Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MOTIVASI DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Dosen : Neli Hajar, S.Sos.I., M.M.

Disusun oleh :
Nama : Layli Nisfatul Churroh
Kelas : MC2
NIM : 60219105

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS SELAMAT SRI (UNISS)
KENDAL
2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmatnya kami mampu menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “Motivasi dan Komunikasi dalam Organisasi” guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen. Semoga makalah ini bermanfaat dan
berguna bagi pembaca.

Demikian makalah ini dibuat kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.untuk itu, kepada dosen
pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Kendal, Juli 2020

Layli Nisfatul Churroh

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Motivasi...........................................................................................................................2
B. Komunikasi.....................................................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain


dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan
suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial
dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun
organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk
kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem
pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk  mengarahkan, memotivasi, memonitor
atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba
mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh
pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang dimonitor atau
yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di
dalam mengelola perusahaan. Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perlu
adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi tersebut.
Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam bekerja.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu motivasi? Dan bagaimana?


2. Apa itu komunikasi? Dan bagaimana?

C. Tujuan

1. Mengetahui konsep teori dari motivasi.


2. Mengetahui konsep teori dari komunikasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai
hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan
pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang
diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi
yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan
jika mereka tidak mau bekerja giat.

Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dari motivasi yaitu :


a) Menurut Malayu S.P. Hasibuan:
”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
b) Menurut Anwar Prabu Mangkunegara:
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan
dari motifnya”.
c) Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja:
“Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau
keinginan seseorang”.
d) Menurut T. Hani Handoko:
“Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.

2
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan
dalam mengarahkan individu yang merangsang tingkah laku individu serta organisasi
untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Teori-teori Motivasi

Beberapa teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang bisa menjadi sumber
untuk perusahaan dalam memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawannya adalah:
a) Teori Abraham H.Maslow (Hirarki Kebutuhan)
Menurut Maslow, manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling
kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan mengikuti suatu
hirarki. Dalam tingkatan ini, kebutuhan pertama yang harus dipenuhi terlebih dahulu
adalah kebutuhan fisiologis, seperti balas jasa, dsb. Setelah kebutuhan pertama
dipuaskan kebutuhan yang lebih tinggi berikutnya akan menjadi kebutuhan utama.
Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini
berjalan terus sampai terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri, dimana manajemen
dapat memberikan insentif untuk memotivasi hubutuhan kerjasama, kewibawaan
pribadi serta rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil prestasi yang tinggi dari
karyawan.
b) Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Menurut McClelland bahwa kebutuhan prestasi tersebut dapat dikembangkan oleh
orang dewasa. Orang-orang yang berorientasi prestasi mempunyai karekteristik-
karakteristik tertentu yang dapat dikembangkan yaitu:
 Mempunyai pengambilan resiko yang layak atau moderat sebagai fungsi
keterampilan, bukan kesempatan, menyukai suatu tantangan dan menginginkan
tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai.
 Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yang layak
dan menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan.
 Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah
dikerjakannya.
 Mempunyai keterampilan dalam perencanaan dalam jangka panjang dan
memiliki kemampuan-kemampuan organisasional.
c) Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)

3
Menurut Viktor H. Vroom menyatakan bahwa prilaku kerja karyawan dapat
dijelaskan dengan kenyataan: para karyawan menentukan terlebih dahulu apa prilaku
mereka yang dapat dijalankan dan nilai yang diperkirakan sebagai hasil-hasil
alternatif dari prilakunya.
d) Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Menurut Herzbeg menyatakan bahwapara karyawan baru cenderung memusatkan
perhatiannya pada pemuasan tingkat kebutuhan lebih rendah dalam pekerjaan
pertama mereka, terutama keamanan. Tetapi setelah hal itu terpuaskan, mereka akan
berusaha untuk memenuhi tingkatan-tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi.
Percobaan penelitian motivasi telah dilakukan yang memperagakan pentingnya
tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi tersebut sebagai motivasi.
e) Teori Keadilan
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan
antara:
 Masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya dalam bentuk
pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha.
 Hasil-hasil yang mereka terima, seperti juga mereka membandingkan balas jasa
yang diterima karyawan lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan yang
sama.
Teori keadilan memberikan implikasi bahwa penghargaan sebagai motivasi kerja
harus diberikan sesuai yang dirasa adil oleh individu-individu yang bersangkutan.

B. Komunikasi
1. Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi
dari seseorang keorang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari
sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan
tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya
sangat tergantung pada ketrampilan-ketrampilan tertentu (membaca, menulis,
mendengar, berbicara dan lain-lain) untuk membuat sukses informasi.
Komunikasi, sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud
memberikan pengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis, dapat
menghubngkan para anggota berbagai satuan organisasi yang bebrbeda dan bidang yang

4
berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi. Konsep ini
mempunyai unsur-unsur : 1) suatu kegiatan untuk seseorang mengerti. 2) suatu sarana
pengaliran informasi 3) suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-
individu. Pandanagan tradisional tentang komunikasi  telah banyak diubah oleh
perkembangan teknologi, yaitu bahwa komunikasi tidak hanya terjadi antara dua atau
lebih individu, tetapi mencakup juga komunikasi antar orang-orang dan mesin-mesin,
dan bahkan antara mesin dengan mesin lainnya.

2. Proses komunikasi
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam proses komunikasi. Sekarang marilah
kita kaji secara seksama langkah-langkah yang khusus dalam proses tersebut.
a) Komunikasi Antar Pribadi
 Pengirim Pesan
Komunikasi dimulai oleh pengirim yang memiliki “pikiran” atau ide. Pikiran
atau ide ini selanjutnya diolah sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti oleh
pengirim dan penerima. Kita biasanya berpikir tentang “pengelolahan atau
encoding” sebagai pesan dalam bahasa manusia, sekalipun masih ada banyak
cara pengolahan, seperti penerjemahan pikiran ke dalam bahasa komputer.
 Penggunaan Saluran Untuk Menyampaikan Pesan
Informasi disampaikan melalaui “Saluran” yang menghubungkan pengiriman
dengan penerima pesan. Pesan itu bisa dalam bentuk lisan atau boleh jadi juga
berbentuk tulisan dan dapat disampaikan melalaui memorandum, komputer,
telefon, telegram, tau televisi. Pada suatu waktu tertentu terdapat dua atau lebih
saluran yang digunakan. Misalnya, dalam percakapan melalui telfon, kedua
pembicara dapat mencapai kesepakatan pokok yang kemudian ditegaskan
melalui surat. Karena masih banyak pilihan yang tersedia, dengan kelebihan dan
kelemahan masing-masing, maka pemilihan saluran yang  paling sesuai
merupakan hal yang sangat penting bagi komunikasi yang efektif.
 Penerima Pesan
Penerima pesan harus “siap” menerima pesan agar pesan itu dapat diolah
menjadi pikiran. Misalnya, seseorang yang sedang membiarkan atau
membayangkan pertandingan sepak bola yang menarik dapat mengurangi
perhatiannya terhadap hal-hal yang dikemukakan dalam laporan persediaan
yang karenanya mempertinggi kemungkinan gagalnya komunikasi.

5
 Gangguan Dan Balikan dalam Komunikasi
Sayang sekali, komunikasi dipengaruhi oleh gangguan (noise atau keributan)
yaitu segala sesuatu yang menghambat komunikasi apakah gangguan itu pada
pengirim, pada penyampaian pesan, atau pada penerima.
 Faktor-faktor Situasi dan Organisasi dalam Komunikasi
Banyak faktor situasi dan organisasi yang mempengaruhi proses komunikasi.
Faktor-faktor tersebut dalam lingkungan eksternal boleh jadi berupa pendidikan,
sosial, hukum politik, dan ekonomi. Sebagai contoh, suatu lingkungan politik
yang represif dapat menghambat kelancaran arus komunikasi. Faktor situasi
lainnya adalah jarak geografis. Komunikasi tatap muka langsung berbeda
dengan pembicaraan melalui telfon dengan orang lain pada sisi dunia yang lain
dan berbeda dengan surat menyurat atau telex. Komunikasi juga harus
memperhitungkan waktu. Eksekutif yang sibuk mungkin tidak memiliki waktu
yang cukup untuk menerima dan mengirim informasi secara akurat. Faktor-
faktor situasi lainnya yang mempengaruhi komunikasi dalam perusahaan antara
lain sturktur organisasi, proses manajerial dan nonmanajerial, serta teknologi.
Contoh faktor teknologi adalah dampak teknologi komputer dalam mengolah
data dengan jumlah yang sangat besar.

b) Komunikasi organisasi

Macam- macam komunikasi organisasi antara lain:


1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi keatas dan kebawah sesuai rantai
perintah. Komunikasi kebawah dimulai dari manajemen puncak kemudian
mengalir kebawah melalui tingkatan-tingkatan manajemen sampai ke karyawan
lini dan personalia paling bawah. Maksud utama komunikasi kebawah adalah
untuk memberi pengarahan, informasi, intruksi, nasehat atau saran dan penilaian
kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota organisasi
tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.
2. Komunikasi Lateral/Horizontal
 Komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
 Komunikasi yang terjadi antara dan diantara departemen-departemen pada
tingkatan organisasi yang sama.

6
Bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif. Sehingga komunikasi
ini dirancang guna mempermudah koordinasi dan penanganan masalah.
3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang
diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil
hubungan-hubungan departemen lini dan staf. Hubungan-hubungan yang ada
antara personalia lini dan staf dapat berbeda-beda, yang akan membentuk
beberapa komunikasi diagonal yang berbeda-beda pula.

3. Hambatan dalam komunikasi


Barangkali bukanlah hal yang mengherankan bahwa para manajer sering
mengungkapkan bahwa kebutuhan komunikasi (communication breakdowns) merupakan
salah satu masalah penting yang mereka hadapi. Tetapi, masalah-masalah komunikasi
sering hanya merupakan gejala dari masalah yang berakar lebih dalam. Sebagai contoh,
perencanaan yang tidak baik boleh jadi merupakan sebab dari ketidak menentuan arah
perusahaan. Demikian halnya, struktur organisasi yang dirancang bangun secar jelek
mungkin tidak dapat mengkomunikasikan hubungan organisasi secara jelas. Standar
prestasi yang tidak jelas dapat menimbulkan ketidak pastian bagi para manajer akan hal-
hal yang diharapkan bagi mereka. Dengan demikian, manajer yang perspektif terlebih
dahulu akan mencari sebab timbulnya masalah komunikasi dan tidak sekedar
menanggulangi gejala masalah itu.
Di samping masalah-masalah yang dikemukakan dalam pembicaraan mengenai beban
informasi berlebih dalam sistem sosial, masih ada hambatan komunikasi lainnya yang
perlu diperhitungkan. Hambatan-hambatan ini dapat terletak pada pengirim, dalam
penyampaian pesan, atau pada diri penerima.
a. Kurangnya Perencanaan Berkomunikasi
Komunikasi yang baik dapat terjadi begitu saja. Terlalu sering orang-orang mulai
berbicara atau menulis tanpa memikirkan, merencanakan, dan menyatakan tujuan
pesan terlebih dahulu. Pada hal, penyeleksian saluran yang paling sesuai, dan
pemilihan waktu yang tepat dapat meningkatkan pemahaman dan mengurangi
penolakan terhadap perubahan.
b. Asumsi yang Tidak jelas
Meskipun sangat penting, tetapi yang sering diabaikan adalah asumsi yang
mendasari pesan yang tidak dikomunikasikan. Seorang pelanggan mengirim surat

7
bahwa ia akan mengunjungi pabrik penjual. Dengan mengirim surat itu, ia mungkin
berasumsi bahwa penjual akan menjemputnya di bandar udara, mengurus
penginapan, mengatur transportasi, dan menyiapkan acara peninjauan program di
pabrik. Tetapi penjual mungkin berasumsi bahwa kedatangan pelanggan hanya
untuk menghadiri pesta perkawinan sambil mengadakan kunjungan rutin ke pabrik.
Asumsi-asumsi yang tidak terjelaskan dalam kedua contoh itu dapat menimbulkan
kebingungan dan hilangnya kesan baik.
c. Distorsi Semantik
Hambatan lain bagi komunikasi yang efektif adalah distorsi semantik, yang mungkin
disengaja atau tidak disengaja. Sebuah iklan yang berbunyi “kami menjual lebih
murah” menunjukkan ketidak jelasan yang disengaja; iklan itu menimbulkan
pertanyaan: Lebih murah dari apa? Kata-kata dapat menimbulkan tanggapan yang
berbeda-beda. Bagi sebagian orang, kata “pemerintah” dapat berarti campur tangan
atau pengeluaran defisit; bagi yang lain, kata yang sama dapat berarti bantuan,
persamaan, dan keadilan.

4. Pedoman untuk meningkatkan komunikasi


Komunikasi dapat ditingkatkan dengan mengikuti pedoman yang diajukan oleh
perhimpunan manajemen Amerika (American Management Association) sebagai berikut:
a. Memperjelas ide sebelum dikomunikasikan.
b. Mengkaji tujuan komunikasi.
c. Memahami lingkungan fisik dan manusiawi pada saat berkomunikasi.
d. Dalam merencanakan komunikasi, konsultasikan dengan orang lain untuk
memperoleh dukungan dari mereka dan untuk memperoleh fakta-fakta.
e. Pertimbangkan isi dan tekanan pesan.
f. Jadilah penyimak yang baik.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis pelajari pembahasan dalam makalah ini, penulis mendapat beberapa
kesimpulan, yaitu sebagai berikut : 
1. Motivasi adalah dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen
hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau
bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan.
2. Teori – teori motivasi : 
 Teori Abraham H.Maslow (Hirarki Kebutuhan)
 Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi
 Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)
 Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
3. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi
dari seseorang keorang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari
sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://salamroman.blogspot.com/2013/05/motivasi-dan-komunikasi.html (Diakses pada hari


Rabu, 15 Juli 2020)

https://fyanefendi.wordpress.com/2010/12/10/komunikasi-organisasi-dan-motivasi/ (Diakses
pada hari Rabu, 15 Juli 2020)

http://qieqierizky.blogspot.com/2012/11/1-motivasi-a.html (Diakses pada hari Rabu, 15 Juli


2020)

http://rumah-akuntansi.blogspot.com/2014/09/pengaruh-motivasikomunikasi-dan.html
(Diakses pada hari Rabu, 15 Juli 2020)

10

Anda mungkin juga menyukai