Anda di halaman 1dari 23

1

MODUL PERKULIAHAN

Perencanaan
Dan
Pengendalian
Produksi (PPIC)
Topik :
Definisi, Tujuan, Fungsi,
Perencanaan Dan Pengendalian
Produksi
Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan konsep Mahasiswa mampu Memahami konsep
Perencanaan dan Pengendalian Perencanaan dan Pengendalian
Produksi, Sitem Produksi, serta Produksi, Sitem Produksi, serta
Pendekatan dan Merancang Sistem Pendekatan dan Merancang Sistem
Produksi didalam dunia Industri Produksi didalam dunia Industri
Manufactur. Manufactur.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Industri 16403 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU

01
1. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian production , planning and control (PPC)
2. Mengetahui manfaat serta peranan production , planning and control
3. Memahami tujuan dan fungsi production , planning and control (PPC)

2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan yang terusmenerus.
Diawali dari ide–ide akan sebuah produk, hingga distribusi pada konsumen.
Berdasarkan umpan balik yang didapatkan dari pengguna produk tersebut, maka
dapat dikembangkan gagasan baru untuk memperbaiki produk lama, ataupun
membuat produk yang sama sekali baru.
Peran serta departemen PPIC/produksi sangatlah krusial dalam proses tersebut
diatas. Karena departemen tersebutlah yang merancang, mengefisienkan, dan
meningkatkan mutu dari suatu produk berdasarkan atas informasi tentang
konsumen dari departemen pemasaran. Tanpa adanya efisiensi, peningkatan mutu,
dan sistem distribusi yang unggul, maka sangatlah sulit bagi perusahaan untuk
bertahan dan bertarung menghadapi pesaing di era globalisasi sekarang ini.
Dalam manajemen modern, perencanaan produksi memegang salah satu peranan
yang sangat penting. Dunia industri tidak saja dituntut untuk meningkatkan
permintaan pasar melalui pemasaran semata-mata, namun juga bagaimana
menghasilkan produk secara efisien dengan kualitas yang memenuhi harapan
konsumen. Dengan adanya perencanaan produksi yang baik, maka tuntutan ini
akan daoat dipenuhi.
Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan
adanya persediaan bahan baku yang memadai. Di lain pihak persediaan bahan
baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen
biaya ini juga perlku untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perncanaan
produksi dan pengendalian perseidaan di atas, maka perlu adanya usaha untuk
mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasl yang optimal.
PPIC adalah suatu proses membuat perencanaan & pengendalian produksi,
merancang aliran kerja (workflow) organisasi mulai bahan baku sampai barang jadi,
menyusun jadwal sumberdaya dan mengeksekusinya, sehingga dapat memberikan

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


2 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pelayanan yang terbaik bagi customer, Serta meminimumkan biaya produksi
keseluruhan Dengan PPIC diharapkan dapat menjelaskan mengenai perencanaan
produksi dan pengendalian persediaan dengan fungsi-fungsi manajemem lainnya
dalam perusahaan, sehingga dapat melakukan perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan dan mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi
perusahaan.

2.2 Definisi
Terminologi “Production Planning and Control” atau yang dikenal dengan PPC
didefinisikan sebagai arahan dan kordinasi sumber daya dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Production Planning/Perencanaan Produksi merupakan
fungsi manajerial yang berfokus pada permasalahan:
a. Fasilitas produksi apa saja yang dibutuhkan?
b. Bagaimana fasilitas produksi digunakan untuk menghasilkan produk yang
diinginkan pada kecepatan produksi yang ada?
Secara umum perencanaan produksi berfokus pada 2 aspek utama yakni:
perencanaan tugas kerja dan hubungan tata letak diantara sumber daya itu sendiri.
Sumber daya ini meliputi 5M: Man, Machine, Material, Method, MoneyProduction
Control/Pengendalian
Produksi adalah mekanisme pengendalian untuk eksekusi perencanaan.
Pengendalian produksi memiliki beberapa fungsi utama:
a. Memastikan operasi produksi mulai pada tempat dan waktu yang telah
direncanakan
b. Mengamati perkembangan operasi dan mencatat kejadian secara tepat
c. Menganalisis data dengan membandingkan antara perencanaan yang telah
dibuat dengan aktual kejadian, kemudian hitung penyimpangannya
d. Mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk penyimpangan yang terjadi
e. Memberikan umpan balik untuk seksi perencanaan agar perencanaan berikutnya
bisa menjadi lebih baik
Subjek Perencanan dan Pengendalian Produksi ditujukan untuk memberikan
pengertian tentang masalah perencanaan dan pengendalian produksi, serta
memberikan kemampuan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan
menggunakan teknik-teknik dasar peramalan permintaan, penyusunan rencana
agregat dan jadwal produksi induk, manajemen persediaan yang independen,
perencanaan kebutuhan material, dan sebagainya. Fungsi perencanaan dan
pengendalian produksi dapat digambarkan dengan bagan berikut:

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


3 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1.2 Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Produksi

2.3 KEBUTUHAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI


Perencanaan dan pengendalian produksi berfungsi sebagai alat yang berguna
untuk mengkoordinasikan kegiatan sistem produksi dengan sistem perencanaan
dan pengendalian yang tepat. Sistem produksi dapat dibandingkan dengan sistem
saraf dengan PPC sebagai otak. Perencanaan dan pengendalian produksi
diperlukan untuk mencapai:
1. Pemanfaatan sumber daya perusahaan secara efektif.
2. Untuk mencapai tujuan produksi dengan memperhatikan kualitas, kuantitas,
biaya dan ketepatan waktu pengiriman.
3. Untuk mendapatkan aliran produksi yang tidak terputus untuk memenuhi
permintaan pelanggan yang bervariasi sehubungan dengan kualitas dan jadwal
pengiriman yang berkomitmen.
4. Membantu perusahaan untuk menyediakan produk yang berkualitas baik kepada
pelanggan secara berkesinambungan dengan harga yang kompetitif.
Perencanaan produksi merupakan kegiatan pra produksi. Ini adalah pra-penentuan
persyaratan manufaktur seperti tenaga kerja, bahan, mesin dan proses manufaktur.
Ray liar mendefinisikan “Perencanaan produksi adalah penentuan, perolehan, dan
pengaturan semua fasilitas yang diperlukan untuk produksi produk di masa depan.”
Ini mewakili desain sistem produksi. Selain perencanaan sumber daya, itu akan
mengatur produksi. Berdasarkan perkiraan permintaan produk perusahaan, maka
akan menetapkan program produksi untuk memenuhi target yang ditetapkan
dengan menggunakan berbagai sumber daya.

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


4 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Landasan Teori
3.1 KONSEP DASAR
Subjek Perencanan dan Pengendalian Produksi ditujukan untuk memberikan
pengertian mengenai masalah perencanaan dan pengendalian produksi, serta
memberikan kemampuan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan
menggunakan teknik-teknik dasar peramalan permintaan, penyusunan rencana
agregat dan jadwal produksi induk, manajemen persediaan yang independen,
perencanaan kebutuhan material, dan sebagainya. Untuk mendapatkan
keberhasilan dalam bidang pengendalian persediaan dan produksi secara modern,
seseorang harus banyak terlibat dalam perhitungan, teknik kuantitatif, dan metoda
yang terkait dalam penyelesaian permasalahan persediaan.
Perencanaan Produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari
tindakan-tindakan yang harus dilakukan di masa mendatang, mengenai apa,
seberapa banyak, dan kapan harus dilakukan. Karena perencanaan itu berkaitan
dengan masa mendatang, maka perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang
dibuat berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan beberapa asumsi. Oleh
karena itu perencanaan tidak akan selalu memberikan hasil sebagaimana yang
diharapkan dalam rencana tersebut, sehingga setiap perencanaan yang dibuat
harus dievaluasi secara berkala dengan jalan melakukan pengendalian. Pekerjaan
pengendalian produksi akan sangat bergantung kepada ada tidaknya
penyimpangan dalam pelaksanaan produksi dibandingkan dengan rencana
produksi yang telah dibuat sebelumnya. Bila penyimpangan yang terjadi cukup
besar, maka perlu diadakan tindakan–tindakan penyesuaian untuk membenahi
penyimpangan yang terjadi. Hasil penyesuaian yang dilakukan tersebut akan
dijadikan dasar dalam penyusunan rencana produksi selanjutnya.
Secara umum tujuan suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan di
samping tercapainya kelanjutan dan pengembangan usaha. Dengan keuntungan
yang diperoleh tersebut perusahaan akan mampu membayar kompensasi
manajemen dan karyawan dengan baik dalam konteks tingkat kompensasi yang
memadai dan ketepatan waktu pembayaran, membayar tagihan dari pihak ketiga,
misalnya pembayaran sewa listrik, sewa gudang, pajak, bahan mentah, bahan
baku, serta bahan pembantu dari pihak pemasok, memelihara dengan baik
peralatan produksi agar dapat berjalan dengan lancar dan ekonomis, mengganti
mesin-mesin dan peralatan lainnya yang memang sudah saatnya harus diganti,

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


5 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dan melakukan perluasan atau ekspansi perusahaan sehingga dengan demikian
perusahaan tersebut betul-betul maju dan berkembang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perancanaan dan pengendalian
produksi merupakan usaha manajemen untuk merencanakan dasar proses
produksi dan aliran bahan, sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan pada
waktunya, dengan biaya yang seminimal mungkin, serta mengatur dan
menganalisis organisasi dan koordinasi bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan,
tenaga manusia, dan tindakan-tindakan lain yang dibutuhkan. Dalam usaha
pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan adanya koordinasi manajemen berupa
koordinasi dari berbagai bagian atau antar kegiatan dari perusahaan tersebut,
sehingga dapat tercapai suatu kerjasama yang baik antara bagian pembelian,
teknik, akuntansi, penjualan, dan sebagainya, sebagai satu team yang
terkoordinasikan untuk memproduksi dan menjual hasil produksi dengan efektif dan
efisien. Diketahui bahwa usaha koordinasi segala aktivitas yang menyangkut
kegiatan produksi menjadi tanggung jawab production manager atau plant
manager. Akan tetapi karena luasnya tugas dan tanggung jawab production
manager, maka seorang production manager dapat melimpahkan wewenang atau
otoritasnya kepada kepala bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi
dengan tugas kewajiban dan wewenang jelas.

3.2 Tujuan dan Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Produksi


1.Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi
a. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif.
b. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
c. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
d. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perancanaan dan pengendalian
produksi merupakan usaha manajemen untuk merencanakan dasar proses
produksi dan aliran bahan, sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan pada
waktunya, dengan biaya yang seminimal mungkin, serta mengatur dan
menganalisis organisasi dan koordinasi bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan,
tenaga manusia, dan tindakan-tindakan lain yang dibutuhkan. Dalam usaha
pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan adanya koordinasi manajemen berupa
koordinasi dari berbagai bagian atau antar kegiatan dari perusahaan tersebut,
sehingga dapat tercapai suatu kerjasama yang baik antara bagian pembelian,
teknik, akuntansi, penjualan, dan sebagainya, sebagai satu team yang

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


6 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
terkoordinasikan untuk memproduksi dan menjual hasil produksi dengan efektif dan
efisien.

Gambar 1.2. Organisasi Departemen PPC

2. Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi


Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi diklasifikasikan menjadi:
1. Fungsi pra-perencanaan
2. Fungsi perencanaan
3. Fungsi kontrol Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi

Gambar 5.2 Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi

1. Fungsi pra-perencanaan

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


7 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pra-perencanaan adalah perencanaan tingkat makro dan berurusan dengan
analisis data dan merupakan garis besar kebijakan perencanaan berdasarkan
permintaan yang diperkirakan, analisis pasar dan desain produk dan
pengembangan.
Tahap ini berkaitan dengan desain proses (proses dan pengembangan baru,
kebijakan dan penggantian peralatan dan alur kerja (Tata letak pabrik). Fungsi pra-
perencanaan PPC berkaitan dengan pengambilan keputusan sehubungan dengan
metode, mesin, dan alur kerja sehubungan dengan ketersediaan, ruang lingkup dan
kapasitas.
2. Fungsi perencanaan
Fungsi perencanaan dimulai setelah tugas yang harus diselesaikan ditentukan,
dengan analisis empat M, yaitu, Mesin, Metode, Bahan dan Tenaga Kerja. Ini diikuti
oleh perencanaan proses (routing). Baik perencanaan jangka pendek (waktu dekat)
dan jangka panjang dipertimbangkan. Standarisasi, penyederhanaan produk dan
proses dipertimbangkan.
3. Fungsi kontrol Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi
Fase kontrol dipengaruhi oleh pengiriman, inspeksi dan percepatan kontrol bahan,
analisis barang dalam proses. Akhirnya, evaluasi membuat siklus PPC selesai dan
tindakan korektif diambil melalui umpan balik dari analisis. Komunikasi yang baik,
dan sistem umpan balik sangat penting untuk meningkatkan dan memastikan
efektivitas PPC.

3.3 Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi


Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan:
1. Perencanaan jangka panjang (long range planning)
Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk
dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan
perencanaan finansial.
2. Perencanaan jangka menengah (medium range planning)
Perencanaan jangka menengah meliputi kegiatan berupa perencanaan kebutuhan
kapasitas (capacity reqiurement planning), perencanaan kebutuhan material
(material requirement planning), jadwal induk produksi (master production
schedule), dan perencanaan kebutuhan distribusi (distribution requirement
planning).

3. Perencanaan jangka pendek (short range planning)

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


8 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perencanaan jangka pendek berupa kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir
(final assembly schedule), perencanaan dan pengendalian input-output,
pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan
manajemen proyek.

Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi meliputi:


1. Peramalan kuantitas permintaan
2. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
3. Perencanaan persediaan (inventory): jenis, jumlah, dan waktu
4. Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
5. Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
6. Penjaminan kualitas
7. Monitoring aktivitas produksi
8. Pengendalian produksi
9. Pelaporan dan pendataan

3.4 TAHAP PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Perencanaan dan pengendalian produksi memiliki tiga fase yaitu:


A. Tahap Perencanaan
B. Fase Aksi
C. Fase Kontrol

Gambar 5.1 Tahapan perencanaan dan pengendalian produksi


A. Tahap Perencanaan

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


9 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perencanaan adalah latihan antisipasi cerdas untuk menetapkan bagaimana tujuan
dapat dicapai atau kebutuhan terpenuhi dalam keadaan, yang selalu membatasi.
Perencanaan produksi menentukan jadwal optimal dan urutan operasi, kuantitas
batch ekonomi, penugasan mesin, dan prioritas pengiriman untuk pengurutan.
Ini memiliki dua kategori perencanaan yaitu
1. Perencanaan sebelumnya
2. Perencanaan aktif.

PRIOR PLANNING
Perencanaan sebelumnya berarti perencanaan pra-produksi. Ini mencakup semua
upaya perencanaan, yang berlangsung sebelum perencanaan aktif.

Modul pra-perencanaan
Modul perencanaan sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan dan desain produk adalah proses pengembangan produk baru
dengan semua fitur, yang penting untuk penggunaan yang efektif di lapangan, dan
merancangnya sesuai dengan itu. Pada tahap desain, seseorang harus mengambil
beberapa aspek desain seperti, desain untuk penjualan, desain untuk pembuatan
dan desain untuk penggunaan.
2. Peramalan adalah perkiraan permintaan, yang akan terjadi di masa depan.
Karena, ini hanya perkiraan berdasarkan permintaan masa lalu, perawatan yang
tepat harus dilakukan saat memperkirakannya. Mengingat perkiraan penjualan,
kapasitas pabrik, tingkat persediaan agregat dan ukuran tenaga kerja, manajer
harus memutuskan berapa tingkat produksi untuk mengoperasikan pabrik selama
cakrawala perencanaan menengah.
3. Perencanaan agregat bertujuan untuk mengetahui perencanaan produk yang
bijaksana selama cakrawala perencanaan menengah.
4. Perencanaan kebutuhan material adalah teknik untuk menentukan kuantitas dan
waktu perolehan barang-barang dependen yang diperlukan untuk memenuhi jadwal
produksi induk.

ACTIF PLANNING
Modul perencanaan aktif adalah: Perencanaan proses dan perutean, Perencanaan
material. Perencanaan alat, Pemuatan, Penjadwalan dll.
1. Perencanaan dan perutean proses adalah penentuan lengkap langkah-langkah
proses teknologi tertentu dan urutannya untuk menghasilkan produk dengan
kualitas, kuantitas, dan biaya yang diinginkan. Ini menentukan metode pembuatan

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


10 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
suatu produk, memilih alat dan peralatan, menganalisis bagaimana pembuatan
produk akan sesuai dengan fasilitas. Perutean secara khusus mengatur alur kerja
di pabrik dan itu terkait dengan pertimbangan tata letak, lokasi sementara untuk
bahan baku dan komponen serta sistem penanganan bahan.
2. SEBUAH perencanaan bahan adalah proses yang menentukan kebutuhan
berbagai bahan baku/ subassemblies dengan mempertimbangkan trade-off antara
berbagai komponen biaya seperti, biaya penyimpanan, biaya pemesanan, biaya
kekurangan, dan sebagainya.
3. Perencanaan alat menentukan persyaratan berbagai alat dengan mengambil
spesifikasi proses (permukaan akhir, panjang pekerjaan, kedalaman pemotongan
keseluruhan, dll.), spesifikasi material (jenis material yang digunakan, kekerasan
material, bentuk dan ukuran material, dll.) dan spesifikasi peralatan (rentang
kecepatan, rentang umpan, kedalaman rentang potong, dll.).
4. Memuat adalah proses pemberian pekerjaan ke beberapa mesin sedemikian
rupa sehingga ada keseimbangan beban di antara mesin-mesin tersebut. Ini adalah
tugas yang relatif kompleks, yang dapat dikelola dengan bantuan prosedur heuristik
yang efisien.
5. Penjadwalan adalah fase waktu pemuatan dan menentukan kapan dan dalam
urutan apa pekerjaan akan dilakukan. Ini memperbaiki waktu mulai dan selesai
untuk setiap pekerjaan.

B. Fase Aksi
Tindakan fase memiliki langkah utama pengiriman. Pengiriman adalah transisi dari
perencanaan fase ke fase aksi. Pada fase ini, pekerja diperintahkan untuk mulai
membuat produk. Tugas-tugas yang termasuk dalam dispatching adalah job order,
store issue order, tool order, time ticket, inspection order, move order dll. Itu
perintah kerja nomor adalah item kunci yang akan disebutkan dalam semua
laporan/pesanan lainnya. Toko mengeluarkan pesanan memberikan instruksi
kepada toko untuk mengeluarkan bahan untuk pembuatan produk sesuai
spesifikasi produk. Sesuai persyaratan perkakas untuk pembuatan produk,pesanan
alat menginstruksikan ruang alat untuk mengeluarkan alat yang diperlukan. Tiket
waktu tidak lain adalah kartu yang dirancang untuk mencatat waktu aktual yang
diambil pada berbagai proses. Informasi ini digunakan untuk memutuskan biaya
untuk pekerjaan masa depan yang serupa dan juga untuk melakukan analisis
varians, yang membantu untuk melakukan kontrol. Perintah kerja adalah otorisasi
resmi ke lantai toko untuk mulai membuat produk. Umumnya, urutan proses akan

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


11 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
berisi beberapa pengujian dan inspeksi. Jadi, ini harus diinstruksikan ke sayap
inspeksi dalam bentuk perintah inspeksi untuk pengujian dan inspeksi tepat waktu
sehingga jumlah pengerjaan ulang diminimalkan. Pembuatan produk melibatkan
pemindahan bahan mentah/subassemblies ke jalur utama. Hal ini dilakukan dengan
sistem penanganan material yang dirancang dengan baik. Jadi, instruksi yang tepat
diberikan kepada fasilitas penanganan material untuk pergerakan utama
material/sub-rakitan dalam bentuk perintah pemindahan. Pergerakan yang
melibatkan jarak yang lebih jauh dan beban yang lebih sedikit dikelola di tingkat
lantai bengkel berdasarkan permintaan dari operator.

C. Fase Kontrol
Fase kontrol memiliki dua modul utama berikut:
1. Pelaporan kemajuan, dan
2. Tindakan korektif.

1. PROGRESS REPORTING
Dalam pelaporan kemajuan, data tentang apa yang terjadi dengan pekerjaan
dikumpulkan. Juga, ini membantu untuk membuat perbandingan dengan tingkat
kinerja saat ini. Berbagai data yang berkaitan dengan penolakan material, variasi
proses, kegagalan peralatan, efisiensi operator, ketidakhadiran operator, umur alat,
dll., dikumpulkan dan dianalisis untuk tujuan pelaporan kemajuan. Data ini adalah
digunakan untuk melakukan analisis varians, yang akan membantu kami
mengidentifikasi area kritis yang memerlukan perhatian segera untuk tindakan
korektif.

2. COREKTIF SEBUAHCTION
Tugas di bawah tindakan korektif terutama membuat ketentuan untuk kejadian tak
terduga. Beberapa contoh tindakan korektif adalah menciptakan fleksibilitas jadwal,
modifikasi jadwal, modifikasi kapasitas, membuat atau membeli keputusan,
mempercepat pekerjaan, pra-perencanaan, dan sebagainya. Karena alasan yang
tidak terduga seperti, kerusakan mesin, ketidakhadiran tenaga kerja, terlalu banyak
penolakan karena kualitas material yang buruk, dll., mungkin tidak mungkin untuk
mewujudkan jadwal sesuai rencana. Dalam kondisi seperti itu, lebih baik untuk
menjadwal ulang seluruh bauran produk sehingga kita mendapatkan gambaran
yang jelas tentang situasi untuk kemajuan lebih lanjut. Dalam situasi seperti itu,
harus diperiksa kembali untuk memilih tindakan yang tepat. Mempercepat berarti

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


12 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengambil tindakan jika laporan kemajuan menunjukkan penyimpangan dari target
yang ditetapkan semula.

3.5 Strategi Perencanaan dan Pengendalian Produksi


Perencanaan (planning) merupakan tahap awal dalam manajemen, yaitu
menentukan tujuan terukur dan memutuskan cara pencapaiannya. Sehingga
planning merupakan awal dari pelaksanaan dan pengendalian. Tanpa
perencanaan, maka tidak akan ada dasar pelaksanaan dan evaluasi pencapaian
hasil. Pelaksanaan (execution) adalah pelaksanaan dari rencana dan pengendalian
merupakan proses membandingkan antara hasil aktual dengan hasil yang
diharapkan dan memutuskan langkah berikutnya. Planning, execution, dan control
merupakan proses iteratif yang seharusnya dilakukan secara terus menerus.
Hirarki perencanaan meliputi:
1. Issues perencanaan strategis
a. Perencanaan produk yang akan dibuat
b. Perancangan sistem manufaktur
2. Issues perencanaan taktis
a. Perincian rencana strategis
b. Disagregasi rencana agregat
c. Penentuan planned order releases
3. Issues perencanaan pelaksanaan
a. Dispaching planned order releases
b. Day-by-day basis
c. Minimizing manufacturing lead time and work in process

3.6 Sistem Produksi


Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi
yaitu yang menghasilkan barang – barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb,
namun pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi sering
diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input)
menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti
dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb
menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi dapat
digambarkan sbb:

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


13 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1.: Skema Sistem Produksi

Ada sekurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi,
yaitu :
1. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga
produktivitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa
yang keluarannya berupa pelayanan
2. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan
standarnya
3. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi
sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu
yang tidak dapat dielakkan
4. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam
usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.

Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan :


a. Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan
menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila
antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakan dengan jelas seperti
dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


14 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
b. Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana
diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan
secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
c. Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik
masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan
masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya,
misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut
sebagai system operasi.

Ditinjau dari kedatangan konsumen dan jumlah yang diminta, transformasi produksi
dapat dibedakan atas :
a. Job shop, transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan
relatif tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar sesuai
dengan permintaan konsumen. Ciri-cirinya adalah :
i. Biasanya digunakan untuk produk khusus karena lebih fleksibel seperti sample,
order khusus untuk marketing dan produksi awal produk atau yang unik dengan
volume kecil.
ii. Dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pelanggan
iii. Fasilitas fisik akan memiliki lay-out sesuai dengan proses yang dikerjakan
iv. Tenaga kerja yang digunakan spesialis sesuai dengan proses masing-masing
v. Arus proses bisa berbeda untuk setiap produk/ variable
vi. Aliran proses terputus dari satu proses ke lainnya

Mesin Mesin Otomatis


Penerimaa Mesin Pengirima
n Eskop n
Mesin Gerinda

Penyimpanan Frais
Mesin
Bahan baku
Pengujian
Bor Penympanan

Barang jadi
Mesin Bubut
Perakitan

Produk A
Produk
B

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


15 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 2. Contoh kerja sistem Job Shop

b. Flow shop, transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun
tidak. Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar. Flow
shop dapat dibedakan atas :
i. Flow line / batch
ii. Assembly line
iii. Continuous

iv. Ciri-ciri dari transformasi ini adalah :


1. Produk Standar
2. Volume Tinggi
3. Penggunaan Fasilitas Kontinue
v. Proses disesuaikan dengan produk
vi. Peralatan khusus
vii. Keadaan ekstrim memungkinkan penggunaan mesin otomatis
viii. Menggabungkan aktifitas yang membutuhkan skill yang sama, peralatan yang
sama, atau material yang sama
ix. Cocok dengan kebutuhan hubungan kerja seperti membersihkan kotoran produksi
dengan membersihkan lantai
x. Membatasi jumlah pergerakan fisik pada tiap pekerjaan di line manual
xi. Fleksibel untuk adanya perubahan terget hasil produksi dengan tingkat kesulitan
dan biaya yang rendah
xii. Memperkecil penggunaan area kerja
Penerimaan

Bahan baku

Pengiriman

Lini pabrikasi, Lini pabrikasi,

Bagian B Bagian C
Barang
jadi

Lini pabrikasi,

Bagian A
test

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


16 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 3. Contoh kerja sistem Flow Shop

c. Project, adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu
atau beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.

Karakteristik umum dari ketiga jenis transformasi ini dapat dilihat pada gambar 4,
berikut ini :

Gambar 4.: Karakteristik Transformasi Produksi

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


17 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 5.: Perbedaan organisasi job shop dan flow shop

Gambar 6.: Posisi produk dan pilihan fokus proses

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


18 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3.7 Departemen PPC
Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) adalah sebuah bagian yang
berfungsi untuk mengendalikan keseluruhan pabrik atau perusahaan, karena
bagian ini banyak berkaitan dengan peramalan permintaan, perencanaan kapasitas
organisasi, penentuan banyaknya dan waktu datangnya persediaan bahan baku,
bertanggung jawab atas kapan produksi akan dimulai dan menggunakan fasilitas
yang ditentukan oleh mereka untuk mencapai rencana yang ada pada jadwal induk
perusahaan.
Walaupun kegiatan PPC berbeda dalam setiap situasi, tapi masih ada beberapa
fungsi umum departemen PPC yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Berpartisipasi dalam penyusunan jadwal produksi induk yang realisktik atas dasar
kapasitas yang tersedia. Melaporkan ke bagian pemasaran tentang hari
penyelesaian bagi pesanan langganan
2. Berpartisipasi dalam perencanaan kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi jadwal
produksi induk
3. Menerima pesanan untuk memproduksi produk.
4. Menguraikan pesanan bagi produk uang dirakit dari Bill of material (BOM) atau
menentukan kuantitas, komponen dan operasi yang dibutuhkan. Memberikan daftar
permintaan kepada departemen pembelian untuk komponen yang akan dibeli.
5. Menentukan kebutuhan bahan mentah untuk komponen yang diproduksi
6. Menentukan peralatan yang diperlukan untuk produksi. Memberikan daftar
permintaan untuk peralatan yang akan dibeli atau dibuat secara internal
7. Mengoperasikan gudang persediaan bahan mentah dan mengelola persediaan
serta menyusun laporan penerimaan dan pemakaian bahan secara akurat.
Memberikan daftar permintaan pembelian untuk bahan yang diperlukan
8. Menentukan produk yang dibuat pertama kali, operasi dan mesin yang diperlukan
untuk membuat produk dan komponen
9. Mempersiapkan perintah produksi yang mengarahkan pelaksanaan operasi
10. Menyusun jadwal untuk pelaksanaan oparasi pada mesin tertentu
11. Menjamin bahwa segala sesuatu yang dibutuhkan untuk produksiakan tersedia
dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat ketika instruksi diberikan
12. Menentukan banyaknya perintah pengerjaan yang harus disampaikan ke pabrik
untuk menyeimbangkan pesanan yang belum dipenuhi dengan kapasitas yang
tersedia
13. Mengeluarkan perintah dan instruksi produksi untuk orang dan mesin tertentu
14. Mengatur transportasi barang dalam proses dan mengawasi lokasi proses serta
menjamin akurasi laporan penyimpanan persediaan dalam proses

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


19 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
15. Menerima laporan tentang pekerjaan yang telah diselesaikan dan
membandingkannya dengan apa yang telah direncanakan. Memperbaharui catatan
kemajuan pekerjaan yang berpindah dalam pabrik.
16. Membantu dalam memecahkan masalah yang mengakibatkan penundaan produksi
17. Merevisi rencana bila tidak dapat dilaksanakan atau bila ada perubahan ukuran
pesanan atau hari penyelesaian yang disyaratkan.
18. Mengoperasikan gudang penyimpanan komponen yang telah selesai dikerjakan
dan mengawasi persediaan komponen tersebut serta akurasi catatannya.
19. Mengoperasikan gudang penyimpanan produk akhir dan mengawasi persediaan
produk akhir serta akurasi catatannya
20. Menjawab pemeriksaan sehubungan dengan kemajuan pesanan dalam proses
21. Membantu dalam penyusunan estimasi biaya untuk pesanan baru

Fungsi diatas biasanya ditugaskan pada bagian PPC akan tetapi pada beberapa
perusahaan ada beberapa tugas yang dianggap tidak terlalu penting diserahkan
kepada bagian lain atau pengawasan produksi. PPC sangat jarang berhubungan
dengan penyusunan personalia pabrik. Akan tetapi bagaimanapun juga dalam
banyak perusahaan, PPC menentukan banyaknya karyawan yang akan dibutuhkan
oleh pabrik
3.8 Sistem PPC Terpadu
Sistem PPC yang berkembang saat ini merupakan sistem yang menyerupai suatu
siklus atau disebut sistem closed loop. Sistem PPC dimulai dengan membuat
rencana, mengimplementasikan rencana, mengawasi kegiatan atas dasar rencana
dan kemudian memberikan informasi umpan balik kepada orang PPC sehingga
renacana baru atau yang telah direvisi dapat diimplementasikan dan diawasi dan
seterusnya, sesuai dengan periode yang disyaratkan.
Sistem PPC membantu pengelolaan kapasitas, tingkat persediaan dan tenaga
kerja, pembebanan mesin, dan perpindahan pesanan melalui fasilitas produksi.
Disamping itu sistem memonitor peasnan yang disampaikan kepada pihak luar
untuk komponen dan bahan yang dibeli.

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


20 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 7. Sistem perencanaan dan pengawasan produksi dan persediaan

4. Kesimpulan
Perencanaan (planning) merupakan tahap awal dalam manajemen, yaitu menentukan
tujuan terukur dan memutuskan cara pencapaiannya. Sehingga planning merupakan
awal dari pelaksanaan dan pengendalian. Tanpa perencanaan, maka tidak akan ada
dasar pelaksanaan dan evaluasi pencapaian hasil. Pelaksanaan (execution) adalah
pelaksanaan dari rencana dan pengendalian merupakan proses membandingkan
antara hasil aktual dengan hasil yang diharapkan dan memutuskan langkah berikutnya.
Planning, execution, dan control merupakan proses iteratif yang seharusnya dilakukan
secara terus menerus.

5. Daftar Pustaka

Assauri, S,”Manajemen Produksi dan Operasi”’Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia, 2004.

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


21 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Baroto, T,” Perencanaan dan pengendalian produksi”, Jakarta: Ghalia Indonesia,
2002.
Bedworth, D.D and Bailey, J.E,”Integrated Production Control System Management,
Analysis, Design”, New York: John Wiley and Son, Inc, 1982.
Dwiyanto, Bhekti, 2018. Perencanaan dan Persediaan Bahan Baku Yellow Dyes di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Menggunakan Metode Material Requirement Planning
(MRP). Dalam http://repository.ac.id/40624.
Gaspersz, Vincent, “Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard
dengan Malcolm Baldrige dan Lean Six Sigma Supply Chain Management”,
Jakarta: Gramedia, 2011.
Kholil, Muhammad. 2009. Peningkatan Kualitas Produksi kaleng FOX’S Dengan
Metode Six Sigma Di PT. United Can CO.LTD. Jakarta: Jurnal SINERGI Vol.
13, No. 3.
Kholil, Muhammad.,and Erin,” Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Dengan
Menggunakan Teknik Lot Sizing Pada Bahan Baku Baja di PT.Timah Industri
(PT.Timah Tbk)”, Universitas Mercu Buana. Fakultas Teknik, Program Studi
Teknik Industri: Jakarta, 2009.
Kholil, Muhammad; Chandra, Agung; Hanum, Bhetriza. 2019. Perencanaan
Pengendalian Produksi dan Logistik. Mitra Wacana Media. Jakarta
Kushartini, D. & Almahdy I. 2016. Supply System of Raw Material Dispersed Products
in the Chemical Industry. JOURNAL OF SURE, X (2), 217-234.
Rizkiyah , Fadhlurrahman. 2019. Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Metode
Material Requirement Planning (MRP) pada Produk Kertas IT170-80gsm di PT
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Jakarta: Jurnal PASTI Vol. XIII, No. 3.
Sofyan Khairani, 2013, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Graha Ilmu,
Cetakan Pertama, Yogyakarta.
Teguh Baroto.. Juli 2002. Perencanaan Dan Penge ndalain Produksi: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Yosan, R.B., Kholil, M., Hanum, B. Implementation of Inventory.2018. Case Study
Management System (IMS) on the XYZ Online Store Business Unit. Jurnal IOP
Cenference Series: Materials Science and Engineering, 343 012022..
Zhagi A , Agustia F , Priatna B A . 2020. Perencanaan Produksi dan Pengendalian
Persediaan Berorientasi Pada Kombinasi Metode MRP dan MILP. Jurnal
EurekaMatika, Vol 8 , No 1.

Sumber-sumber lain (Situs internet, Video Youtube)


a) https://eprints.uny.ac.id/46859/3/BAB%20II.pdf

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


22 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
b) https://seputarpengertian.blogspot.com/2019/07/pengertian-perencanaan-
produksi-jenis-fungsi-tujuan.html
c) https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-perencanaan-
produksi-lengkap/
d) https://www.youtube.com/watch?v=FxG2VNgwfb4 (training PPIC)
e) https://www.youtube.com/watch?v=0x6A3YXOAtY (What is production
planning and control? Function, Importance – Animated video)

2021_MK.01 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi


23 Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai