Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DEVINISI MOTIVASI DAN JENIS KONSELING

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Belajar


Dosen Pengampu: Umah Umrela M.Pd

Disusun Oleh :

Leha : 22096011998
Ahmad Saiful: 22096011994

Erfan Afandi : 2209601196

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QODIRI JEMBER
DESEMBER 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sepatutnya penulis persembahkan kehadirat Allah SWT


atas berkat taufik dan hidayahnya, makalah dengan judul, “Discovery Learning”
dapat tersusun dan terselesaikan dengan tepat waktu.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada


junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga
akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna
dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat
penulis harapkan. Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya. Amin

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................4
A .LatakangBelakang...........................................................................4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
. A. Perilaku Manusia………………………….…………………………..6
B. Manusia dan Lingkungannya………… ………………………............10
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………..……….…..12
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………....……………...1

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung
untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam
diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang
disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.

Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita. tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses. menghilangkan faktor
yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang
lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun
keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai.

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.


Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada
kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi
dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar
mengajar.

Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan
tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.
Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang motivasi dan macam-
macam teori motivasi.

B. Rumusan Masalah

a. Apa itu motivasi?

b. Konsep motivasi ?

c. Jenis motivasi?
4
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah "Psikologi
Belajar"

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan tenteng motivasi, berikut pengertian


motivasi menurut beberapa para ahli manajemen sumber daya manusia diantaranya: T.
Hani Handoko (2003:252), mengemukakan bahwa motivasi adalah: "Keadaan pribadi
seseorang yang mendorong keinginan. individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan". Menurut H. Hadari Nawawi (2003:351), pengertian dari motivasi
adalah: "Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan
sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar". Menurut A. Anwar
Prabu Mangkunegara (2002:95), mengatakan mengenai motivasi adalah: "kondisi yang
berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan
dengan lingkungan kerja". Sedangkan menurut Henry Simamora (2004:510), devinisi
dari motivasi adalah : "Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu
akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau
hasil yang dikehendaki".

Pendapat lain menurut Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso
Gomes (2002:177), menerangkan bahwa motivasi adalah: "Tingkat usaha yang dilakukan
oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan
perfoman pekerjaan".

Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi
juga bisa dalam bentuk usaha usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok
orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai
peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar
tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan
6
motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.

Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa


motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong. merangsang atau
menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya
sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

1. Konsep Motivasi

Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut 1. Model
Tradisional Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu. diterapkan
sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.2. Model
Hubungan Manusia Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah
dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan
penting.

2. Model Sumber Daya Manusia

Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga
kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

B. Jenis Motivasi

1. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang
membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari
buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik
ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.

7
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul
ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya
secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain- lain. "intrinsik motivations are inherent
in the learning situations and meet 9.

pupil-needs and purposes. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga.


dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan
aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-
benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

3. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya
akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh
pacarnya, atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut
dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar.

C. Teori-teori Motivasi

1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua


manusia memiliki kebutuhan pokok. la menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat
8
kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks, yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak
harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya. menjadi penentu
tindakan yang penting:

a) Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)

b) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)

c) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,
memiliki)

d) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan


serta pengakuan)

e) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi;


kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).

2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik)

D. Definisi Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi
yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta
dapat merencanakan. masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

9
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud
No. 025/D/1995).

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam


memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan
perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat
individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses
perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan
melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas
dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun
interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk
mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.

Bimbingan dan konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam konteks adegan


mengajar yang layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi, melainkan
layanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik. (Naskah Akademik ABKIN,
Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, 2007).

E. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling

Para ahli mendefinisikan layanan bimbingan itu dengan cara yang bervariasi,
namun selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan prosedur yang serupa, yang
secara ringkasnya dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Layanan bimbingan (guidance services) merupakan bantuan yang diberikan kepada


individu

2. Layanan bimbingan bertujuan agar yang bersangkutan dapat mencapai taraf


perkembangan dan kebahagian secara optimal

10
3. Dengan layanan bimbingan, kita dapat menjalani proses pengenalan, pemahaman,
penerimaan, pengarahan, perwujudan, serta penyesuaian diri, baik terhadap dirinya
sendiri maupun terhadap lingkungannya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang


diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan
dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan
dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di sekolah. Agar
peserta didik menjadi lebih baik dari segi prilakunya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di


Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal,
sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah,
guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan konseling mencakup banyak spek
dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan

konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja (Soetjipto, 2004:99).


Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling tidak
bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu
landasan yang kokoh yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan pengembangan
layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun praktek, dapat
semakin lebih mantap dan bisa dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan
manfaat besar bagi kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan (klien).

Secara khusus layanan BK diarahkan untuk membantu siswa agar berkembang


menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif dan berperilaku
jujur. Jadi, jika guru BK dapat berperan sesuai fungsi ini, maka guru tersebut sangat
berkontribusi terhadap pembentukan karakter. Meskipun tentu saja pembentukan karakter

11
siswa bukan hanya tugas guru BK. Layanan BK ditujukan pada 4 aspek perkembangan
siswa, yaitu:

1. Aspek pribadi, layanan BK ditujukan agar siswa memiliki pemahaman diri,


rasa percaya diri, harga diri, rasa tanggung jawab dan mampu membuat keputusan secara
bijak.

2. Aspek sosial, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa. mengembangkan


hubungan antarpribadi, menghormati orang lain dan memiliki rasa tanggung jawab sosial
kemasyarakatan.

3. Aspek pembelajaran, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa agar


menemukan cara belajar yang efektif dan dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan
kemampuan dasarnya.

4. Aspek perkembangan karier, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa


mengenal ciri-ciri berbagai pekerjaan dan profesi yang ada, serta merencanakan karier
berdasarkan minat dan kemampuannya.

Merujuk pada UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebutan


untuk guru pembimbing dimantapkan menjadi "Konselor." Keberadaan konselor dalam
sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar
dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara. fasilitator dan
instruktur (UU No. 20/2003, pasal 1 ayat 6). Pengakuan secara eksplisit dan kesejajaran
posisi antara tenaga pendidik satu dengan yang lainnya tidak menghilangkan arti bahwa
setiap tenaga pendidik.termasuk konselor, memiliki konteks tugas, ekspektasi kinerja,
dan setting layanan spesifik yang mengandung keunikan dan perbedaan.

Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan


konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya
landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting
adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan
potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut
aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
12
Dalam konteks tersebut, layanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah sangat
dibutuhkan, karena banyaknya masalah peserta didik di Sekolah/Madrasah, besarnya
kebutuhan peserta didik akan pengarahan diri dalam memilih dan mengambil keputusan,
perlunya aturan yang memayungi layanan bimbingan dan konseling di
Sekolah/Madrasah, serta perbaikan tata kerja baik dalam aspek ketenagaan maupun
manajemen.

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha


membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi. kehidupan sosial,
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan Bimbingan dan
Konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan
atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi,
serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan
dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didiknya

Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam


pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan
arahan terhadap perkembangan peserta didik, tidak hanya untuk peserta didik yang
bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak
terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu dipanggil saja", melainkan untuk
seluruh peserta didik

F. Tujuan layanan bimbingan ialah agar siswa dapat:Read without ads.

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya


di masa yang akan datang.

2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara
optimal.

3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan Pendidikan

4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

13
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:

1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.

2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya.

3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian
tujuan tersebut

4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.

5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga


tempat bekerja dan masyarakat.

6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.

7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

a). Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan
konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan tujuan bimbingan dan
konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan.
Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan
maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan
dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis
layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah. Untuk
lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang
saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.

Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:

1. Layanan Orientasi

14
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu,
sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan
layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

2. Layanan Informasi

Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat
mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun
karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun
berfungsi untuk pencegahan dan pemahama

3. Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik


mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk
pengembangan.4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta


didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan
potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan
penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang


diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal. sesuai dengan
potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan
keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling harus
membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal
mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa
mendatang.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dari


keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu
kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan. bimbingan dan konseling
mencakup banyak spek dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika
layanan bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja
(Soetjipto, 2004: 99).

B. Saran

Selaku pendidik yang langsung bersinggungan ataupun berinteraksi dengan


peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu tentang bimbingan dan

16
konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan untuk guru BK harus sebisa
mungkin menjadi teman curhat dan tempat berkonsultasi peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Suwarsono, Alvin Y.S.O. (2005). Bimbingan konseling dalam pembentukan. kepribadan


siswa. Jakarta: LP3ES. Syamsuddin Makmun, Abin. (2003), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT

Rosda Karya Remaja. (2011). Bimbingan dan Konseling. [Online]. Tersedia:


http://www.a741k.web44.net/BIMBINGAN 20DAN%20KONSELING.htm. (15 Februari 20111

(2011). Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling [Online]. Tersedia:


http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html. [15 Februari
20111(2011). Pengertian Bimbingan dan Konseling [Online]. Tersedia:
http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/31/pengertian-bimbingan-dan- konseling. 115
Februari 20111

Ditjen PMPTK. (2008). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Depdiknas

17

Anda mungkin juga menyukai