Anda di halaman 1dari 5

Nama : Layli Nisfatul Churroh

Kelas : MC3
NIM : 60219105
Matkul : Ekonomi Manajerial
Dosen : Neli Hajar, S.Sos.I., M.M.

Lembar Jawaban UTS Gasal


1. Jenis-jenis optimisasi
a. Optimisasi maksimum
Optimisasi untuk hal-hal yang baik atau positif
Contoh:
• Maksimum Profit, dengan kendala
• Maksimum manfaat, dengan kendala minimnya fasilitas
b. Optimisasi minimum
Optimisasi untuk hal-hal yang tidak baik, atau negatif
Contoh:
• Minimum kerugian dengan kendala tingginya biaya
• Minimum kegagalan produksi dengan minimnya sarana
Minimum kecelakaan lalu lintas dengan kendalan disiplin yang masih rendah

2. Teknik optimisasi
 Memilih alternatif terbaik dari semua kemungkinan yang dapat terjadi
Contoh: Lihat semua kemungkinan, pohon keputusan, prinsip probabilita
 Urutan keputusan
Contoh : LP, NLP
 Prinsip-prinsip matematika : penggunaan differential atau turunan untuk
mengoptimisasikan fungsi
Contoh: turunan pertama, turunan kedua, maksimum dan minimum dari fungsi

Ragam Teknik Optimasi


a. Teknik optimisasi dengan kalkulus (optimization with calculus).
Sebagaimana namanya, teknik ini menggunakan perhitungan-perhitungan matematis
(kalkulus).  Teknik ini digunakan untuk:
 menentukan nilai maksimum atau minimum output produksi yang dapat
menciptakan laba maksimal. Caranya adalah menggunakan turunan atau derivasi
tingkat satu dari suatu fungsi,
 membedakan antara nilai maksimum dan minimum. Caranya adalah dengan
menggunakan turunan atau derivasi tingkat kedua
b. Optimisasi Multivariate
Optimisasi multivariate merupakan proses penentuan nilai maksimum atau minimum
atas suatu fungsi yang memiliki dua atau lebih variabel. Langkah yang perlu ditempuh
adalah terlebih dahulu melakukan derivasi secara partial dan kemudian mengujinya
dengan melalui proses maksimisasi fungsi multivariabel. Oleh karena itu sering disebut
partial derivative.
c. Optimisasi Terkendala (constrained optimization).
Dua teknik optimisasi yang telah di bahas di atas adalah menggunakan asumsi tidak ada
kendala. Padahal, dalam praktik manajerial sangat mungkin untuk timbulnya kendala.
Sehingga keinginan untuk memaksimisasi profit juga tidak sesuai yang diharapkan.
Kendala-kendala tersebut dapat berupa terbatasnya kapasitas produksi, tidak tersedianya
tenaga terampil, kelangkaan bahan baku, adanya masalah legal, konflik dengan
lingkungan, dan sebagainya. Untuk menghitung optimisasi profit dalam kondisi
terkendala, maka dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu, dengan optimasi
terkendala biasa atau dengan metode lagrangian multiplier.

3. Pendekatan-pendekatan untuk mengenali perilaku konsumen


Dalam disiplin ilmu ekonomi terdapat 3 pendekatan untuk mengenali perilaku konsumen,
pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan Interpretif.
Pendekatan ini adalah pendekatan yang membahas secara mendalam hal-hal
mendasar mengenai perilaku konsumen. Dalam pendekatan ini menggunakan teknik
observasi langsung yaitu menggunakan teknik wawancara yang dilakukan secara
mendalam dan menyeluruh. Selain wawancara, pendekatan ini juga
mengutamakan focus group discussion. Semua hal tersebut dilakukan untuk
mendapatkan kesimpulan mengenai makna suatu produk atau jasa bagi konsumen, serta
perasaan yang dialami konsumen ketika membeli kemudian menggunakan produk
maupun jasa tersebut.
b. Pendekatan Tradisional yang didasari pada teori dan metode dari Ilmu Psikologi
Kognitif, Sosial dan Behavioral serta Ilmu Sosiologi.
Pendekatan ini menggunakan studi lapangan berupa eksperimen yang didukung
dengan survey dengan tujuan untuk menguji hipotesa penelitian yang berkaitan dengan
teori. Kemudian dicari sebuah pemahaman mengenai proses seorang konsumen
menganalisa beberapa informasi, membuat keputusan, dan pengaruh lingkungan sosial
terhadap perilaku konsumen tersebut. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk
mengembangkan teori dan metode yang relatif. Yang mana akan digunakan untuk
menjelaskan perilaku konsumen serta pembuatan keputusan konsumen.
c. Pendekatan Sains Pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari Ilmu Ekonomi
dan Statistika.
Penelitian dalam pendekatan ini menggunakan pengembangan teori dari Abraham
Maslow yaitu Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Teori tersebut berisi tentang hierarki
kebutuhan manusia yang kemudian diuji coba dengan model Ilmu Matematika.
Pendekatan ini dilakukan untuk memprediksi moving rate analysis atau pengaruh
startegi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi.

4. Teknik optimisasi
 Memilih alternatif terbaik dari semua kemungkinan yang dapat terjadi
Contoh: Lihat semua kemungkinan, pohon keputusan, prinsip probabilita
 Urutan keputusan
Contoh : LP, NLP
 Prinsip-prinsip matematika : penggunaan differential atau turunan untuk
mengoptimisasikan fungsi
Contoh: turunan pertama, turunan kedua, maksimum dan minimum dari fungsi

Ragam Teknik Optimasi


a. Teknik optimisasi dengan kalkulus (optimization with calculus).
Sebagaimana namanya, teknik ini menggunakan perhitungan-perhitungan matematis
(kalkulus).  Teknik ini digunakan untuk:
 menentukan nilai maksimum atau minimum output produksi yang dapat
menciptakan laba maksimal. Caranya adalah menggunakan turunan atau derivasi
tingkat satu dari suatu fungsi,
 membedakan antara nilai maksimum dan minimum. Caranya adalah dengan
menggunakan turunan atau derivasi tingkat kedua
b. Optimisasi Multivariate
Optimisasi multivariate merupakan proses penentuan nilai maksimum atau minimum
atas suatu fungsi yang memiliki dua atau lebih variabel. Langkah yang perlu ditempuh
adalah terlebih dahulu melakukan derivasi secara partial dan kemudian mengujinya
dengan melalui proses maksimisasi fungsi multivariabel. Oleh karena itu sering disebut
partial derivative.
c. Optimisasi Terkendala (constrained optimization).
Dua teknik optimisasi yang telah di bahas di atas adalah menggunakan asumsi tidak ada
kendala. Padahal, dalam praktik manajerial sangat mungkin untuk timbulnya kendala.
Sehingga keinginan untuk memaksimisasi profit juga tidak sesuai yang diharapkan.
Kendala-kendala tersebut dapat berupa terbatasnya kapasitas produksi, tidak tersedianya
tenaga terampil, kelangkaan bahan baku, adanya masalah legal, konflik dengan
lingkungan, dan sebagainya. Untuk menghitung optimisasi profit dalam kondisi
terkendala, maka dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu, dengan optimasi
terkendala biasa atau dengan metode lagrangian multiplier.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan


Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan, yaitu :
a. Harga Barang itu Sendiri
Jika harga suatu barang semakin rendah maka permintaan terhadap barang tersebut
akan semakin bertambah, begitu juga sebaliknya.
b. Ketersediaan dan Perubahan Harga Barang Sejenis Sebagai Pengganti dan Pelengkap
Apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya turun, maka permintaan atas
barang tersebut akan semakin berkurang. Akan tetapi apabila harga barang pengganti
dan barang pelengkapnya naik, maka permintaan atas barang tersebut akan meningkat.
c. Tingkat Pendapatan atau Daya Beli Konsumen
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen tersebut.
Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, maka akan semakin tinggi jumlah
permintaan terhadap suatu barang.
d. Kebiasaan atau Selera Konsumen
Kebiasaan atau selera konsumen juga berpengaruh terhadap permintaan atas suatu
barang. Semakin tingginya selera konsumen terhadap suatu barang, maka permintaan
terhadap barang tersebut pun akan meningkat pula.
e. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk yang ada dalam suatu daerah atau negara, maka
semakin tinggi pula jumlah permintaan atas suatu barang untuk harga tertentu.
f. Prediksi Konsumen tentang Perkiraan Harga pada Masa Mendatang
Jika konsumen memprediksikan bahwa harga suatu barang tertentu akan naik,
sebaiknya membeli barang tersebut sekarang. Sehingga mendorong orang untuk
membeli lebih banyak saat ini guna menghemat uang belanja di masa mendatang.
 
6. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan
Menurut Terry (1989) dalam blog Komunitas Diamond faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
a. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
b. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
c. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
d. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
e. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini
kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
f. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;
g. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
h. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan
yang diambil itu betul; dan
i. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai