06SMJM005_R.428
1. Jelaskan alasan mengapa kita perlu mempelajari manajemen operasi? Kemudian buat
contoh kegiatan manajenmen operasi di tempat kerja atau salah satu perusahaan yg anda
ketahui.
a. Produk barang
b. Produk jasa
2. Jelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas di tempat kerja anda,
ada beberapa konsep yang akan anda gunakan dalam penyelesaian kasus manajemen
proyek tolong sebutkan dan jelaskan beberapa konsep manajemen proyek tersebut!
Menurut Levin dan Kirkpatrick (1972), metode Jalur Kritis (Critical Path Method - CPM),
yakni metode untuk merencanakan dan mengawasi proyek merupakan sistem yang paling
banyak dipergunakan diantara semua sistem lain yang memakai prinsip pembentukan
jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai
tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara
sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. PERT atau
Project Evaluation and Review Technique adalah sebuah model Management Science
untuk perencanaan dan pengendalian sebuah proyek (Siswanto, 2007). PERT adalah suatu
alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan
mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada di dalam suatu proyek (Setianingrum,
2011). PERT juga merupakan suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimal mungkin)
mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun rintangan
dan perbedaan-perbedaan, mengkoordinasikan dan menyelaraskan berbagai bagian
sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek-proyek
(Nurhayati, 2010).
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa konsep yang akan anda gunakan dalam penyelesaian
kasus manajemen proyek?
Dalam penyelesaian kasus manajemen proyek, beberapa konsep penting yang dapat
digunakan termasuk:
a. Tujuan Proyek (Project Objectives): Ini adalah panduan utama yang menjelaskan hasil
yang diharapkan dari proyek, seperti produk, layanan, atau perubahan yang akan
dicapai.
b. WBS (Work Breakdown Structure): Ini adalah penguraian proyek menjadi tugas-tugas lebih
kecil yang lebih mudah dikelola. WBS membantu mengorganisasi pekerjaan proyek.
c. Jadwal (Schedule): Ini mencakup penjadwalan tugas dan aktivitas dalam proyek,
dengan mengidentifikasi waktu mulai, waktu selesai, dan urutan pelaksanaan.
d. Anggaran (Budget): Ini mencakup alokasi anggaran untuk proyek, yang mencakup biaya
tugas, peralatan, tenaga kerja, dan sumber daya lainnya.
e. Manajemen Risiko (Risk Management): Ini melibatkan identifikasi, evaluasi, dan mitigasi
risiko yang mungkin timbul selama proyek.
f. Tim Proyek (Project Team): Menyusun tim yang tepat dengan keterampilan yang sesuai
sangat penting. Manajer proyek perlu memimpin, mengkoordinasi, dan memotivasi tim.
g. Komunikasi (Communication): Komunikasi yang efektif dengan semua pemangku
kepentingan proyek, baik internal maupun eksternal, adalah kunci keberhasilan.
h. Monitoring dan Pengendalian (Monitoring and Controlling): Ini melibatkan pemantauan
kemajuan proyek dan perubahan yang mungkin terjadi, serta tindakan pengendalian
yang diperlukan.
i. Evaluasi Proyek (Project Evaluation): Setelah proyek selesai, evaluasi dilakukan untuk
menilai apakah tujuan telah tercapai dan pelajaran yang dapat diambil.
j. Etika dan Kepatuhan (Ethics and Compliance): Penting untuk memastikan bahwa proyek
dilaksanakan sesuai dengan etika bisnis dan peraturan yang berlaku.
4. Peramalan itu ada dua macam tolong sebutkan dan jelaskan macam-macam
peramalan?
Ada dua jenis peramalan utama: kualitatif dan kuantitatif. Mari jelaskan lebih lanjut
tentang masing-masing jenis peramalan beserta metodenya:
a. Peramalan Kualitatif:
Metode Delphi: Melibatkan sekelompok ahli atau pakar yang memberikan perkiraan
mereka secara anonim. Informasi ini kemudian disaring dan dianalisis untuk mencapai
konsensus.
Intuisi dan Pengalaman: Mengandalkan pengetahuan dan pengalaman subjektif individu
atau kelompok dalam membuat estimasi atau prediksi mengenai suatu situasi atau
peristiwa.
Survei Pasar: Mengumpulkan data dari survei pasar untuk mengidentifikasi
kecenderungan dan preferensi konsumen.
b. Peramalan Kuantitatif:
Metode Time Series: Menggunakan data historis untuk memprediksi nilai masa depan
berdasarkan pola waktu, seperti tren, musiman, dan fluktuasi acak.
Metode Regresi: Mengidentifikasi hubungan antara variabel yang akan diprediksi
(variabel dependen) dan variabel lainnya (variabel independen) untuk membuat
prediksi.
Metode Jaringan Saraf Tiruan (Neural Networks): Menggunakan model matematika yang
meniru cara kerja otak manusia untuk mengenali pola yang rumit dalam data.
Metode Ramalan Causal: Menganalisis dan memahami hubungan sebab-akibat antara
variabel untuk memprediksi dampak perubahan dalam satu variabel terhadap variabel
lainnya.
Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan tergantung pada situasi dan jenis
data yang tersedia. Pemilihan metode peramalan yang tepat sangat penting untuk
mendapatkan prediksi yang akurat.
a. Data Historis, Peramalan memanfaatkan data historis sebagai dasar untuk membuat
prediksi di masa depan.
b. Tujuan, Tujuan peramalan dapat bervariasi, seperti peramalan penjualan, persediaan,
atau cuaca.
c. Ketidakpastian, Peramalan harus mempertimbangkan ketidakpastian, karena masa
depan seringkali sulit diprediksi dengan tepat.
d. Metode, Ada berbagai metode peramalan, seperti peramalan kuantitatif dan kualitatif.
a. Pemilihan data historis, pilih data historis yang relevan dan berkualitas tinggi, sesuai
dengan tujuan peramalan.
b. Identifikasi pola, analisis data historis untuk mengidentifikasi pola atau tren yang mungkin
ada, seperti musiman atau siklus.
c. Pemilihan metode peramalan, pilih metode peramalan yang sesuai dengan karakteristik
data dan tujuan peramalan, seperti metode regresi, peramalan rata-rata bergerak, atau
peramalan eksponensial.
d. Pelaksanaan peramalan, terapkan metode peramalan pada data historis untuk
menghasilkan prediksi di masa depan.
e. Validasi, uji keakuratan metode peramalan dengan membandingkan hasil peramalan
dengan data aktual jika memungkinkan.
f. Pemantauan dan pembaruan, pantau kinerja peramalan secara berkala dan perbarui
model jika diperlukan berdasarkan data baru.
g. Komunikasi hasil, sampaikan hasil peramalan kepada pihak yang berkepentingan dan
gunakan prediksi ini untuk mengambil keputusan bisnis atau tindakan yang relevan.
a. Data Historis, peramalan harus didasarkan pada data historis yang relevan dan
berkualitas tinggi.
b. Akurasi vs Kepentingan Bisnis, peramalan harus seimbang antara tingkat akurasi dan
biaya serta sumber daya yang diperlukan.
c. Beragam Metode, tidak ada metode peramalan yang satu ukuran cocok untuk semua
situasi. perlu memilih metode yang sesuai dengan jenis data dan tujuan peramalan.
d. Pengujian dan Validasi, peramalan harus diuji dan divalidasi secara teratur untuk
memeriksa sejauh mana akurat. Jika peramalan tidak akurat, perlu ada koreksi dan
penyesuaian.
e. Pengelolaan Ketidakpastian, peramalan harus mempertimbangkan ketidakpastian di
masa depan. Ini bisa mencakup mengukur rentang keyakinan atau mengidentifikasi
faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil peramalan.
f. Keterlibatan Staf dan Pihak yang Berkepentingan, melibatkan staf yang ahli dalam
domain yang relevan dan pihak yang berkepentingan seperti penjualan, pemasaran,
dan produksi dapat meningkatkan kualitas peramalan.
g. Pembaruan Reguler, peramalan perlu diperbarui secara berkala berdasarkan data baru.
Masa depan mungkin berubah, dan peramalan harus selalu mencerminkan situasi terkini.
h. Transparansi, proses peramalan harus transparan, sehingga orang-orang yang terlibat
dapat memahami metode yang digunakan, asumsi yang diambil, dan alasan di balik
peramalan.
i. Komunikasi yang Efektif, hasil peramalan perlu dikomunikasikan secara efektif kepada
semua pihak yang berkepentingan sehingga dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan yang sesuai.
j. Evaluasi Kinerja, evaluasi kinerja peramalan secara berkala untuk memahami apakah
sistem peramalan berfungsi dengan baik dan apakah perbaikan diperlukan.
6. Jelaskan yang anda ketahui tentang siklus hidup produk kemudian mengapa setiap
perusahaan wajib mengetahui siklus hidup produk!
a. Percepatan Proses Desain: Teknologi CAD memungkinkan insinyur dan desainer untuk
membuat desain produk dengan cepat dan akurat. Ini mengurangi waktu yang
diperlukan untuk merancang produk baru, memungkinkan perusahaan untuk merespons
pasar dengan lebih cepat.
b. Pengurangan Biaya: Dengan menggunakan CAD, perusahaan dapat mengurangi biaya
prototipe fisik karena desain dapat diuji dan dievaluasi secara virtual sebelum produksi
sebenarnya dimulai. Ini juga mengurangi pemborosan bahan dan tenaga kerja.
c. Akurasi dan Konsistensi: Teknologi CAD/CAM mengurangi kesalahan manusia dan
memastikan akurasi dalam desain dan proses manufaktur. Hal ini membantu mengurangi
jumlah cacat produk dan kerugian yang terkait.
d. Fleksibilitas Desain: Perangkat CAD memungkinkan perubahan desain yang cepat dan
mudah, yang sangat berguna dalam menyesuaikan produk dengan permintaan
pelanggan atau perubahan pasar.
e. Optimisasi Proses Produksi: CAM memungkinkan perencanaan dan kontrol yang lebih
baik dalam proses manufaktur. Ini termasuk pemrograman mesin CNC (Computer
Numerical Control) untuk memastikan produksi yang efisien dan kualitas tinggi.
f. Reduksi Lead Time: Dengan penggunaan CAD/CAM, perusahaan dapat mengurangi
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan produk, dari desain awal hingga produksi,
yang dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk merespons permintaan
pelanggan dengan lebih cepat.
g. Peningkatan Kualitas Produk: Dengan kontrol yang lebih baik terhadap desain dan proses
manufaktur, perusahaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih tinggi
dan lebih konsisten.
h. Dukungan Kustomisasi: Dalam industri di mana kustomisasi produk penting, CAD/CAM
memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah mengadaptasi desain dan proses
produksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam.
i. Peningkatan Kolaborasi Tim: CAD memungkinkan berbagai departemen (misalnya,
desain, produksi, dan pemasaran) untuk berkomunikasi dengan lebih baik dan bekerja
sama dalam mengembangkan produk baru.
j. Keunggulan Bersaing: Menggunakan teknologi CAD/CAM dengan efektif dapat
menciptakan keunggulan bersaing karena perusahaan dapat menghasilkan produk
berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih rendah dan waktu yang lebih singkat.
k. Peningkatan Inovasi: Dengan alat CAD yang kuat, perusahaan dapat dengan mudah
eksperimen dengan berbagai desain dan konsep, yang dapat memacu inovasi dalam
pengembangan produk.
l. Peningkatan Pemasaran dan Presentasi: CAD memungkinkan perusahaan untuk
menghasilkan gambar dan presentasi produk yang lebih realistis dan menarik, yang
dapat membantu dalam pemasaran dan penjualan.
Manfaat : Keselarasan yang lebih baik antara tim desain dan produksi.
Keunggulan Bersaing : Mengurangi kesalahan dan waktu yang diperlukan untuk
mengubah desain ke proses produksi, meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Manfaat : Kolaborasi tim yang lebih baik antara departemen desain, produksi, dan
manajemen.
Keunggulan Bersaing : Koordinasi yang lebih baik, mempercepat pengambilan
keputusan dan implementasi perubahan.
Tahap awal proses pengembangan produk dimulai dengan menghasilkan ide produk
baru. Tahap ide awal adalah saat melakukan curah pendapat tentang konsep produk
berdasarkan kebutuhan pelanggan, harga, dan riset pasar.
b. Definisi produk
Setelah menyelesaikan kasus bisnis dan mendiskusikan target pasar serta fungsi produk,
inilah saatnya menentukan produk. Tahap ini juga disebut sebagai penilaian atau
pengembangan konsep, dan fokus pada penyempurnaan strategi produk. Selama tahap
definisi produk, Anda harus menentukan spesifikasi, termasuk:
Analisis bisnis: Analisis bisnis terdiri dari pemetaan strategi distribusi, strategi ecommerce,
dan analisis pesaing yang lebih mendalam. Langkah ini bertujuan mulai membangun peta
jalan produk yang ditentukan dengan jelas.
Nilai manfaat: Nilai manfaat adalah masalah yang diatasi produk. Pertimbangkan
perbedaannya dengan produk lain di pasaran. Nilai ini dapat berguna untuk riset pasar dan
untuk mengembangkan strategi pemasaran.
c. Pembuatan prototipe
Selama tahap pembuatan prototipe, tim akan secara intensif meriset dan
mendokumentasikan produk dengan membuat rencana bisnis yang lebih detail dan
menyusun produk.
Prototipe tahap awal ini bisa sesederhana gambar atau render komputer yang lebih
kompleks terkait desain awal. Prototipe ini membantu mengidentifikasi area risiko sebelum
membuat produk. Selama fase pembuatan prototipe, Anda akan mengerjakan spesifikasi
seperti:
Riset risiko pasar: Potensi risiko apa pun yang terkait dengan manufaktur produk harus
dianalisis sebelum produk fisik dibuat. Ini akan mencegah kegagalan peluncuran produk.
Riset ini juga memastikan Anda mengomunikasikan risiko kepada tim dengan
mendokumentasikannya dalam daftar risiko.
Analisis kelayakan: Langkah selanjutnya dalam proses ini adalah mengevaluasi strategi
produk berdasarkan kelayakan. Tentukan apakah beban kerja dan perkiraan linimasa
dapat dicapai. Jika tidak, sesuaikan tanggal dan minta bantuan dari pemangku
kepentingan tambahan.
d. Desain awal
Selama fase desain awal, pemangku kepentingan proyek bekerja sama untuk
menghasilkan mockup produk berdasarkan prototipe MVP. Desain harus dibuat dengan
mempertimbangkan audiens target dan melengkapi fungsi utama produk.
Mencari bahan: Mencari bahan memainkan peran penting dalam merancang mockup
awal. Ini dapat mencakup bekerja dengan berbagai vendor dan memesan atau membuat
bahan sendiri. Karena beragam bahan bisa berasal dari berbagai tempat, Anda harus
mendokumentasikan penggunaan bahan di tempat bersama sebagai referensi jika
diperlukan nanti.
Terhubung dengan pemangku kepentingan: Komunikasi yang erat harus dijaga selama
fase desain untuk memastikan desain awal sesuai rencana. Bagikan laporan progres setiap
minggu atau setiap hari untuk menyampaikan pembaruan dan mendapatkan persetujuan
sesuai kebutuhan.
Menerima umpan balik awal: Ketika desain selesai, mintalah umpan balik awal dari
manajemen senior dan pemangku kepentingan proyek. Anda kemudian dapat merevisi
desain produk sesuai kebutuhan hingga desain akhir siap dikembangkan dan
diimplementasikan.
Untuk meluncurkan produk baru, Anda harus memvalidasi dan mengujinya terlebih
dahulu. Tahap ini memastikan bahwa setiap bagian dari produk, mulai pengembangan
hingga pemasaran, berfungsi secara efektif sebelum dirilis ke publik. Untuk memastikan
kualitas produk, lakukan hal berikut:
Pengujian front-end: Selama tahap ini, ujilah fungsi front-end terkait risiko kode
pengembangan atau kesalahan yang berdampak langsung pada konsumen. Ini mencakup
pemeriksaan fungsi ecommerce dan memastikannya stabil untuk peluncuran.
Uji pemasaran: Sebelum mulai memproduksi produk akhir, uji rencana pemasaran
terkait fungsi dan kesalahan. Ini saatnya untuk memastikan bahwa semua kampanye
disiapkan dengan benar dan siap diluncurkan.
f. Komersialisasi
9. Jelaskan mengapa pengembangan produk baru itu sangat penting bagi suatu
perusahaan kemudian jelaskan hambatan yang dihadapi perusahaan ketika
mengembangkan produk baru?
Pengembangan produk baru sangat penting bagi suatu perusahaan karena alasan-
alasan berikut:
a. Pertahankan Daya Saing: Dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah, perusahaan
harus terus berinovasi untuk tetap bersaing. Produk baru dapat membantu perusahaan
mempertahankan daya saing di pasar.
b. Perluas Pangsa Pasar: Produk baru dapat membantu perusahaan menjangkau segmen
pasar baru atau mendiversifikasi portofolio produknya, yang dapat menghasilkan
peluang pertumbuhan yang signifikan.
c. Tingkatkan Pendapatan: Produk baru dapat meningkatkan sumber pendapatan
perusahaan. Ini dapat berasal dari pelanggan yang sudah ada yang membeli produk
tambahan atau dari pelanggan baru yang tertarik oleh produk baru tersebut.
d. Relevansi dan Kesesuaian: Produk lama menjadi usang atau tidak lagi memenuhi
kebutuhan pelanggan. Pengembangan produk baru memungkinkan perusahaan untuk
menjawab perubahan dalam preferensi pelanggan dan teknologi.
e. Mengatasi Tantangan Lingkungan: Produk baru dapat dirancang untuk lebih ramah
lingkungan, memenuhi regulasi baru, atau menjawab isu-isu sosial yang berkembang.
a. Biaya Tinggi: Pengembangan produk baru seringkali memerlukan investasi finansial yang
besar untuk riset, desain, prototipe, dan produksi.
b. Risiko Gagal: Tidak semua produk baru sukses di pasaran, dan perusahaan harus siap
menghadapi risiko produk yang tidak laku.
c. Waktu yang Dibutuhkan: Pengembangan produk baru bisa memakan waktu yang cukup
lama, terutama jika melibatkan penelitian dan pengujian yang mendalam.
d. Persaingan yang Intens: Di banyak industri, persaingan untuk menghadirkan produk baru
yang inovatif sangat tinggi, sehingga perusahaan harus bersaing dengan pesaing lain.
e. Keterbatasan Sumber Daya dan Kemampuan: Perusahaan mungkin memiliki
keterbatasan dalam hal sumber daya manusia, teknologi, atau pengetahuan yang
dapat menjadi hambatan dalam pengembangan produk baru.
f. Perubahan Regulasi: Perubahan peraturan dan regulasi dapat memengaruhi proses
pengembangan produk baru, misalnya dalam hal keamanan produk atau standar
lingkungan.
Dengan memahami manfaat dan hambatan yang terkait dengan pengembangan
produk baru, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan mengelola risiko
dengan bijak saat mereka berusaha untuk berinovasi.
10. Jelaskan pengertian QFD dan buatlah matriks HOQ untuk salah satu produk yang anda
pilih!
QFD adalah sebuah tool manajemen yang sangat efektif, berdasarkan ekspektasi
konsumen, yang umum digunakan untuk mengendalikan proses pengembangan produk
atau mengembangkan jasa dalam sebuh industri. Pendekatan QFD adalah dengan matriks
yang biasa disebut House of quality(HoQ).
PT Y = perusahaan pesaing