MODUL PERKULIAHAN
Pengantar
Teknik Industri
(PTI)
PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
(PPIC) - FORECASTING.
Abstract Kompetensi
Modul ini mencakup dan menjelaskan Mampu menjelaskan kembali
gambaran tentang bagaimana gambaran tentang bagaimana
perencanaan dan pengendalian perencanaan dan pengendalian
produksi dalam perkembangan dunia produksi dalam perkembangan dunia
industri baik jasa maupun manufaktur industri baik jasa maupun manufaktur
dapat dilaksanakan dgn baik dan sesuai dapat dilaksanakan dgn baik dan sesuai
sbgmn mestinya. sbgmn mestinya.
04
Teknik Teknik Industri 16103 Dr Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
1. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami arti dan fungsi perencanaan dan pengendalian produksi
2. Memahami tujuan PPIC dlm dunia industri baik jasa maupun manufaktur.
3. Memahami perkembangan dunia Industri dan peran PTI dgn PPIC
2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Peramalan (Forecasting) adalah suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan
dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif untuk memperkirakan kejadian
dimasa depan dengan menggunakan referensi data-data di masa lalu. Peramalan
bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan kegiatan usaha serta
pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut.
3. Landasan Teori
Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Ginting,
2007)
1. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi
dari orang yang menyusunnya.
2. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada
masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam
penganalisaan data tersebut
Prinsip-prinsip peramalan :
Setiap peramalan mempunyai potensi kesalahan
Setiap peramalan harus menyertakan estimasi kesalahan peramalan
Kesalahan aktual (actual errors) biasanya lebih besar dari kesalahan
yang terestimasi (estimated errors).
Semakin tingkat agregasi data biasanya semakin akurat peramalannya
Metode yang sederhana biasanya lebih disukai daripada metodeyang
kompleks
Kombinasi kedua metode dapat meningkatkan manfaat peramalan
Peramalan jangka panjang biasanya kurang akurat dibanding
peramalan jangka pendek
Faktor bias secara psikologis dapat memperburuk peramalan
3. Metode Ekonometri
Metode ekonometri merupakan metode prediksi volume atau nilai dependen variabel
dengan melibatkan berbagai faktor atau variabel independent yang relevan dan cukup
signifikan mempengaruhi dependen variabel tersebut. Secara ekonomi dari model
ekonometri ingin dilihat relevansinya pengaruh independent variabel terhadap dependen
variabel. Bahkan juga ingin dilihat apakah antar variabel independent itu saling
mempengaruhi dan berapa besar pengaruh mempengaruhi antar variabel independent ini
atas besarnya pengaruh terhadap dependen variabel. Juga ingin dilihat berapa tepat
antara kebenaran statistik dikoreksi dengan kebenaran secara ekonomi.
Jadi secara literatur ekonometrik merupakan suatu pengukuran secara ekonomi
baik secara statistik, matematik maupun secara ekonomi teori sekaligus dalam konteks
hubungan antara variabel-variabel ekonomi. Memang metode ekonometrik sering lebih
kompleks dibanding dengan metode proyeksi trend. Namun ekonometrik setidaknya
memiliki dua keunggulan sebagai alat prakiraan. Pertama adalah keunggulan dalam
memperoleh prediksi nilai variabel yang penting. Ini akan sangat berguna bagi manajer
untuk mengevaluasi kemungkinan pengaruh alternatif keputusan yang diambil. Kedua
adalah metode ekonometrika mengestimasi perilaku hubungan antara variabel-variabel.
Secara mencolok meramalkan dengan dasar metode lain seperti misalnya survey data
4. Metode Kualitatif
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari
satu orang dengan orang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan
kualitatif dapat menggunakan teknik/metode peramalan, yaitu :
1) Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari
sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi,
teknik, keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan
model-model statistik.
2) Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat
penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan
nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
3) Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan
kepada responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada
para ahli untuk dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan
melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat kuesioner,
mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam
menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih
profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
4) Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau
konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang
diamati. Survai dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara
langsung.
Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok
responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
a) Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis
dan pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey
ini diharapkan dapat merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga
yang disurvey.
b) Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis
yang akan memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku
bisnis yang bergerak pada bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar.
c) Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah
tangga, produk atau barang apa secara periodic diperlukan dan frekuensi
pemenuhan yang dilakukan untuk masa-masa yang akan datang, dan lain-lain.
Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset pasar
yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah
munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang
telah disurvey ini. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian
atau seluruhnya dapat dipergunakan untuk memprediksi permintaan konsumennya dari
produk yang dibuat dan jual oleh perusahaan.
1. Penentuan Tujuan
Analis mengatakan dengan para pembuat keputusan dalam perguruan tinggi
untuk mengetahui apa kebutuhan-kebutuhan mereka, dan menentukan:
1 Variabel-variabel yang akan diestimasi.
2 Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan.
3 Untuk tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunakan.
4 Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan.
5 Derajat ketepatan estimasi yang diinginkan.
6 Kapan estimasi dibutuhkan.
7 Bagian yang diinnginkan, seperti peramalan untuk kelompok pembeli dll.
2. Penggunaan Model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengembangkan model,
yang merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam
peramalan, model adalah suatu kerangka analitik yang apabila dimasukkan data akan
menghasilkan estimasi jumlah calon mahasiswa baru diwaktu mendatang (atau variabel
apa saja yang diramal). Analis hendaknya memilih suatu model yang menggambarkan
secara realitis perilaku variabel-variabel yang dipertimbangkan.
Sebagai contoh, bila suatu perguruan tinggi ingin meramalkan jumlah calon
mahasiswa baru yang polanya berbentuk linier, model yang dipilih mungkin Y = a + bX,
dimana menunjukkan besarnya jumlah calon mahasiswa baru, X menunjukkan unit waktu,
serta a dan b adalah parameter-parameter yang menggambarkan posisi dan dan
kemiringan garis pada grafik. ˆYˆ
3. Pengujian Model
Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas, dan
reliabilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada data historik, dan
penyiapan estimasi untuk tahun-tahun sekarang dengan data nyata yang tersedia. Nilai
suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil peramalan dengan data aktual.
4. Kesimpulan
Peramalan merupakan tahapan awal dalam perencanaan sistem operasi produksi.
Peramalan adalah kegiatan memperkirakan tingkat permintaan produk yang diharapkan
untuk suatu produk atau beberapa produk dalam jangka waktu di masa yang akan
datang. Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan karena setiap keputusan yang
diambil dapat memengaruhi keadaan dimasa yang akan datang.
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian,
sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya.
Peramalan tidak akan pernah “perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan
memberikan arahan bagi suatu perencanaan.
Terdapat dua pendekatan umum peramalan, sebagaimana ada dua cara mengatasi
semua model keputusan. Yang pertama adalah analisis kuantitatif dan yang kedua adalah
analisis kualitatif.