Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih di berikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya
ucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad Rifqi, SE., MSi. selaku dosen Pengantar
Manajemen yang mengarahkan saya dalam pengerjaan tugas makalah ini. Dalam makalah ini
saya menjelaskan tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan dalam Suatu
Organisasi.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan dosen pengajar , juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi saya pribadi .

Saya telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun saya pun
menyadari bahwa saya memiliki keterbatasan karena saya hanyalah manusia biasa. Oleh
karena itu, jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
dari isi, maka saya memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan teman-
teman yang sangat saya harapkan untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua selaku mahasiswa yang masih menempuh bangku pendidikan.

Pekanbaru, Desember 2018

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... 1

Daftar Isi ............................................................................................................................. 2

BAB I Pendahuluan ............................................................................................................ 3

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 3


1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3

BAB II Pembahasan ............................................................................................................ 5

2.1. Motivasi Kerja ....................................................................................................... 5


2.2. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik........................................................................... 5
2.3. Aspek-Aspek Motivasi Kerja ................................................................................ 6
2.4. Faktor-Faktor Motivasi Kerja ................................................................................ 7
2.5. Pengukuran Kinerja ............................................................................................... 9
2.6. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan .................................................... 9
2.7. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan .................................................. 10

BAB III Penutup ................................................................................................................. 12

3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 12


3.2. Saran ...................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.3. Latar Belakang


Pengembangan sumber daya manusia yang ada dalam lingkup organisasi
merupakan suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan tersebut. Tujuan organisasi dapat diraih semaksimal
mungkin apabila didukung dengan kinerja yang baik dari para karyawan. Untuk
mendapatkan kinerja yang baik dari karyawan maka harus diupayakan pengarahan yang
terstruktur dan efektif. Perusahaan dalam upaya menggerakan para karyawannya agar
mau bekerja lebih produktif lagi sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan
untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. manajer harus dapat
memahami karakteristik karyawannya sebelum memberikan motivasi kepada para
karyawannya. Dengan demikian manajer dapat memotivasi karyawannya dengan melihat
karakteristik karyawannya yang satu dengan yang lain berbeda cara memotivasinya.
Oleh karena, itu untuk mencapai kinerja yang diharapkan perusahaan dibutuhkan
motivasi pada karyawan. Dengan adanya motivasi dan penilaian kinerja, tujuan
organisasi dapat tercapai serta tercapai pula tujuan pribadi. Pemberian motivasi kepada
seseorang merupakan suatu mata rantai yang dimulai dari kebutuhan,menimbulkan
keinginan, menimbulkan tindakan, dan menghasilkan keputusan. Dari berbagai tahapan
pemberian motivasi, faktor utama yaitu kebutuhan dan pengarahan perilaku. Pemberian
motivasi haruslah diarahkan untuk pencapaian tujuan organaisasi. Hanya dengan
kejelasan tujuan maka semua personal yang terlibat dalam organisasi dapat dengan
mudah memahami dan melaksanakannya.

1.3. Rumusan Masalah


 Motivasi kerja.
 Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
 Aspek-aspek motivasi kerja.

3
 Faktor-faktor motivasi kerja.
 Pengukuran kinerja karyawan.
 Hubungan motivasi dengan kinerja karyawan.
 Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Motivasi Kerja


Motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan
bekerja individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. Motivasi
kerja pegawai adalah kondisi yang membuat pegawai mempunyai kemauan atau
kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas. Motivasi
kerja pegawai akan mensuplai energi untuk bekerja atau mengarahkan aktivitas selama
bekerja, dan menyebabkan seorang pegawai mengetahui adanya tujuan yang relevan
antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya.
Adapun tujuan pemberian motivasi menurut Hasibuan, antara lain :
1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.
2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.
5) Meningkatkan disiplin dan menurunkan tingkatan absensi karyawan.
6) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.
8) Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

2.2. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Motivasi intrnsik merupakan motivasi yang timbul dari diri seseorang, tidak perlu
adanya rangsangan dari luar. Dari dalam diri seseorang sudah ada dorongan yang
menimbulkan mereka untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh mereka yang senang
mendengarkan lagu, membaca dan menggambar, tanpa disuruh pun mereka akan
melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka akan mencari lagu atau buku
yang akan dibaca tanpa harus disuruh orang atau mendapatkan dorongan dari orang lain.

5
Motivasi intrinsik timbul karena keinginan diri sendiri, karena hobi atau karena
kesadaran diri sendiri.

Motivasi intrinsik juga didorong dari tujuan kegiatan yang dilakukan. Sebagai
contoh adalah kegiatan belajar. Belajar tentu memiliki tujuan yaitu ingin pandai dan
mendapatkan nilai yang lebih baik. Seorang siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh
karena mereka ingin mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Motivasi intrinsik bisa
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di mulai dari dorongan dari dalam diri untuk
mendapatkan sesuai yang penting dari kegiatan belajar tersebut.

Berbeda dari motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang
dari luar atau dari orang lain. Motivasi memang terlihat mudah namun seseorang akan
bangkit dnegan motivasi dari orang lain yang lebih pandai atau lebih tua dari mereka.
Namun motivasi juga bisa muncul dari orang yang lebih muda atau sebaya dengan orang
tersebut.

Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar atau rangsangan
yang didapatkan seseorang dari luar. Motivasi ini muncul karena seseorang yang ingin
mendapatkan sesuatu karena perintah orang lain. Misalnya saja seorang siswa harus
belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai bagus karena akan mengikuti ujian. Mereka
terdorong untuk belajar bukan karena keinginan mendapatkan ilmu namun karena
keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus.

Keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus, keinginan untuk mendapatkan


pujian dari orang lain atau keinginan untuk mendapatkan hadiah merupakan motivasi
yang bersifat ekstrinsik. Dorongan dari luar tersebut akan memotivasi seseorang agar
kenginan mereka tercapai sekalipun dalam diri mereka tidak begitu antusias dengan apa
yang dilakukan. Motivasi dari luar lebih banyak hasilnya untuk mengubah seseorang.

2.3. Aspek - Aspek Motivasi Kerja

Menurut Munandar (2001) menjelaskan tentang aspek-aspek motivasi kerja


adalah:

6
1) Adanya kedisiplinan dari karyawan. Yaitu, sikap tingkah laku atau perbuatan pada
karyawan untuk melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang sesuai dengan pola-pola
tertentu. Keputusa-keputusan dan norma-norma yang telah ditetapkan dan disetujui
bersama baik tulis maupun lisan serta sanggup menerima sanksi bila melanggar
tugas dan wewenang yang diberikan.
2) Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi. Membuat hasil kerja dan kombinasi ide-
ide atau gambaran disusun secara lebih teliti atau inisiatif sendiri bukan ditiru dan
bersifat konstruktif sehingga membentuk suatu hasil atau produk yang mendukung
pada kualitas kerja yang lebih baik.
3) Kepercayaan Diri. Perasaan yakin yang dimiliki karyawan terhadap kemampuan
dirinya. Daya berfikir positif dalam menghadapi kenyataan yang terjadi serta
bertanggung jawab atas keputusan yang dapat diambil sehingga dapat
menyelesaikan masalahnya dengan tenang.
4) Daya tahan terhadap tekanan. Reaksi karyawan terhadap pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan yang dirasakan sebagai ancaman atau sebab adanya
ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemauan yang dimilik, dan tekanan
tersebut diselesaikan dengan cara tersendiri yang khas bagi masing-masing
individu.
5) Tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan. Suatu kesadaran pada individu untuk
melaksanakan kewajiban atau pekerjaan, diiringi rasa keberanian menerima segala
resiko, inisiatif yang besar dalam menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan
dorongan yang besar untuk menyelesaikan apa yang harus dan patut diselesaikan.

2.4. Faktor-Faktor Motivasi Kerja

Fredick Hezberg, dkk (Wirawan, 2013) mengemukakan faktor-faktor yang


mempengaruhi Motivasi kerja :

1) Faktor Motivasi : faktor yang ada dalam pekerjaan, faktor inilah yang dapat
menimbulkan kepuasan kerja dan kemauan untuk bekerja lebih keras. Faktor
ini akan mendorong lebih banyak upaya.
2) Faktor penyehat : faktor ini disebut penyehat karena berfungsi mencegah
terjadinya ketidakpuasan kerja, faktor penyehat adalah faktor yang jumlahnya

7
mencukupi faktor motivator. Jika jumlah faktor pemeliharatidak mencukupi
akan menimbulkan ketidakpuasan kerja. Jadi faktor pemelihara tidak
menciptakan kepuasan kerja akan tetapi dapat mencegah terjadinya
ketidakpuasan kerja.

Fredick Herzberg, dkk (Wirawan, 2013) juga mengemukakan faktor lain megenai
Motivasi yaitu:

1) Supervise
2) Hubungan interpersonal.
3) Kondisi kerja fisikal.
4) Gaji.
5) Kebijakan dan praktik perusahaan
6) Benefit dan sekuritas pekerjaan

Faktor-faktor internal adalah :

a) Persepsi seseorang mengenai diri sendiri.


b) Harga diri.
c) Harapan pribadi.
d) Kebutuhan.
e) Keinginan.
f) Kepuasan kerja.
g) Prestasi kerja yang dihasilkan.

Sedangkan faktor-faktor eksternal yang turut mempengaruhi motivasi seseorang


antara lain :

a) Jenis dan sifat pekerjaan.


b) Kelompok kerja dimana seseorang bergabung.
c) Organisasi tempat bekerja.
d) Situasi lingkungan pada umumnya.
e) System imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.

8
2.5. Pengukuran Kerja

Dharma (2003:355) mengemukakan bahwa hampir seluruh cara pengukuran


kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a) Kuantitas yaitu jumlah yang diselesaikan atau dicapai.
b) Kualitas yaitu mutu yang harus diselesaikan atau dicapai.
c) Ketepatan waktu yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan untuk mengetahui kinerja karyawan agar
dapat di ukur ada tiga yaitu: kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Selain hal itu juga
diperlukan kemampuan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan petunjuk yang
diberikan dan harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
karyawan tersebut.

2.6. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan

Dua hal yang berkaitan dengan kinerja/performance adalah kesediaan atau


motivasi dari pegawai untuk bekerja, yang menimbulkan usaha karyawan dan
kemampuan karyawan untuk melaksanakannya. Menurut Gomez (2003:177) bahwa
kinerja/performance adalah fungsi dari motivasi dan kemampuan atau dapat ditulis
dengan rumus P= f (M x A) dimana P= performance/kinerja, m = motivation/motivasi, a
= ability/kemampuan. Kemampuan melekat dalam diri seseorang dan merupakan bawaan
sejak lahir serta diwujudkan dalam tindakannya dalam bekerja, sedangkan motivasi
adalah aspek yang sangat penting untuk menggerakkan kreativitas dan kemampuan
seseorang dalam melakukansuatu pekerjaan, serta selalu bersemangat dalam
menjalankan pekerjaan tersebut.
Dari sebagian uraian yang telah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan bahwa para
karyawan mampu melakukan pekerjaan dan ingin mencapai hasil maksimal dalam
pekerjaannya. Perwujudan kinerja yang maksimal, dibutuhkan suatu dorongan untuk
memunculkan kemauan dan semangat kerja, yaitu dengan motivasi. Motivasi berfungsi
untuk merangsang kemampuan karyawan maka akan tercipta hasil kinerja maksimal.

9
2.7. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Karyawan yang termotivasi cenderung lebih produktif dibandingkan dengan


karyawan non-termotivasi. Banyak perusahaan mengaku kesulitan untuk memotivasi
karyawannya, namun hal ini memang seperti lebih mudah diucapkan daripada
dilakukan. Setiap karyawan memiliki kesukaan dan kebutuhan masing-masing,
sehingga mereka juga memiliki motivasi yang berbeda satu sama lain. Berikut ini
beberapa pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan :
1. Karyawan termotivasi akan lebih produktif.
Jika karyawan puas dan senang maka dia akan melakukan pekerjaannya
dengan cara yang sangat mengesankan, dan kemudian hasilnya akan baik. Disisi
lain karyawan termotivasi akan memotivasi karyawan lain di kantor. Ini sangat
penting karena pada akhirnya akan membangun budaya perusahaan yang penuh
motivasi.
2. Pengambil keputusan dan harapan praktis.
Penting untuk melibatkan karyawan dalam proses pengambilan
keputusan, tapi buat harapan yang realistis dalam proses. Karyawan yang
memiliki motivasi untuk mengembangkan perusahaan biasanya dapat
menyampaikan pendapatnya mengenai apa yang harus dia dan timnya lakukan
tanpa perlu instruksi dari atasan.
3. Deskripsi pekerjaan, lingkungan pekerjaan dan fleksibilitas.
Karyawan akan melakukan pekerjaannya dengan baik dan tepat sesuai
dengan kepribadian dan keterampilan yang dimilikinya. Pastikan setiap
karyawan memiliki deskripsi pekerjaan yang sesuai. Sebuah lingkungan kerja
yang aman dan tidak mengancam diperlukan untuk mempertahankan tingkat
motivasi karyawan. Kebijakan sumber daya manusia yang fleksibel, waktu
fleksibel, boleh bekerja dari rumah, dan peduli dengan anak karyawan juga
bertanggung jawab untuk memiliki pekerja lebih bahagia dan lebih termotivasi.
4. Gaji dan benefit.
Menjaga karyawan termotivasi dengan beberapa benefit adalah hal yang
bisa dilakukan oleh perusahaan. Memberikan benefit kadang lebih mudah
dibandingkan dengan memberikan kenaikan gaji. Bila perusahaan sulit untuk
memberikan gaji yang besar, maka bisa dicoba dengan memberikan benefit lain
untuk mempertahankan karyawan.

10
5. Budaya perusahaan.
Menciptakan budaya perusahaan yang positif dan ramah-karyawan adalah
alat motivasi yang besar. Kadangkala budaya perusahaan menjadi salah satu
faktor kenapa karyawan senang untuk menjalankan tugas sehari-hari dan betah
untuk tinggal di perusahaan tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam rangka menyatukan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan setiap
individu dalam suatu organisasi, maka pemberian motivasi kerja kepada setiap karyawan
sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya sehingga pada akhirnya hal itu juga
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Karyawan adalah individu-
individu yang mempunyai kebutuhan dan keinginan berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya yang didorong dengan adanya kebutuhan pada masing-masing individu
sehingga menimbulkan perilaku berbeda pada setiap individu. Jadi motivasi adalah daya
pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk
mengerahkan kemampuan guna mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan
oleh organisasi.

3.2. Saran
Pemakalah menyarankan kepada para pembaca untuk membaca materi lain yang
berkenaan atau menyangkut materi ini. Karena, pemakalah hanya menyajikan materi
yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki oleh pemakalah.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/tujuan-kegunaan-dan-fungsi-pemberian.html

http://eprints.ums.ac.id/53970/13/BAB%20II.pdf

https://www.halopsikolog.com/pengaruh-motivasi-kerja-dengan-kinerja-karyawan/99/

https://media.neliti.com/media/publications/75357-ID-pengaruh-motivasi-kerja-terhadap-
kinerja.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai