Oleh :
Ahmad Aziz P P
041411231219
Dzurrotul Maghfiroh
041411231232
M.Ihwanudin
041411231244
041411231224
041411231235
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan Rahmat-Nya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Analisis Moving
Average, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Analisis Moving Average yang menjelaskan bagaimana
melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat
harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh low management.
2.
Business Planning
Marketing Planning
Rencana tentang produk yang akan dibuat, penjualan dan pemasaran, sebagai
dasar untuk membuat production planning.
3.
Rencana produk akhir yang harus dibuat pada tiap periode selama 1-5
tahun.
Produk akhir, merupakan dekomposisi dari production planning.
4.
Resource Planning
Demand Management
denganover time, merubah routing dan lain-lain. Jika tidak tercapai MPS harus
dirubah.
9.
Sering disebut distributor shop floor control (SFC), aktivitas membuat produk
setelah bahan dibeli. PAC terdiri dari aktivitas awal-akhir suatu job berdasarkan
urutan kedatangan job, lalu membebankan job ke work station, dan melakukan
pelaporan. Hasil laporan akan merupakan feedback bagi MPS.
10. Purchasing
Merupakan aktivitas memilih vendor, membuat order pembelian, dan
menjadwalkan vendor.
11. Performance Measurement
Evaluasi sistem untuk melihat seberapa jauh hasil yang diperoleh dibandingkan
dengan rencana yang telah ditetapkan. Sebagai bahan evaluasi pencapaian
bisnisplanning.
Akurasi
Akurasi dari suatu peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan konsistensi
peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut
terlalu tinggi atau telalu rendah dibanding dengan kenyataan yang sebenarnya
terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten jika besarnya kesalahan peramalan
relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan
persediaan sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera,
akibatnya perusahaan kemungkinan kehilangan pelanggan dan keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan barang/ persediaan, sehingga banyak modal tersia-siakan.
Keakuratan hasil peramalan berperan dalam menyeimbangkan persediaan ideal.
B.
Biaya
tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting
akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini
merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisa ABC).
C.
Kemudahan
2.1.Pengertian Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi
bisnis dan untuk setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat
signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang
perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, peramalan memberikan dasar
dalam menentukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran,
peramalan penjualan dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi
tenaga penjual, dan beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya, pada
bagian produksi dan operasi menggunakan data-data peramalan untuk
perencanaan kapasitas, fasilitas, produksi, penjadwalan, dan pengendalian
persedian(inventory control). Untuk menetapkan kebijakan ekonomi seperti
tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan lain
sebagainya dapat pula dilakukan dengan metode peramalan.
Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel
atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang.
Asumsi dasar dalam penerapan teknik-teknik peramalan adalah:If we can
predict what the future will be like we can modify our behaviour now to be in a
better position, than we otherwise would have been, when the future
arrives. Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan
maka kita dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan
jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa
lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.
Peramalan merupakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan suatu
system dimasa yang akan datang.Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan
karena setiap keputusan yang diambil dapat memengaruhi keadaan diamasa
yang akan datang. Menurut Horison waktu,nya,peramalan dapat dibagi menjadi
3 yaitu:
1.
2.
Peramalan jangka menengah untuk meramalkan keadaan satu hingga 5
tahun kedepan.
3.
BAB III
PEMBAHASAN