Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MOTIVASI DALAM ORGANISASI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu : Drs. H. Mumuh Muksin , M.M.Pd.,

Disusun Oleh :

Ach. Angga Prasetya Harisman 1229240003


Adinda Zahra Salsabila 1229240007
Aryadillah Muyassar 1229240040
Ayu Restini 1229240046

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisi
tentang “Motivasi dalam Organisasi”. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.

Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Mumuh Muksin,
M.M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah memberikan bantuan
dengan arahan dan petunjuk yang sangat jelas sehingga mempermudah kami dalam
menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka, dengan
keterbatasan waktu dan kemampuan kami semua, selalu berharap kritik dan saran yang
membangun dan dapat bermanfaat bagi kami dan orang lain yang membacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 1
B. TUJUAN MASALAH............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Motivasi ................................................................................................. 3
B. Pentingnya Motivasi dalam Organisasi .................................................................. 3
C. Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi ..................................................... 4
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ......................................................... 6
E. Teori – Teori Motivasi dalam Organisasi ............................................................... 6
BAB III............................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Motivasi kerja merupakan dasar bagi suatu organisasi untuk mengembangkan


baik instansi pemerintah maupun instansi swasta tidak lain karena adanya keinginan
untuk mewujudkan tujuan dan usaha yang dilakukan secara bersama, sistematis, serta
berencana. Motivasi kerja dapat dikatakan sebagai penggerak maupun dorongan
yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu mengubah tingkah
laku individu untuk menuju pada hal yang lebih baik. Motivasi kerja meliputi usaha
untuk mendorong atau memberikan semangat kepada pegawai dalam bekerja.

Motivasi kerja pegawai dapat bersumber dari dalam diri seseorang yang sering
dikenal dengan motivasi internal dan motivasi eksternal yang timbul karena adanya
pengaruh-pengaruh dari luar untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Benowitz (2001:43) motivasi kerja adalah kekuatan
yang menyebabkan individu bertindak dengan cara tertentu. Adapun cara untuk
meningkatkan motivasi kerja pegawai adalah dengan meningkatkan motivasi kerja
melalui training, misalnya mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kerja, berikan
reward (bonus) bagi pegawai yang berprestasi, melakukan pendekatan untuk
mengoptimalkan kinerja pegawai, mengadakan kegiatan khusus untuk membangun
kekeluargaan antar pegawai dengan pimpinan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Motivasi?


2. Seberapa penting Motivasi dalam Organisasi?
3. Bagaimana proses timbulnya Motivasi dalam Organisasi?
4. Apa yang faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi dalam Organisasi?
5. Apa saja teori-teori Motivasi?

1
B. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Motivasi


dalam Organisasi
2. Mengetahui dan memahami pentingnya Motivasi dalam Organisasi
3. Memahami proses timbulnya Motivasi dalam Organisasi
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi
5. Mengetahui teori-teori motivasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Berikut adalah pengertian
motivasi menurut para ahli:

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian motivasi adalah


dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu
2. Dalam psikologi, pengertian motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya
3. Menurut A.W Bernard, motivasi adalah fenomena yang dilibatkan dalam
perangsangan tindakan ke arah tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada
gerakan ke arah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi merupakan usaha memperbesar atau
mengadakan gerakan untuk mencapai tujuan tertentu
4. Menurut Fahmi, motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan
5. Menurut Usman, motivasi ialah dorongan yang dimiliki seseorang untuk berbuat
sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan(need), keinginan(wish)

Pengertian motivasi menurut para ahli tersebut menggambarkan bahwa motivasi


adalah dorongan atau usaha yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu.

B. Pentingnya Motivasi dalam Organisasi

Pandangan dan Pentingnya Motivasi dalam Organisasi. Motivasi seperti yang telah
disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan
bawahannya, Motivasi berasal dari bahasa latin movere yag berarti dorongan atau
menggerakkan. Dalam kehidupan , motivasi memiliki peranan yang sangat penting. Sebab
motivasi adalah hal yang menyebabkan , menyalurkan dan mendukung perilaku manusia ,
sehingga mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Tanpa adanya
motivasi dalam diri seseorang , maka dapat di pastikan bahwa orang itu tidak akan perah
bergerak sedikitpun dari tempatnya berada.

Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, yang selanjutnya akan menentukan


efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu
kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang
maksimal disebut prestasi peranan. dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi
peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi. Sumber motivasi: Motivasi
Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran diri sendiri, tidak perlu
3
adanya rangsangan dari luar. Orang yang memiliki motivasi internal, akan memandang
dirinya secara positif. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara
terus menerus tanpa adanya motivasi dari luar dirinya dan bila ditinjau dari segi tujuan
kegiatannya, orang tersebut ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan
belajar itu sendiri, misal karena ingin mendapatkan pengetahuan, bukan karena tujuan yang
lain. · Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar atau mendapatkan rangsangan dari luar.
Sebagai contoh, motivasi seseorang timbul karena dari bacaan yang memotivasi,
lingkungan, atau dari kehidupan keseharian. Sehingga bila ditinjau dari segi tujuannya
orang tersebut tidak langsung terjun didalam apa yang dilakukannya. Hal ini sangat
diperlukan bagi orang yang tidak memiliki motivasi internal. Dari hal yang telah
disebutkan di atas, maka motivasi tidak hanya timbul dari dalam diri kita secara sendirinya
tetapi dapat ditimbulkan oleh faktor luar atau rangsangan luar. Dan motivasi yang terdapat
dalam diri saya lebih kepada motivasi eksternal. Motivasi tersebut timbul tidak dari diri
saya tetapi ditimbulkan oleh faktor luar seperti termotivasi untuk mendapatkan hasil atau
nilai yang baik, seolah-olah kita punya alur dan plot menuju tujuan secara teratur. Secara
tidak langsung ini akan memotivasi dalam mencapai tujuan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan sesuatu dorongan yang


akan membuat kita selalu semangat dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan. Misal, seorang suami bekerja keras mencari uang demi memberi makan
keluarganya. Tanpa adanya motivasi, cita-cita atau tujuan yang kita targetkan akan sulit
terwujudkan karena kurangnya semangat dalam mencapai tujuan tersebut. Dan dengan
memiliki motivasi yang kuat, kita akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi
terhadap diri dan hidup ini, sehingga tidak ada keraguan dalam mencapai tujuan atau cita-
cita kita.

C. Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi

Proses terjadinya motivasi menurut Zainun (2007 : 19) adalah disebabkan adanya
kebutuhan yang mendasar. Dan untuk memenuhi kebutuhan timbullah dorongan untuk
berperilaku. Bilamana seseorang sedang mengalami motivasi atau sedang memperoleh
dorongan, maka orang itu sedang mengalami hal yang tidak seimbang.

Setiap manusia dengan berbagai kebutuhan tidak akan pernah puas dalam
memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu proses motivasi akan terus berlangsung selama
manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi. Pada dasarnya proses terjadinya
motivasi menunjukkan adanya dinamika yang terjadi disebabkan adanya kebutuhan yang
mendasar dan untuk memenuhinya terjadi dorongan untuk berprilaku.

Ranupandojo dan Husnan (2006 : 198) mengatakan dalam proses motivasi terdapat
empat komponen terjadinya motivasi yang terlihat dalam gambar berikut ini :

4
Proses Motivasi menurut Ranupandojo dan Husnan (2006-198)

Gambaran bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan yang kekuatannya antara


satu dan lainnya yakni antara satu individu dengan individu lainnya berbeda-beda dan tidak
sama, sehingga akan menimbulkan dorongan kebutuhan yang tidak seimbang yang
dilakukan dengan melalui tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan, dan setelah mencapai tujuan melalui tindakan tadi barulah akan terasa terpuaskan.
Adapun pendapat lain mengenai proses motivasi menurut Indriyo Gitosudarmo, 1997 yakni
sebagai berikut:

1. Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk
berusaha melakukan kegiatan.
2. Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan
bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya
3. Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung
oleh kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala
kebutuhannya.
4. Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai
tujuan yang dilakukan secara bertahap
5. Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka
lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran
6. Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau
imbalan yang mereka terima.
Jangka waktu yang tertentu akan timbul kebutuhan lagi untuk dipenuhi. Apabila
suatu kebutuhan yang sama timbul berulang-ulang dengan berlangsungnya waktu maka
yang berlaku adalah proses motivasi sebagaimana gambar proses motivasi diatas, namun
jika setiap kali timbul kebutuhan baru, tetapi kebutuhan tersebut termasuk kedalam jenjang
golongan yang lebih tinggi tingkatannya, maka hal ini disebut jenjang kebutuhan Maslow.

Jenjang kebutuhan Maslow menyatakan bahwa bila kebutuhan minimal (fisiologis)


saja belum terpuaskan, maka kebutuhan kelompok pertama ini akan menuntut paling kuat
untuk dipenuhi. Setelah kebutuhan fisiologis terpuaskan, maka akan terasa adanya tuntutan
dari kelompok kebutuhan kedua (keamanan dan keselamatan kerja) dan seterusnya,
kemudian kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.

5
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang.


Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan faktor ekstern yang berasal
dari karyawan, yakni :
1. Faktor Intern, dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang, yang
meliputi :
• Keinginan untuk dapat hidup, merupakan kebutuhan setiap manusia untuk
bertahan hidup yang meliputi : mendapat kompensasi, memiliki pekerjaan tetap,
dan suasana kerja yang aman dan nyaman.
• Keinginan untuk dapat memiliki, dapat mendorong seseorang untuk mau
melalakukan pekerjaan. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan sehari- hari yang
apabila memiliki keinginan yang keras maka dapat mendorong orang untuk mau
bekerja.
• Keinginan untuk memperoleh penghargaan, yang disebabkan adanya keinginan
untuk dihormati, dihargai, dan diterima oleh orang lain.
• Keinginan untuk memperoleh pengakuan, yang meliputi : penghargaan terhadap
prestasi, hubungan kerja yang harmonis, pimpinan yang adil, dan
dihargai masyarakat.
• Keinginan untuk berkuasa, dapat mendorong seseorang untuk bekerja. Hal ini
dapat memungkinkan seseorang menjadi pemimpin atau penguasa
dalam organisasi.

2. Faktor Ekstern, bisa dapat melemahkan motivasi kerja seseorang, yang meliputi :
• Kondisi lingkungan kerja, meliputi keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang
ada disekitar lingkungan kerja karyawan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan.
• Kompensasi yang memadai, merupakan alat motivasi yang paling ampuh untuk
mendorong para karyawan dapat bekerja dengan baik.
• Supervisi yang baik. Fungsi supervisi adalah memberikan pengarahan, dan
membimbing dalam bekerja. Dengan hubungan yang baik antara supervisi dan
para karyawan, maka akan dapat menghadapi segala masalah dengan baik.
• Adanya jaminan pekerjaan. Hal ini bisa membuat para karyawan akan mau
bekerja keras untuk perusahaan. Para karyawan memiliki keinginan kalau
jaminan karier yang jelas untuk masa depan mereka dapat dijamin oleh
perusahaan.
• Status dan tanggung jawab, merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan akan rasa sebuah pencapaian.
• Peraturan yang fleksibel. Biasanya dalam suatu perusahaan memiliki sistem dan
prosedur yang harus dipatuhi oleh para karyawan, yang bersifat untuk mengatur
dan melindungi para karyawan. Semua peraturan yang berlaku diperusahaan
harus dikomunikasikan sejelas-jelasnya kepada para karyawan.

E. Teori – Teori Motivasi dalam Organisasi

1. Teori Hierarki Maslow

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi pada tahun
1943. Teori ini mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan
hirarkinya. Dimulai dari kebutuhan yang sangat mendasar hingga mencapai kebutuhan
6
yang paling tinggi. Hal-hal ini dibahas dalam teori Hirarki Kebutuhan. Berikut ini 5
kebutuhan manusia yang dibahas di dalamnya:

a. Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan manusia yang berupa makanan, minuman,


pakaian, udara, tempat tinggal, dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang digunakan
untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar.
b. Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan dari rasa aman akan kekerasan fiisk
ataupun psikis. Misalnya saja seperti lingkungan yang bebas polusi, rasa aman dari
kekerasan dan ancaman, dan lainnya.
c. Kebutuhan Sosial, dalam hal ini kebutuhan untk mencintai dan dicintai. Manusia
adalah makhluk sosial, sehingga tentunya membutuhkan orang lain di dalam
kehidupan mereka.
d. Kebutuhan Penghargaan, kebutuhan ini biasanya ada setelah kebutuhan fisiologis,
sosial, dan keamanan sudah terpenuhi. Setiap orang tentunya ingin diakui dan
dihargai orang lain.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi.
Biasanya kebutuhan ini merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi
ambisi pribadi.

2. Teori Motivasi MC Clelland

Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam diri
manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland, individu dapat
memiliki motibasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik
dibandingkan lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.

a. Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas yang
bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa
menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta
melakukannya secara kreatif dan inovatif.
b. Kebutuhan afiliasi
c. kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang ingin
memiliki pengaruh atas diri orang lain. Mereka haruslah peka terhadap struktur
pengaruh antara satu sama lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang
tersebut hingga mengatur tingkah lakunya.

3. Teori X dan Y Mc Gregor

Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang kemudian
dikembangkan MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari perilaku
manusia. Kedua teori ini yang kemudian dikenal dengan Teori X dan Y.

a. Teori-teori X:
1.) Kebanyakan pekerja itu malas, tidak senang bekerja bahkan jika bisa akan
menghindari hal tersebut.
2) Karena pada dasarnya memang tidak senang bekerja, maka harus dilakukan
pemaksaan dan pengendalian. Bahkan diperlakukan hukuma serta diarahkan agar
dapat mencapai tujuan dari organisasi.

7
3) Rata rata pekerja memang lebih ingin dibimbing, memiliki ambisi kecil, kemauan
diri sendiri atas segalanya, dan terkadang berusaha untuk menghindari tanggung
jawab.
4) Teori ini memang masih banyak digunakan beberapa organisasi dikarenakan para
manager menganggap jika anggapan-anggapan dalam teori tersebut adalah benar
serta bisa diamati dari perilaku manusia. Namun sesuai dengan anggapa yang ada,
teori tersebut memang tidak bisa menjawab semua pertanyaan. Untuk itulah, Mc
Gregor menjawabnya dengan menggunakan teori yang didasarkan pada kenyataan.

b. Teori – teori Y:
1) Usaha fisik dan mental yang telah dilakukan manusia sama dengan kegiatan
bermain dan istirahat.
2) Rata Rata seseorang akan mau belajar jika dalam kondisi yang layak, tak hanya
menerima namun juga ikut mencari tanggung jawab.
3) Ada kemampuan yang sangat besar dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta kualitas
yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam organisasi yang tersebar luas
di seluruh pegawai.
4) Pengendalian yang dilakukan dari luar hukuman bukanlah cara yang tepat untuk
mengarahkan kepada tujuan organisasi.

4. Teori Motivasi Herzberg

Teori Herzberg ini sering dikenal sebagai teori dua faktor atau teori M-H. Teori
ini menjelaskan bagaiamana seorang manajer bisa mengendalikan faktor-faktor yang
dapat memberikan kepuasan kerja ataupun tidak. Berdasarkan penelitian yang ada, dua
kelompok faktor tersebut dapat mempengaruhi individu dalam organisasi yaitu motivasi.
Motivasi disini sebagai faktor dari sumber kepuasan kerja seperti prestasi, tanggung
jawab, dan penghargaan.

Kelompok dari faktor kedua merupakan “iklim baik” yang mana dapat dibuktikan
bukan sebagai sumber dari kepuasan kerja namun sebagai sumber ketidakpuasan kerja.
Faktor ini biasanya merupakan kondisi kerja, hubungan antara individu, serta teknik
pengawasan dan gaji. Perbaikan dari faktor faktor ini bisa mengurangi ketidakpuasan kerja
lebih efisien, namun tidak bisa mengakibatkan dorongan kerja. Faktor “iklim baik” ini tidak
akan memicu motivasi hanya saja jika tidak ada fakor ini maka tidak berfungsinya faktor
motivasi.

5. Teori ERG Clyton Alderfer

Teori yang dikemukakan oleh Aldefer ini dikenal dengan teori ERG yang memiliki
kepanjangan dari E=Existence yang mana kebutuhan akan eksistensi, R=Relatedness yang
mana kebtuuhan yang dikaitkan dengan pihak lainnya, serta G=Growth menyatakan
sebagai kebutuhan untuk tumbuh.
Makna dari ketiga istilah ini memiliki dua poin yang sangat penting. Pertama, jika dilihat
secara konseptual maka akan terlihat persamaan diantara model atau teori yang
dikembangkan oleh Alderfer dan Maslow. Hal ini dikarenakan Existence berkaitan dengan
hirarki pertama dan kedua yang ada di dalam teori Maslow. Relatedness berkaitan dengan
hirarki kebutuhan 3 dan 4 di dalma konsep Maslow.
Sedangkan Growth memiliki arti yang sama dengan self actualization pada teori Maslow.
8
Kedua teori dari Alderfer ini memang lebih menekankan pada segala jenis kebutuhan
manusia tersebut diusahakan untuk dapat dipenuhi secara serentak. Bila teori Alderfer ini
diperhatikan lebih lanjut maka akan tampak beberapa hal dibawah ini:

a. Semakin tidak terpenuhinya kebutuhan tertentu, maka akan membuat keinginan


untuk memuaskannya semakin besar.
b. Kuatnya keinginan untuk memuaskan kebutuhan “lebih tinggi” akan semakin besar
bila kebutuhan rendah telah dapat dipenuhi dengan baik.
c. Semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatannya lebih tinggi, maka akan
membuat keinginan memenuhi kebutuhan yang mendasar lebih besar.
Pandangan ini sepertinya didasarkan pada sifat pragmatisme manusia, yang mana
dikarenakan dasar akan keterbatasannya maka seseorang bisa menyesuaikan dirinya pada
kondisi yang objektif. Dengan kata lain memusatkan fokus dan perhatiannya pada hal-hal
yang mungkin bisa dicapainya.

9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Pentingnya
Motivasi dalam OrganisasiPandangan dan Pentingnya Motivasi dalam Organisasi.
Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan
dan berkomunikasi dengan bawahannya, Dalam kehidupan , motivasi memiliki
peranan yang sangat penting. Sebab motivasi adalah hal yang menyebabkan ,
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia , sehingga mau bekerja giat dan
antusias mencapai hasil yang optimal. Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang ,
maka dapat di pastikan bahwa orang itu tidak akan perah bergerak sedikitpun dari
tempatnya berada.

Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, yang selanjutnya akan


menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi
seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk
mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. dimana antara motivasi,
kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
Sumber motivasi Motivasi Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan
pikiran diri sendiri, tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Motivasi eksternal yaitu
motivasi dari luar atau mendapatkan rangsangan dari luar.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ase Satria. Teori Konsep Motivasi (Pengertian, J. F.-k.-m.-p.-j. (n.d.).
http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2014/06/pentingnya-motivasi-dalam-organisasi.html.
(n.d.).
http://puputwahyulestary.blogspot.com/2014/03/motivasi-dalam-organisasi.html?m=1, P.
W. (n.d.).
https://www.dictio.id/t/faktor-apa-saja-yang-mempengaruhi-motivasi-kerja-
seseorang/8679/3. (n.d.).
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/teori-teori-motivasi/amp. (n.d.).
https://www.liputan6.com/hot/read/4681419/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli-dan-
jenis-jenisnya-yang-perlu-dikenali. (n.d.).

11

Anda mungkin juga menyukai