Anda di halaman 1dari 14

Sik lu s Pr od uk si

PEN D A HU L UA N

P ada pengaplikasiannya, konsep sistem informasi akuntansi dibagi


menjadi lima siklus utama, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran,
siklus produksi, siklus penggajian, dan sistem pelaporan. Pembagian menjadi
lima subsistem tersebut, berdasarkan pemisahan fungsi aktivitas bisnis yang
biasanya dilakukan oleh organisasi. Pada modul ini akan diberikan gambaran
umum pada aplikasi-aplikasi pemrosesan transaksi dalam siklus produksi.
Untuk memberikan gambaran pada siklus produksi aktivitas-aktivitasnya
dibagi menjadi beberapa fungsi, di antaranya adalah desain produk,
perencanaan dan penjadwalan, operasi produksi, dan akuntansi biaya.
Aplikasi-aplikasi yang disajikan, tidak dimaksudkan sebagai pedoman yang
diduplikasi tanpa melihat situasi spesifik yang dimiliki setiap organisasi,
yang biasanya berbeda antara organisasi yang satu dengan organisasi lainnya.
Melainkan baru sekedar panduan dasar yang biasanya ada dalam siklus
tersebut.
Setelah mempelajari Siklus Produksi, Anda diharapkan mampu
menjelaskan Siklus Produksi tersebut. Secara lebih rinci setelah mempelajari
modul ini, Anda diharapkan akan dapat:
1. menjelaskan gambaran umum siklus produksi;
2. menjelaskan proses bisnis siklus produksi;
3. menunjukkan pengendalian dan perlakuan audit terhadap aktivitas siklus
produksi.
Sistem Informasi Akuntansi 

Kegiatan Belajar 1

Gambaran Umum Siklus Produksi

Gambar 7.1.
Contoh Use Case Diagram Siklus Produksi
Gambar 7.2.
Contoh Use Case Scenario Siklus Produksi
Sistem Informasi Akuntansi 

Gambar 7.3.
Contoh Activity Diagram Siklus Produksi

Secara khusus aktivitas dalam siklus produksi, biasanya sangat spesifik


dan pasti akan ditemukan perbedaan antara satu perusahaan dengan lainnya.
Namun, secara umum fungsi dan tahapan yang dilakukan pada dasarnya
memiliki urut-urutan tujuan yang sama. Dari penggambaran ketiga diagram
di atas dapat dijelaskan bahwa urut-urutan fungsi yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Aktivitas dalam siklus produksi dimulai dari mendesain produk yang
nantinya akan diproduksi. Mendesain produk diperlukan untuk
memastikan proses produksi dilakukan dengan tujuan menghasilkan
sebuah produk yang benar-benar sesuai spesifikasi teknis yang
diinginkan dari berbagai aspek, seperti kualitas, bahan baku yang
digunakan, efektivitas proses produksi, dan aspek-aspek lainnya. Pada
beberapa perusahaan unit desain produk ditugaskan pada bagian
penelitian dan pengembangan (research and development).
2. Setelah spesifikasi teknis sudah jelas ditentukan, tahapan selanjutnya
adalah mengecek ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk proses
produksi. Apabila bahan baku belum tersedia maka departemen
pembelian akan diminta untuk mendatangkan barang yang diinginkan.
Namun, apabila bahan baku yang diinginkan sudah tersedia, maka
departemen produksi dapat langsung meneruskan ke tahapan
selanjutnya.
3. Tahapan selanjutnya adalah memperhitungkan anggaran produksi.
Anggaran produksi diperlukan untuk memperkirakan besar biaya
produksi yang mungkin akan dikeluarkan selama proses produksi.
Departemen keuangan dan anggaran, sangat berkepentingan dengan
adanya anggaran produksi ini, untuk upaya pengendalian awal agar
proses produksi dapat berjalan seefisien mungkin. Anggaran produksi
juga digunakan untuk membandingkan besar anggaran yang
diestimasikan dengan total biaya produksi sebenarnya pada saat proses
produksi selesai dilakukan.
4. Tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Pada tahapan ini biasanya
sudah membicarakan aspek teknis yang akan dilakukan dalam proses
produksi. Beberapa hal yang dibicarakan misalnya menyangkut siapa
saja yang akan terlibat dalam proses produksi, tahapan proses produksi
yang akan dilakukan, dan bagaimana kerja sama yang akan dilakukan
antarsetiap subunit produksi.
5. Setelah tahapan proses produksi sudah terbayang, hal berikutnya yang
dilakukan adalah penjadwalan proses produksi. Beberapa hal yang
dibahas dalam tahap penjadwalan proses produksi ini menyangkut kapan
produksi akan dimulai, kapan proses produksi akan berakhir, apakah
diperlukan jam kerja tambahan (jam kerja lembur), dan beberapa aspek
lainnya yang berhubungan dengan waktu pengerjaan sebuah produk.
6. Setelah perencanaan produksi sudah direncanakan dengan matang,
barulah kemudian bahan baku dipindahkan dari gudang ke tempat
produksi, dengan sebelumnya sistem komputer akan membuatkan
spesifikasi bahan baku apa saja yang dibutuhkan dalam proses produksi.
7. Selama proses produksi, semua pengeluaran produksi dihitung, dan
setelah proses produksi selesai dilakukan, semua komponen biaya itu
dikalkulasikan. Komponen biaya produksi mencakup biaya tenaga kerja
langsung, biaya jam kerja mesin, dan biaya overhead lainnya.
8. Setelah proses produksi selesai dilakukan dan besar biaya produksi
sudah selesai dihitung, tahapan selanjutnya adalah menyerahkan barang
hasil produksi ke departemen penjualan. Biasanya harga jual produksi
ditentukan oleh departemen penjualan dengan mempertimbangkan
seluruh aspek biaya yang telah dikeluarkan, termasuk total biaya
produksi.
Sistem Informasi Akuntansi 

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Gambarkan secara singkat tahapan aktivitas yang dilakukan dalam siklus


produksi!
2) Sebutkan aktor-aktor yang terlibat dalam siklus produksi!
3) Aspek apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah
produk?
4) Apakah fungsi dari anggaran produksi?
5) Sebutkan 3 (tiga) macam komponen biaya produksi!
Keg iata n Be laj ar 2

Pro ses B isn is S ik l us P rodu ks i

A. DESAIN PRODUK

Tujuan aktivitas ini adalah mendesain sebuah produk yang memenuhi


permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi dari produk yang akan
dihasilkan, juga secara simultan untuk meminimalisasi biaya produksi.
Beberapa kriteria ini saling bertentangan satu sama lain, hingga membuat
desain produk merupakan tugas yang menantang.
Peran akuntan dalam aktivitas ini, diperlukan untuk memberikan
informasi, yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat
mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba. Informasi lainnya yang juga
bisa dihasilkan adalah tentang penggunaan bahan baku dalam berbagai
produk dan proyeksi biaya penggunaan komponen alternatif. Dengan cara
pengolahan data yang hampir sama, berbagai aspek kompleksitas produk,
seperti jumlah komponen yang berbeda dan cara perakitan, dapat secara
signifikan mempengaruhi waktu dan biaya produksi.

B. PERENCANAAN DAN PENJADWALAN

Tujuan aktivitas perencanaan dan penjadwalan adalah agar


pengembangan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi
pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
2 (dua) metode perencanaan produksi yang biasanya digunakan adalah
perencanaan sumber daya produksi (MRP) dan metode produksi Just In Time
(JIT).
Dalam metode MRP dicari pola keseimbangan antara kapasitas produksi
yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan
penjualan. Pada metode ini barang diproduksi sesuai ekspektasi atas
permintaan pelanggan.
Dalam metode JIT tujuan yang ingin didapatkan adalah meminimalkan
atau meniadakan persediaan bahan baku (raw material), barang dalam proses
(work in process), dan barang jadi (finished goods). Pada metode JIT, barang
diproduksi sebagai tanggapan atas permintaan pelanggan. Artinya, dalam
Sistem Informasi Akuntansi 

metode JIT ini, kegiatan produksi terjadi sebagai tindak lanjut dari pesanan
pelanggan. Strategi ini memungkinkan pemasok merencanakan pengiriman
produk mereka pada waktu yang tepat saat dibutuhkan.
Dalam penjadwalan produksi akan dispesifikasi seberapa produk akan
diproduksi selama periode yang sudah direncanakan dan kapan proses
produksi tersebut harus dilakukan. Informasi mengenai pesanan pelanggan,
prediksi penjualan, dan tingkat persediaan barang jadi digunakan untuk
menetapkan tingkat produksi. Namun pada prakteknya, penjadwalan
produksi ini dapat saja diubah berdasarkan beberapa pertimbangan seperti
misalnya perubahan kondisi pasar.
Peran akuntan dalam aktivitas ini dapat membantu perusahaan untuk
memilih antara metode MRP atau JIT untuk melihat metode manakah yang
lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan. Apabila
permintaan produk perusahaan dapat diprediksi dan produk yang diproduksi
memiliki siklus produksi yang panjang, maka pendekatan MRP dapat
digunakan. Sebaliknya apabila produk perusahaan dikarakterisasikan dengan
siklus hidup yang pendek, tingkat permintaan dari pelanggan yang tidak
dapat diprediksi, serta berdasarkan pengalaman sering terjadi kelebihan
persediaan maka metode JIT yang sebaiknya digunakan.

C. OPERASI PRODUKSI

Aktivitas operasi produksi ini biasanya sangat spesifik, karena satu


perusahaan dengan perusahaan lainnya pasti akan berbeda. Hal ini
diakibatkan oleh beberapa faktor seperti budaya kerja perusahaan,
penggunaan teknologi dalam proses produksi, kemampuan tenaga kerja,
maupun faktor lainnya. Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
produksi, seperti mesin dan robot yang dikendalikan oleh komputer dapat
secara signifikan mengurangi proses maupun biaya produksi. Akuntan yang
terlibat dalam aktivitas operasi produksi dengan memanfaatkan teknologi
informasi ini diharapkan dapat memahami bagaimana aktivitas operasi
produksi tersebut dapat mempengaruhi sistem informasi akuntansi, salah satu
pengaruhnya adalah pergeseran dari produksi, misalnya menjadi produksi
sesuai pesanan pelanggan. Jadi sistem informasi akuntansi perusahaan harus
dapat secara penuh mengintegrasikan informasi dari siklus pendapatan,
pengeluaran, dan produksi. Empat segi yang harus menjadi pertimbangan
dari aktivitas operasi produksi adalah:
1. bahan baku yang digunakan;
2. jam tenaga kerja yang digunakan;
3. lama operasi mesin yang dilakukan;
4. serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi.

Keempat komponen ini akan lebih banyak dijelaskan dalam bagian


akuntansi biaya.

D. AKUNTANSI BIAYA

Tiga tujuan utama dari sistem akuntansi biaya adalah sebagai berikut.
1. Memberikan informasi biaya yang berkaitan dengan proses perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kinerja operasi produksi. Untuk mencapai
tujuan ini, sistem informasi akuntansi harus didesain untuk
mengumpulkan data real time mengenai kinerja aktivitas produksi, agar
pihak manajemen dapat membuat keputusan yang tepat pada waktunya.
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan
dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk
menghitung persediaan serta harga pokok penjualan yang muncul di
laporan keuangan perusahaan. Untuk mencapai tujuan kedua dan ketiga,
sistem informasi akuntansi harus dapat mengumpulkan biaya
berdasarkan berbagai kategori dan kemudian membebankan biaya-biaya
tersebut ke produk tertentu dan unit organisasional tertentu.

Sebagian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan


biaya proses untuk membebankan biaya produksi. Biaya pesanan
membebankan biaya ke pekerjaan tertentu, dan digunakan ketika produk
yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat diidentifikasi secara
terpisah. Sebaliknya, biaya proses membebankan biaya ke setiap proses yang
dilakukan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang
diproduksi. Perhitungan biaya proses digunakan ketika produk yang
diproduksi dapat dengan mudah diidentifikasikan.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya akan
mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya
tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data. Empat kategori
biaya yang digunakan dalam menghitung biaya produksi adalah:
Sistem Informasi Akuntansi 

1. bahan baku;
2. tenaga kerja langsung;
3. mesin dan peralatan;
4. overhead pabrik.

Dalam subsistem akuntansi biaya ini, akan dilakukan monitoring


terhadap arus informasi biaya yang berhubungan dengan aktivitas produksi.

L AT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Sebutkan 4 (empat) aktivitas utama dalam siklus produksi!
2) Sebutkan tujuan dari aktivitas desain produk!
3) Apakah perbedaan metode perencanaan produksi dengan menggunakan
MRP dan JIT?
4) Sebutkan 3 (tiga) tujuan utama dari sistem akuntansi biaya!
5) Sebutkan 4 (empat) kategori biaya yang digunakan dalam menghitung
biaya produksi!
Sistem Informasi Akuntansi 

Keg iata n Be laj ar 3

Pengendal ian d a n Pe rl aku an Aud i t


terh ad ap Ak t i vi t as S ikl us P roduk s i

B
1.
eberapa risiko kelemahan yang biasanya ada dalam siklus produksi dan
upaya untuk mengatasinya sebagai berikut.
Desain produk yang kurang baik. Risiko ini dapat mengakibatkan
peningkatan biaya di beberapa lini. Misalnya biaya kerugian karena
sudah terlanjur dibeli, ternyata baru diketahui kemudian bahwa desain
produknya masih belum sempurna. Atau misalnya karena kerumitan
dalam perubahan proses produksi dari satu desain ke desain lainnya.
Desain produk dapat disempurnakan melalui pengumpulan data yang
akurat tentang hubungan antara komponen dengan barang jadi. Analisis
atas jaminan dan biaya perbaikan dapat mengidentifikasi penyebab
utama kegagalan produk.
2. Kelebihan atau kekurangan produksi. Kelebihan produksi dapat
mengakibatkan kelebihan pasokan barang atas permintaan jangka
pendek, hingga menciptakan potensi masalah arus kas karena sumber
daya terikat dalam persediaan. Sedangkan kekurangan produksi dapat
mengakibatkan kehilangan peluang penjualan dan ketidakpuasan
pelanggan.
Perencanaan produksi yang akurat seharusnya dapat mencegah risiko
kelebihan dan kekurangan produksi. Dibutuhkan prediksi penjualan yang
akurat disertai dengan data persediaan yang memadai untuk
merencanakan proses produksi yang baik. Biasanya risiko kelebihan atau
kekurangan produksi lebih sering terjadi pada produk yang baru
diproduksi. Persetujuan dan otorisasi yang memadai atas pemroduksian
produk adalah pengendalian lainnya untuk mencegah risiko ini.
3. Pencurian persediaan dan aktiva tetap juga menjadi risiko yang bisa
terjadi pada risiko ini. Efek jangka panjang dapat juga mengakibatkan
kesalahan dalam menganalisis kinerja keuangan dan dalam kasus
persediaan, dapat mengakibatkan kekurangan produksi.
Untuk menghindari risiko ini akses fisik harus dibatasi dan setiap
perpindahan produk harus didokumentasikan. Jadi, permintaan bahan
baku digunakan untuk mensahkan pelepasan bahan baku ke bagian
produksi. Apabila ada permintaan tambahan bahan baku di luar jumlah
yang sudah disebutkan dalam daftar bahan baku, juga harus
didokumentasikan dan disahkan oleh pegawai setingkat supervisor.
Dokumentasi perpindahan harus digunakan untuk mendokumentasikan
perpindahan persediaan, selanjutnya di berbagai tahap proses produksi.
Di samping itu, pengendalian akses yang baik dan uji kesesuaian adalah
hal penting untuk memastikan bahwa hanya personel yang berhak
sajalah yang memiliki akses secara langsung. Terakhir, pegawai yang
tidak merangkap dengan fungsi penyimpanan barang harus secara
periodik menghitung persediaan yang dimiliki, apabila ditemukan
perbedaan antara perhitungan fisik dan jumlah dalam pencatatan harus
diselidiki.
4. Pencatatan dan pemrosesan data aktivitas produksi yang tidak tepat dapat
menurunkan efektivitas penjadwalan produksi, dan mengganggu
kemampuan manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan operasi
produksi. Misalnya ketidakakuratan dalam analisis data biaya dapat
mengakibatkan keputusan yang tidak tepat tentang produk mana yang
akan diproduksi dan bagaimana cara untuk menetapkan harga jual.
Prosedur pengendalian terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan
mengotomatisasikan pengumpulan data dengan memanfaatkan teknologi
informasi yang sekarang sudah banyak digunakan, seperti penggunaan
pemindai kode garis, pembaca kartu, dan media lainnya. Akan tetapi
untuk menghindari agar tidak sembarang orang bisa mengakses data-data
penting tersebut, pembatasan akses melalui username dan password
merupakan upaya pengawasan yang paling baik.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Sebutkan tiga risiko kelemahan yang biasanya terjadi dalam siklus


produksi!
2) Apakah permasalahan yang dapat ditimbulkan karena desain produk
yang kurang baik?
3) Upaya pengendalian apakah yang dapat dilakukan untuk menghindari
risiko pencurian persediaan?
Sistem Informasi Akuntansi 

4) Prosedur pengendalian apakah yang dapat dilakukan untuk menghindari


pencatatan aktivitas produksi yang tidak tepat?
5) Efek jangka panjang apakah yang dapat terjadi akibat pencurian
persediaan?
Sistem Informasi Akuntansi 

Glosarium

penelitian dan : kegiatan pengumpulan data dan mengem-


pengembangan bangkannya.
biaya overhead : biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak
langsung dan biaya-biaya pabrik lainnya
yang tidak secara mudah dapat diidentifi-
kasikan atau dibebankan langsung pada
suatu pekerjaan.
perhitungan periodik : perhitungan berdasarkan periode yang telah
ditetapkan.
bahan baku (raw : segala macam bahan yang akan digabungkan
material) untuk digunakan dalam proses produksi.
barang dalam proses : fase selanjutnya dari pengolahan bahan baku
(work in process) namun belum dapat dikategorikan ke dalam
barang jadi karena proses produksinya
belum selesai.
barang jadi (finished : hasil pengolahan dari bahan baku setelah
goods) melalui seluruh tahap produksi dan sudah
siap untuk dimanfaatkan.
material requirements : teknik yang digunakan untuk mengatur
planning bahan-bahan material yang dibutuhkan
dalam proses produksi.
just in time : sistem produksi yang dirancang untuk
menghasilkan barang seefisien mungkin
dengan mengurangi pemborosan dalam
proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai