Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih di berikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya
ucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad Rifqi, SE., MSi. selaku dosen Pengantar
Manajemen yang mengarahkan saya dalam pengerjaan tugas makalah ini. Dalam makalah ini
saya menjelaskan tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan dalam Suatu
Organisasi.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan dosen pengajar , juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi saya pribadi .
Saya telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun saya pun
menyadari bahwa saya memiliki keterbatasan karena saya hanyalah manusia biasa. Oleh
karena itu, jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
dari isi, maka saya memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan teman-
teman yang sangat saya harapkan untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua selaku mahasiswa yang masih menempuh bangku pendidikan.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Faktor-faktor motivasi kerja.
Pengukuran kinerja karyawan.
Hubungan motivasi dengan kinerja karyawan.
Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Motivasi intrnsik merupakan motivasi yang timbul dari diri seseorang, tidak perlu
adanya rangsangan dari luar. Dari dalam diri seseorang sudah ada dorongan yang
menimbulkan mereka untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh mereka yang senang
mendengarkan lagu, membaca dan menggambar, tanpa disuruh pun mereka akan
melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka akan mencari lagu atau buku
yang akan dibaca tanpa harus disuruh orang atau mendapatkan dorongan dari orang lain.
5
Motivasi intrinsik timbul karena keinginan diri sendiri, karena hobi atau karena
kesadaran diri sendiri.
Motivasi intrinsik juga didorong dari tujuan kegiatan yang dilakukan. Sebagai
contoh adalah kegiatan belajar. Belajar tentu memiliki tujuan yaitu ingin pandai dan
mendapatkan nilai yang lebih baik. Seorang siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh
karena mereka ingin mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Motivasi intrinsik bisa
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di mulai dari dorongan dari dalam diri untuk
mendapatkan sesuai yang penting dari kegiatan belajar tersebut.
Berbeda dari motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang
dari luar atau dari orang lain. Motivasi memang terlihat mudah namun seseorang akan
bangkit dnegan motivasi dari orang lain yang lebih pandai atau lebih tua dari mereka.
Namun motivasi juga bisa muncul dari orang yang lebih muda atau sebaya dengan orang
tersebut.
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar atau rangsangan
yang didapatkan seseorang dari luar. Motivasi ini muncul karena seseorang yang ingin
mendapatkan sesuatu karena perintah orang lain. Misalnya saja seorang siswa harus
belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai bagus karena akan mengikuti ujian. Mereka
terdorong untuk belajar bukan karena keinginan mendapatkan ilmu namun karena
keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus.
6
1) Adanya kedisiplinan dari karyawan. Yaitu, sikap tingkah laku atau perbuatan pada
karyawan untuk melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang sesuai dengan pola-pola
tertentu. Keputusa-keputusan dan norma-norma yang telah ditetapkan dan disetujui
bersama baik tulis maupun lisan serta sanggup menerima sanksi bila melanggar
tugas dan wewenang yang diberikan.
2) Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi. Membuat hasil kerja dan kombinasi ide-
ide atau gambaran disusun secara lebih teliti atau inisiatif sendiri bukan ditiru dan
bersifat konstruktif sehingga membentuk suatu hasil atau produk yang mendukung
pada kualitas kerja yang lebih baik.
3) Kepercayaan Diri. Perasaan yakin yang dimiliki karyawan terhadap kemampuan
dirinya. Daya berfikir positif dalam menghadapi kenyataan yang terjadi serta
bertanggung jawab atas keputusan yang dapat diambil sehingga dapat
menyelesaikan masalahnya dengan tenang.
4) Daya tahan terhadap tekanan. Reaksi karyawan terhadap pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan yang dirasakan sebagai ancaman atau sebab adanya
ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemauan yang dimilik, dan tekanan
tersebut diselesaikan dengan cara tersendiri yang khas bagi masing-masing
individu.
5) Tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan. Suatu kesadaran pada individu untuk
melaksanakan kewajiban atau pekerjaan, diiringi rasa keberanian menerima segala
resiko, inisiatif yang besar dalam menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan
dorongan yang besar untuk menyelesaikan apa yang harus dan patut diselesaikan.
1) Faktor Motivasi : faktor yang ada dalam pekerjaan, faktor inilah yang dapat
menimbulkan kepuasan kerja dan kemauan untuk bekerja lebih keras. Faktor
ini akan mendorong lebih banyak upaya.
2) Faktor penyehat : faktor ini disebut penyehat karena berfungsi mencegah
terjadinya ketidakpuasan kerja, faktor penyehat adalah faktor yang jumlahnya
7
mencukupi faktor motivator. Jika jumlah faktor pemeliharatidak mencukupi
akan menimbulkan ketidakpuasan kerja. Jadi faktor pemelihara tidak
menciptakan kepuasan kerja akan tetapi dapat mencegah terjadinya
ketidakpuasan kerja.
Fredick Herzberg, dkk (Wirawan, 2013) juga mengemukakan faktor lain megenai
Motivasi yaitu:
1) Supervise
2) Hubungan interpersonal.
3) Kondisi kerja fisikal.
4) Gaji.
5) Kebijakan dan praktik perusahaan
6) Benefit dan sekuritas pekerjaan
8
2.5. Pengukuran Kerja
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan untuk mengetahui kinerja karyawan agar
dapat di ukur ada tiga yaitu: kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Selain hal itu juga
diperlukan kemampuan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan petunjuk yang
diberikan dan harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
karyawan tersebut.
9
2.7. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
10
5. Budaya perusahaan.
Menciptakan budaya perusahaan yang positif dan ramah-karyawan adalah
alat motivasi yang besar. Kadangkala budaya perusahaan menjadi salah satu
faktor kenapa karyawan senang untuk menjalankan tugas sehari-hari dan betah
untuk tinggal di perusahaan tersebut.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam rangka menyatukan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan setiap
individu dalam suatu organisasi, maka pemberian motivasi kerja kepada setiap karyawan
sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya sehingga pada akhirnya hal itu juga
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Karyawan adalah individu-
individu yang mempunyai kebutuhan dan keinginan berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya yang didorong dengan adanya kebutuhan pada masing-masing individu
sehingga menimbulkan perilaku berbeda pada setiap individu. Jadi motivasi adalah daya
pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk
mengerahkan kemampuan guna mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan
oleh organisasi.
3.2. Saran
Pemakalah menyarankan kepada para pembaca untuk membaca materi lain yang
berkenaan atau menyangkut materi ini. Karena, pemakalah hanya menyajikan materi
yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki oleh pemakalah.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/tujuan-kegunaan-dan-fungsi-pemberian.html
http://eprints.ums.ac.id/53970/13/BAB%20II.pdf
https://www.halopsikolog.com/pengaruh-motivasi-kerja-dengan-kinerja-karyawan/99/
https://media.neliti.com/media/publications/75357-ID-pengaruh-motivasi-kerja-terhadap-
kinerja.pdf
13