Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Sistem Evaluasi Pembelajaran SD/MI
yang Diampu Oleh Bapak Muchtar Sofwan Hidayat, M. Pd. I

Disusun Oleh:

1. Lilia Refsi Radite (2018030036)


2. Khofifah Indah Parawansa (2018030063)
3. Melinda Sukmawati (2018030066)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH (PGMI)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH


DI WONOSOBO
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta kemudahan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah
pada mata kuliah Sistem Evaluasi Pembelajaran SD/MI dengan judul “Konsep Dasar
Evaluasi Pembelajaran” dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, guna memperbaiki makalah ini dan dapat
membuat makalah yang lebih baik setelahnya. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wonosobo, 12 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi................................ 2
B. Kegunaan Evaluasi Pembelajaran...................................................... 3
C. Prinsip Evaluasi Pembelajara............................................................. 6
D. Sasaran Evaluasi Pembelajara............................................................ 8
BAB III PENUTUP........................................................................................ 10
A. Kesimpulan......................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................... 10
Daftar Pustaka................................................................................................ 11
Lampiran........................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi seluruh rakyat Indonesia. Di
dalam dunia pendidikan terdapat kompetensi yang harus di miliki oleh subjek dan objek
pendidikan yaitu pendidik dan peserta didik. Di dalam makalah yang akan kita buat di sini
akan membahas salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yaitu
evaluasi pembelajaran khususnya mengenai konsep dasar evaluasi pembelajaran.
kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab pendidik dalam pembelajaran
termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
Kompetensi tersebut juga sejalan dengan instrumen penilaian kemampuan guru yaitu
melakukan evaluasi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang perbedaan dengan pengukuran, penilaian, dan evaluasi?
2. Apa fungsi evaluasi pembelajaran?
3. Bagaimana prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran?
4. Apa yang menjadi sasaran evaluasi pembelajaran?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dengan pengukuran, penilaian, dan evaluasi.
2. Memahami fungsi evaluasi pembelajaran.
3. Mengetahui prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran.
4. Mengetahui sasaran evaluasi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
Pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau
keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ibi bisa berupa
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Pengukuran memiliki konsep yang lebih
luas dari pada tes. Kita dapat mengukur karateristik suatu objek tanpa menggunakan tes,
misalnya dengan pengamatan, skala rating atau cara lain untuk memperoleh informasi
dalam bentuk kuantitatif.1
Penilaian (assesment) memiliki makna yang berbeda dengan evaluasi. The Task
Group On Assesment ang Testing (TGAT) mendeskripsikan assesment sebagai semua cara
yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok (Griffin & Nix, 1991:
3). Popham (1995: 3) mendefinisikan assesment dalam konteks pendidikan sebagai sebuah
usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai
kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan assesment sebagai proses yang
menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang
institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi. “Processes that
provide information about individual students, about curricula or programs, about
institutions, or about entire sistems of institutions” (Stark & Thomas, 1994: 46). Dapat
disimpulkan bahwa assesment atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan
data hasil pengukuran berdasarkan kriteria atau atauran-aturan tertentu.
Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran, maupun tes.
Stuffbeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa:
Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptiveand
judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design,
implementation, and impact in order to guide decisionmaking, serve needs for
accountability, and promote understanding of the involved phenomena.
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan
sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan
yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan,
membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Inti
dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan.
1
Widoyoko, Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. 2015. hal. 2
Komite Studi Nasional tebtang Evaluasi (National Study Committee ON Evaluation)
dari UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12) menyatakan bahwa:
Evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting
appropriate information, and collengting and analyzing information in order to report
summary data useful to decision makers in selecting among alternatives.
Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis
dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta
penyusunan program selanjutnya. Selanjutnya (Griffin & Nix, 1991: 3) menyatakan
bahwa:
Measurement, assessment, and evaluation are hieratchial. The comparsion of
observation with the criteria is a measurement, the interpretation and description of the
evidence in an assessment and judgement of the value or implication of the behavior is an
evaluation.
Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hierarki. Evaluasi didahului dengan
penilaian (assesment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran. Pengukuran
diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, penilaian
(assesment) merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran,
sedangkan evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku.
Jadi, dapat disimpulkan pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan satu
ukuran dan bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik dan buruknya, sehingga mempunyai sifat kualitatif.
Sedangkan yang disebut evaluasi itu meliputi kedua langkah tersebut (mengukur dan
menilai).2
B. Kegunaan Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi program pembelajaran dilakukan dengan suatu maksud atau tujuan yang
berguna dan jelas sasarannya. Sekurang–kurangnya ada empat kegunaan utama evaluasi
program pembelajaran, yaitu:
1. Mengomunikasikan program kepada publik
Tidak jarang publik termasuk orang tua siswa mendapat laporan bersifat garis
besar dari media massa tentang efektivitas program sekolah termasuk program
pembelajaran. Laporan demikian biasanya hanya menyajikan angka-angka statistik
tanpa disertai penjelasan secara detail tentang makna dan hal-hal terkait. Ada pula
sebagian orang tua menerima laporan tentang program pembelajaran dari siswanya.
2
Arikunto, Suharismi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. 1990. hal. 3
Informasi demikian bagaimanapun kurang lengkap. Padahal laporan atau informasi
demikian dapat saja membentuk opini sistem pembelajaran atau bahkan kinerja guru.
Oleh karena itu, mengomunikasikan hasil evaluasi program pembelajaran yang lengkap
akan memiliki keuntungan dan kebaikan bagi guru dan sekolah. Bagaimanapun orang
tua maupun masyarakat luas lainnya memiliki kepentingan terhadap pembelajaran di
sekolah. Oleh karena itu sekolah memiliki kewajiban untuk mengomunikasikan
efektivitas program pembelajaran kepada orang tua maupun publik lainnya melalui
hasil-hasil evaluasi yang dilaksanakan, dengan demikian publik dapat menilai tentang
efektivitas program pembelajaran dan memberikan dukungan yang diperlukan.
2. Menyediakan Informasi bagi Pembuat Keputusan
Informasi yang di hasilkan dari evaluasi program pembelajaran akan berguna bagi
setiap tahapan dari manajemen sekolah mulai sejak perencanaan, pelaksaan ataupun
ketika akan mengulangi dan melanjutkan program pembelajaran. Hasil evaluasi dapat
dijadikan dasar bagi pembuatan keputusan, sehingga keputusan tersebut lebih valid di
bandingkan keputusan yang hanya berdasarkan intuisi saja. Pembuatan keputusan
biasanya memerlukan informasi yang akurat tersebut antara lain dapat di peroleh dari
kegiatan evaluasi yang di laksanakan secara sistematis. Penyediaan informasi hasil
evaluasi bagi pembuatan keputusan tersebut tidak terbatas pada keputusan oleh kepala
sekolah tetapi juga oleh guru. Misalnya, guru membuat keputusan tingkat kelas,
sedangkan kepala sekolah membuat keputusan untuk tingkat sekolah .masing-masing
pembuatan keputusan memerlukan informasi dari hasil evaluasi, karenanya hal ini
harus di perhatikan ketika rencana evaluasi di kembangkan.3
Penyediaan informasi bagi pembuatan keputusan dapat di kelompokkan menjadi
tiga macam, menurut tujuan-tujuan, yaitu:
a. Menunjang pembuatan keputusan tentang perancangan atau menyusun program
pembelajaran berikutnya. Informasi hasil evaluasi bersifat memberikan petunjuk di
dalam memilih dan menentukan strategi, prosedur, ataupun model-model
pembelajaran yang akan segera di laksanakan. Program tersebut belum ada atau
masih baru, atau sudah ada, tetapi akan di perbarui. Evaluasi program yang di
laksanakan bersifat menguji kelayakan rancangan program pembelajaran yang
sedang di susun atau bisa pula merupakan kegiatan analisis kebutuhan kegiatan
pembelajaran.

3
Widoyoko, Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. 2015 . hal. 11
b. Menunjang pembuatan keputusan tentang kelangsungan atau kelanjutan program
pembelajaran. Evaluasi yang di lakukan menghasilkan informasi yang dapat di
jadikan alasan atau konfirmasi bagi pembuat keputusan guna memutuskan pilihan
apakah program pembelajaran perlu di teruskan atau tidak di teruskan ,atau mungkin
perlu di kembangkan lebih lanjut sehingga mencakup sasaran yang lebih luas.
c. Menunjang pembuatan keputusan tentang modifikasi program. Informasi yang di
hasilkan terutama berupa informasi tentang kelebihan dan kelemahan yang ada dapat
di jadikan sebagai landasan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap
program pembelajaran yang sama di masa depan. Ketersediaan informasi tentang
kelemahan-kelemahan kemungkinan pembuatan keputusan mencari dan menentukan
solusi untuk mengurangi resiko .sedangkan tersediannya informasi tentang kelebihan
yang ada pada program tersebut dapat di jadikan acunan untuk mempertahankan
atau bahkan meningkatkan kinerja guru dan mutu hasil pembelajaran.
3. Penyempurnaan program yang ada
Evaluasi program pembelajaran yang dilaksankan dengan baik dapat membantu
upaya-upaya dalam rangka menyempurnakan jalannya program pembelajaran sehingga
lebih efektif. Dengan instrument yang ada,hasil yang di capai dapat di ukur dan
didiagnosis.
Berbagai kelemahan dan kendala yang mungkin timbul dapat ditemukan dan
dikenali, kemudian di analisis serta di tentukan alternative pemecahannya yang paling
tepat. Komponen-komponen dalam sistem pembelajaran yang memiliki kekurangan dan
kelemahan dapat di pelajari dan dicari solusinnya. Berdasarkan hasil evaluasi akan
dapat diperoleh informasi tentang dampak dari berbagai aspek program terhadap siswa
dan berhasil juga teridentifikasi berbagai faktor yang perlu diperhatikan atau perlu
penyempurnaan,misalnya kinerja guru,fasilitas pembelajaran ,strategi pembelajaran
yang di gunakan,dan sebagainya. Singkatnya evaluasi program pembelajaran data
berfungsi sebagai koreksi terhadap kesalahan maupun kekurangan program
pembelajaran.
4. Meningkatkan partisipasi
Dengan adanya informasi hasil evaluasi program pembelajaran,maka orang tua
atau masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasi dan ikut mendukung upaya-upaya
peningkatkan kualitas pembelajaran. Hasil evaluasi program pembelajaran yang di
masyarakatkan akan mengunggah kepedulian masyarakat terhadap program
pembelajaran, menarik perhatiannya, dan akhirnya akan menumbuh rasa ikut memiliki
(self of belonging). Apabila hal ini terbina dengan baik, maka akan tercipta suatu
kontrol yang ikut memacu dan mengawasi kualitas pembelajaran. Selain itu, evaluasi
juga merupakan upaya meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan kinerjanya.
Informasi hasil evaluasi akan memberikan konfirmasi tentang komponen-komponen
program pembelajaran yang masih lemah dan perlu di tingkatkan.
C. Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus
bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut :
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental arena pembelajaran itu sendiri
adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus dilakukan secara
kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa dihubungkan
dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang
jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta
didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja, tetapi juga dimensi proses bahkan
dari dimensi input.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh
objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik,
maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus di evaluasi, baik yang
menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor begitu jug dengan objek-objek
evaluasi yang lain.
3. Adil dan Objekif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Kata
“adil” dan “objektif” memang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Meskipun
demikian, kewajiban manusia adalah harus berikhtiar. Semua peserta didik harus
diberlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Guru juga hendaknya bertindak secara
objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like
and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan.
Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil
manipulasi atau rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta
didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil
evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.
Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
Dalam konteks penilaian hasil belajar, Depdiknas (2003) mengemukakan prinsip-
prinsip umum penilaian adalah mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan
dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran, mengukur
sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahan-bahan yang
tercakup dalam pengajaran mencakup jenis-jenis instrumen penilaian yang paling
sesuai untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan, direncanakan sedemikian rupa
agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus dibuat dengan reliabilitas
yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati dan dipakai untuk
memperbaiki proses dan hasil belajar.
Disamping itu, guru harus memperhatikan pula hal-hal teknis, antara lain :
1. Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus
dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian dan interpretasi hasil penilaian.
2. Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran.
3. Untuk memperoleh hasil yang objektif, penialain harus menggunakan berbagai alat
instrumen, baik yang berbentuk tes maupun non tes.
4. Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.
5. Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas peserta
didik, proyek, dan portofolio.
6. Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai-nilai.
7. Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu memberikan peluang
kepada peserta didik untuk menunjukkan apa yang diketahui, apa yang dipahami
dan apa yang dapat dilakukan
8. Penilaian tidak bersifat diskriminatif. Artinya, guru harus berlaku adil dan bersikap
jujur kepada semua peserta didik, serta bertanggung jawab kepada semua pihak.
9. Penilaian harus diikuti dengan bertindak lajut (follow-up).
10. Penilaian harus berorientasi pada kecakapan hidup dan bersifat mendidik.
D. Sasaran Evaluasi Pembelajaran
Objek atau sasaran evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
evaluasi masukan, peoses dan hasil pembelajaran.
1. Evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada penelitian karakteristik peserta
didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan
kesiapan guru, kurikulum dan materi pembelajaran strategi pembelajaran yang sesuai
dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan pembelajaran berlangsung.
2. Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada penilaian pembelajaran yang
dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang
dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan,
minat, sikap serta cara belajar siswa,
3. Evaluasi hasil pembelajaran merupakan upaya untuk melakukan pengukuran terhadap
hasil belajar siswa, baik menggunakan tes maupun non-tes, dalam hal ini adalah
penguasaan kompetensi oleh setiap siswa sesuai dengan karakteristik masing-masing
mata pelajaran.
Terkait dengan ketiga objek atau sasaran evaluasi pembelajaran tersebut, menurut
Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan
Universitas Sebelas Maret (2007:5) dalam praktik pembelajaran secara umum,
pelaksanaan evaluasi program pembelajaran menekankan pada evaluasi proses
pembelajaran atau evaluasi manajerial dan evaluasi hasil belajar atau evaluasi substansial.
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, kedua jenis
evaluasi tersebut merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting. Kedua
jenis evaluasi tersebut dapat diguakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Selanjutnya masukan tersebut dipergunakan sebagai
bahan dan dasar memperbaiki kualitas proses pembelajaran menuju ke perbaikan kualitas
hasil pembelajaran. Dengan kata lain, untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa,
harus didahului dengan perbaikan terhadap kualitas proses pembelajaran.4
Dalam konsep manajemen mutu, menurut Sudarwan Danim (2007:12-13) mutu
Pendidikan dilihat dari empat perspektif, yaitu masukan, proses, luaran atau prestasi
belajar, dan dampak atau utilitas lulusan. Dengan demikian, kebiasaan menilai mutu
proses pembelajaran hanya dengan melihatnya dari prestasi belajar siswa semata tidaklah
tepat. Rahasia mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi buruknya hasil belajar
siswa, strategi manajemen sekolah macam apa yang diterapkan, strategi pembelajaran apa

4
Widoyoko, Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. 2015. hal.15
yang harus dikemas agar siswa tahu agaimana memecahkan masalahnya sendirilah yang
menjadi masalah.
Berdasarkan beberapa asumsi dan pendapat itu, secara ringkas dapat disimpulkan
bahwa objek evaluasi program pembelajaran yang pokok harus mencangkup dua hal,
yaitu:
1. Aspek manajerial, yaitu implementasi rancangan pembelajaran yang telah disusun
oleh guru dalam bentuk proses pembelajaran.
2. Aspek substansial, yaitu hasil belajar siswa setelah mengikuti serangkaian proses
pembelajaran yang dirancang oleh guru atau yang disebut juga deengan penilaian
hasil belajar siswa, baik menggunakan tes maupun non-tes.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, yang menyangkut tentang nilai arti. sedangkan
kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahas
tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai
kualitas sesuatu.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran digunakan beberapa prinsip, yaitu
kontinuitas (tidak dilakukan secara insidental), komprehensif (mengevaluasi seluruh aspek
dari objek yang akan dievaluasi), objektif (adil, tanpa pilih kasih), kooperatif (bekerja
sama dengan berbagai pihak), dan praktis (mudah).
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan dan
penyusunan kalimat, kami mohon maaf. Untuk itu kami sangat membutuhkan kritik dan
saran untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya, semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita.


DAFTAR PUSTAKA
Widoyoko, Eko Putro. 2015. Evaluasi Program Pembelajaran. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar)
Arikunto, Suharismi. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi
Aksara)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai