Anda di halaman 1dari 32

AUDITING II

METODOLOGI AUDIT
Metodologi auditing

Test of controls Prosedur audit yang dirancang


(pengujian untuk memverivikasi efektivitas


pengendalian) pengendalian intern klien

Substantive Prosedur audit yang dirancang untuk


menemukan kemungkinan kesalahan


tests (pengujian moneter yang secara langsung
Substantif) mempengaruhi kewajaran penyajian L/K
Pengujian pengendalian & substantif
berdasarkan kerangka siklus transaksi
siklus Golongan transaksi Akun yang bersangkutan

pendapatan Penjualan, penerimaan Piutang usaha


kas,adjustment penjualan
pengeluaran Pembelian & pengeluaran utang usaha, aktiva tetap,
kas aktiva tidak berwujud

produksi Biaya produksi persediaan


Jasa personel Gaji & upah Gaji & upah
investasi Investasi sementara & Investasi sementara,
investasi jangka panjang investasi jangka panjang
pembelanjaan Utang jangka panjang & Utang jangka panjang,
ekuitas pemegang saham ekuitas pemegang saham
Penyusunan program audit untuk pengujian
pengendalian
1. Pemahaman terhadap SIA untuk pelaksanaan
transaksi
2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam
setiap tahap pelaksanaan transaksi
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan
untuk mendeteksi & mencegah salah saji potensial
dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi
efektivitas aktivitas pengendalian
5. Penyusunan program audit untuk pengujian
pengendalian terhadap transaksi
1. Pemahaman terhadap SIA untuk pelaksanaan
transaksi
Asersi keberadaan Mengidentifkasi & mencatat hanya transaksi sah yang

dilaksanakan oleh entitas, yang terjadi dalam periode kini


atau keterjadian

Mengidentifikasi & mencatat semua transaksi sah yang


Asersi kelengkapan dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini

Asersi hak & Memberikan keyakinan bahwa aktiva & kewajiban yang dicatat

merupakan hak /kewajiban entitas yang dihasilkan dari transaksi yang


kewajiban dilaksanakan oleh entitas

Asersi penilaian / Mengukur nilai transaksi dengan suatu cara yang memungkinkan

dicatatnya nilai moneter semestinya untuk penyajian L/K


alokasi

Asersi penyajian & Menangkap cukup rinci semua transaksi untuk memungkinkan penyajian

semestinya dalam L/K, baik dalam klasifikasinya maupun pengungkapan


pengungkapan yang diharuskan
2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi

Auditor perlu memahami kemungkinan


terjadinya salah saji potensial yang terdapat
dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
bisnis entitas
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi & mencagah
salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi

Pengendalian pengolahan informasi (otorisasi semestinya terhadap transaksi, dokumen &


catatan, pengecekan independen

Pemisahan tugas

Pengendalian fisik

Review terhadap kinerja


4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian

Untuk setiap aktivitas pengendalian yang


diperlukan untuk mendeteksi & mencegah
salah saji potensial, auditor menentukan
prosedur audit untuk pengujian pengendalian
yang diperlukan
5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi

Dari daftar prosedur audit untuk pengujian


pengendalian yang dihasilkan dari langkah keempat,
auditor kemudian mengelompokkan kembali
rosedur audit untuk pengujian pengendalian
menurut asersi yang dituju: keberadaan /
keterjadian, kelengkapan, penilaian / alokasi
Contoh penyusunan program audit untuk
pengujian pengendalian pejualan tunai
SIA penjualan tunai
Salah saji potensial, aktivitas pengendalian & prosedur audit
untuk pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan tunai
Perancangan program audit untuk pengujian
pengendalian terhadap sistem penjualan tunai
Kuesioner pengendalian intern

Kuesioner pengendalian intern merupakan alat yang


digunakan oleh auditor untuk mengumpulkan
informasi tentang pengendalian intern klien &
sekaligus untuk mendokumentasikan pemahaman
auditor atas pengendalian intern klien (gbr 12.8 hal
21)
PERANCANGAN PROGRAM PENGUJIAN
SUBSTANTIF

Keberadaan & keterjadian
Menetukan tujuan ●


Kelengkapan
Hak & kewajiban
audit khusus ●


Penilaian / alokasi
Penyajian & pengungkapan

Mendesain prosedur
audit untuk
pengujian substantif

Menyusun program
audit untuk
pengujian substantif
Prosedur audit awal

Melakukan rekonsiliasi antara informasi akun yang


dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang
mendukungnya

Auditor memperoleh keyakinan bahwa informasi tentang akun yang dicantumkan di


neraca didukung oleh catatan akuntansi yang andal
Prosedur analitik

Membantu auditor dalam memahami bisnis klien &


dalam menemukan bidang yang memerlukan audit
lebih intensif

Auditor melakukan perhitungan berbagai macam ratio


keuangan yang berkaitan dengan akun yang diperiksa
Pengujian terhadap transaksi rinci

Auditor melakukan pengujian terhadap transaksi rinci


yang mendebit/mengkredit akun yang bersangkutan

Auditor juga melakukan pengujian pisah batas yang


digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan akun tersebut
Pengujian terhadap saldo akun rinci


Pemeriksaan bukti pendukung
(vouching)
Auditor ●
Pengusutan (tracing)
melakukan ●
Pengamatan (observation)

inspeksi
Verifikasi penyajian & pengungkapan

Verifikasi penyajian & pengungkapan


memerlukan pengetahuan auditor tentang
PABU untuk akun yang bersangkutan
Program audit untuk pengujian
substantif

Anda mungkin juga menyukai