PERAMALAN (FORECASTING)
MATA KULIAH:
MANAJEMEN OPERASIONAL
DOSEN PENGAJAR:
DISUSUN OLEH:
Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan pada masa lalu serta melihat
sejauh mana pengaruh pada masa mendatang.
Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu kebijakan perusahaan
ditetapkan dengan saat implementasi.
Memprediksi masa depan bisnis. Memberikan gambaran umum bagi manajemen tentang
arah bisnis di tahun-tahun mendatang.
Pelanggan lebih puas. Forecasting memberikan gambaran terkait permintaan barang di
masa depan. Perusahaan jadi berpeluang selalu bisa memenuhi kebutuhan pelanggan yang
melahirkan kepuasan.
Jadi selalu kekinian. Bisnismu jadi selalu update akan tren pasar yang berubah-ubah.
Mempermudah pinjaman dana. Investor akan lebih percaya pada perusahaan yang
transparan akan informasi terkait bisnis beserta proyeksinya di tahun-tahun mendatang.
Berdasarkan horizon waktu, peramalan atau forecasting dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
(Herjanto,2008:78):
1. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18 bulan.
Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman modal,
perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan litbang.
2. Peramalan jangka menengah, yaitu mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan.
Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan
tenaga kerja tidak tetap.
3. Peramalan jangka pendek, yaitu mencakup jangka waktu kurang dari 3 bulan.
Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian material,
penjadwalan kerja dan penugasan karyawan.
Berdasarkan fungsi dan perencanaan operasi di masa depan, peramalan atau forecasting dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu (Heizer dan Render, 2009:47):
Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, peramalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Saputro
dan Asri, 2000:148):
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu.
Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini
penting karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi,
pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan
secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperti pendapat salesman,
pendapat sales manajer pendapat para ahli dan survey konsumen.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan pada masa
lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan
dalam peramalan tersebut. Penggunaan metode yang berbeda akan diperoleh hasil yang
berbeda pula.
Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Ginting, 2007)
1. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari
orang yang menyusunnya.
2. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa
lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data
tersebut.
Model Peramalan
Berikut merupakan beberapa metode peramalan yang sering digunakan. Adapun yang berikut
merupakan kelompok metode peramalan kuantitatif:
1. Time Series
Metode time series atau deret waktu merupakan metode peramalan yang menghubungkan
keterkaitan antara variabel dependen (variabel yang dicari) dengan variabel independen atau
variabel yang mempengaruhinya kemudian dihubungkan dengan waktu, mingguan, bulan atau
tahun.
Jadi di dalam metode deret waktu, variabel yang dicari berupa waktu. Untuk menggunakan metode
peramalan ini, Anda dapat menghitungnya menggunakan metode smoothing, metode box jenkins,
atau metode proyeksi trend dengan regresi.
Metode peramalan kuantitatif yang kedua yaitu metode kasual (casual methods) atau metode sebab
akibat.
Metode ini didasarkan pada keterkaitan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel lain
yang mempengaruhinya. Namun, variabel nya bukan dalam bentuk waktu.
Untuk menghitung atau meramalnya, Anda dapat menggunakan metode regresi dan korelase,
metode input output, atau metode ekonometri
Metode peramalan kualitatif ini sifatnya lebih subjektif dibandingkan dengan kuantitatif. Hal ini
karena metode peramalan kualitatif dipengaruhi oleh emosi, pendidikan, intuisi, pengalaman si
peramalan sehingga hasil setiap orang akan berbeda.
Meskipun begitu metode kualitatif mendekati tingkat akurasi data aktual jika dibandingkan dengan
metode lain. Adapun teknik atau metode peramalan kualitatif sebagai berikut:
1. Survei pasar
Metode ini dilakukan dengan cara mencari masukan atau pendapat dari konsumen yang
berpengaruh terhadap rencana pembelian pada saat periode pengamatan.
Survei dapat dilakukan dengan menyebar kuesioner, wawancara langsung atau telepon.
Untuk melakukan metode ini caranya dengan meminta opini atau pendapat dari kelompok kecil
yang terdiri atas manajer pemasaran, manajer produksi, manajer teknik, manajer keuangan dan
manajer logistik dan hasilnya kemudian digabungkan dengan model statistik.
Seperti namanya metode ini menggabungkan setiap penjual kemudian mereka meramalkan tingkat
penjualan di daerah masing-masing yang pada akhirnya digabungkan di tingkat provinsi dan
nasional.
4. Metode Delphi
Metode delphi sebenarnya mirip dengan metode kuisioner, untuk melakukan metode ini Anda
perlu menyebar kuesioner tetapi jawaban dari kuesioner yang terkumpul disederhanakan terlebih
dahulu sebelum diberikan kepada ahli untuk peramalannya.
Kelebihan dari metode ini adalah hasilnya yang akurat dan profesional, sedangkan kelemahannya
adalah membutuhkan waktu yang cukup banyak karena harus membuat kuesioner sampai
merangkum hasilnya.
Itulah beberapa metode forecasting yang dapat Anda pakai. Forecasting atau peramalan sangat
penting untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi baik produk maupun jasa.
Sehingga bisnis Anda akan lebih mudah untuk maju. Untuk memudahkan Anda dalam mengelola
stok barang, Jurnal memiliki fitur Inventori.
Contoh-Contoh Peramalan
Rentang waktu lebih dari 2 tahun. Biasanya, forecasting dalam rentang waktu ini berfokus pada
penanaman modal, perencanaan fasilitas baru, dan perencanaan kegiatan litbang.
Rentang waktu 1,5 tahun sampai 2 tahun. Untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi,dan
perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
Rentang waktu 3-6 bulan. Untuk perencanaan pembelian material, penjadwalan jam kerja, dan
penugasan karyawan.