Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

Perencanaan dan
Pengendalian
Produksi
Sistem dan Manajemen
Perencanaan dan Pengendalian
Produksi (PPIC)

Abstract Kompetensi
Mempelajari definisi dan fungsi dari Mampu memahami definisi dan
Perencanaan dan Pengendalian fungsi PPIC
Produksi serta Persediaan (PPIC)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Industri W162100018 Didi Junaedi, S.T., M.T.

02
Elemen-Elemen Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Secara lebih rinci elemen-elemen system perencanaan dan pengendalian produksi
dijelaskan sebagai berikut:
A. Business Planning
Penyusunan rencana tentang ruang lingkup bisnis yang akan dibangun dimasa
mendatang meliputi jenis produk, wilayah pemasaran, perkiraan volume produksi dan
nilai penjualan. Rencana ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis melalui
penambahan unit kegiatan produksi baru.

B. Demand Management
Perminataan konsumen terhadap produk/jasa adalah kunci kehidupan setiap bisnis
perusahaan. Potensi permintaan konsumen harus dikelola dengan baik agar permintaan
konsumen tetap terpelihara. Dengan memperhatikan situasi dan prospek persaingan
dimasa mendatang, dilakukan peramalan untuk mempreduksi potensi permintaan,
membuat estimas distribusi dan jadwal permintaan antar wilayah pemasaran potensial,
dan estimasi adanya permintaan yang telah disampaikan oleh konsumen. Dari ketiga
informasi tersebut, dikemas suatu daftar tentang potensi permintaan pelanggan
terhadap produk-produk perusahaan dari tahun ke tahun. Jenis produk yang
diidentifikasi pada tahap ini masih bersifat makro yaitu dalam satuan kelompok produk.

C. Marketing Planning
Pada masing-masing wilayah pemasaran yang telah diidentifikasi dalam business plan,
masukan dari demand management kemudian dievaluasi terutama mengenai produk-
produk apa yang dinilai paling prospektif, bagaimana segemen pasar dan saluran
distribusi yang akan dibangun, berapa besar target pangsa pasar yang dapat
diharapkan dan perkiraan prospek penjualan tahunan pada masing-masing segmen.
Hasil marketing planning ini sekaligus memberikan koreksi terhadap business plan.

D. Aggregate Planning
Berdasarkan prospek penjualan tahunan, dibuat perkiraan permintaan terhadap
kelompok produk per tahun yang dipecah per time bucket (satu minggu atau satu
bulan). Dengan demikian, perkiraan tentang jumlah atau volume kelompok produk
dalam satu tahun di-break down menjadi permintaan dari minggu ke minggu ke
sepanjang rentang waktu perencanaan (planning horizon).

Perencanaan dan Pengendalian


2022
2 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
E. Resource Planning
Untuk menguji kewajaran rencana agregat maka kebutuhan kapasitas secara agregat
dihitung dan dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia. Kebutuhan kapasitas
secara agregat dihitung berdasarkan jumlah machine-hour rata-rata yang dibutuhkan
oleh kelompok produk dibandingkan dengan jumlah machine-hour yang tersedia untuk
mengeksekusi rencana agregat. Bila kapasitas tidak memadai maka dipertimbangkan
untuk menambah kapasitas atau mengoreksi rencana agregat. Uraian lebih rinci akan
diberikan lebih lanjut.

F. Master Production Scheduling


Kelompok produk dalam rencana agregat dielaborasi menjadi produk akhir (end
products) untuk setiap time bucket yang ditunjukkan sebagai jadwal induk produksi.
Jadwal induk produksi yang merupakan roll-up kepada rencana agregat ialah sebuah
rencana yang memperlihatkan produk apa, dan berapa banyak masing-masing produk
akan dihasilkan pada setiap time bucket sepanjang planning horizon. Yang dimaksud
dengan produk dapat berupa produk akhir, komponen yang bersifat end item (item yang
merupakan produk akhir yang siap untuk dijual atau disimpan sebagai stok bebas).

G. Rough-Cut Capacity Planning


Sama halnya dengan resource planning, rough-cut capacity planning menguji
kesesuaian jadwal induk produksi (master production schedule) dengan
membandingkan jumlah machine-hour yang dibutuhkan dengan machine-hour yang
tersedia pada masing-masing stasiun kerja untuk mengeksekusi master production
schedule. Perencanaan kapasitas ini dibuat untuk menghasilkan informasi dalam
kebijakan pengadaan kapasitas jangka menengah.

H. Final Assembly Schedule (FAS)


Jadwal perakita produk akhir adalah penyusunan jadwal untuk operasi tahap akhir
setelah semua part dan komponen selesai dikerjakan. Dalam assembly to order, FAS
mencakup perakitan part, komponen dan sub-assemblies yang diambil dari persediaan
untuk dirakit sesuai dengan pesanan konsumen. Pada make to stock, FAS adalah
jadwal yang dipersiapkan untuk proses operasi perakitan termasuk pengujian mutu
tahap akhir sehingga jadwal induk produksi dapat dipenuhi.

I. Inventory Record

Perencanaan dan Pengendalian


2022
3 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Merupakan suatu file yang berisikan status suatu part, komponen, sub-assembly atau
bahan baku yang dicatat dan di-update setiap kali terjadi transaksi. Data tersebut
dibutuhkan untuk mengetahui jumlah bersih (net requirements).

J. Master Requirement Planning


Dengan bantuan bill of materials (BOM) master production schedule dielaborasi ke
dalam jadwal kebutuhan bahan yaitu part, komponen, sub-assembly. BOM menjelaskan
tata urutan dan banyaknya item/part/komponen yang dibutuhkan untuk membuat satu
unit produk jadi.

K. Capacity Requirements Planning


Capacity requirements planning melihat kesesuaian material requirements schedule
dengan membandingkan kapasitas untuk mengeksekusi master production schedule
dengan kapasitas stasiun kerja yang tersedia.

L. Production Activity Control (PAC)


Sub system PAC meliputi pemberian perintah kerja di lantai produksi berdasarkan
jadwal kebutuhan bahan, Menyusun production time table (jadwal mulai dan selesai
setiap order yang akan dikerjakan), penjadwalan operasi dan penentuan urutan operasi
pada setiap stasiun kerja, penentuan rincian beban kerja setiap stasiun kerja,
menjadwal ulang operasi yang mengalami keterlambatan, pembuatan laporan
operasional yang berisikan output yang dicapai, progress dan masalah yang dihadapi
(order-order yang terlambat selesai, jumlah dan jenis part yang cacat pada setiap
stasiun kerja).

M. Purchasing
Fungsi purchasing atau pembelian meliputi pemilihan supplier, penyampaian order
pembelian, penjadwalan pembelian dan follow up order.

N. Performance Measurement
Pengukuran kinerja memberikan informasi kepada manajemen berdasarkan hasil
evaluasi seberapa baik system perencanaan dan pengendalian produksi beroperasi
dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Pengukuran kinerja juga memberikan
informasi tentang permasalahan pada setiap area baik pada sisi perencanaan maupun
sisi pengendalian serta rekomendasi tindakan perbaikan yang perlu dilakukan. Indikator
dalam pengukuran kinerja bisa dilihar dari kualitas dan kuantitas output, utilisasi sumber
daya, biaya pada masing-masing departemen dan masing-masing produk serta
Perencanaan dan Pengendalian
2022
4 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengukur kepuasan konsumen (kesalahan jumlah yang dikirim ke konsumen,
banyaknya cacat produk, keterlambatan pengiriman dan pengembalian produk dan
sebagainya).

Secara lebih ringkas elemen sistem dalam perencanaan dan pengendalian produksi dapat
dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Elemen Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Sistem Produksi, Sistem Manufaktur, Sistem Perusahaan


Perencanaan dan Pengendalian Produksi dalam sistem produksi, sistem manufaktur,
dan sistem perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.

Perencanaan dan Pengendalian


2022
5 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 2. Sistem Produksi, Sistem Manufaktur, dan Sistem Perusahaan

Pengertian Manufaktur & Produksi


Istilah manufaktur (manufacture) berasal dari kata latin manufactum yang berarti
made by hand. Sedangkan istilah produksi (production) berasal dari kata latin producer yang
berarti lead forward, yaitu membuat sesuatu yang baru (tangible/intangible). Berarti
pengertian manufaktur lebih sempit dari pada pengertian produksi.

Definisi Manufacturing
CIRP (International Conference on Production Engineering), 1983:
“A Series of interrelated activities and operations involving the design, materials
selection, planning, manufacturing production, quality assurance, management and
marketing of products of the manufacturing industries.”

Definisi Manufaktur dan Produksi


Kata manufacturing diartikan lebih luas:
Manufacturing adalah proses konversi suatu desain menjadi produk akhir.

Production adalah aktivitas fisik untuk mengubah suatu bentuk material menjadi bentuk lain
yang lebih bernilai.

Perencanaan dan Pengendalian


2022
6 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sistem Manufaktur
 Sistem manufaktur adalah sistem yang melakukan proses transformasi/konversi
keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi.
 Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang kemudian keinginan ini
diterjemahkan menjadi desain produk, dan kemudian menjadi desain proses.
 Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki oleh setiap level dalam
perusahaan pada setiap tahap proses produksi.
 Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai.

Adapun siklus manufaktur dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Siklus Manufaktur

Sistem Produksi

 Sistem produksi adalah sistem yang melakukan proses transformasi atau konversi
bahan mentah menjadi produk jadi dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan desain
produk yang telah ditetapkan.
 Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai sehingga produk jadi
mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada nilai bahan mentah.

Perencanaan dan Pengendalian


2022
7 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 4. Sistem Produksi

Input:
 Bahan
 Mesin
 Tenaga kerja
 Dana
 Manajemen

Jenis proses transformasi:


 Fisik (manufacturing)
 Lokasi (transport/storage)
 Perdagangan (retail)
 Fisiologis (healthcare)
 Psikologis (entertainment)
 Informasi (communications)

Output:
Barang atau Jasa

Business Environtment Issues


Pesan utama dari diskusi di atas adalah bahwa hal itu sangat penting bagi produsen.
untuk memahami pasar mereka (s) dan merancang sistem mereka untuk setidaknya
memenuhi tingkat kriteria minimum untuk kualifikasi pesanan di pasar mereka, tetapi di
Pada saat yang sama berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam dimensi yang mewakili
pemenang pesanan. Sementara itu mungkin muncul di permukaan menjadi pendekatan
yang cukup mendasar dan sederhana, ada sejumlah masalah yang rumit. Mereka termasuk:
• Pelanggan "belajar" (customer learning) Pesaing sering mencoba untuk mendekati
pasar. dengan cara yang sama (menekankan dimensi kompetitif yang sama) sebagai satu
sama lain, tetapi dari waktu ke waktu pesaing dapat mencoba untuk mendapatkan pasar.

Perencanaan dan Pengendalian


2022
8 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
berbagi dengan menekankan bahwa mereka adalah "yang terbaik" dalam hal itu. Ketika hal
ini terjadi, Harapan pelanggan juga bisa berubah. Misalnya, jika kecepatan pengiriman
adalah pemenang pesanan, karena produsen mengubah sistem mereka untuk
meningkatkan pengirimankecepatan, pelanggan mungkin datang untuk mengharapkan
waktu pengiriman yang terus menyusut,terus -menerus "meningkatkan standar" untuk
semua perusahaan di pasar.

• Pesaing bergerak. Beberapa langkah pesaing dapat mendiskualifikasi pemenang


pesanan, mengubahnya menjadi kualifikasi, dan dengan demikian menetapkan pemenang
orde baru. Misalnya, misalkan pemenang pesanan di pasar telah harga. Para pesaing telah
bekerja keras untuk memotong biaya, sehingga memungkinkan harga yang lebih rendah
untuk dikenakan. Misalkan semua pesaing telah berkembang kontrol biaya untuk sekarang
mengenakan harga yang hampir sama - ke titik di mana pelanggan merasakan perbedaan
yang sangat kecil. Di pasar seperti itu, mereka bisa menjadi sensitif terhadap pemenang
pesanan lain, seperti kecepatan pengiriman. Jika semua pesaing memiliki harga yang kira-
kira sama, tetapi seseorang memiliki pengiriman yang jauh lebih cepat, maka pemenang
pesanan sekarang dapat menjadi kecepatan pengiriman, meninggalkan harga sebagai
Kualifikasi. Rencana pemasaran dan periklanan yang efektif juga terkadang bisa mengubah
persepsi pelanggan tentang apa yang penting sebagai pemenang pesanan dimensi.

• Multiple markets. Kemungkinan sebagian besar perusahaan memiliki banyak produk atau
layanan yang melayani berbagai pasar. Dalam kasus tersebut, mungkin ada menjadi banyak
kualifikasi pesanan yang berbeda di banyak pasar yang berbeda - dan semua dapat
mengalami perubahan yang dijelaskan dalam dua poin pertama. Efektif produsen perlu
menyadari dan terus memantau semua pasar, dan sistem perencanaan dan kontrol
perusahaan perlu secara efektif. mendukung semua.

• Perubahan desain produk. Produk baru dan perubahan dalam desain produk, terutama
karena teknologi berdampak pada harapan pelanggan, juga akan sering mengubah
pemenang pesanan dan kualifikasi. Contoh yang baik dari ini adalah bagaimana Internet
Teknologi telah mengubah persepsi pelanggan tentang cara membeli banyak barang dan
jasa.

Perusahaan yang bersaing dalam harga mungkin ingin memiliki kapasitas ekstra
yang sangat sedikit atau inventaris karena biaya yang terlibat, tetapi pendekatan lean
terhadap kapasitas dan inventaris mungkin memiliki dampak negatif pada kecepatan
pengiriman. Sebaliknya, a perusahaan yang bersaing dalam pengiriman mungkin bersedia
Perencanaan dan Pengendalian
2022
9 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
menerima biaya tambahan inventaris buffer tambahan atau kapasitas untuk memastikan
mereka dapat memenuhi pelanggan harapan kecepatan pengiriman.

Analisis Proses dan Alur Informasi


Ada juga beberapa masalah yang harus ditentukan sehubungan dengan analisis
proses internal yang digunakan untuk mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan.
Yang pertama dari masalah ini adalah salah satu analisis dan peningkatan proses. Ada
beberapa aspek untuk memproses analisis dan perbaikan, termasuk:

• Titik kontrol dan pelaporan. Ini adalah poin-poin dalam proses di mana kegiatan produksi
ditangkap. Mereka sering membutuhkan formal, terstruktur memproses transaksi, dan
berkali-kali juga mewakili poin di mana formal penjadwalan kegiatan produksi diperlukan.
Beberapa sistem, seperti material Perencanaan Persyaratan, mungkin memerlukan banyak
poin ini sementara yang lain, seperti Just-in-Time, mungkin membutuhkan sangat sedikit. Ini
akan menjadi lebih jelas sebagai penjelasan tentang mereka dan sistem lain menjadi lebih
berkembang.

• Analisis dan peningkatan proses. Sebagai produksi dan produksi proses berubah dalam
menanggapi kondisi bisnis yang disebutkan di atas, Perubahan dalam proses perlu
ditingkatkan secara sistematis untuk memastikannya sesuai dengan kebutuhan bisnis
dengan cara sebaik mungkin. Beberapa dari pendekatan ini meliputi:

1. Pemetaan proses. Pemetaan proses melibatkan pengembangan detail


aliran informasi dan kegiatan yang digunakan untuk menghasilkan beberapa aktivitas yang
ditentukan. Ini akan sering menunjukkan waktu untuk kegiatan tersebut dan menetapkan
tanggung jawab. Pengembangan dan analisis peta proses ini dapat digunakan untuk
Menentukan:
• kelengkapan - apakah semua aktivitas dan transaksi penting ditangkap?
• efisiensi - apakah ada kegiatan atau transaksi yang tidak diperlukan
dan karena itu menambahkan biaya tanpa menambah nilai?
• redundansi - apakah ada beberapa kegiatan yang pada dasarnya mencapai
tugas yang sama atau mengumpulkan data lebih dari sekali?
• efektivitas - apakah semua kegiatan dan transaksi dilakukan dengan cara terbaik?

2. Perbaikan proses. Ada beberapa metode untuk mengevaluasi dan meningkatkan proses
yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir Tahun. Beberapa dari mereka

Perencanaan dan Pengendalian


2022
10 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
telah dikembangkan menjadi pendekatan yang dikenal. Kaizen, kata Jepang umumnya
berarti "perbaikan terus-menerus." Masalah umum di sini adalah salah satu inkremental,
yang bertentangan dengan radikal, perbaikan proses.

3. Proses rekayasa ulang. Jika ada masalah besar dengan proses, mungkin perlu didesain
ulang sepenuhnya. Hanya menggunakan definisi input dan output yang diperlukan dari
proses, proses baru dapat dikembangkan untuk paling efektif menggunakan input untuk
memenuhi tuntutan dari output proses. Tidak seperti Kaizen, proses rekayasa ulang
umumnya menyiratkan perubahan radikal dalam prosesnya.

4. Pemetaan aliran nilai (Value stream mapping). Pendekatan analisis dan peningkatan
proses ini umumnya dianggap terkait dengan Lean Production, tetapi dapat digunakan
secara efektif di hampir semua lingkungan. Analisis dimulai dengan pelanggan, dan
umumnya termasuk waktu Takt, atau kadang-kadang Disebut "detak jantung pelanggan."
Hal ini ditemukan dengan mengambil rata-rata permintaan pelanggan untuk jangka waktu
tertentu (sehari, misalnya), dan membagi jumlah tersebut dengan jumlah waktu yang
tersedia untuk produksi selama hari itu. Hasilnya memberikan jumlah rata-rata produk yang
diperlukan untuk diproduksi per unit waktu untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sebagai
tambahan peta aliran nilai mencakup tingkat inventaris dan waktu antrean untuk materi
selama proses, dan membandingkannya dengan nilai tambah Waktu. Perbandingan itu
memberikan perkiraan yang sangat baik tentang peluang untuk meningkatkan. Terakhir,
peta aliran nilai memberikan informasi aliran yang tidak sering menjadi bagian dari peta
proses reguler. Setelah saat ini peta aliran nilai negara selesai, ada peluang untuk membuat
sesuai perbaikan dalam prosesnya.

Penting untuk dicatat bahwa semua kegiatan perbaikan dan pemetaan perlu untuk
dicapai dalam konteks visi berdasarkan strategi perusahaan, dan bahwa semua langkah
untuk proses yang lebih baik terkait dengan imperatif strategis dari perusahaan.

Perencanaan dan Pengendalian


2022
11 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Philip T Kotler, Kevin Lane Keller. (2016). A Framework for Marketing Management (6th
Edition). Pearson.
Kreutzer, Ralf T. (2019). Toolbox for Marketing and Management: Creative Concepts,
Forecasting Methods, and Analytical Instruments. Springer International Publishing.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-13823-3.
Putri, Budi Rahayu T. (2017). Manajemen Pemasaran. Fakultas Peternakan Universitas
Udayana. Denpasar.
Shinta, Agustina. (2011). Manajemen Pemasaran. Cetakan Pertama. UB Press.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2016). A Framework For Marketing Management. Six
Edition. Pearson.

Perencanaan dan Pengendalian


2022
12 Produksi Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
Didi Junaedi, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai