Anda di halaman 1dari 19

INTEGRASI PERAMALAN

KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Erwinto Simbolon, S.E.,M.Ak
Model/Teknik Forecast

◦ Teknik peramalan merupakan cara memperkirakan apa yang akan terjadi


pada masa mendatang secara sistematis dan pragmatis atas dasar data
yang relevan pada masa yang lalu, sehingga dengan demikian teknik
peramalan diharapkan dapat memberikan objectivitas yang lebih besar.
Metode/teknik peramalan memberikan cara pengerjaan yang teratur dan
terarah, dengan demikian dapat dimungkinkan pengguna teknik-teknik
pengaalisisan yang lebih maju, yang dapat diharapkan memberikan
tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karana dapat diuji
dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara ilmiah.
Forecast/Peramalan biasanya dapat diklasifikasikan berdasarkan
horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Berikut ini adalah
kategori peramalan berdasarkan horizon waktu:

◦ 1. Peramalan jangka pendek


◦ Peramalan ini mancakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan.
Peramalan ini biasanya digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja,
penjualan, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi
2.  Peramalan jangka menengah
◦ Peramalan ini umumnya mencakup hitungan bulanan hingga waktu 3 tahun. Peramalan ini
berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas,
dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3.  Peramalan jangka panjang
◦ Umunya untuk waktu perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Permalan jangka panjang
digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan
fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (litbang).
Sedangakan tipe peramalan berdasarkan aspek strategis dalam perencanaan operasi di masa depan
antara lain:

◦ Peramalan ekonomi (economic forecast), peramalan ini


menjelaskan/meramalkan siklus bisnis dengan
memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana
yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan
indicator perencanaan lainnya.
◦ Peramalan teknologi (technological forecast),
memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat
meluncurkan produk baru yang menarik, yang
membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
Sedangakan tipe peramalan berdasarkan aspek strategis dalam perencanaan operasi di masa depan antara lain:

◦ Peramalan permintaan (demand forecast), adalah proyeksi permintaan


untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut
juga Peramalan Penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas,
serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan
keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

Secara umum teknik atau metode peramalan dapat dibagi menjadi dua
kategori, yang masing-masing kategori terdiri dari beberapa model. Hal
ini dapat dijelaskan sebagai berikut (Spyros Makridakis, 1993 hal 8-10)
◦ Metode Kualitatif
◦ Metode ini lebih menekankan pada keputusan-keputusan
hasil diskusi pendapat pribadi seseorang, dan intuisi
yang meskipun kelihatannya kurang ilmiah tetapi dapat
memberikan hasil yang baik. Metode ini dibagi menjadi 2
yakni
a) Metode eksploritas
b)  Metode normati
◦ Metode kuantitatif
◦ Merupakan prosedur peramalan yang mengikuti
aturan-aturan matematis dan statistik dalam
menunjukan hububgan antara permintaan dengan
satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya.
Peramalan kuantitatif mengasumsikan bahwa
tingkat keeratan dan macam dari hubungan
antara variabel-variabel bebas dengan permintaan
yang terjadi pada masa lalu akan berulang pada
masa akan datang.
METODE PERAMALAN LAINNYA

◦ Metode Market Experiment (Percobaan Pasar)

◦ Yaitu suatu cara untuk membuat peramalan permintaan


dengan melakukan uji coba pada segmen atau bagian
pasar tertentu. Uji coba dilakukan dengan memberikan
perlakuan tertentu terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan. Metode ini biasanya
digunakan untuk produk baru atau produk yang
mengalami inovasi atau pengembangan.
◦ Contoh: Pada produk Rokok Halim diberikan
kepada konsumen secara gratis selama 1 bulan di
berbagai tempat untuk mengetahui respon
konsumen terhadap produk tersebut atau
memberi diskon saat produk ini launching.
Setelah respon masyarakat bagus, lalu Hilam
dijual secara bertahap yaitu Rp 2.500,00 lalu dijual
secara stabil pada harga Rp 4.000,00 karena
termasuk produk baru oleh karena itu tetap dijual
di bawah harga pasar agar dapat menarik minat
konsumen.
Metode Peramalan Dengan Pendekatan Marketing Research

◦ Dalam melakukan peramalan permintaan konsumen, berbagai metode dapat


digunakan terutama dengan pendekatan penelitian pemasaran (Marketing
Research) karena bagian pemasaranlah yang secara langsung berhubungan
dengan konsumen. Metode peramalan yang sering digunakan yaitu:

–  Survey Pelanggan
Survey pelanggan merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui
sikap dan persepsi konsumen atau pelanggan dengan cara mewawancarai
konsumen secara langsung atau memberikan kuisioner yang sudah
dipersiapkan. Biasanya juga disertakan nomer telephone atau alamat pada
suatu produk agar konsumen bisa secara leluasa menyampaikan saran ataupun
kritik.
Mengintegrasikan keunggulan metode peramalan
kuantitatif dengan keunggulan metode peramalan
kualitatif. 
◦ Keunggulan pertama metode kuantitatif apabila
dibandingkan dengan peramalan kualitatif terletak pada
obyektifitas hasil ramalannya. Apabila pemilihan metode
peramalan kuantitatif dilakukan atas dasar kriteria obyektif
yaitu meminimumkan kesalahan hasil ramalan. Maka
siapapun atau program apapun yang dipakai, akan
menghasilkan hasil peramalan yang relative sama. Hal ini
berbeda dengan hasil peramalan kualitatif dengan metode
kuantitafif.
◦ Karena sangat didasarkan penilaian subyektif
manusia, metode peramala kualitatif akan
memberikan hasil yang berbeda apabila
dilakukan oleh orang yang berbeda. Hal ini
dapat dimengerti karena setiap orang
mempunyai karakteristik dan latar belakang
yang berbeda.
◦ Keunggulan kedua dari metode peramalan kuantitatif
akan muncul pada saat ramalan dibutuhkan dalam
jumlah yang besar dan frekuensi yang sangat
sering. 
◦ Sebagai contoh, sebuah perusahaan menghasilkan
20. 000 jenis produk dan untuk kedua puluh ribu
jenis produk ini harus dilakukan peramalan jumlah
produksinya setiap bulan.
◦ Apabila pada kondisi ini digunakan metode
peramalan kualitatif, selain akan menyita waktu yang
sangat banyak, orang yang diminta melakukan
peramalan akan menjadi jenuh dan sering kali
menghasilkan peramalan yang buruk. Sebaiknya
dengan metode kuantitatif, peramalan dapat
diotomatisasi dengan menggunakan bantuan
komputer.
Kelemahan
◦ Dengan menggunakan data historis, metode kuantitatif mencoba mengidentifikasi
pola atau hubungan pada masa lalu dan kemudian mengekstrapolasikan pola atau
hubungan tersebut untuk memprediksi masa depan. Secara teknik dapat
disimpulkan bahwa metode peramalan kuantitatif mengasumsikan adanya pola
atau hubungan yang konstan (kondisi masa yang akan datang diasumsikan sama
dengan masa lalu). Oleh karena itu metode peramalan kuantitatif tidak dapat
memprediksi perubahan pola atau hubungan yang ada. Apabila kelemahan ini
dikaitkan dengan kondisi lingkungan dunia bisnis yang berubah dengan cepat,
tentu saja metode peramalan kuantitatif perlu dimodifikasi sebelum dipakai
dalam melakukan peramalan dalam kondisi ketidak pastian. Oleh karena metode
peramalan kuantitatif tidak dapat mengakomodasi perubahan pola atau hubungan
yang ada, metode peramalan kualitatif merupakan satu-satunya jawaban.
METODE PEMANTAUAN TERHADAP RELEVANSI
METODE PERAMALAN KUANTITATIF 
◦ Pemantauan terhadap relevansi metode peramalan
kuantitatif pada dasarnya menggunakan filosofi
metode pengendalian mutu. Pengendalian mutu
dalam perusahaan dilakukan dengan secara terus
mengambil sampel dari setiap proses produksi untuk
mengetahui apakah penyimpangan hasil produk
yang dihasilkan masih dalam batas toleransi yang
dapat diterima atau tidak.
Pemantauan terhadap relevansi metode peramalan
kuantitatif menggukan prinsip yang sama dengan
pengendalian mutu.
◦ Pertama-tama metode peramalan kuanitatif yang terbaik
dipilih berdasarkan data historis, kemudian metode yang
sudah dipilih dipakai untuk melakukan ramalan. Segera
setelah data aktual diperoleh, pengguna peramalan dapat
menghitung nilai kesalahan peramalan. Apabila nilai
kesalahan peramalan tersebut masih berada pada range
batas bawah dan batas, metode peramalan yang dipakai
dianggap masih beroperasi dengan benar atau kata lain pola
atau hubungan yang diekstrapolasi masih belum berubah
◦ Sebaliknya jika kesalahan peramalan berada
diluar batas pengendalian, dapat disimpulkan
bahwa terjadi perubahan yang sistematis
terhadap pola atau hubungan yang ada,
sehingga metode peramalan yang dipakai harus
ditinjau ulang.
◦Demikian
◦ Sekian dulu ya.
Selamat Malam

Anda mungkin juga menyukai