Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PERAMALAN, DESIGN BARANG DAN JASA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi
Pada Program Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Oleh

Kelompok 2

1. Ramdan Waluyo 2120030106


2. Yunita 2120030086
3. Maisaroh Siregar 2120030105

PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2022

1
PERAMALAN, DESIGN BARANG DAN JASA

PERAMALAN (FORECASTING)
Peramalan adalah suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan
pendekatan kualitatif maupun kuantitatif untuk memperkirakan kejadian dimasa depan
dengan menggunakan referensi data-data di masa lalu.
Peramalan bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan kegiatan usaha
serta pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut. Peramalan atau Forecasting
merupakan bagian terpenting bagi setiap perusahaan ataupun organisasi bisnis dalam
setiap pengambilan keputusan manajemen. Peramalan itu sendiri bisa menjadi dasar
bagi perencanaan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang suatu perusahaan.
Di dalam sebuah peramalan (forecasting) dibutuhkan sedikit mungkin kesalahan (error)
di dalamnya. Agar dapat meminimalisirtingkat kesalahan tersebut, maka akan lebih baik
jika peramalan tersebut dilakukan dalam satuan angka atau kuantitatif.

Jenis-jenisPeramalan (Forecasting)
Berdasarkan horizon waktu, peramalan atau forecasting dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu (Herjanto, 2008:78):
1. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18
bulan. Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan
penanaman modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan
litbang.
2. Peramalan jangka menengah, yaitu mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan.
Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan
perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
3. Peramalan jangka pendek, yaitu mencakup jangka waktu kurang dari 3 bulan.
Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian
material, penjadwalan kerja dan penugasan karyawan.
Berdasarkan fungsi dan perencanaan operasi di masa depan, peramalan atau forecasting
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu (Heizer dan Render, 2009:47):
1. Peramalan ekonomi (economic forecast), peramalan ini menjelaskan siklus
bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang
dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

2
2. Peramalan teknologi (technological forecast), peramalan ini memperhatikan
tingkat kemajuan teknologi yang dapa tmeluncurkan produk baru yang menarik,
yang membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru.
3. Peramalan permintaan (demand forecast), adalah proyeksi permintaan untuk
produk atau layanan perusahaan. Proyeksi permintaan untuk produk atau
layanan suatu perusahaan. Peramalani ni juga disebu peramalan penjualan yang
mengendalikan produksi, kapasitas, serta system penjadwalan dan menjadi input
bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, peramalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu
(Saputro dan Asri, 2000:148):
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan
pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman
dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil
penyelidikan, seperti pendapat salesman, pendapat sales manajer pendapat para
ahli dan survey konsumen.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil yang berbeda pula.

Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Ginting,
2007)
1. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi
dari orang yang menyusunnya.
2. Peramalan objektif, yaituperamalan yang didasarkan atas data yang relevan pada
masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam
penganalisaan data tersebut.

Hasil dari kegiatan forecasting ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengambil
keputusan produksi bahkan hingga pemasaran. Keputusan yang baik merupakan
keputusan yang didasarkan pada pertimbanganapa yang akanterjadi di periode yang

3
akan datang. Keputusan produksi atau perencanaan produksi yang efektif ini kemudian
mampu mengurangi pemborosan budget perusahaan. Pengeluaran budget perusahaan
dapat diminimalisir karena sumber daya pada masa yang akan dating dapat diatur
jumlahnya. Semakin kesalahan dapat diminimalisir mak apendapatan yang akan
diterima oleh perusahaan juga akan semakin besar.

DESAIN BARANG DAN JASA


Dalam strategi pemasaran, desain barang dan jasa merupakan sebuah hal yang
krusial. Produsen harus memahami bahwa berhasilnya suatu produk di pasaran
tergantung pada bagaimana produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
Ada 3 tahapan dalam proses desain (Sri Julianti, 2014):
1. Conceptual design (desain dalam konsep). Tahap ini merupakan proses
pembuatan berbagai macam konsep desain untuk memenuhi semua tujuan dari
desain itu sendiri.
2. Embodiment design (pengejawan tahan desain). Tahap ini merupakan
pengembangan lanjutan dari desain konsep yang dipilih. Konsep desain yang
sudah dipilih harus diberikan bentuk atau body. Dalam hal ini perlu
dipertimbangkan apakah desain tersebut dapat dibuat, dan secara ekonomi dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Detail design (desain secara detil). Pada tahap ini bentuk, ukuran, dan toleransi
kemasan ditentukan. Ditentukan juga material yang akan digunakan dan
metode2

Secara garis besarlahirnyasuatudesainprodukdigambarkandalambaganberikut:

Tidak OK OK OK

Kebutuhan Desain
Ide produk Riset Desain final
pasar kemasan

4
Dalam proses membuat desain riset pasar merupakan hal terpenting yang menjadi
satu proses yang tidak boleh ditinggalkan. Kemudian riset ini akan dituangkan
menjadi brief desain yakni:
- Brand personality
- Profil competitor termasuk kemasan yang telah ada di pasaran
- Format produk (liquid, gel, lotion, powder, dll)
- Cara pemasaran (supermarket, pasar tradisional, online, dll)
- Cara display
- Teknologi yang tersedia
- Target konsumen (umur, kelas, gender, keluarga/lajang, dll)
- Target harga
Tahapan riset ini penting untuk menentukan jadi atau tidaknya sebuah proyek baik dari
sisi teknis maupun non teknis (marketing, keuangan, dll).

Pada tahap desain ini juga harus dilakukan feasibility study yang meliputiaspek-
aspekberikut:
1. Aspek teknologi. Dalam hal ini meliputi kemampuan membuat cetakan,
kemampuan supplier membuat packaging, siapa saja yang
menunjangkebutuhantersebut, waktu yang dibutuhkan dalam memproduksi,
antisipasi dan manajemen resiko.
2. Aspek finansial. Dalam hal ini perludi perkirakan dukungan finansial yang
dibutuhkan, investasi apa saja, serta berapaj umlahnya dan kapan dibutuhkan.
3. Aspek resources. Meliputi SDM, perlatanproduksi, teknologi, waktu dan bahan
yang tersedia.
4. Aspek marketing. Dalam hal ini meliputi rencana strategi pemasaran yang akan
dilakukan.
5. Aspek legal. Dalam hal ini meliputi antisipasi dari aspek legal dari bahan
kemasan, ukuran, penandaan pada label, halal/ tidaknya suatu produk, bahan-
bahan yang harus dicetak pada kemasan, dan perlukah pengakuan dari institusi
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai