi adalah proses
pembangkitan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan.
Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi
adalah keadaan psikologis dan fisioligis yang terdapat dalam diri seseorang
yang mendorongnya melakukan suatu gerakan atau perbuatan untuk mencapai
suatu tujuan (kebutuhan).
7
B. Perilaku motifasi dalam belajar
Menurut Clayton Alderfer dalam Hamdhu (2011) pengertian motivasi
belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan segala kegiatan belajar
yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik
mungkin.
8
Jenis motivasi ini timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang
demikian akhirnya ia mau belajar. Winkel mengatakan “Motivasi Ekstrinsik,
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan
yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri”.
Perlu ditekankan bahwa dorongan atau daya penggerak ialah belajar, bersumber
pada penghayatan atau suatu kebutuhan, tetapi kebutuhan itu sebenarnya dapat
dipengaruhi dengan kegiatan lain, tidak harus melalui kegiatan belajar. Motivasi
belajar selalu berpangkal pada suatu kebutuhan yang dihayati oleh orangnya
sendiri, walaupun orang lain memegang peran dalam menimbulkan motivasi itu,
yang khas dalam motivasi ekstrisik bukanlah ada atau tidak adanya pengaruh dari
luar, melainkan apakah kebutuhan yang ingin dipenuhi pada dasarnya hanya
dapat dipenuhi dengan cara lain.
Berdasarkan uraian di atas maka motivasi belajar esktrinsik dapat digolongkan
antara lain:
a. Belajar demi memenuhi kewajiban.
b. Belajar dmei menghindari hukuman.
c. Belajar demi memperoleh hadiah materi yang dijanjikan.
d. Belajar demi meningkatkan gengsi sosial.
e. Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting (guru dan orang tua).
f. Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi
persyaratan kenaikan jenjang/golongan administrasi.
Berdasarkan sumber dan proses perkembangannya, maka motivasi atau motif menurut
Abin Syamsudin Makmun (2001:75) dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Motif primer (primery motive) atau motif dasar (basic motive), menunjukkan pada
motif yang tidak dipelajari. Motif ini sering juga disebut dengan istilah dorongan
(drive), dan golongan motif inipun dibedakan lagi ke dalam:
a) Dorongan fisiologis (primary motive) yang bersumber pada kebutuhan
organis (organic need) yang mencakup antara lain lapar, haus, seks,
kegiatan, pernapasan dan istirahat.
9
b) Dorongan umum (morgani’s general drive) dan motif darurat (wodworth’s
emergency motive), termasuk di dalamnya dorongan kasih sayang, takut,
kekaguman dan rasa ingin tahu.
10
d. Menyadarkan kepada siswa, bahwa belajar dapat memberikan bekal siswa dalam
bekerja atau hidup pada waktu yang akan datang.
11
menumbuhkan dan merangsang semua potensi yang ada pada siswa serta
mengarahkannya agar dapat memanfaatkan potensinya secara efektif. Motivasi yang
baik dan intens dari guru , akan menstimulus siswa untuk memiliki kesiapan belajar
yang lebih baik. Kesiapan belajar yang baik, akan mempermudah siswa mengikuti
pembelajaran dengan aktif, sehingga mudah menyerap materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Pada akhirnya, motivasi belajar akan berdampak secara tidak
langsung pada pencapaian hasil belajar siswa itu sendiri. Sumiati (2018) menjelaskan
bahwa guru berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun
pendekatan yang dilakukan guru kelas adalah dengan memberikan kebebasan kepada
siswa untuk menambah ilmu pengetahuan mereka, dengan mencari di media-media
elektronik maupun cetak, kemudian memberikan nasehat, perhatian, pujian, serta
memberikan hadiah sederhana kepada siswa yang berhasil memperoleh nilai tertinggi
serta memberikan teguran ringan kepada siswa yang malas. Lebih lanjut Sumiati
(2018) menjelaskan bahwa kontribusi motivasi belajar cukup besar dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Peran guru diharapkan mampu membangkitkan
motivasi dan dapat memanfaatkannya menjadi penggerak kuat para siswa untuk
meraih prestasi yang diharapkan. Guru yang profesional harus menyadari bahwa
dirinya harus berperan sebagai motivator, yang bertugas memberikan inspirasi atau
dorongan supaya proses pembelajaran lebih menyenangkan dan harus menolong
siswanya supaya memiliki hasrat untuk belajar
Selain itu, Rosyidah (2019) menjelaskan bahwa guru berperan dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan
menggunakan metode-metode ceramah, card sort, dan reading guide; setting kelas
untuk mengatur proses belajar meliputi kelas tradisional, berbentuk lingkaran,
berbentuk regu, berbentuk huruf U. Selain itu, memberi reward berupa pujian;
memberikan nilai kepada peserta didik yang aktif dalam pembelajaran; serta memberi
punishment berupa memindahkan posisi duduk, dan berdiri di depan kelas kepada
siswa yang tidak tertib ketika proses pembelajaran berlangsung. Peran guru kelas
sebagai motivator dalam belajar siswa adalah memberikan rangsangan atau stimulus,
walaupun pada dasarnya motivasi berasal dari dalam diri seseorang yang dapat dilihat
dala bentuk aktivitas. Dalam kaitannya dengan proses belajar, salah satu peran guru
kelas yang terpenting adalah melakukan usaha-usaha dan menciptakan kondisi yang
12
mengarahkan anak didik melakukan aktivitas belajar. Guru memiliki peran penting
bagi perkembangan pribadi anak, baik sosial, emosional maupun intelektual.
Adapun peran dan fungsi guru kelas menurut Kompri (2015) adalah sebagai
berikut
1. guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk
mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas), daya
cipta (kreativitas) siswa.
Hal tersebut dapat terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.
Dalam semboyan pendidikan di taman siswa sudah lama dikenal dengan
istilah “ing madya mangun karsa”. Peran guru sebagai motivator ini sangat
penting dalam interaksi belajar mengajar, karena menyangkut esensi
pekerjaaan pendidik yang membutuhkan kemahiran sosial menyangkut
performance dalam arti personalisasi dan sosialisai diri.
2. guru sebagai pendorong kreativitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran,
dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukan proses
kreativitas tersebut.
Oleh karena itu, guru memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa di SD. Dalam hal ini, guru kelas adalah
sosok teladan yang sering berjumpa dengan siswa saat proses pembelajaran,
sehingga guru kelas mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa.
13
murung, kurang bergairah, dan kurang semangat dalam belajar. Siswa merasa
belajar itu membosankan.
Motivasi yang baik dan intens dari guru kelas, akan menstimulus siswa untuk
memiliki kesiapan belajar yang lebih baik. Kesiapan belajar yang baik, akan
mempermudah siswa mengikuti pembelajaran dengan aktif, sehingga mudah
menyerap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada akhirnya, motivasi
belajar akan berdampak secara tidak langsung pada pencapaian hasil belajar siswa
itu sendiri.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
seorang guru bukan hanya mentransfer ilmu kepada siswa, tetapi juga sebagai
motivator bagi siswa agar memiliki orientasi dalam belajar.
Adapun peran dan fungsi guru kelas menurut Kompri (2015) adalah sebagai
berikut:
B. SARAN
Adapun saran dari penulis agar seorang pendidik atau guru dapat
memberikan motivasi kepada peserta didiknya, agar setiap siswa
memiliki motivasi dan keinginan belajar yang tinggi. Dan memahami apa
aja factor yang dapat mendorong motivasi seorang siswa.
16
DAFTARPUSTAKA
9. Sardiman. 2006.InteraksidanMotivasiBelajarMengajar.Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
10. Arikantoro, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
11. Artika, D., Fauziah, T., Adnan. 2017. Upaya Guru Memberikan Motivasi
Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Negeri Unggul
Lampeunerut Besar. Jurnal Ilmiah Guru Sekolah Dasar, 2 (1), 150-155.
17