BISNIS
Nim : B1031141073
Kelas : A
KALIMANTAN BARAT
METODE KUANTITATIF BISNIS
Aktivitas bisnis
1. Problem pengambilan keputusan
Problem pengambilan keputusan ini akan kita hadapi setiap hari baik level yang rendah
maupun yang tinggi. Contohnya kita sebagai manajer produksi maka sebagai manajer akan
dihadapkan suatu keputusan misalkan berapa jumlah produk yang akan di produksi, dan
bagaimana mengirim produksi itu tersebut agar meminimalisir pengeluaran
2. Problem solving
Sebuah mindset yang membawa sesorang untuk berfikir yang positif, seorang manajer akan
dihadapi sebuah suatu permasalahan, dan manager akan diminta untuk membawa berfikir
yang positif dan harus mengambil suatu kuputusan yang tepat. Contohnya bagaimana
mempercepat suatu proses produksi, dan membuat proses produksi lebih murah
3. Problem Distribusi
Sebuah jalur atau rute yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk memberikan barang atau
jasa layanannya kepada konsumen, disini sebagai manager harus mengambil garda terdepan
dalam menentukan rute terpendek untuk meminimalisir pengeluaran, dan berapa barang yang
harus diangkut, supaya untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan tanpa mengorbankan
kepuasan konsumen.
B. Pendekatan Analisis Kuantitatif
C.
Tahapan – Tahapan Pendekatan Analisis
Kuantitatif
1. Perumusan Masalah
2. Desain Model
3. Pengumpulan Data
4. Pencarian Solusi
5. Pengujian Solusi
Penting untuk direnungkan dan diingat bahwa pemilihan teknik kuantitatif yang relevan sangat
tergantung dari apa problem dan tujuan riset. Tujuan Riset Bisnis Tujuan utama riset bisnis tidak
selalu diperoleh dalam lingkungan yang ketat. Pengembangan tujuan kerangka analitik
dibedakan dua wilayah riset Bisnis, yaitu:
1. Non-scientific Business Research yaitu riset bisnis yang sistematis namun tidak ilmiah
dengan tujuan eksplorasi, deskriptif dan prediktif. Fokus analisisnya mengungkap
fenomena yang menarik bagi akuntansi & manajemen.
2. Scientific Business Research adalah rencana riset bisnis yang sistematik dan ilmiah
dimana tujuan riset dapat dideskriptif, prediksi atau kausalitas. Fokus analisisnya
mendapatkan hasil yang dapat digeneralisi.
Metode kuantitatif berlandaskan pada anggapananggapan tertentu yang telah disusun terlebih
dahulu, jika anggapan-anggapan tersebut tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, apalagi jika
menyimpang jauh maka keampuhan metode ini tidak dapat dijamin atau bahkan dapat
menyesatkan.
Model adalah suatu konsep yang digunakan untuk menyatakan sesuatu keadaan
(permasalahan) ke dalam bentuk simbolik, ikonik atau analog.
Pada hakekatnya model adalah abstraksi dari dunia nyata, sensitivitas atas solusi terhadap
perubahan dalam model serta perwakil realitas, oleh karena itu wujudnya harus lebih
sederhana.
Pemodelan Metode kuantitaif adalah upaya memodelkan permasalahan ke dalam konsep
kuantintatif dengan prosedur:
1. Ubah pernyataan ke dalam lambang kuantitatif
2. Pemilihan metode analisis yang tepat
3. Aplikasi metode secara benar
Mendapatkan Data yang akurat hukumnya wajib, karena meskipun model merupakan
representase dari realitas yang sempurna, ketidakakuratan & ketidaktepatan data memperoleh
hasil yang menyesatkan, ini yang dikenal sebagai
Mencermati fenomena empiris tidak dapat dipingkiri para pengambil keputusan baik pada
instansi pemerintah maupun swasta dan interaksi kehidupan bermasyarakat telah banyak
menggunakan kaidah-kaidah kuantitatif seperti menghitung rata-rata penghasilan sebuah
keluarga setiap bulan, mengukur tinkat produktivitas usaha, melihat hubungan antara aktivitas
yang dikerjakan dengan prestasi yang diraih, dan sebagainya.
Pengguna Masalah Yang Dihadapi
Data adalah bentuk jamak dari datum artinya kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan
lainnya, merupakan hasil pengamatan, pengukuran atau pencacahan dan sebagainya terhadap
obyek, yang berfungsi dapat membedakan obyek yang satu dengan lainnya pada variabel yang
sama.
Metode Kuantitaf berhubungan dengan pengolahan data atau yang menjadi imput dalam proses
kuantitatif adalah data. Dari sudut pandang Metode kuantitatif data dikelompokan menjadi dua
jenis yaitu:
1. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka (sifat).
2. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bantuk angka yang diasumsikan
sebagai informasi dalam bentuk pernyataan bilangan yang didasarkan pada hasil
perhitungan.
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyak yang diteliti baik
secara individu maupun kelompok/organisasi.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan
informasi/keterangan dari obyek yang diteliti
3. Data tersier yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti
biasanya data tersebut diperoleh dari pihak ketiga baik dari individu maupun kelompok
yang sengaja mengungkapkan fakta dari pihak kedua.
Uji Validitas & Reliabilitas Instrumen (Data)
1. Instrumen tersebut dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau
mengukur apa yang diinginkan dengan tepat (Supranto,1997).
2. Pengujian validitas, instrumen diuji dengan menghitung koefisien korelasi antara skor
item dan skor totalnya dalam taraf signifikansi 0,05 dengan rumus Korelasi Product
Moment Pearson.
3. Instrumen bisa dikatakan valid mempunyai nilai r hitung > r tabel dengan tingkat
signifikansi korelasi di bawah α = 0,05 (Santoso( 2004) dengan rumus:
B. Uji Reliabilitas Data
1. Uji reliabilitas untuk mengetahui apakah alat pengumpul data menunjukkan tingkat
ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau kosistensi alat dalam mengungkap gejala tertentu
pada waktu yang berbeda.
2. Instrumen dikatakan reliabel jika dapat digunakan untuk mengukur variabel berulangkali
yang menghasilkan data yang sama atau hanya sedikit bervariasi.
3. Uji reliabilitas untuk menguji konsistensi instrumen menggunakan koefisien Alpha
Cronbach dan memiliki tingkat kehandalan yang dapat diterima (reliabel), Nilai koefesien
reliabilitas yang terukur 0,6 (Uma Sekaran, 2000), dengan rumus :
COST, PROFIT AND VOLUME ANALYSIS (BREAK-EVEN EVEN
ANALYSIS)
A. Pengertian
Analisis volume kegiatan, biaya, dan laba (analisis break even) merupakan peralatan
yang berguna untuk menjelaskan hubungan antara biaya, penghasilan/laba dan volume
penjualan/produksi, sehingga banyak digunakan dalam penganalisaan masalah-masalah ekonomi
manajerial.
Tujuan cost, profit and volume analysis adalah untuk menentukan suatu titik, dalam unit atau
ripiah yang menunjukan biaya sama dengan pendapatan (laba).
Manfaatnya untuk menetukan berapa jumlah produk (dalam rupiah atau unit keluaran yang harus
dihasilkan agar perusahaan minimal tidak menderita rugi.
4. Sebagai dasar untuk menentukan break even dalam rupiah & unit.
Peramalan merupakan suatu perkiraan perusahaan terhadap penjualan dan penggunaan bagi
suatu barang agar dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Kegiatan peramalan merupakan
bagian integral dari pengambilan keputusan manajemen. Peramalan mengurangi
ketergantungan pada hal-hal yang belum pasti (intuitif). Peramalan memiliki sifat saling
ketergantungan antar divisi atau bagian. Kesalahan dalam proyeksi penjualan akan
mempengaruhi pada ramalan anggaran, pengeluaran operasi, arus kas, persediaan, dan
sebagainya. Dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan
bermanfaat (Makridakis, 1999):
Terdapat dua pendekatan untuk melakukan peramalan yaitu dengan pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Metode peramalan kualitatif digunakan ketika data historis tidak
tersedia. Metode peramalan kualitatif adalah metode subyektif (intuitif). Metode ini
didasarkan pada informasi kualitatif. Dasar informasi ini dapat memprediksi kejadian-
kejadian di masa yang akan datang. Keakuratan dari metode ini sangat subjektif.
Metode peramalan kuantitatif dapat dibagi menjadi dua tipe, causal dan time series. Metode
peramalan causal meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel yang diprediksi
seperti analisis regresi. Peramalan time series merupakan metode kuantitatif untuk
menganalisis data masa lampau yang telah dikumpulkan secara teratur menggunakan teknik
yang tepat. Hasilnya dapat dijadikan acuan untuk peramalan nilai di masa yang akan dating.
Tehnik Dan Metode Peramalan
Dalam pemilihan tehnik dan metode peramalan, pertama kita perlu mengetahui ciri-ciri penting
yang perlu diperhatikan bagi pengambil keputusan dan analisa keadaan, dalam mempersiapkan
peramalan.
Periode waktu selama suatu keputusan atau analisa akan mempunyai pengaruh, dan waktu itu
manajer harus merencanakan dan memperhitungkan pengaruh-pengaruh pemilihan tehnik dan
metode yang tepat. Horizon waktu umumnya dapat dibagi dalam jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
3. Jumlah Produk.
Dalam keadaan dimana keputusan atau analisa yang dibuat mengenai berbagai produk
perusahaan, hendaklah ada usaha pengembangan. Secara efektif atas aturan-aturan pengambilan
keputusan yang sederhana, yang dapat diaplikasikan secara mekanisme untuk masing-masing
produk.
4. Biaya.
Umumnya ada empat unsur biaya yang mencakup suatu prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya
pengembangan, penyimpangan data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan
tehnik dan metode lain.
5. Ketepatan.
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan tingkat perinciaan yang
dibutuhkan oleh suatu peramalan. Untuk beberapa pengambilan keputusan mengharapkan
variasi-variasi atau penyimpangan atas ramalan yang dilakukan antara 10% sampai dengan 15%
bagi maksud-maksud yang mereka harapkan.
Metode Deret Waktu biasanya dipakai untuk menganalisis pola permintaan masa lalu dan
memproyeksikannya untuk masa depan. Dasar perhitungan prakiraan deret waktu ini ialah
menghitung besar setiap komponen berdasarkan data massa lalu. Asumsi dasar yang
dipakai dalam metode ini ialah bahwa pola permintaan dapat dibagi menjadi beberapa
komponen yaitu tingkat rata-rata (average level), kecenderungan (trend), musiman
(seasonality), siklus (Cycle) dan kesalahan (error).
Contoh soal :
Diketahui data penjualan untuk tahun 95, 96, 97, 98 dan 99 secara berturut-turut ialah
180, 250, 200, 195, dan 180.
Jawab :
MA = ______________________________________
MA = ______________________
3
MA = 210
1. Untuk mendapatkan persediaan yang aman sehingga tidak terjadi stock out (tidak adanya
persediaan).
2. Untuk memantau pengamatan permintaan yang tidak menentu atau bernilai ekstrim,
sehingga dapat dikendalikan dengan baik dan dapat dikeluarkan dari data apabila
diperlukan.
3. Untuk menentukan apakah metode peramalan ini tidak dipakai lagi dan memerlukan
perbaikan.
I=1
MAD = __________________________________
A. Pengertian
Ingin mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan, dan jika ada
hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut, salah satu
metode analisis kuantitatif yang dapat digunakan adalah korelasi.
Analisis korelasi adalah teknik kuantitatif yang digunakan untuk mengukur keeratan
hubungan atau korelasi antara dua variabel atau lebih.
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara
dua variabel.
Korelasi tidak menunjukan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi
tidak membedakan antara variabel dependent dengan variabel independent.
Dalam analisis korelasi dikenal ada dua jenis hubungan yaitu positif dan negatif, seperti yang
nampak pada gambar berikut:
A. Pendahuluan
Istilah Regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun Galton
menemukan adanya tendesi bahwa orang tua yang memiliki tubuh tinggi, memiliki anak-
anak yang tinggi pula begitu pula sebaliknya.
Analisis regresi adalah suatu persamaan matematika yang mendefinisikan hubungan
antara dua variabel. Tujuan analisis regresi yaitu memprediksi besarnya variabel
tergantung dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya.
Analisis regresi bertujuan mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent.
Teknik estimasi variabel dependent yang melandasi analisis regresi yang disebut
Ordinary Least Square (OLS) (pangkat kuadrat terkecil).
Metode OLS diperkenalkan pertama kali oleh Carsl Freidrich Gauss, seorang ahli
matematik dari Jerman. Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan
jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis
tersebut.
Hasil regresi adalah berupa koefisien dari masing-masing variabel independent. Koefisien
ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependent dengan suatu persamaan.
Secara ringkas analisis regresi mempelajari sejauh mana variabel respon (Y) bergantung
pada variabel predikator (X).
LINEAR PROGRAMMING
Menurut Sofjan Assauri
pengertian linear Programing adalah suatu teknik perencanaan yang dengan menggunakan model
matematika dengan tujuan untuk menemukan kombinasi-kombinasi produk yang terbaik didalam
menyusun suatu alokasi sumber daya yang terbatas guna untuk mencapai tujuan yang digunakan
dengan secara optimal.
Intinya Linear Programming adaalah pengalokasian sumber sumber yang terbatas agar bisa
menjadi maksimal.
Fungsi tujuan ialah fungsi yang menggambarkan suatu tujuan ataupun sasaran ataujuga target
didalam suatu permasalahan linear programming yang berkaitan dengan suatu peraturan dengan
secara optimal sumber daya(resource) untuk memperoleh suatu keuntungan yang maksimal.
Fungsi ialah suatu bentuk penyajian dengan secara sistematis batasan-batasan suatu kapasitas
yang tersedia akan dapat dialokasikan secara optimal. Masalah linear programming tersebut
dapat dinyatakan ialah sebagai proses optimisasi suatu fungsi tujuan didalam bentuk
Memaksimumkan ataupun meminimumkan.
Pembahasan :
misalkan :
buku = x
pulpen = y
pensil = z
1). 4x + 2y + 3z = 26.000
2). 3x + 3y + z = 21.000
3). 3x + z = 12.000
Ditanya : 2y + 3z = ….?
Untuk menjawab pertanyaan seperti ini umumnya yang harus kita cari terlebih dahulu adalah
harga satuan masing-masing barang. Karena yang ditanya harga 2y + 3z, maka kita hanya perlu
mencari harga satuan y dan z.
3x + 3y + z = 21.000
——————————– –
3x+ z = 12.000
3y = 9.000
y = 3.000
Selanjtunya, substitusi nilai y pada persamaan 1 dan 2 sebagai berikut :
4x + 2(3.000) + 3z = 26
3x + 3(3.000) + z = 21
4x + 6.000 + 3z = 26.000
4x + 3z = 20.000 (3)
12x + 9z = 60.000
12x + 4z = 48.000
——————————- –
5z = 12.000
z = 24.000
Teori Antrian
Antrian merupakan suatu hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti kita
mengantri ketika ingin membayar apa yang sudah kita belanjakan di supermarket, mengantri
pada loket kreta api dan lain-lain. Antrian terjadi karna kurangnya kapasitas pelayanan yang
dimiliki oleh perusahaan, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian
atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya untuk memberikan pelayanan
tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan yang diterima. Sebaliknya, sering
timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan / nasabah.
2. Biaya pelayanan
C. Manager berhubungan dengan trade off antara biaya dalam pelayanan dengan
biaya yang terjadi karena konsumen harus menunggu
Karakteristik sistem antrian
Sebuah perusahaan yang menyewakan furniture mempunyai satu gudang terdiri dari tiga orang
tenaga kerja. Pemimpin perusahaan melihat pada jam-jamtertentu terjadi antrian truk tetapi di
saat lain, petugas yang mengoperasikan mesin menganggur. Dari data yang telah lalu, diketahui
rata-rata kedatangan 4 truk per jam, dan rata-rata pelayanan 6 truk per jam. Untuk mengatasi
masalah tersebut, pimpinan perusahaan merencanakan untuk menambah kelompok tenaga kerja
untuk mengoperasikan mesin. Bagaimana dampak penambahan kelompok tenaga kerja terhadap
biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika biaya sewa truk $ 20 per jam, sedang upah tenaga
kerja untuk mengoperasikan mesin $6 per orang per jam. Diasumsukan jika perusahaan
menggunakan dua kelompok tenaga kerja maka rata-rata pelayanan menjadi 12 truk per jam dan
jika perusahaan menggunakan tiga kelompok tenaga kerja maka rata-rata pelayanan menjadi 18
truk per jam. 1 hari 8 jam kerja.
Pembahasan
Perkiraan prestasi dari sistem antrian dapat digambarkan dengan misalnya : rata-rata jumlah kedatangan
dalam antrian, rata-rata waktu tunggu dari suatu kedatangan dan persentase waktu luang dari pelayanan.
Ukuran prestasi ini dapat digunakan untuk memutuskan jumlah pelayanan yang harus diberikan,
perubahan yang harus dilakukan dalam kecepatan pelayanan atau perubahan lain dalam sistem antrian.
Dengan sasaran pelayanan, jumlah pelayan dapat ditentukan tanpa berpatokan pada biaya waktu tunggu.
Ukuran prestasi dan parameter model antrian ditentukan dengan notasi sebagai berikut:
λ = rata-rata kecepatan kedatangan (jumlah kedatangan persatuan waktu) 1/λ = rata-rata waktu antar
kedatangan
µ = rata-rata kecepatan pelayanan (jumlah satuan yang dilayani persatuan waktu bila pelayan sibuk).
1/µ = rata-rata waktu yang dibutuhkan pelayan
Jumlah kedatangan per unit waktu digambarkan oleh Distribusi Poisson dengan λ = rata-rata kecepatan
kedatangan
Disiplin antrian adalah first come first served (Aturan antrian pertama datang-pertama dilayani) seluruh
kedatangan dalam barisan hingga dilayani,
Dari asumsi tersebut dapat diperoleh hasil secara statistik sebagai berikut :