MODUL PERKULIAHAN
Perencanaan
Dan
Pengendalian
Produksi (PPIC)
Topik :
Definisi, Tujuan, Fungsi,
Perencanaan Dan Pengendalian
Produksi
Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan konsep Mahasiswa mampu Memahami konsep
Perencanaan dan Pengendalian Perencanaan dan Pengendalian
Produksi, Sitem Produksi, serta Produksi, Sitem Produksi, serta
Pendekatan dan Merancang Sistem Pendekatan dan Merancang Sistem
Produksi didalam dunia Industri Produksi didalam dunia Industri
Manufactur. Manufactur.
01
1. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian production , planning and control (PPC)
2. Mengetahui manfaat serta peranan production , planning and control
3. Memahami tujuan dan fungsi production , planning and control (PPC)
2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan yang terusmenerus.
Diawali dari ide–ide akan sebuah produk, hingga distribusi pada konsumen.
Berdasarkan umpan balik yang didapatkan dari pengguna produk tersebut, maka
dapat dikembangkan gagasan baru untuk memperbaiki produk lama, ataupun
membuat produk yang sama sekali baru.
Peran serta departemen PPIC/produksi sangatlah krusial dalam proses tersebut
diatas. Karena departemen tersebutlah yang merancang, mengefisienkan, dan
meningkatkan mutu dari suatu produk berdasarkan atas informasi tentang
konsumen dari departemen pemasaran. Tanpa adanya efisiensi, peningkatan mutu,
dan sistem distribusi yang unggul, maka sangatlah sulit bagi perusahaan untuk
bertahan dan bertarung menghadapi pesaing di era globalisasi sekarang ini.
Dalam manajemen modern, perencanaan produksi memegang salah satu peranan
yang sangat penting. Dunia industri tidak saja dituntut untuk meningkatkan
permintaan pasar melalui pemasaran semata-mata, namun juga bagaimana
menghasilkan produk secara efisien dengan kualitas yang memenuhi harapan
konsumen. Dengan adanya perencanaan produksi yang baik, maka tuntutan ini
akan daoat dipenuhi.
Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan
adanya persediaan bahan baku yang memadai. Di lain pihak persediaan bahan
baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen
biaya ini juga perlku untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perncanaan
produksi dan pengendalian perseidaan di atas, maka perlu adanya usaha untuk
mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasl yang optimal.
PPIC adalah suatu proses membuat perencanaan & pengendalian produksi,
merancang aliran kerja (workflow) organisasi mulai bahan baku sampai barang jadi,
menyusun jadwal sumberdaya dan mengeksekusinya, sehingga dapat memberikan
2.2 Definisi
Terminologi “Production Planning and Control” atau yang dikenal dengan PPC
didefinisikan sebagai arahan dan kordinasi sumber daya dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Production Planning/Perencanaan Produksi merupakan
fungsi manajerial yang berfokus pada permasalahan:
a. Fasilitas produksi apa saja yang dibutuhkan?
b. Bagaimana fasilitas produksi digunakan untuk menghasilkan produk yang
diinginkan pada kecepatan produksi yang ada?
Secara umum perencanaan produksi berfokus pada 2 aspek utama yakni:
perencanaan tugas kerja dan hubungan tata letak diantara sumber daya itu sendiri.
Sumber daya ini meliputi 5M: Man, Machine, Material, Method, MoneyProduction
Control/Pengendalian
Produksi adalah mekanisme pengendalian untuk eksekusi perencanaan.
Pengendalian produksi memiliki beberapa fungsi utama:
a. Memastikan operasi produksi mulai pada tempat dan waktu yang telah
direncanakan
b. Mengamati perkembangan operasi dan mencatat kejadian secara tepat
c. Menganalisis data dengan membandingkan antara perencanaan yang telah
dibuat dengan aktual kejadian, kemudian hitung penyimpangannya
d. Mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk penyimpangan yang terjadi
e. Memberikan umpan balik untuk seksi perencanaan agar perencanaan berikutnya
bisa menjadi lebih baik
Subjek Perencanan dan Pengendalian Produksi ditujukan untuk memberikan
pengertian tentang masalah perencanaan dan pengendalian produksi, serta
memberikan kemampuan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan
menggunakan teknik-teknik dasar peramalan permintaan, penyusunan rencana
agregat dan jadwal produksi induk, manajemen persediaan yang independen,
perencanaan kebutuhan material, dan sebagainya. Fungsi perencanaan dan
pengendalian produksi dapat digambarkan dengan bagan berikut:
1. Fungsi pra-perencanaan
PRIOR PLANNING
Perencanaan sebelumnya berarti perencanaan pra-produksi. Ini mencakup semua
upaya perencanaan, yang berlangsung sebelum perencanaan aktif.
Modul pra-perencanaan
Modul perencanaan sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan dan desain produk adalah proses pengembangan produk baru
dengan semua fitur, yang penting untuk penggunaan yang efektif di lapangan, dan
merancangnya sesuai dengan itu. Pada tahap desain, seseorang harus mengambil
beberapa aspek desain seperti, desain untuk penjualan, desain untuk pembuatan
dan desain untuk penggunaan.
2. Peramalan adalah perkiraan permintaan, yang akan terjadi di masa depan.
Karena, ini hanya perkiraan berdasarkan permintaan masa lalu, perawatan yang
tepat harus dilakukan saat memperkirakannya. Mengingat perkiraan penjualan,
kapasitas pabrik, tingkat persediaan agregat dan ukuran tenaga kerja, manajer
harus memutuskan berapa tingkat produksi untuk mengoperasikan pabrik selama
cakrawala perencanaan menengah.
3. Perencanaan agregat bertujuan untuk mengetahui perencanaan produk yang
bijaksana selama cakrawala perencanaan menengah.
4. Perencanaan kebutuhan material adalah teknik untuk menentukan kuantitas dan
waktu perolehan barang-barang dependen yang diperlukan untuk memenuhi jadwal
produksi induk.
ACTIF PLANNING
Modul perencanaan aktif adalah: Perencanaan proses dan perutean, Perencanaan
material. Perencanaan alat, Pemuatan, Penjadwalan dll.
1. Perencanaan dan perutean proses adalah penentuan lengkap langkah-langkah
proses teknologi tertentu dan urutannya untuk menghasilkan produk dengan
kualitas, kuantitas, dan biaya yang diinginkan. Ini menentukan metode pembuatan
B. Fase Aksi
Tindakan fase memiliki langkah utama pengiriman. Pengiriman adalah transisi dari
perencanaan fase ke fase aksi. Pada fase ini, pekerja diperintahkan untuk mulai
membuat produk. Tugas-tugas yang termasuk dalam dispatching adalah job order,
store issue order, tool order, time ticket, inspection order, move order dll. Itu
perintah kerja nomor adalah item kunci yang akan disebutkan dalam semua
laporan/pesanan lainnya. Toko mengeluarkan pesanan memberikan instruksi
kepada toko untuk mengeluarkan bahan untuk pembuatan produk sesuai
spesifikasi produk. Sesuai persyaratan perkakas untuk pembuatan produk,pesanan
alat menginstruksikan ruang alat untuk mengeluarkan alat yang diperlukan. Tiket
waktu tidak lain adalah kartu yang dirancang untuk mencatat waktu aktual yang
diambil pada berbagai proses. Informasi ini digunakan untuk memutuskan biaya
untuk pekerjaan masa depan yang serupa dan juga untuk melakukan analisis
varians, yang membantu untuk melakukan kontrol. Perintah kerja adalah otorisasi
resmi ke lantai toko untuk mulai membuat produk. Umumnya, urutan proses akan
C. Fase Kontrol
Fase kontrol memiliki dua modul utama berikut:
1. Pelaporan kemajuan, dan
2. Tindakan korektif.
1. PROGRESS REPORTING
Dalam pelaporan kemajuan, data tentang apa yang terjadi dengan pekerjaan
dikumpulkan. Juga, ini membantu untuk membuat perbandingan dengan tingkat
kinerja saat ini. Berbagai data yang berkaitan dengan penolakan material, variasi
proses, kegagalan peralatan, efisiensi operator, ketidakhadiran operator, umur alat,
dll., dikumpulkan dan dianalisis untuk tujuan pelaporan kemajuan. Data ini adalah
digunakan untuk melakukan analisis varians, yang akan membantu kami
mengidentifikasi area kritis yang memerlukan perhatian segera untuk tindakan
korektif.
2. COREKTIF SEBUAHCTION
Tugas di bawah tindakan korektif terutama membuat ketentuan untuk kejadian tak
terduga. Beberapa contoh tindakan korektif adalah menciptakan fleksibilitas jadwal,
modifikasi jadwal, modifikasi kapasitas, membuat atau membeli keputusan,
mempercepat pekerjaan, pra-perencanaan, dan sebagainya. Karena alasan yang
tidak terduga seperti, kerusakan mesin, ketidakhadiran tenaga kerja, terlalu banyak
penolakan karena kualitas material yang buruk, dll., mungkin tidak mungkin untuk
mewujudkan jadwal sesuai rencana. Dalam kondisi seperti itu, lebih baik untuk
menjadwal ulang seluruh bauran produk sehingga kita mendapatkan gambaran
yang jelas tentang situasi untuk kemajuan lebih lanjut. Dalam situasi seperti itu,
harus diperiksa kembali untuk memilih tindakan yang tepat. Mempercepat berarti
Ada sekurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi,
yaitu :
1. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga
produktivitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa
yang keluarannya berupa pelayanan
2. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan
standarnya
3. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi
sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu
yang tidak dapat dielakkan
4. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam
usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.
Ditinjau dari kedatangan konsumen dan jumlah yang diminta, transformasi produksi
dapat dibedakan atas :
a. Job shop, transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan
relatif tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar sesuai
dengan permintaan konsumen. Ciri-cirinya adalah :
i. Biasanya digunakan untuk produk khusus karena lebih fleksibel seperti sample,
order khusus untuk marketing dan produksi awal produk atau yang unik dengan
volume kecil.
ii. Dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pelanggan
iii. Fasilitas fisik akan memiliki lay-out sesuai dengan proses yang dikerjakan
iv. Tenaga kerja yang digunakan spesialis sesuai dengan proses masing-masing
v. Arus proses bisa berbeda untuk setiap produk/ variable
vi. Aliran proses terputus dari satu proses ke lainnya
Penyimpanan Frais
Mesin
Bahan baku
Pengujian
Bor Penympanan
Barang jadi
Mesin Bubut
Perakitan
Produk A
Produk
B
b. Flow shop, transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun
tidak. Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar. Flow
shop dapat dibedakan atas :
i. Flow line / batch
ii. Assembly line
iii. Continuous
Bahan baku
Pengiriman
Bagian B Bagian C
Barang
jadi
Lini pabrikasi,
Bagian A
test
c. Project, adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu
atau beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.
Karakteristik umum dari ketiga jenis transformasi ini dapat dilihat pada gambar 4,
berikut ini :
Fungsi diatas biasanya ditugaskan pada bagian PPC akan tetapi pada beberapa
perusahaan ada beberapa tugas yang dianggap tidak terlalu penting diserahkan
kepada bagian lain atau pengawasan produksi. PPC sangat jarang berhubungan
dengan penyusunan personalia pabrik. Akan tetapi bagaimanapun juga dalam
banyak perusahaan, PPC menentukan banyaknya karyawan yang akan dibutuhkan
oleh pabrik
3.8 Sistem PPC Terpadu
Sistem PPC yang berkembang saat ini merupakan sistem yang menyerupai suatu
siklus atau disebut sistem closed loop. Sistem PPC dimulai dengan membuat
rencana, mengimplementasikan rencana, mengawasi kegiatan atas dasar rencana
dan kemudian memberikan informasi umpan balik kepada orang PPC sehingga
renacana baru atau yang telah direvisi dapat diimplementasikan dan diawasi dan
seterusnya, sesuai dengan periode yang disyaratkan.
Sistem PPC membantu pengelolaan kapasitas, tingkat persediaan dan tenaga
kerja, pembebanan mesin, dan perpindahan pesanan melalui fasilitas produksi.
Disamping itu sistem memonitor peasnan yang disampaikan kepada pihak luar
untuk komponen dan bahan yang dibeli.
4. Kesimpulan
Perencanaan (planning) merupakan tahap awal dalam manajemen, yaitu menentukan
tujuan terukur dan memutuskan cara pencapaiannya. Sehingga planning merupakan
awal dari pelaksanaan dan pengendalian. Tanpa perencanaan, maka tidak akan ada
dasar pelaksanaan dan evaluasi pencapaian hasil. Pelaksanaan (execution) adalah
pelaksanaan dari rencana dan pengendalian merupakan proses membandingkan
antara hasil aktual dengan hasil yang diharapkan dan memutuskan langkah berikutnya.
Planning, execution, dan control merupakan proses iteratif yang seharusnya dilakukan
secara terus menerus.
5. Daftar Pustaka