“MOTIVASI KARYAWAN”
Disusun oleh:
Hendrizal
NIM:11416103523
ALAMAT BLOG:
HENDRIZAL25.BLOGSPOT.COM
Pekanbaru 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami ucapkan kepada allah yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Kami mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu
dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh
dari kesempurnaan,oleh sebab itu kritikan dan saran penulis butuhkan untuk perbaikan dimasa
mendatang.semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama kami selaku penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian motivasi..............................................................................
B. Dasar-dasar motivasi............................................................................
C. Teori-teori motivasi...............................................................................
D. Bentuk-bentuk motivasi.......................................................................
E. Sumber-sumber motivasi......................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”.
Motivasi ini sangat diperlukan seseorang dalam menjalankan segala aktivitasnya. Dalam
menjalankan hidup, seseorang memerlukan banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala
sesuatu yang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia pendidikan, seorang
anak memerlukan motivasi baik dari orang tua, guru, maupun teman-temannya agar ia mampu
meningkatkan prestasi belajarnya.
Hal ini pula yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang hanya dapat bekerja
dengan baik apabila ia mendapatkan motivasi kerja yang baik pula. Motivasi kerja tidak hanya
bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri,
atasan, mapun lingkungan kerja itu sendiri.
Namun di balik semuanya itu, kita perlu mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja
karyawan. Terdorong akan rasa keingintahuan serta kenyataan seperti yang tersebut itulah yang
membuat penulis memilih topik mengenai cara meningkatkan motivasi kerja. Selanjutnya, hasil
pengkajian itu penulis uraikan dalam makalah berjudul “Meningkatkan Unjuk Kerja dengan
Memberikan Motivasi Kerja yang Baik”
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Motivasi Karyawan
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”.
Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Adapun
kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait
dengan hal tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana
caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan
semua kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
Sementara menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif
atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS,
memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan insprasi, semangat dan dorongan kepada orang
lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini
bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat
mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari sejumlah
penulis sebagai berikut:
Ø George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
Ø Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan keseluruhan proses
pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Ø G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya seseorang
dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya”.
Ø M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan
untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-
orang karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari
orang-orang tersebut.
Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat
mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan. Sumber motivasi ada tiga faktor, yaitu:
3. Apakah mereka dapat merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yakni:
rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif. Lingkungan kerja yang
menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen. Dengan
melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang,
kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan, output
yang diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu
kerja karyawan.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan
ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus
mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai
contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan
kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat
mewujudkan hasil kerja atau target kerja.
C. Teori-Teori Motivasi Kerja
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi diri.
· Aktualisasi diri
· Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain
· Kepemilikan sosial
Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
· Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan
hidup
· Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan
terendah
David Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard menganalisis tentang
tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi tentang motivasi mereka. Mc
Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
· Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk mencapai
hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk
menuju keberhasilan.
· Kebutuhan dalam kekuasaan/otoritas kerja (need for power), kebutuhan untuk membuat
orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya masing-masing.
· Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebik
dekat rekan kerja dalam organisasi.
3. Toeri Douglas Mc Gregor
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia negative dengan
tanda X dan positif dengan tanda Y.
· Teori X adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya tidak mau
bekerjasama.
· Teoro Y adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya energik,
berorientasi kepada perkembangan motivasi diri sendri dan tertarik untuk menjadi produktif.
Teori X Teori Y
Menurut teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai, yakni
yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari
bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat berusaha
mencapai hasil. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada para pegawainya sehingga
pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
· Recognition (pengakuan)
Pemimpin membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti akan
pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan dalam pekerjaan
pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam pekerjaannya.
Agar responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus menghindari
supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu
memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.
· Advancement (pengembangan)
Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat memulainya dengan
melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab. Selanjutnya pemimpin
memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk mengembangkan, untuk menaikkan
pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau latihan lanjutan.
D. Bentuk-Bentuk Motivasi
Ø Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan
penambahan tingkat kepuasan tertentu , misalanya dengan memberikan promosi, memberikan
insentif atau tambahan penghasilan, menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka
merasa aman dalam bekerja, dan sebagainya.
Ø Motivasi Negatif
Motivasi negativ merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti
atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa. Misalnya menakut-nakuti
bawahan dengan memberikan gambaran seolah-olah mereka akan kehilangan jabatan, diturunkan
pangkat , dipotong gajinya dan sebagainya.
Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja ? Perbaikan kondisi kerja yang menaikkan
peluasan pekerja cenderung meningkatkan produktivitas (kinerja). Tetapi hubungan itu tidak begitu
kuat. ( korelasinya rata-rata hanya 0,14). Pekerjaan yang untuk mengerjakannya memerlukan
pengetahuan dan keterampilan dirasa bernilai oleh yang mengerjakan, akan menghasilkan
kepuasan. Sebaliknya jenis pekerjaan yang hanya memerlu-kan pengetahuan dan keterampilan yang
dinilai rendah tidak akan menghasilkan kepuasan tetapi justru akan menghasilkan ketidak puasan.
Ketidak puasan kerja berakibat menurunnya motivasi kerja. Sumber-sumber ketidak-puasan antara
lain : Kebosanan, penugasan yang tidak sesuai, adanya gangguan-gangguan selama kerja,
kekurangan fasilitas kerja dan lain sebagainya.
Sumber-sumber kepuasan kerja antara lain :
· Menyatakan bahwa prilaku dapat didoraong atau dikurangi memberikan secara berturut-turut
imbalan dan hukuman.
· Metode meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memberi kesempatan kepada karyawan
untuk memberi suara dalam manajemen pekerjaan perusahaan.
· Pada umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur. Sikap dasar ini bisa di
manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan yang sehat dalam
menjalankan tugasnya. Pemberian hadiah untuk yang menang merupakan bentuk motivasi postif.
Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang
lebih baik karena banyak sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap
perintah yang diberikan dan adanya perasaan diperlukan. Kebanggan disini sebagai alat motivasi
dengan persaingan dan pemberian penghargaan.
Beberapa bentuk sentuhan-sentuhan kecil yang membuat bawahan termotivir, antara lain:
3. Memberikan pujian yang tulus dan memergoki orang mengerjakan yang benar;
Beberapa cara manajer dapat membuat karyawannya merasa penting, antara lain:
2. Jangan sekali-sekali pada saat bawahan menghadap di ruang Anda, Anda mendengarkan sambil
menulis, menandatangani surat, atau mengangkat telepon;
3. Hargai pendapat, dan ide-idenya, tanggapilah dengan umpan balik yang positif;
Beberapa cara mengkritik secara konstruktif untuk bawahan yaitu sebagai berikut.
1. Jika ada sesuatu yang tidak beres, usahakan mencara siapa yang bersalah atas hal itu secara tepat;
2. Jelaskan kepada bawahan mengenai suatu kesalahan secara spesifik dan berilah kesempatan pada
orang yang bersalah untuk mengetahui secara jelas kesalahannya;
7. Dengarkan dengan sabar penjelasan dan alasan dari orang yang melakukannya.
8. Bantulah orang tersebut untuk memperoleh kembali kepercayaan dan harga dirinya;
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut.
1. Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari
dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan
semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
2. Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut: unjuk
kerja(performance)adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities), dan
peluang(opportunities), dengan kata lain unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali
kemampuan kali peluang.
B. Saran
1. Memberikan pemahaman kepada para staff perusahaan mengenai cara memotivasi bawahan
agar dapat memberikan unjuk kerja yang baik.
2. Membuat lingkungan kerja yang nyaman dan hangat untuk mempertahankan dan
meningkatkan motivasi kerja karyawan.
3. Menghilangkan rasa terlalu ingin dihormati dan dihargai sehingga menimbulkan terjadinya
kesenjangan perbedaan kedudukan antara atasan dan bawahan, yang pada akhirnya dapat
menghilangkan rasa simpati satu sama lain.
4. Menanamkan rasa memiliki perusahaan kepada setiap staff dan karyawan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA